How to cite:
Kinest, Rakanita Dyah Ayu i, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka Vina
Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah. (2020). Strategi Pembelajaran Guna
Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di Sd Al-Ma’soem, Action Research
Literate, 4(1).
https://doi.org/10.46799/jst.v2i10.421
E-ISSN:
2721-2769
Published by:
Ridwan Institute
27
Action Research Literate
Vol. 5 No. 1, Januari 2021
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN : 2808-6988
Sosial Pendidikan
STRATEGI PEMBELAJARAN GUNA MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR
SISWA MELALUI SARANA PRASARANA DI SD AL-MA’SOEM
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia
Latifah, Eka Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
Institut Agama Islam Negeri Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Email: Rakani[email protected].id, nailyhimmatul8@gmail.com, laanasuroy[email protected],
fathialatifah14@gmail.com, ekafina[email protected], nurulkhnida@gmail.com.
aenikhasanah30@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
2 September 2020
Direvisi
15 November 2020
Disetujui
15 Desember 2020
Strategi merupakan sebuah cara atau pendekatan yang sangat menyeluruh
dan sangat berkaitan dengan adanya pelaksanaan gagasan atau suatu
perencanaan serta eksekusi dalam suatu aktivitas yang berada dalam kurun
waktu tertentu. Dalam proses pembelajaran sarana dan prasarana sangat
diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran proses kegiatanya,
sehingga pengelolaan sarana dan prasarana sangat diperlukan oleh setiap
sekolah. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan: (1) Strategi Peningkatan
kualitas pembelajaran Di SD Al Masoem, (2) Perencanaan Peningkatan
Sarana dan Prasarana di SD Al Masoem, (3) Peran pendidik dalam
peningkatan kualitas pembelajaran melalui sarana dan prasarana di SD Al
Ma’soem. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
rancangan studi pustaka dan Studi Hasil Pengamatan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan, meliputi: (1) observasi partisipan, (2)
wawancara mendalam, dan (3) studi dokumentasi.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui
Peningkatan Sarana dan Prasana terbukti efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa yang merupakan hasil dari kualitas pembelajaran yang
diberikan dari pendidik kepada siswa di SD Al Masoem, Bandung, Jawa
Barat.
ABSTRACT
Strategy is a method or approach that is very comprehensive and closely
related to the implementation of an idea or a plan and execution in an
activity that is within a certain time. In the learning process, facilities and
infrastructure are needed in order to support the smooth process of their
activities, so that the management of facilities and infrastructure is
needed by every school.The purpose of this study is to explain: (1)
Strategies for improving the quality of learning at SD Al Masoem, (2)
Planning for improving facilities and infrastructure at SD Al Masoem, (3)
The role of educators in improving the quality of learning through
facilities and infrastructure at SD Al Ma'soem. This study uses a
qualitative approach with a literature study design and Observational
Study. The data collection techniques used include: (1) participant
observation, (2) in-depth interviews, and (3) documentation studies.
Thus, it can be concluded that the Strategy to Improve the Quality of
Kata Kunci:
Peningkatan,
Kualitas,
Pembelajaran,
Sarana dan
Prasarana
Keyword:
Improvement,
Quality, Learning,
Facilities and
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah,
Eka Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
28 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
Infrastructure.
Learning through Improvement of Facilities and Infrastructure is proven
to be effective in improving student learning outcomes which is the result
of the quality of learning provided by educators to students at Al Masoem
Elementary School, Bandung, West Java.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu
pendorong penting dalam hal kemajuan
negara. Kualitas pendidikan yang baik akan
mnciptakan struktural yang ada di negara
tersebut menjadi teratur. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan tingkat
pendidikan yang masih rendah jika
dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya
pendidikan di Indonesia ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain dari pendidik, peserta
didik, pemerintah, fasilitas, orang tua,
lingkungan. Dan sebagainya. Selain itu,
tingkat sumber daya manusia juga harus
dikembangkan. Hal ini dikarenakan sumber
daya manusia saat ini sangat diperlukan dalam
peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
berbagai aspekdikehidupan ini merupakan
faktor yang paling menunjang persaingan
global yang terjadi di dunia. Era reformasi
yang sedang berjalan sekarang ini telah
memasuki pascareformasi yang diindikasikan
dengan adanya perombakan dalam bidang
politik, sosial, ekonomi, hamkam, dan
moneter. Jika Sumber Daya Manusia (SDM)
yang kita ciptakan berkualitas maka kita dapat
bersaing dengan negara lain secara sehat dan
profesional. Peningkatan kualitas SDM sangat
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu,
SDM menjadi faktor utama dalam
peningkatan kualitas pendidikan terutama di
Indonesia (Solikah, 2015).
Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi
oleh beberapa pihak antara lain dari siswa,
orang tua, pemerintah, serta pendidik. Pihak-
pihak tersebut saling berkaitan dan sangat
diperlukan untuk mewujudkan kualitas
pendidikan yang terprogram dan menjadi lebih
baik. peningkatan kualitas pendidikan
memerlukan strategi yang tepat dalam
penanganannya. Peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia sangat berkaitan
dengan terlaksananya proses pembelajaran di
sekolah. Peningkatan kualitas ini memerlukan
strategi atau kiat-kiat yang tepat dengan
memanfaatkan sumber daya dari lembaga
yang dimiliki. Ketika strategi dapat berjalan
dengan terstruktur maka proses pembelajaran
akan berjalan secara optimal, lancar dan
teprogram. Dalam pendidikan strategi
pembelajaran sangatlah penting dalam
peningkatan mutu sekolah ataupun mutu
pendidikan, hal ini karena strategi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan guna memenuhi tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan
yang dilakukan secara terstruktur dan
terorganisisasi diharapkan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan tujuan yang telah
dirancang.
Berdasarkan hasil penelitian dari Jurnal
Studi Keislaman berjudul Strategi
Peningkatan Mutu Penididikan Di Sekolah
menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan di
Madrasah Aliyah Hasan Jufri bertujuan untuk
meningkatkan prestasi akademik serta pretasi
non akademik. Pembagian strukturisasi dalam
sekolah ini dilakukan di infrastruktur, serta
perbaikan dilingkuan sekolah sehingga
menjadi kondusif (Shobri, 2017). Sedangkan
dalam Jurnal Sosial Humaniori berjudul
Strategi Meningkatkan Mutu Penididikan Di
Madrasah Aliyah Hasan Jufri menjelaskan
bahwa strategi peningkatan mkualitas
pendidikan terutama kualitas pembelajaran
dilakukan dengan fokus tehaadap pendidik.
