Karakter Spasial Bangunan Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin Di Kabupaten Kutai Kartanegara
Main Article Content
Bangunan masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin merupakan simbol masuknya agama Islam di Kerajaan Kutai Kartanegara yang sebelumnya merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Masuknya Islam di Kerajaan Kutai tentu membawa pengaruh seperti dibangunnya tempat ibadah. Besarnya antusias masyarakat Kutai untuk memperdalam Ilmu Agama Islam menyebabkan bertambahnya kebutuhan ruang yang awalnya hanya musholla kecil di tepi Sungai Mahakam, hingga dibangunnya Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin. Kini Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin telah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya, sehingga penting untuk diteliti bagaimana karakter spasial masjid setelah mengalami pembangunan besar-besaran. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan observasi dan wawancara terkait keadaan asli bangunan, yang dilandasi dengan teori yang berkaitan dengan karakter spasial. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pembentuk karakter spasial dalam arsitektur Masjid Timur Tengah menjadi penentu dan katalis bagi proses pembangunan peradaban Islam yang terletak pada fungsi dengan semua dimensinya. Di Nusantara sendiri Islam masuk dan berkembang secara perlahan hingga masuk ke Kalimantan