Studi Kasus Peran Sultan Tidore dalam Proses Pengambilan Kebijakan Kawasan Khusus Ibukota Sofifi di Provinsi Maluku Utara

Main Article Content

M Sahrul Fikri Samson
Universitas Indonesia
Syahrul Hidayat
Universitas Indonesia

Di negara-negara yang sedang berkembang terdapat kecenderungan masyarakatnya mulai meninggalkan nilai-nilai tradisional dan sedang berupaya untuk menjadi masyarakat yang modern. Pada kondisi seperti ini masyarakat berada pada posisi transisi antara meninggalkan nilai-nilai lama menuju nilai-nilai yang lebih baru. Akan tetapi dalam transisi tersebut, terdapat elite-elite lama yang masih berusaha mempertahankan pengaruhnya-meskipun kondisi sosial, budaya dan politik telah mengalami perubahan, seperti dorongan partisipasi warga dalam politik yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi mengenai peningkatan peran sultan di era demokrasi dalam konteks membangun peran dalam masyarakat serta peranya seabagai pemimpin informal dalam memengaruhi institusi formal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena mampu mengeksplorasi secara mendalam dan detail mengenai sebuah fenomena sosial dan masalah manusia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam meningkatkan perannya Sultan Husain Syah lebih menekan pada peran simbolik untuk membangun citra positif dalam masyarakat. Peningkatan peran tersebut yang kemudian membutnya dapat memengaruhi peran institusi formal dengan dominasi peran dan gagasannya dalam sebuah proses pengeambilan kebijakan. Dalam hal ini adalah proses pengambilan kebijakan Kawasan Khusus Ibukota Sofifi di Provinsi Maluku Utara.


Keywords: politik lokal, kesultanan, institusi infromal