Startegi yang dilakukan sekolah untuk
peningkatan mutu pengajar adalah
mengadakan kegiatan-kegiatan contohnya
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 29
yaitu seminar, workshop, pelatihan dan
sebagainya (Yana, 2019).
Dari hasil penelitian mengenai jurnal
diatas tidak jauh beda dari hasil pengamatan,
studi kasus dan juga penjelasan yang telah
disampaikan oleh pemateri di SD AL-
MA’SOEM. Di sekolahan ini menjelaskan
bahwa strategi peningkatan kualitas
pendidikan terutama pembelajaran sama yang
dilakukan di sekolah lain. Tambahan dari
sekolahan ini yaitu mneningkatkan kualitas
dari wali kelas , serta selain itu peratutan yang
diterapkan di sekolahan ini dibuat secara ketat
sehingga tingkat kedisiplinan peserta didik
juga menjadi meningkat.
Penulisan artikel ini mempunyai
beberapa tujuan yaitu pertama, untuk
mengetahui strategi kualitas pembelajaran di
SD AL MA’SOEM. Dalam pembahasan ini
membahas tentang bagaimana strategi guru
dalam peningkatan mutu pendidik sehingga
motivasi belajar dari peserta didik menjadi
meningkat. Kedua, membahas mengenai
peningkatan sarana dan prasarana di sekolah.
Apabila fasilitas dari sekolah itu terpenuhi
dengan baik maka tingkat keinginan peserta
didik untuk belajar menjadi meningkat, karna
disitu timbul sebuah kenyamanan. Ketiga,
membahas mengenai peran pendidik dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
sarana dan prasarana. Maksudnya disini yaitu
pendidik menggunakan sarana dan prasarana
seperti LCD, Komputer, Laboratorium
sekolah dan sebagainya yang telah disiapkan
oleh pihak sekolah untuk menunjang kegiatan
pembelajaran. penggunaan sarana dan
prasarana ini menjadi harapan agar peserta
didik dapat melaksanakan pembelajaran
dengan nyaman dan tidak ketinggalan dengan
sekolah yang lain. Ketiga pembahasan ini
diharapkan kita dapat mengetahui penggunaan
strategi yang tepat untuk meningkatkan
kualitas mutu pendidikan terutama di
Indonesia
Metode Penelitian
Artikel ini dibuat menggunakan
metode penelitian kualitatif adalah filsafat
postpositivisme. Metode ini digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah
(lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai
instrument pokok (Sugiyono, 2017). Teknik
pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif
menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode kualitatif yang dipakai adalah
Narrative research, merupakan penelitian
kualitatif dimana peneliti melakukan studi
terhadap dua Namrasumber untuk
mendapatkan data adanya sarana dan
prasarana di SD Al-Ma’shoem. Data tersebut
selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi
laporan naratif kronologis. penelitian yang
menghasilkan data deskriptif seperti kata-kata
tertulis dan lisan dari orang yang diamati.
Penelitian ini dilakukan secara langsung di SD
Al- Ma’shoem Bandung, yang terletak di Jl.
Raya Cipacing No.22, Cipacing, Jatinangor,
Bandung, Jawa Barat 40394. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 22 September 2021
secara studi dengan Kepala Sekolah dan
Direktur Pendidikan di SDIT Al-Ma’shoem.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan cara rekaman suara saat
studi dengan narasumber berlangsung, dan
juga dokumentasi melalui HP atau Kamera.
Langkah langkah yang akan dilakukan dalam
analisis data penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1) Mengelompokan aspek yang
diamati melalui pelaksanaan yang
direncanakan, mengamati dan mendengarkan
saat narasumber menyampaikan materi, 2)
Menganalisisdata yang sudah terkumpul saat
studi langsung dengan narasumber, 3)
Menentukan aspek yang dinilai setiap
pengamatannya, 4) Menganalisis hasil belajar
siswa dalam ketersediaan sarana dan prasarana
di SD Al- Ma’shoem, 5) Mengelompokan
aspek-aspek yang diamati berdasarkan
ketersediaan sarana dan prasarana di SD Al-
Ma’shoem, 6) Menyimpulkan hasil yang
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
30 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
diperoleh pada setiap pengamatan terhadap
sarana dan prasarana di SD Al-Ma’shoem.
Hasil dan Pembahasan
Sumber daya manusia saat ini sangat
diperlukan dalam peningkatan kualitas
pendidikan. Peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam berbagai aspek
dikehidupan ini merupakan faktor yang
menunjang persaingan global yang terjadi di
dunia. Jika Sumber Daya Manusia yang kita
ciptakan berkualitas maka kita dapat bersaing
dengan negara lain secara sehat dan
profesional. Peningkatan mutu SDM sangat
berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu,
pendidikan menjadi faktor utama dalam
peningkatan mutu kualitas SDM. Kualitas
pendidikan sangat dipengaruhi oleh beberapa
pihak antara lain siswa, orang tua, guru,
pemerintah dan sebagainya. Pihak-pihak
tersebut saling berkaitan dan sangat
diperlukan untuk mewujudkan kualitas
pendidikan yang terprogram dan lebih baik.
Strategi peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia sangat berkaitan
dengan terlaksananya proses pembelajaran di
sekolah. Strategi atau kiat-kiat yang
digunakan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dilaksanakan dengan
memanfaatkan sumber daya dari lembaga
yang telah dimiliki. Apabila strategi ini dapat
berjalan denganstruktur maka pembelajaran
dapat berjalan dengan mudah dan optimal
(Solikah, 2015).
Konsep peningkatan kualitas
pendidikan merupakan salah satu unsur dari
paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi
di Indonesia. Paradigma tersebut mengandung
atribut pokok yaitu relevan dengan kebutuhan
masyarakat pengguna lulusan, suasana
akademik (academic atmosphere) yang
kondusif dalam penyelenggaraan program
studi, adanya komitmen kelembagaan
(institusional komitmen) dari para pimpinan
dan staf terhadap pengelolaan organisasi yang
efektif dan produktif, keberlanjutan
(sustainability) program studi, serta efisiensi
program secara selektif berdasarkan kelayakan
dan kecukupan. Dimensi-dimensi tersebut
mempunyai kedudukan dan fungsi yang
sangat strategis untuk merancang dan
mengembangkan usaha penyelenggaraan
pendidikan yang berorientasi kualitas pada
masa yang akan datang.
Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari
seberapa optimal guru mampu memfasilitasi
proses belajar siswa. Menurut Djemari
Mardapi bahwa setiap tenaga pengajar
memiliki tanggung jawab (Danumiharja,
2014) terhadap tingkat keberhasilan siswa
belajar dan keberhasilan guru mengajar.
