Action Research Literate
Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN : 2808-6988
Sosial Pendidikan
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FINANCIAL TECHNOLOGY TERHADAP
LABA UMKM (STUDI EMPIRIS UMKM DI KOTA SURABAYA)
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia.
Email: adennahendy@gmail.com, sri.hastuti18@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
12 Oktober 2021
Direvisi
19 Oktober 2021
Disetujui
28 November 2021
Laba merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu
usaha. Di era modernisasi seperti sekarang, Literasi Keuangan dan
Financial Technology menjadi salah satu faktor yang membantu pelaku
usaha untuk memperoleh laba yang diinginkan. Namun, masih 20% saja
yang memahami tentang Literasi Keuangan. Selain itu, sebagian besar
pelaku usaha juga belum menerapkan Financial Technology yang
sebenarnya dapat membantu transaksi jual beli secara cepat dan mudah.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Literasi
Keuangan dan pengaruh Financial Technology terhadap Laba UMKM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan
data menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada
UMKM di Kota Surabaya dengan jumlah pemilik usaha yang berjumlah
237 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling. Teknik simple random sampling merupakan
teknik pengambilan sampel dari suatu populasi yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata dari populasi, dengan metode tersebut maka
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 99 orang. Teknik
analisis data penelitian ini menggunakan Partial Least Squares (PLS)
dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Laba UMKM, dan (2) Financial
Technology tidak berpengaruh terhadap Laba UMKM.
Kata Kunci:
Literasi Keuangan,
Financial
Technology, Laba
Keywords:
Financial
ABSTRACT
Profit is one of the factors that determine the success of a bussiness. In the
Modernization era as it is now Financial Literacy and Financial
Technology is one of the factors that helps bussiness to obtain the desired
profit. However oli 20% to understand Financial Literacy in Indonesian.
And then, The bussinessman have not yet implemented Financial
Technology which can actually help to buying and selling transaction to
easy this research to examine empirically the influence of Financial
Literacy and Financial Technology on the UMKM profit in Surabaya City.
This research uses a quantitative apporch, with collecting research data
by using a quantionner instruments.This research was conducted UMKM
in Surabaya City with population in this research is one of the
bussinessman at UMKM in Surabaya City which amounted to 237 units
UMKM. Sampling technique in this research is simple random sampling.
Simple Random Sampling Technique is a sampling technique from a
population that is done randomly regardless of the strata of the population,
with this method the sample used in this research is 99
51
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti
Literacy,
Financial
Technology,
Profit
people’s Data analysis technique in this research using Partial Least
Square (PLS) by using software SmartPLS 3.0 . The result of the shows
that (1) Financial Literacy has influence on the Profit UMKM (2)
Financial Technology has not influence on the Profit UMKM.
Pendahuluan
Literasi Keuangan (Financial Literacy)
telah menjadi perhatian khusus di berbagai
negara, khususnya negara-negara ASEAN.
Hal tersebut dikarenakan setiap negara ingin
membentuk suatu pola pikir masyarakatnya
untuk memiliki pola pikir keuangan yang
berkualitas serta baik dalam mengelola
keuangannya (Agusta, 2016). Dengan begitu
diharapkan akan berdampak positif bagi
perkembangan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan hasil survey Bank Dunia yang
menyatakan bahwa tingkat Literasi Keuangan
di Indonesia hanya 20% saja. Angka tersebut
lebih rendah apabila dibandingkan dengan
negara-negara di ASEAN lainnya. Contohnya
seperti negara Filipina 27%, Malaysia 66%,
Thailand 73%, dan Singapura sebesar 98%
(Source : Bank Pundi). Serta beberapa negara
pun telah melakukan penelitian mengenai
Literasi Keuangan (Indonesia, 2015). Oleh
karena itu pada tahun 2013, Indonesia
meluncurkan 3 strategi untuk meningkatkan
Literasi Keuangan di Indonesia yaitu : Edukasi
dan kampanye Nasional Literasi Keuangan,
Penguatan infrastruktur Literasi Keuangan dan
pengembangan produk dan jasa keuangan
(Sakina Rakhma Diah Setiawan, 2013).
Menurut (Agusta, 2016) menyatakan
bahwa Literasi Keuangan mencangkup konsep
yang dimulai dari kesadaran dan pemahaman
tentang produk-produk keuangan. Institusi
keuangan dan konsep mengenai keterampilan
keuangan seperti kemampuan untuk
menghitung bunga majemuk, serta
kemampuan keuangan yang lebih umum
seperti : perencanaan, pengelolaan, dan
pengalokasian keuangan. Literasi Keuangan
secara sederhana pun juga diartikan sebagai
kemampuan seserorang
dalam mengelola keuangannya dan
melakukan perencanaan keuangannya.
