Sejak reformasi dan keterbukaan Tiongkok dimulai pada bulan Desember 1978, industri inbound tourism Tiongkok telah mulai berkembang, tetapi sifat industri pariwisata belum didefinisikan sebagai industri ekonomi, dan intustri inbound tourism masih mengandung nada politik tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan dalam pengembangan inbound tourism di Tiongkok dan Indonesia setelah tahun 1990-an. Penelitian ini mengadopsi beberapa metode untuk menganalisis industri pariwisata masuk (inbound tourism) di Tiongkok dan Indonesia, termasuk metode penelitian literatur, metode analisis komparatif, dan metode analisis data. Hasil menunjukan menurut dari data yang di paparkan, pariwisata inbound tourism Indonesia menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada outbound tourism, sehingga akan menghasilkan surplus perdagangan pariwisata, dan dengan terus berkembangnya inbound tourism maka surplus perdagangan pariwisata akan terus membesarkan.