Perubahan Profil Bakteri dan Pola Resistensi Terhadap Antibiotik Pasien Sepsis Neonatal Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Main Article Content

Hesty Lusinta
Universitas Indonesia
Ratna Djuwita
Universitas Indonesia

Sepsis neonatal menyebabkan mobiditas dan mortalitas yang signifikan terutama pada bayi prematur. Bakteri menjadi penyebab tersering yang jenisnya sangat bervariasi. Kultur darah merupakan baku emas untuk dapat mengidentifikasi bakteri penyebab SN. Pemberian antibiotik empirik yang adekuat dan tepat waktu dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Pemilihan antibiotik empiris harus mempertimbangkan pola kuman dan resistensi pada masing-masing rumah sakit. Tujuan penelitian ini Mengetahui pola bakteri dan resistensi pasien sepsis neonatorum di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Metode penelitian studi deskriptif retrospektif menggunakan data hasil kultur dan uji resistensi dari spesimen darah neonatus tersangka sepsis yang dirawat di instalasi NICU RSST periode 2016 sampai 2023.  Hasil menunnukan  jumlah spesimen darah yang diperiksa sejak tahun 2016 sampai 2023 sebanyak 2178 dengan positivity rate 17,7%. Bakteri gram negatif mendominasi sebagai penyebab sepsis neonatal pada fase I dan II. Klebsiella pneumoniae (33%), Acinetobacter baumannii (17,7%) dan Serratia marcescens (16,5%) bakteri gram negatif terbanyak dan Staphylococcus coagulase negative (80,4%) terbanyak di kelompok gram positif. Terjadi penurunan sensitifitas bakteri terhadap semua antibiotik yang diuji pada fase II jika dibandingkan dengan fase I. Kesimpulan menunjukan Profil bakteri penyebab sepsis neonatal antara fase I dan II tidak banyak berbeda, namun terjadi peningkatan resistensi pada bakteri tersebut.


Keywords: Perubahan profil bakteri, Pola resistensi antibiotik, Sepsis neonatal