Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Altruistic Pada Gen Z Yang Donor Darah

Main Article Content

Abraham Matthews
Universitas Tarumanegara
Rahmah Hastuti
Universitas Tarumanegara

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku altruistik pada Generasi Z yang telah mendonorkan darah di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kecerdasan emosional, yang mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain, dianggap sebagai faktor penting dalam memotivasi perilaku altruistik. Perilaku altruistik didefinisikan sebagai tindakan prososial tanpa mengharapkan imbalan, seperti donor darah, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 176 responden berusia 22–27 tahun yang telah mendonorkan darah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berbasis Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS) untuk mengukur kecerdasan emosional, dan Self-Report Altruism Scale (SRA) untuk mengukur perilaku altruistik. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi untuk mengidentifikasi hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan perilaku altruistik. Dimensi kecerdasan emosional, seperti kemampuan mengatur emosi dan penilaian emosional diri, memberikan kontribusi signifikan terhadap tindakan altruistik pada responden. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dalam bidang psikologi sosial serta kontribusi praktis sebagai panduan untuk pengembangan program kesadaran sosial di kalangan Generasi Z.


Keywords: kecerdasan emosional;, perilaku altruistik;, gen z;