Literasi Keuangan juga berpengaruh pada
pelaku usaha. Karena pemahaman bukan
hanya ditujukan pada masyarakat yang bekerja
di perkantoran atau di pemerintahan saja,
namun bagi seluruh masyarakat Indonesia
harus paham benar mengenai Literasi
Keuangan, salah satunya adalah pelaku usaha
UMKM (Tambunan, 2012).
Usaha mikro kecil menengah (UMKM)
memiliki peran yang sangat andil dalam
perekonomian di Indonesia, dalam upaya
peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam
pembangunan perekonomian di Indonesia,
serta membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat Indonesia. Dengan peningkatan
dan berkembangnya UMKM di Indonesia
diharapkan dapat membuka lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia
untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran serta membantu meningkatkan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
(Rifa’i, 2013). Karena semakin banyaknya
UMKM yang terus bermunculan membuat
persaingan antar UMKM semakin ketat.
Terlebih lagi setelah diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang
menuntut pelaku usaha UMKM untuk terus
memberikan inovasi-inovasi baru agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar serta membuat
negara Indonesia sebagai market leader di
negara sendiri maupun di ASEAN (Usman,
2016).
Sektor keuangan merupakan sektor
yang penting bagi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, Hal ini yang mengakibatkan sektor
keuangan terus menerus melakukan
perkembangan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Baru-baru ini muncul sebuah
inovasi teknologi dalam sektor keuangan
52 Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
53
yakni Financial Technology. Lembaga
Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) menjadikan
fintech sebagai sorotan yang dimulai sejak
tahun 2015, asosiasi ini memiliki tujuan
menyediakan sarana dan prasarana untuk
menyediakan partner bisnis yang dapat
dipercaya dan bekerjasama untuk
membangun perusahaan-perusahaan fintech di
Indonesia (Dorfleitner, 2019). Financial
Technologi atau yang biasa disebut dengan
fintech merupakan terobosan terbaru dalam
bidang keuangan di era revolusi industri
4.0. Menurut The National Digital
Research Finansial. Fintech berasal dari istilah
financial technology atau teknologi finansial.
Beberapa dampak positif yang akan timbul
apabila menggunakan fintech adalah
kemudahan dalam hal bertransaksi jual beli,
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
memiliki peran yang cukup besar untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Dan munculnya inovasi baru seperti
Financial Technology memberikan udara
segar bagi pelaku UMKM. Financial
Technology secara tidak langsung membantu
pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan
akses lebih mudah melakukan produk
keuangan serta meningkatkan Literasi
Keuangan. Pelaku bisnis UMKM dapat
memanfaatkan Financial Technology sebagai
pembiayaan modal usaha dan mampu
meningkatkan laba pelaku usaha UMKM.
Serta dapat digunakan sebagai layanan
pembayaran digital serta sebagai pengatur
keuangan. Dan kehadiran Financial
Technology juga hadir di saat teknologi
semakin canggih (Subramanyam, 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka masalah dalam penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut : (1) Apakah
Literasi Keuangan berpengaruh terhadap
Laba UMKM ? (2) Apakah Financial
Technology berpengaruh terhadap Laba
UMKM ?.
Metode Penelitian
Jenis penelitian kuantitatif (Suliyanto &
MM, 2017) Objek penelitian yang ditetapkan
dalam penelitian ini disesuaikan dengan
permasalahan yang akan diteliti yaitu seorang
pemilik usaha pada UMKM di Kota Surabaya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah satu orang pemilik usaha UMKM di
Kota Surabaya dengan jumlah 237 pelaku
usaha UMKM. Dan untuk menghitung jumlah
sample dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dengan jumlah 70
responden.
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini berupa angket atau
kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh secara langsung
dari responden.
Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode analisis data SEM berbasis
Partial Least Square (PLS) dengan pengujian
hipotesis menggunakan (Khoi & Ngan, 2019).
