Peningkatan Aktifitas dan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan E-Modul

Main Article Content

Abu Moh. Rasyid Ridho
a:1:{s:5:"en_US";s:86:"Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia";}
Fariz Setyawan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia

Penyebab utama rendahnya semangat belajar pada mata pelajaran matematika selama daring dan tatap muka terbatas ini adalah bahan ajar yang kurang menarik dan waktu tatap muka yang terbatas. Dalam pembelajaran yang dilakukan melalui Zoom atau WA grup, guru hanya memberikan penjelasan singkat tentang materi dan contoh soal yang sudah ada di e-learning. Selanjutnya, siswa hanya mengerjakan latihan soal dan diperiksa oleh guru tanpa dikonfirmasi. Siswa kurang diberi kesempatan untuk berpikir, mencari tahu, dan memecahkan sendiri materi yang meraka kerjakan yang berdampak pada rendahnya keaktifan dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bahan ajar interaktif yang bisa diimplementasikan dengan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran tatap muka terbatas dan daring. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Nubatukan sebanyak 16 orang. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu lembar observasi keaktifan dan berpikir kreatif siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalamai peningkatan keaktifan Siklus I dengan rata-rata 65,63 pada siklus I menjadi 76,58 pada siklus II dan persentase siswa yang aktif sebesar 56,25% pada siklus I menjadi 75% pada siklus II. kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata skor kelas pada siklus I adalah 8,625 menjadi 11 pada siklus II dan persentase jumlah siswa yang cukup berpikir kreatif pada siklus I adalah 37,5% menjadi 62,5% pada siklus II.


Keywords: berpikir kreatif, discovery learning, e-modul