Moral Disengagement Pada Warga Binaan Pria Dewasa Awal Kasus Pencabulan Anak Di Rutan Klas Iib Boyolali

Main Article Content

Dewa Ayu Nyoman Erisanti
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Sri Aryanti Kristianingsih
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Banyaknya kasus pencabulan anak di Indonesia yang melibatkan individu pria dewasa awal sebagai pelaku kasus tersebut. Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk-bentuk serta tahapan moral disengagement pada warga binaan pria dewasa awal kasus pencabulan anak. Warga binaan pria dewasa awal kasus pencabulan anak melakukan berbagai bentuk moral disengagement untuk meniadakan perasaan bersalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Partisipan penelitian adalah tiga orang warga binaan pria dewasa awal kasus pencabulan anak. Pengambilan data menggunakan wawancara dengan semi terstruktur. Analisa data melalui data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Kredibilitas penelitian menggunakan triangulasi data dan adanya wawancara dengan keluarga warga binaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral disengagement pada warga binaan pria dewasa awal kasus pencabulan anak dimulai dari terbentuknya moral disengagement sebelum terjadinya pencabulan atau fase inisiasi dan setelah terjadinya pencabulan atau fase pasca pencabulan. Pada dua orang warga binaan pria dewasa awal terdapat yang mengalami konsistensi pada bentuk moral disengagement, namun lainnya terdapat penambahan bentuk displacement of responsibility, dan attribution of blame. Bentuk moral disengagement yang banyak terjadi pada warga binaan merupakan euphemistic labeling dan diffusion of responsibility. Moral disengagement ini sebagai penghindaran terhadap rasa takut pada risiko sebelum melakukan pencabulan dan pengurangan perasaan bersalah setelah melakukan pencabulan


Keywords: moral disengagement, warga binaan, kasus pencabulan anak, studi kasus