54
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Tabel 1
Convergent Validity (Tahap 1)
Literasi
Keuangan
Financial
Technology
Laba
X1.1
0.855
X1.2
0.416
X1.3
0.875
X1.4
0.458
X2.1
0.783
X2.2
0,420
X2.3
0.751
X2.4
0.721
X2.5
0.757
Y1
0.286
Y2
0.863
Y3
0.888
Y4
0.593
Y5
0.801
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
bahwa hasil outer loading menunjukan nilai
loading factor untuk 5 (Lima) indikator
yang masih dibawah 0.70 yaitu : X1.2 ,
X1.4 ,X2.2 , Y1 dan Y4 yang
Tabel 2
artinya indikator-indikator tersebut tidak
valid sehingga harus dikeluarkan dari
model dan dilakukan pengujian tahapan ke
2.
Convergent Validity (Tahap 2)
Literasi Keuangan
Financial Technology
Laba
X1.1
0.900
X1.3
0.889
X2.1
0.731
X2.3
0.788
X2.4
0.752
X2.5
0.802
Y2
0.861
Y3
0.887
Y5
0.837
Berdasarkan tabel 2 hasil pengujian
di tahapan kedua menunjukan bahwa
semua nilai loadings factor untuk setiap
indikator menunjukan nilai lebih dari 0.70
sehingga dapat disimpulkan bahwa
indikator tersebut convergent validity.
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
55
Tabel 3
Discriminant Validity
Literasi Keuangan
Financial Technology
Laba
X1.1
0,900
0.608
0.837
X1.3
0,889
0.639
0,800
X2.1
0,560
0.731
0.597
X2.3
0.575
0.788
0.502
X2.4
0.398
0.752
0.355
X2.5
0.559
0.802
0,490
Y2
0.641
0,520
0.861
Y3
0.779
0.544
0.887
Y5
0,900
0.608
0,837
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahwa masing-masing indikator memiliki
nilai cross loadings >0,70, sehingga
indikator tersebut dapat dikatakan valid
2. Uji Reliabilitas
untuk mengukur variable lain yang
bersesuaian.
Tabel 4
Construct Reliability and Validity
Average Variance
Crobach's
Composite
Extracted
Alpha
Rho_A
Reliability
(AVE)
Laba
0.829
0.842
0.897
0.743
Literasi Keuangan
0.751
0.752
0.889
0,800
Financial Technology
0.773
0.779
0.852
0.591
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan
nilai AVE yang dihasilkan dari semua
konstruk sebesar >0,05 yang berarti
memenuhi syarat reliabilitas. Hasil output
Composite Reliability and Crobach Alpha
nilainya juga >0.70 yang memiliki arti
semua kontruk reliabilitasnya baik.
3. Evaluasi Model Struktural
Tabel 5
R-Square
R Square
R Square Adjusted
Laba
0.836
0.835
Berdasarkan tabel 5 menunjukan
bahwa Laba memiliki nilai 0,0836 atau
83,6% untuk sisanya 16,4% dijelaskan
oleh variable lain diluar variable yang
diteliti.
56
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti
Tabel 6
Path Coefficients
Original
Sample (O)
Sample
Mean (M)
Standart Deviation
(STDEV)
T Statistics
(IO/STDEVI)
P
Values
Financial Technology ->
Laba
0.031
0.032
0.051
0.607
0.544
Literasi Keuangan -> Laba
0.894
0.893
0.039
22,680
0,000
Berdasarkan Path Coefficients
Tabel 6 dapat diketahui bahwa variable
Literasi Keuangan berpengaruh
terhadap laba karena memiliki nilai T-
Statistict >1,96 dan P-Value
4. Uji Hipotesis
<0,05 sedangkan Financial
Technology tidak berpengaruh karena
nilai T-Statistict <1,96 dan P- Value
>0,05.
Hipotesis
Pernyataan
Hasil
H1
Pengaruh Literasi Keuangan
terhadap Laba
Hipotesis Diterima
H2
Pengaruh Financial Technology
terhadap Laba
Hipotesis Ditolak
a. Pengujian Hipotesis (H1= Literasi
Keuangan berpengaruh terhadap
Laba UMKM di Surabaya)
Hipotesis pertama menyatakan
bahwa Literasi Keuangan
berpengaruh terhadap Laba UMKM
di Surabaya. Berdasarkan nilai path
coefficient, nilai koefisien parameter
original sebesar 0,894, nilai t-
statistik sebesar 22.680 yang
memiliki arti (>1,96), dan nilai p-
Values sebesar 0,000 yang memiliki
(<0,05). Dengan demikian variabel
Financial Technology dinyatakan
berpengaruh signifikan terhadap
Laba UMKM di Surabaya.
b. Pengujian Hipotesis (H2= Financial
Technology tidak berpengaruh
terhadap Laba UMKM di Surabaya.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa
Financial Technology tidak
berpengaruh terhadap Laba UMKM.
