Pengaruh Religiositas Terhadap Perkembangan Moral Siswa SMA X di Jakarta

Main Article Content

M. William Tri
Psikologi, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
Raja Oloan Tumanggor
Psikologi, Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia

Akibat fase remaja yang penuh dengan perubahan biologis, psikologis, dan sosial-budaya, perkembangan moral sering menjadi tantangan bagi siswa SMA. Faktor religiositas diyakini dapat memengaruhi moralitas, karena berperan dalam membentuk pandangan hidup dan perilaku etis individu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiositas terhadap perkembangan moral pada siswa SMA di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik snowball sampling. Jumlah partisipan pada penelitian ini adalah 382 siswa SMA dengan rentang usia 16-19 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Religiosity Commitment Inventory-10 (RCI-10) yang terdiri dari dua dimensi: intrapersonal commitment dan interpersonal commitment, serta skala perkembangan moral berbasis teori Lawrence Kohlberg yang meliputi tiga tahap: prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiositas memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan moral dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.380 dan kontribusi pengaruh sebesar 14.4% (R² = 0.144). Dimensi intrapersonal commitment memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan interpersonal commitment. Tahap perkembangan moral pascakonvensional menjadi yang paling dominan pada responden. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk intervensi pendidikan berbasis nilai-nilai religius guna mendukung perkembangan moral siswa SMA.


Keywords: Religiositas, perkembangan moral, siswa SMA, teori Kohlberg, Religiosity Commitment Inventory-10