Analisis Kandungan Natrium Diklofenak pada Jamu yang Beredar Bebas Di Pasaran Dengan Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel

Main Article Content

Angelyna Surya Nata
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Anisa Putri Ayu M. Ayin
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Bima Sabda Wibawa
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Dedek Yahya Darmadi
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Sinta Rahmawati
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Vita Mayasari
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Tuti Alawiyah
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

Jamu adalah produk obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara turun-menurun untuk menjaga kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kadar natrium diklofenak pada jamu yang beredar bebas di pasaran. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif pada sampel jamu yang diduga mengandung natrium diklofenak. Hasil yang kami dapatkan pada kromatografi lapis tipis jamu yang kami uji nilai Rf adalah 1,33 cm dan dinyatakan negatif natrium diklofenak secara kualitatif. Sedangkan pada analisis kuantitatif spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimal 276,00 nm didapatkan hasil konsentrasi sampel krim I sebesar 2,628 ppm.


Keywords: natrium diklofenak, jamu, kromatografi lapis tipis, spektrofotometri UV-Vis