Sementara itu dari sudut kurikulum dan bahan
belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa
luwes dan relevan kurikulum dan bahan
belajar mampu menyediakan aneka stimuli
dan fasilitas belajar secara berdiversifikasi.
Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat
dilihat dari seberapa besar suasana belajar
mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran
yang menarik, menantang, menyenangkan dan
bermakna bagi pembentukan profesionalitas
kependidikan.
Dari sisi media belajar kualitas dapat
dilihat dari seberapa efektif media belajar
digunakan oleh guru untuk meningkatkan
intensitas belajar siswa. Dari sudut fasilitas
belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa
kontributif fasilitas fisik terhadap terciptanya
situasi belajar yang aman dan nyaman.
Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat
dilihat dari kesesuainnya dengan tujuan dan
kompetensi yang harus dikuasi siswa. Oleh
karena itu kualitas pembelajaran secara
operasional dapat diartikan sebagai intensitas
keterkaitan sistemik dan sinergis guru,
mahasiswa, kurikulum dan bahan ajar, media,
fasilitas, dan system pembelajaran dalam
menghasilkan proses dan hasil belajar yang
optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler.
Secara konseptual kualitas perlu
diperlakukan (Zainuddin, 2005) sebagai
dimensi kriteria yang berfungsi sebagai tolok
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 31
ukur dalam kegiatan pengembangan profesi,
baik yang berkaitan dengan usaha
penyelenggaraan lembaga pendidikan maupun
kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini
diperlukan karena beberapa alasan antara lain
: Pertama, Lembaga pendidikan akan
berkembang secara konsisten dan mampu
bersaing di era informasi dan globalisasi
dengan meletakan aspek kualitas secara sadar
dalam kegiatan pendidikan dan
pembelajaran.Kedua, Kualitas perlu
diperhatikan dan dikaji secara terus menerus,
karena substansi kualitas pada dasarnya terus
berkembang secara interaktif dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat dan perkembangan
teknologi. Ketiga, Aspek kualitas perlu
mendapat perhatian karena terkait bukan saja
pada kegiatan sivitas akademika dalam
lingkungan kampus/sekolah, tetapi juga
pengguna lain di luar kampus/sekolah sebagai
"Stake-holders”. Keempat, Suatu bangsa akan
mampu bersaing dalam percaturan
internasional jika bangsa tersebut memiliki
keunggulan (Excellence) yang diakui oleh
bangsa-bangsa lain. Kelima, Kesejahteraan
masyarakat dan/atau bangsa akan terwujud
jika pendidikan dibangun atas dasar keadilan
sebagai bentuk tanggung jawab sosial
masyarakat bangsa yang bersangkutan.
Secara kasat mata indikator kualitas
pembelajaran dapat dilihat antara lain dari
perilaku pembelajaran guru, perilaku dan
dampak belajar siswa, iklim pembelajaran,
materi pembelajaran, media pembelajaran, dan
sistem pembelajaran.
Untuk mencapai kualitas pembelajaran
dapat dikembangkan antara lain menggunakan
(Pandiangan, 2019) strategi Pertama, Perlu
dikembangkan berbagai fasilitas kelembagaan
dalam membangun sikap, semangat, dan
budaya perubahan. Kedua, Peningkatan
kemampuan pembelajaran para guru dapat
dilakukan melalui berbagai kegiatan
profesional secara periodik dan berkelanjutan,
misalnya sekali dalam setiap semester yang
dilaksanakan oleh masing-masing lembaga
pendidikan sebelum awal setiap semester
dimulai. Ketiga, Peningkatan kemampuan
pembimbingan profesional siswa melalui
berbagai kegiatan profesional di sekolah
secara periodik, misalnya sekali setiap tahun
yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan
bekerja sama dengan dinas pendidikan
setempat. Keempat, Peningkatan kualitas
pelaksanaan praktek pengalaman lapangan
(PPL) di tempat praktek, dengan menggiatkan
kegiatan kolaborasi lembaga pendidikan
dengan tempat praktek serta
menyelenggarakan uji kompetensi profesional
siswa pada akhir program pendidikan sebelum
mereka dinyatakan lulus. Kolaborasi ini
berlaku pula dengan asosiasi profesi lain yang
relevan.
Dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran tentunya membutuhkan proses
pembelajaran memerlukan metode-metode
khusus yang jelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Metodologi pembelajaran merupakan cara
cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi
dalam proses belajar. Pendidik perlu
mengetahui dan mempelajari metode
pengajaran agar dapat menyampaian materi
dan dimengerti dengan baik oleh peserta didik.
Disini kreatifitas seorang guru di peras
sedemikian rupa demi menciptakan proses
KBM (kegiatan Belajar Mengajar) yang
kerative dan menyenangkan. sebenarnya ada
20 metode pembelajaran yang dapat di
lakukan oleh guru agar proses kegiatan
Belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan, akan tetapi tidak semua
metode dapat di gunakan di sekolah
mengingat setiap siswa memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing masing.
Metode mengajar yang umum di
laksanakan di sekolah adalah metode ceramah
dimana guru menyampaikan informasi secara
lisan kepada siswa. Metode ini merupakan
metode yang paling praktis dan ekonomis,
tidak membutuhkan banyak alat bantu.
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
32 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
Metode ini mampu digunakan untuk
mengatasi kelangkaan literatur atau sumber
rujukan informasi karena daya beli siswa yang
diluar jangkauan.Namun meski begitu metode
mengajar secara ceramah termasuk metode
mengajar konvensional yang dimana sudah
tidak efektif dan efisien lagi untuk di gunakan
guru dalam mengajar siswanya sehari hari,
meski di Al Masoem metode ini masih kadang
di gunakan namun tidak di gunakan setiap hari
atau setiap pembelajaran, karena metode ini
memang sangat terbatas dan memiliki banyak
kekurangan namun meski begitu metode ini
biasanya di gunakan hanya beberapa menit
dalam setiap pembelajaran yang dimana di
tambah dengan metode lainnya seperti metode
diskusi, metode ceramah tambahan dan lain
sebagainya. Metode pembelajaran yang
bersifat campuran namun membentuk
kreativitas siswa secara penuh dan menuntun
siswa agar menjadi pribadi yang berakhlakul
kharimah.Karena di Al Masoem sendiri setiap
pelajaran di ajarkan oleh guru yang berbeda
beda, disini dapat di simpulkan bahwa
pemfokusan pelajaran di ajarkan oleh satu
guru dalam artian guru Al Masoem jelas
profesional di bidang nya masing masing.
