Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Asi Eksklusif dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Gunung Sari
Main Article Content
Peradangan akut pada parenkim paru yang dikarenakan infeksi mikroba dikenal sebagai pneumonia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pneumonia sebagai “Pembunuh Anak yang Terlupakan” karena merupakan penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Berbagai faktor risiko pneumonia, seperti usia, jenis kelamin, serta pemberian ASI eksklusif, dikaitkan dengan meningkatnya prevalensi pneumonia pada balita. Aspek-aspek risiko tersebut memengaruhi sistem kekebalan tubuh anak. Untuk memastikan hubungan antara kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Gunung Sari dengan umur, jenis kelamin, dan pemberian ASI eksklusif, digunakan desain studi cross-sectional dengan pendekatan penelitian kuantitatif analitik observasional. Pengambilan sampel dalam riset ini dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Riset dilaksanakan di Puskesmas Gunung Sari pada bulan September 2024. Total 72 pasien yang datanya diperoleh dari rekam medis digunakan sebagai sampel penelitian. Metode uji chi-square diterapkan guna menganalisis data secara statistik dalam penelitian ini. Dari 72 responden, total 60 orang (83,3%) menderita pneumonia, 50 orang (69,4%) berusia antara 7 hingga 24 bulan, 42 orang (58,3%) berjenis kelamin laki-laki, serta 46 orang (76,7%) tidak mendapatkan ASI eksklusif. Temuan analisis membuktikan bahwa usia (bulan) (p = 0,000; PR = 1,760; CI 95% = 1,197 sampai 2,588), jenis kelamin (p = 0,001; PR = 1,429; CI 95% = 1,099 sampai 1,856), serta pemberian ASI eksklusif (p = 0,000; PR = 0,572; CI 95% = 0,403 sampai 0,812) merupakan aspek-aspek yang berkaitan dengan kejadian pneumonia di Puskesmas Gunung Sari.