Gambaran Saturasi Oksigen Pada Pasien Perokok Pasca Anestesi Umum Di Recovery Room Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun
Main Article Content
Tindakan anestesi khususnya general anestesi inhalasi mempunyai risiko yang cukup besar mengalami desaturasi atau penurunan saturasi oksigen dari nilai normal. Saturasi oksigen adalah presentasi total oksigen dalam darah yang terikat oleh hemoglobin atau jumlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin (Malawat & Cahyadi, 2018). Saturasi oksigen pasca anestesi, khususnya anestesi umum inhalasi juga sangat berpengaruh pada keadaan sistem kesehatan paru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik saturasi oksigen pada pasien perokok pasca anestesi umum berdasarkan usia, durasi operasi dan frekuensi perokok. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling. Populasi penelitian 75 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan usia responden dewasa awal memiliki nilai kategori saturasi oksigen Normal terdapat 17 responden (22,7%) dan pada lansia akhir memiliki nilai kategori saturasi oksigen Hipoksia terdapat 5 responden (6,7%). Berdasarkan durasi operasi kecil nilai kategori saturasi oksigen Normal terdapat 44 responden (58,7%). Untuk kategori saturasi oksigen Hipoksia keduanya memiliki kejadian hipoksia yang sama yaitu 3 responden (4%) operasi kecil dan 3 responden (4%) operasi sedang. Berdasarkan frekuensi perokok pada perokok ringan nilai kategori saturasi oksigen Normal terdapat 53 responden (70,7%) dan perokok sedang nilai kategori saturasi oksigen Hipoksia terdapat 6 responden (8%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan adanya penurunan saturasi oksigen pada pasien perokok pasca anestesi umum di recovery room Rumah Sakit Khusus Bedah Jatiwinangun. Hal ini dipengaruhi oleh keberagaman karakteristik para responden baik dari sisi usia, durasi operasi dan frekuensi perokok.