Tata cara mengajar Guru Al Masoem
pun terbilang unik dan semua juga tergantung
dari masing masing guru tersebut, selama itu
tidak melanggar kode etik guru dan juga
selama itu memang dapat meningkatkan
kualitas belajar mengajar dan juga selama
tidak melanggar perautran yang ada. Selain
itu, guru atau pendidik di SD IT Al Masoem
juga menggunakan aplikasi mss, pembelajaran
melalui website sekolahnya, dan sebagainya.
Guru Al Masoem juga di tuntut untuk
melakukan variasi dalam mengajar, seperti
ada beberapa guru yang memperlihatkan video
tentang motivasi sebelum belajar, ada juga
guru yang mengajak siswanya untuk belajar di
luar seperti di perpustakaan atau di tempat
fasilitas belajar mengajar AL Masoem, atau
ada juga guru yang menggunakan multimedia
untuk mengajar dan banyak lagi. Guru Al
Masoem juga terbilang guru yang sangat
sangat amat sabar, saya tidak bisa memungkiri
bahwa guru AL Masoem terutama untuk
tingkat Sekolah Dasar merupakan guru yang
memiliki tingkat kesabaran yang tinggi,
mengingat siswa Sekolah Dasar masih kecil
dan lagi masa masanya, guru SD Al Masoem
tidak pernah marah atau menegor secara kasar.
Karena itu pula Guru Al Masoem sangat patut
di contoh oleh guru sekolah lain yang memang
sederajat tingkatannya.
Metode pembelajaran di Al Masoem
juga tidak hanya sekedar teori semata, ada
beberapa pelajaran yang dilaksanakan secara
praktek langsung, seperti IPA dari BIOLOGI,
KIMIA dan FISIkA kami memiliki LAB yang
memadai dengan berbagai macam fasilitas di
dalam nya. Untuk praktek olah raga juga kami
menyediakan berbagai macam lapangan yang
langsung di praktikan langsung di pelajaran
olah raga dan juga untuk pelajaran komputer,
Al Masoem menyediakan 100 lebih komputer
dengan spek mempuni demi memaksimalkan
potensi siswa di bidang IT tentu saja dengan
LAB komputer yang memadai dan nyaman
untuk di gunakan. Sebenarnya metode
pembelajaran di Al Masoem merupakan
metode pembelajaran campuran yang dimana
hampir di semua aspek yang dimana metode
pembelajaran umum ada kekurangannya maka
dengan metode pembelajaran khas Al Masoem
semua kekurangan itu di minimalisir
sedemikian rupa agar tercipta metode
pembelajaran yang variatif dan efisien.
Selain itu, Pengembangan kurikulum
dapat didefinisikan sebagai semacam proses
langkah demi langkah yang digunakan untuk
menciptakan perbaikan positif dalam program
pembelajarn yang ditawarkan di sebuah
institusi pendidikan. Pendekatan dan
perspektif tentang penyelenggaraan sudah
berubah di masa modern ini; dan kebutuhan
kualitas pendidikan mempengaruhi kurikulum.
Teknik dan strategi pengajaran yang inovatif,
seperti pembelajaran transformatif atau
pembelajaran campuran (blended-learning),
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 33
terus-menerus dirancang untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa yang semakin maju
dan baik.
Dampaknya, pemerintah secara umum
dan institusi Pendidikan khususnya harus
memiliki rencana untuk menghadapi
pergeseran ini dan kemudian dapat
menerapkannya dalam kurikulum yang baru.
Hal inilah yang medorong adanya konsep
kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan
oleh kemendikbud. Merdeka belajar bermakna
kemerdekaan belajar, yakni memberikan
kesempatan belajar sebebas-bebasnya dan
senyaman-nyamannya kepada anak didik
untuk belajar dengan tenang, santai dan
gembira tanpa stres dan tekanan dengan
memperhatikan bakat alami yang mereka
punyai, tanpa memaksa mereka mempelajari
atau menguasai suatu bidang pengetahuan di
luar hobi dan kemampuan mereka,sehingga
masing-masing mereka mempunyai portofolio
yang sesuai dengan kegemarannya.
Tidak terkecuali yang dilakukan oleh
Yayasan Al Masoem Bandung dalam
merealisasikan konsep kurikulum merdeka
belajar ini. Kurikulum ini mengadaptasi
konten pembelajaran (dari standar eksternal
dan tujuan lokal) kemudian membentuknya
menjadi rencana melakukan pengajaran dan
pembelajaran yang efektif. Dengan demikian,
kurikulum ini lebih dari sekadar wacana untuk
meningkatkan kualitas pelajar, khususnya di
Indonesia.
Pada dasarnya sistem itu dibuat ketika
dijalankan dengan benar maka tujuan dari
sistem itu sendiri akan tercapai, perlu
penegasan dalam menjalankan revolusi mental
bagi tiap-tiap orang yang di
pertanggungjawabkan untuk menjalankan
peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri
dan butuh penataan yang baik secara
kompleks hingga ke daerah-daerah sehingga
pendidikan itu sama tupoksinya di konsumsi
oleh masyarakat.
Dalam mendukung program yang
dicanangkan oleh pemerintah, Yayasan Al
Masoem Bandung senantiasa mendukung dan
memfasiltasi agar semua siswa yang
mengenyam Pendidikan di sekolah-sekolah Al
Masoem memperoleh Pendidikan yang
terstandarisasi dan juga modern sesuai dengan
perkembangan Pendidikan di Indonesia.
Dalam merealisasikan konsep merdeka
belajar, Yayasan Al Masoem Bandung kini
berinovasi dengan mengembangkan berbagai
macam kerjasama dengan pihak eksternal
guna mendukung kemajuan para siswanya
dalam memperoleh Pendidikan yang formal
maupun non-formal. Hal ini juga terkait
dengan bekal para siswa di masa depan ketika
mereka melanjutkan ke jenjang sekolah yang
lebih tinggi.
Perencanaan menggambarkan suatu
prosedur yang berkesinambungan yang di
dalamnya meliputi dua aspek, yakni formulasi
dan tindak lanjutnya. Perencanaan bisa
digunakan sebagai pengatur dan perbaikan
dalam jalannya suatu kegiatan, sebab itu sifat
rencana ialah untuk penuntun dalam
pelakasanaan suatu kegiatan (Sutarto, 2000).
Perencanaan bisa dikerjakan pada pelbagai
bidang, akan tetapi tidak semua rencana
termasuk perencanaan pembangunan terikat
dalam rasionalitas pembangunan oleh sebab
itu pemerintah bertindak sebagai pendorong
pembangunan, ini termasuk dengan uraian
perencanaan yang merupakan upaya institusi
public guna merancang arah kebijakan
pembangunan yang wajib dikerjakan disuatu
daerah baik di Negara ataupun daerah yang
berdasarkan kemajuan dan kekurangan yang
daaerah tersebut miliki.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang
ada di sekolah tentu saja berpengaruh pada
nilai atau hasil belajar pesera didik. Dengan
artian lain prosedur pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di sekolah juga problematika
dalam pembelajaran tidak hanya dihadapi bagi
pendidik yang bertaut, namun didorong pula
oleh adanya dan kelengkapan sarana dan
prasarana pendidikan.
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
34 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
Semakin bertumbuhnya ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga dalam
kegiatan pendidikan dibutuhkan upaya
eksploitasi alat peraga dan alat praktik guna
sarana demi membangkitkan motivasi murid
dalam belajar serta penghematan waktu. Demi
mendapatkan hasil belajar yang sinkron sama
tujuan yang sudah dirancang sehingga proses
pendidikan harus sungguh-sungguh
diusahakan dengan maksimal .
Sebuah perencanaan merupakan
langkah paling dasar atau langkah awal dalam
menentukan sebuah tujuan dan mendapat hasil
optimal (Indrawan, 2015) . Perencanaan yang
baik akan mendapatkan hasil yang baik pula.
Dan sebaliknya sebuah perencanaan yang
kurang matang dalam pertimbangannya akan
pula menghasilkan hasil yang kurang
memuaskan. Oleh karena itu sebuah
perencanaan sangat penting dilakukan karena
sangat mempengaruhi hasil akhirnya nanti.
Perencanaan sarana dan prasarana di sekolah
merupakan salah satu langkah sekolah dalam
meningkatkan kualitas sekolah dan kualitas
pembelajaran dalam sekolah tersebut. Banyak
sekolah berlomba lomba untuk selalu
menguprade dan meningkatkan sarana dan
prasarana mereka agar dapat meningkatkan
kualitas sekolah dan pendidikan yang terdapat
di sekolah tersebut. Semakin lengkap dan
banyaknya fasilitas sarana dan prasarana
didalam sekolah tersebut maka akan semakin
baik pula kualitas yang ada. Banyak hal yang
harus diperhatikan dalam mempersiapkan
sarana dan prasarana sekolah untuk
meningkatkan mutu sekolah baik
pembelajaran ataupun para siswanya. Dalam
perencanaan peningkatan sekolah meliputi
perencanaan, pengadaan, inventarisasi,
penataan, dan pemeliharaan.
Sumber
:https://www.almasoem.sch.id/tm_images/edit
orimg/1231.png
Perencanaan sarana prasarana yang
terdapat di SD Al-Ma’soem sangatlah baik
terbukti adanya banyak sarna prasarana yang
ada disekolah tersebut. Fasilitas sarana dan
prasarana yang ada juga sangat jelas
membantu para siswa dalam menjalankan
kegiatan pembelajaran disekolah. Semua
sarana dan prasarana yang ada di SD Al-
Ma’soem menggambarkan bahwa
perencanaan yang dipertimbangkan oleh pihak
sekolah sangat tertata dan sesuai dengan
target. Perencanaan yang dibuat oleh pihak
sekolah di SD Al-Ma’soem sangat berdampak
pada kualitas pembelajaran para peserta didik.
Dengan perencanaan yang matang dan
mempertimbangan segala aspek yang ada
maka akan menghasilkan hasil yang sempurna
pula. Dalam perencanaan harus
mempertimbangkan banyak aspek agar semua
sarana dan prasarana yang ada dapat berguna
dengan baik sesuai dengan fungsinya masing
masing.
Sarana merupakan sebuah
perlengkapan pada kegiatan pembelajaran. Di
SD Al-Ma’soem juga merencanakan sarana
yang baik bagi para peserta didiknya. Di SD
Al-Ma’soem menyediakan sarana yang
biasanya memang wajib ada di sekolah
sekolah dasar lainnya. Sarana yang terdapat
seperti buku pembelajaran, layar proyektor
tiap kelas, sound sistem agar pembelajran
dikelas lebih jelas jika guru mengajar dengan
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 35
presentasi di layar proyektor, lalu terdapat
pula kursi yang nyaman, lalu terdapat meja,
terdapat pula televisi dan juga tersedianya
internet atau wi-fi. Lalu terdapat pula pojok
baca SD atau bisa dikatakan perpustakaan
mini di pojok kelas Sd. Hal itu semua
direncanakan dan di maksimalkan agar
kegiatan belajar mengajar yang ada semakin
berkualitas lagi dan semakin baik lagi. Sarana
merupakan salah satu hal yang sangat penting
untuk direncanakan karena dengan adanya
sarana yang baik maka akan sangat membantu
sekali kegiatan belaja mengajar yang ada. Dan
yang istimewa dari SD Al-Ma’soem adalah
dengan adanya dua jenis buku yaitu tematik
dan yang tidak tematik. Dalam pengembangan
sarananya di SD Al-Ma’soem pihak sekolah
menyediakan buku yang tidak tematik juga
karena isi materi didalamnya yang lebih
lengkap dan lebih luas. Jadi para peserta didik
mempunyai dua gambaran antara buku
tematik dan yang tidak dengan inti materi
yang sama tetapi dengan kelengkapan isi
didalamnya yang berbeda. Dan terdapat pula
sarana transportasi untuk peserta didik bis
sekolah, mini bus, ambulance,dan Mobil
jemputan SD. Dan ini merupakan salah satu
perencanaan peningkatan yang baik karena
dapat membuat para peserta didiknya lebih
bisa banyak mengetahui tentang materi materi
pembelajaran yang ada sesuai dengan
kurikulum yang sudah ditentukan.
Prasarana merupakan sebuah fasilitas
pokok yang ada untuk dapat menunjang
sarana yang telah disediakan. Prasarana
merupakan hal yang penting untuk para
peserta didik dapat melakukan pembelajaran
dengan rasa aman dan nyaman. SD Al-
Ma’soem juga menyediakan fasilitas
prasarana yang bisa dibilang sangat legkap.