Berdasarkan nilai path coefficient,
nilai koefisien parameter original
sebesar 0,031, nilai t-statistik sebesar
0,607 yang memiliki arti (<1,96),
dan nilai p-Values sebesar
0,544 yang memiliki arti (>0,05).
Dengan demikian variabel Financial
Technology dinyatakan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Laba UMKM di Surabaya.
B.
Pembahasan
1. Pengaruh Literasi Keuangan terhadap
Laba
Berdasarkan hasil pengujian
outer dan inner model sebagaimana
yang ditampilkan pada tabel 4 dimana
pada uji hubungan antar konstruk dapat
disimpulkan bahwa Literasi Keuangan
berpengaruh signifikan terhadap Laba.
Diterimanya Hipotesis 1, memberikan
makna bahwa semakin tinggi tingkat
pemahaman mengenai Literasi
Keuangan seseorang maka akan
semakin tinggi Laba/Keuntungan yang
akan diperolehnya. Hasil dari analisis
tersebut secara konsisten sama dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Anggraeni (2015) dan Saputri
(2019) namun, bertentangan dengan
penelitian oleh Rubianingrum dan
Wijayanka (2018).
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
57
2. Pengaruh Financial Technology
terhadap Laba
Berdasarkan hasil pengujian
outer dan inner model sebagaimana
yang ditampilkan pada tabel 4 dimana
pada uji hubungan antar konstruk dapat
disimpulkan bahwa Financial
Technology tidak berpengaruh
terhadap Laba. Ditolaknya Hipotesis 2,
memberikan makna bahwa Financial
Technology tidak secara langsung
berpengaruh terhadap Laba. Hal
tersebut disebabkan oleh, masih
banyaknya pelaku usaha UMKM di
Surabaya yang belum menerapkan
Financial technology untuk usaha
mereka. Dan mereka merasa bahwa
memperoleh Laba/Keuntungan hanya
bisa didapat dengan melakukan
transaksi secara langsung atau
pembayaran tunai. ( Riza, Pelaku usaha
di Sentra UMKM Surabaya). Hasil
analisis tersebut bertentangan dengan
penelitian dari Firdaus (2019) dan
Prastiska (2019 yang menyatakan
berpengaruh/positif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan
pembahasan peneltiian yang berjudul
“Pengaruh Literasi Keuangan dan Financial
Technology terhadap Laba UMKM (Studi
empiris UMKM di Kota Surabaya)”, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Literasi
Keuangan berpengaruh terhadap Laba
UMKM, (2) Financial Technology tidak
berpengaruh terhadap Laba UMKM.
Bibliografi
Agusta, A. (2016). Analisis deskriptif tingkat
literasi keuangan pada UMKM di pasar
Koga Bandar Lampung.Google Scholar
Dorfleitner, H. (2019). Schmitt, &
Weber.(2017). Retrieved Maret Minggu.
Google Scholar
Indonesia, K. K. R. (2015). Perkembangan
Perekonomian Terkini. Jakarta. H, 1.
Google Scholar
Khoi, B. H., & Ngan, N. T. (2019). Factors
impacting to smart city in Vietnam with
smartpls 3.0 software application.
IIOAB, 10(2), 18. Google Scholar
Rifa’i, B. (2013). Efektivitas Pemberdayaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Krupuk Ikan dalam Program
Pengembangan Labsite Pemberdayaan
Masyarakat Desa Kedung Rejo
Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.
Sumber, 100(100), 259. Google Scholar
Sakina Rakhma Diah Setiawan. (2013). OJK
Canangkan Tiga Pilar Literasi
Keuangan.
https://money.kompas.com/read/2013/1
1/18/1446545/OJK.Canangkan.Tiga.Pila
r.Literasi.Keuangan
Subramanyam, K. R. (2014). Financial
statement analysis. McGraw-Hill
Education. Google Scholar
Suliyanto, S. E., & MM, S. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif. Google Scholar
Tambunan,
T.
(2012).
UMKM
Indonesia.
BUKU DOSEN-2014. Google Scholar
Usman, F. (2016). Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) dan daya saing investasi
Indonesia. Jurnal Lingkar Widyaiswara,
3(1), 3336. Google Scholar
58
Action Research Literate, Vol. 5 No. 2, Juli-Desember 2021
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti
Copyright holder :
Adenna Hendy Cassie Putri, Sri Hastuti (2021).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under: