Pemberdayaan Toga Desa Gunung Sari Pamijahan: Pencegahan Stunting Menuju Generasi Emas 2045 Indonesia

Main Article Content

Greesty Finotory Swandiy
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta
Syamsudin Syamsudin
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta
Rahmatul Qodriah
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta

Fokus kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) ini sesuai dengan rencana induk penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Pancasila (UP) sebagai pusat pendidikan, riset dan inovasi yang mendukung pengembangan IPTEKS, daya saing UKM serta masyarakat dengan fokus penelitian unggulan UP dibidang kesehatan: obat-obatan dan produk kesehatan dari bahan alam. Kegiatan ini menghasilkan luaran yang bisa berkontribusi pada penyelesaian kemandirian nasional bahan baku obat alam asli Indonesia dalam rangka mendukung pencegahan stunting menuju generasi emas 2045 di Indonesia. Dalam hal ini membantu masyarakat di lingkungan Desa Gunung Sari, Kec. Pamijahan, Kab. Bogor yang mayoritas pekerjaan utama adalah petani dan buruh tani, masih perlu pengembangan kegiatan bermanfaat sehingga dapat membantu perekonomian secara mandiri dengan mengelola Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang sudah lebih dahulu dilakukan pada tingkat Universitas Pancasila dengan adanya edukasi mengenai pembuatan jamu yang dapat dijadikan produk mandiri unggulan. Kegiatan lanjutan yang dapat dilaksanakan adalah dalam hal menurunkan dan mencegah stunting secara dini yang dapat dimulai dari tingkat desa, kelompok masyarakat dapat mengolah olahan berbahan dasar alam lokal yang berkhasiat membantu meningkatkan nilai gizi. Letak desa cukup potensi tinggi meningkatkan nilai ekonomi karena merupakan kawasan wisata alam yang dapat membantu perekonomian masyarakat apabila memiliki pengelolaan TOGA mandiri dan produk jamu atau olahan berbahan dasar alam yang dapat dijual di sekitar kawasan wisata. Kegiatan PBM membantu kelompok tani untuk dapat mengelola TOGA mandiri dengan melakukan pemberdayaan dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai basis ekonomi yang dapat dikembangkan baik skala lokal, regional maupun nasional ke depannya. Tahapan berikutnya adalah upaya pembuatan jamu serta olahan lain yang dapat diproduksi sehingga dapat membentuk unit usaha kecil masyarakat. a) Luaran wajib : Terbentuknya kelompok tani yang mengelola TOGA, terciptanya lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman berkhasiat obat khususnya pencegahan stunting, satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber-ISSN, satu artikel publikasi pada media massa elektronik, dan video kegiatan. b) Luaran tambahan : Buku ber-ISBN.


Keywords: desa gunung sari toga, jamu, stunting, kelompok tani