Banyak sekali prasarana yang disediakan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
yang ada. Dan di Al-Ma’soem menyediakan
prasarana seperti ruang kelas ber AC, kamar
mandi, Dome, Kolam renang terpisah antara
peserta didik putra dan peserta didik putri,
Lapang basket, Lapang voli, Lapang mini
soccer, Lapang futsal (rumput sintetis),
Lapang badminton, Laboratorium Biologi,
Fisika dan Kimia, Laboratorium Komputer,
Laboratorium Bahasa, Amphitheater, Ruang
Konselor, Ruang seminar, Ruang Multimedia
Terintergasi, Poliklinik, Perpustakaan yang
terintegrasi, Kantin representatif, Minimarket,
Wall climbing, lapangan panahan, lapangan
berkuda, dan terdapat pula ATM centre. Dan
prasarana yang terdapat disekolah tersebut
merupakan sebuah prasarana yang sangat
lengkap dan hal tersebut sangat mendukung
dalam hal peningkatan pembelajaran para
peserta didik. Dengan adanya prasarana yang
sangat lengkap tersebut dapat mendorong
kualitas pembelajaran menjadi semakin baik
lagi. Perencanaan prasarana yang sangat
banyak tersebut tentu membutuhkan
perencanaan yang sangat matang dan
memikirkan segala sisi. Dan terbukti dengan
adanya peningkatan sarana dan prasarana yang
ada sekolah di SD Al-Ma’soem menjadi
sekolah yang sangat unggul dan baik dalam
segla sisi. Dan sekolah tersebut berhasil
menerapkan sebuah perencanaan dibidang
sarana dan prasarana dengan banyaknya
fasilitas yang disediakan serta dengan
banyaknya prestasi para peserta didik itu dapat
membuktikan bahwa perencanaan yang
dilakukan dengan cara yang matang dan
efektif.
Sudah seharusnya sekolah menyediakan
dan membuat fasilitas sekolah dengan sebaik
mungkin. Karena dengan pengadaan sarana
dan prasarana yang baik maka akan tercapai
pula kualitas pembelajaran yang diharapkan.
Pengadaan sarana dan prasarana dapat
dikatakan sebagai menyiapkan atau
menyediakan segala fasilitas yang
berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar baik dari segi sarana maupun dari
segi prasarana. Di SD Al-Ma’soem sarana dan
prasarana disediakan oleh pihak sekolah. Dan
sarana dan prasarana yang disediakan
merupakan sarana dan prasarana yang
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
36 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
bermanfaat bagi para peserta didik baik untuk
pembelajaran maupun untuk ekstrakulikuler
yang ada. Semua sarana dan prasarana di SD
Al-Ma’soem dapat dikatakan sebagai sarana
dan prasarana yang baik dan lengkap. Karena
disana menyediakan berbagai sarana dan
prasarana yang sangat membantu para peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran maupun
luar pembelajaran. Dengan pengadaan sarana
dan prasaran maka kegiatan pembelajaran
akan berlangsung dengan baik. Dan dalam
pengadaan sarana dan prasarana pasti pihak
sekolah telah mempertimbangkan banyak hal
mulai dari keefektifan sampai dengan respon
balik para peserta didik. Semua itu pasti telah
dipikirkan matang matang oleh pihak sekolah.
Dan dengan adanya pengadaan sarana dan
prasarana dari pihak sekolah maka akan
membuat banyak siswa yang menjadi nyaman
karena dengan banyak fasilitas yang mereka
dapatkan akan sangat mempermudah kegiatan
belajar mengajar para peserta didik. Oleh
karena itu pengadaan sarana dan prasarana
sangat penting untuk diadakan pihak sekolah
agar tercapainya kualitas pembelajaran yang
semakin baik lagi dan semakin berkembang.
Semua peserta didik akan merasa dipermudah
dengan adanya pengadaan sarana prasarana
yang mumpuni oleh pihak sekolah .
Iventarisasi merupakan sebuah kegiatan
pendistribusian sarana dan prasarana atau bisa
dikatakan penggunaan sarana dan prasarana
yang sudah disediakan. Dan di SD Al-
Ma’soem sarana dan prasarana sekolah di
iventarisasikan kepada para masyarakat
sekolah. Dengan diinvetarisasikan kepada
masyarakat sekolah maka akan membuat
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih mudah dan nyaman. Sarana dan
prasarana sangat penting bagi para masyarakat
sekolah karena dengan adanya sarana
prasarana yang ada maka akan membuat
semua kegiatan menjadi lebih baik dan
terkendali. Semua sarana dan prasarana yang
ada dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat
sekolah dengan sebaik mungkin agar
mempermudah dan memperlancar kegiatan
yang ada. Inventarisasi kepada masyarakat
merupakan salah satu cara menyamaratakan
agar dapat mencapai tujuan bersama dengan
optimal.
Di dalam sarana dan prasarana penataan
merupakan hal yang perlu diperhatikan agar
semua sarana dan prasarana menjadi efektif
dan bermanfaat bagi para peserta didik.
Dengan penataan sarana dan prasarana di SD
Al-Ma’soem maka akan membuat semua
kegiatan yang berhubungan dengan sarana
prasarana menjadi lebih tertata dan juga lebih
sistematis. Penataan sarana prasarana yang
baik juga akan sangat berpengaruh kepada
feedback para peserta didik yang
menggunakannya. Penataan yang tepat akan
menghasilkan sebuah hasil yang efektif, tepat
dan juga optimal. Oleh karena itu penataan
sarana prasarana harus ditata dan dilakukan
dengan baik, sistematis dan tepat.
Pemeliharaan sarana prasarana juga
penting dalam perencanaan peningkatan
sarana prasarana. Dengan pemeliharaan yang
dilakukan secara rutin maka akan membuat
sarana dan prasarana yang ada menjadi lebih
terjaga dan terawat. Di SD Al-Ma’soem
walaupun sekolah libur semua sarana dan
prasarana sekolah yang mendukung
pembelajaran akan tetap dirawat. Hal ini
dilakukan agar pada saat peserta didik atau
masyarakat sekolah masuk sekolah dapat
menggunakan sarana dan prasarana dengan
nyaman dan dapat memanfaatkannya
sebagaimana mestinya. Dengan adanya
pemeliharaan sarana prasarana yang baik
maka akan menjaga sarana prasarana
pembelajaran tersebut.
Kualitas pendidikan merupakan salah
satu isu sentral, dan yang sering menjadi
sorotan adalah pendidik. Walaupun diketahui
bahwa berbagai macam komponen turut
menjadi pengaruh, seperti : kurikulum, siswa,
dan media pembelajaran. Hal ini sangat
dipungkiri bahwa guru merupakan perencana
sekaligus pelaksana pembelajaran, sehingga
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 37
guru selalu dituntut dalam meningkatkan
kinerja demi terciptanya proses pembelajaran
yang efektif agar bisa mencapai tujuan
pendidikan nasional. Guru merupakan peran
utama dalam pelaksanaan pembelajaran baik
sebagai pengajar, pengelola, dan peranan-
peranan lain (Idzhar, 2016).
Keberhasilan program pendidikan
melalui proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu
diantaranya adalah tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai disertai
pemanfaatan dan pengelolaan secara ideal.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan
salah satu sumber daya yang penting dan
utama dalam menunjang proses pembelajaran
di sekolah, untuk itu perlu dilakukan
peningkatan dalam pendayagunaan dan
pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Fasilitas pendidikan
merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pendidikan. Kelengkapan dan
ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah
sangat berpengaruh terhadap keefektifan dan
kelancaran pembelajaran di dalam kelas.
Semua fasilitas atau sarana dan
prasarana sekolah haruslah dikelola dengan
baik agar keberadaan sarana dan prasarana
tersebut dapat menunjang proses pembelajaran
dan digunakan sesuai kebutuhan, sehingga
pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar
dan tujuan pendidikan dapat terwujud. Dalam
kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana
sangat diperlukan dalam rangka menunjang
kelancaran proses kegiatannya, sehingga
pengelolaan sarana dan prasarana sangat
diperlukan oleh setiap instansi terutama
sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu sumber daya yang
penting dalam menunjang prosess
pembelajaran di sekolah. Keberhasilan
program pendidikan di sekolah sangat
dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana
pendidikan yang dimiliki sekolah dan oleh
optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya.
Sarana dan prasarana pendidikan juga
digunakan untuk mempermudah pemahaman
siswa tetang materi yang disampaikan dengan
menggunakan sarana dan prasarana
pendidikan yang tepat dalam program kerja
mengajar menjadi lebih efektif dan efesien.
Dengan adanya sarana dan prasarana
pendidikan kegiatan belajar mengajar akan
menjadi lebih bermakna dan berkualitas dan
menyenangkan.
Sarana pendidikan merupakan sarana
penunjang bagi belangsungnya proses belajar
mengajar. Hal ini merupakan faktor yang
harus diperhatikan oleh sebuah lembaga
pendidikan karena mempengaruhi
kelangsungan proses belajar mengajar di
sekolah. Sarana dan prasarana sangat
diperlukan untuk menunjang proses belajar
mengajar, agar siswa lebih berminat dan
mudah menerima penjelasan dari pendidik
(Sinta, 2019). Apabila sarana dan prasarana
yang disediakan kurang, maka dapat
mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti
proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki
minat dalam mengikuti proses belajar
mengajar, maka faktor tersebut dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa (Kartika
et al., 2019).
Sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan khususnya proses belajar
mengajar. Contohnya: gedung, ruang kelas,
meja, kursi.
“Sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancer, teratur, efektif
dan efisien”.
Menurut keputusan menteri P dan K No
079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu : (1) Bangunan dan
perabot sekolah, (2) Alat pelajaran yang terdiri
dari pembukuan , alat-alat peraga dan
laboratorium, (3) Media pendidikan yang
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
38 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
dapat di kelompokkan menjadi audiovisual
yang menggunakan alat penampil dan media
yang tidak menggunaakan alat penampil.
Sedangkan Prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, tetapi
dapat dimanfaatkan untuk proses belajar.
Contohnya: taman sekolah untuk pengajaran
biologi.
Menurut Peraturan Mendiknas Nomor
24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana SD/MI disebutkan bahwa; Lahan
untuk SD/MI memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lahan terhadap peserta didik,
Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan
yang dapat digunakan secara efektif untuk
membangun prasarana sekolah berupa
bangunan gedung dan tempat
bermain/berolahraga, Lahan terhindar potensi
bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat, Lahan
terhidar dari gangguan-gangguan pencemaran
air, pencemaran udara, dan kebisingan. Yang
kedua, Bangunan gedung; Bangunan gedung
memenuhi ketentuan rasio minimum luas
lantai terhadap peserta didik, Bangunan
gedung memenuhi ketentuan tata bangunan,
Bangunan gedung memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan, Bangunan gedung menyediakan
fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman,
dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat,
Bangunan gedung dilengkapi sistem
keamanan (Mardita, 2019).
Suksesnya pembelajaran yang ada di
sekolah ditunjang dengan adanya sarana dan
prasarana yang tersedia, namun sarana dan
prasarana ini harus dikelola dengan baik demi
kelancaran proses pembelajaran. Selain itu,
berjalannya pembelajaran tidak terlepas dari
peran seorang tenaga pendidik atau guru, guru
merupakan seseorang yang bertugas untuk
mengajar, mendidik, membimbing peserta
didiknya, karena hanya gurulah yang bisa dan
mampu memberikan pembelajaran,
bimbingan, dan pendidikan kepada peserta
didik dalam sebuah lembaga pendidikan atau
sekolah. Pendidikan akan tercapai dengan
adanya proses pembelajaran yang ditentukan
oleh guru dan peserta didik agar terciptanya
kelancaran interaksi antara guru dan peserta
didik. Seorang guru diharapkan memiliki
karakteristik kepribadian yang ideal dan sesuai
dengan syarat psikologis pedagosis dan
haruslah memiliki profesionalisme keguruan.
Karakteristik kompetensi dan juga
profesionalisme keguruan yang dimiliki guru
mempunyai tujuan untuk menjadi guru yang
memiliki nilai tambah yang berbeda dalam
pandangan masyarakat, lebih dihargai dan
dihormati, lebih disegani dan tidak dianggap
remeh oleh sebagian masyarakat terlebih oleh
peserta didiknya. Terlepas dari itu semua,
guru merupakan pendidik dan pengajar yang
menjadi faktor penentu kesuksesan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu
guru juga dituntut untuk mamapu
membangkitkan motivasi dan semangat
belajar para peserta didiknya agar
pembelajaran yang direncanakan dapat
terwujud secara optimal (Hanafi, 2018)
Kesimpulan
Peran guru dalam mendidik dan
mengembangkan peserta didik itu sangat
tinggi, karena gurulah yang akan menjalankan
pembelajaran untuk siswa. Oleh karena itu
guru dituntut untuk kreatif, inovatif, dan
memiliki wawasan yang luas. Seperti guru di
SD Al-Ma’soem yang semua gurunya
memiliki tingkat kreatifitas, inovatif, dan
wawasan yang luas. Di SD Al-Ma’soem
banyak guru yang melakukan variasi dalam
mengajar, jadi guru tidak hanya mengadakan
proses pembelajaran di dalam kelas tetapi juga
membawa siswa dan siswinya belajar di luar
kelas dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana di SD Al-Ma’soem seperti belajar di
BSG, DPR, ataupun di perpustakaan milik Al-
Ma’soem. Atau terkadang juga guru mengajak
Strategi Pembelajaran Guna Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Melalui Sarana Prasarana Di
SD Al-Ma’soem
Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021 39
siswa dan siswinya belajar di lab, seperti lab
komputer, lab ipa, dan lab bahasa.
Pembelajaran juga akan berjalan dengan
baik jika guru menguasai materi yang
diajarkan oleh karena itu guru di SD Al-
Ma’soem mengajar sesuai dengan bidangnya
seperti guru Bahasa Inggris akan mengajar
Bahasa Inggris. Dan apabila guru pelajaran
tertentu berhalangan hadir maka akan ada
guru pengganti yang sama profesionalnya
dengan guru yang berhalangan hadir.
Sehingga apa yang diajarkan oleh guru
menjadi lebih maksimal karena tidak ada guru
Bahasa Inggris yang mengajar Penjaskes, oleh
karena itu juga di SD Al-Ma’soem tidak ada
jam kosong dan waktu belajar digunakan
sebaik mungkin.
Demi terciptanya proses pembelajaran
yang maksimal SD Al-Ma’soem sangat
memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan
siswa-siswinya dalam belajar, salah satunya
adalah ruang kelas atau ruang belajar. Ruang
kenal di SD Al-Ma’soem diciptakan dengan
nyaman dan menyenangkan. Karena proses
pembelajaran akan berjalan maksimal jika
kelas yang dipakai bersih, nyaman dan tertata
rapi. Di sini peran guru adalah mengajak
siswa-siswinya untuk selalu menjaga
kebersihan dan kerapian kelas. Seperti
mengajarkan untuk membuang sampah ke
tempat sampa dan mengembalikan barang ke
tempat semula. Selain itu juga dalam
meningkatkan penataan ruang kelas, pihak
sekolah SD Al-Ma’soem sering mengadakan
lomba kebersihan kelas. Perlombaan antar
kelas ini akan memacu siswa untuk
menciptakan suasana kelas yang nyaman,
bersih dan rapi.
Gaya guru dalam mengajar juga akan
mempengaruhi kualitas pembelajaran, guru
yang simpatik dan demokratis lebih mudah
menciptakan suasana kelas yang kondusif.
Karena siswa merasa bebas, dihargai dan tidak
takut salah ketika menjawab ataupun
mengajukan pertanyaan. Penggunaan media
dan metode belajar juga menentukan kualitas
pembelajaran, seperti penggunaan media
audio visual saat menerangkan pembelajaran
akan membuat siswa lebih mudah paham atau
penggunaan metode belajar yang berbeda-
beda sehingga dalam proses belajar-mengajar
siswa tidak bosan.
Peran guru yang lainnya adalah sebagai
panutan bagi peserta didik, karenanya guru
harus memiliki tanggung jawab, wibawa,
mandiri dan disiplin. Guru-guru di SD Al-
Ma’soem juga demikian, para guru selalu
menjaga penampilan agar terlihat bersih dan
rapi agar peserta didik ikut mencontohnya.
Selain itu guru juga berperan sebagai
pembimbing, baik membimbing selama proses
pembelajaran di luar kelas seperti
mengajarkan cara berenang, bermain voli,
basket, ataupun pembelajaran di dalam kelas,
lab dan perpustakaan. Guru juga berperan
untuk membimbing kreativitas, emosional,
dan spiritual peserta didik.
Pentingnya peran guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
sarana dan prasarana di SD Al-Ma’soem tidak
akan tewujud jika peserta didik tidak diajak
berkolaborasi dalam proses pembelajaran,
oleh karenanya guru juga memiliki peran
untuk mengajak siswa belajar dengan berbagai
model pembelajaran seperti model jigsaw,
talking stick, atau model-model lain yang
melibatkan siswa untuk aktif selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu karena
sarana dan prasarana di SD Al-Ma’soem yang
memadai, maka guru juga berperan untuk
memanfaatkannya ketika proses pembelajaran.
Dengan demikian kualitas pembelajaran akan
meningkat.
Bibliografi
Danumiharja, M. (2014). Profesi Tenaga
Kependidikan. Deepublish. Google
Scholar
Hanafi, H. (2018). Profesionalisme guru
dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Deepublish.
Rakanita Dyah Ayu Kinesti, Naily Himmatul Ulya, Laana Nafisatus Suroyya, Fathia Latifah, Eka
Vina Rahmawati, Nurul Khoirin Nida, dan Aeni Khasanah
40 Action Research Literate Vol. 5 No. 1, Januari 2021
Google Scholar
Idzhar, A. (2016). Peranan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Jurnal Office, 2(2), 221228. Google
Scholar
Indrawan, I. (2015). Pengantar manajemen
sarana dan prasarana sekolah.
Deepublish. Google Scholar
Kartika, S., Husni, H., & Millah, S. (2019).
Pengaruh Kualitas Sarana Dan Prasarana
Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL],
7(1), 113126. Google Scholar
Mardita, N. (2019). Pengelolaan Sarana Dan
Prasarana Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.
Google Scholar
Pandiangan, A. P. B. (2019). Penelitian
Tindakan Kelas: Sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pembelajaran,
Profesionalisme Guru Dan Kompetensi
Belajar Siswa. Deepublish. Google
Scholar
Shobri, M. (2017). Strategi Meningkatkan
Mutu Pendidikan di Madrasah Aliyah
Hasan Jufri. CENDEKIA: Jurnal Studi
Keislaman, 3(1), 1126. Google Scholar
Sinta, I. M. (2019). Manajemen Sarana dan
Prasarana. Jurnal Isema: Islamic
Educational Management, 4(1), 7792.
Google Scholar
Solikah, A. (2015). Strategi Peningkatan
Mutu Pembelajaran Pada Sekolah
Unggulan: Studi Multi Situs Di MI Darul
MutaAlimin Frateran 1 Kota Kediri.
Deepublish. Google Scholar
Sugiyono. (2017). MetodePenelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet. In Sugiyono.
(2017). MetodePenelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet. Google Scholar
Sutarto. (2000). Dasar-dasar organisasi.
Gadjah Mada University Press. Google
Scholar
Yana, N. (2019). Penerapan Strategi
Pembelajaran Everyone Is A Teacher
Here Terhadap Hasil Belajar Kelas V
MIS Lamgugob Banda Aceh Pada Mata
Pelajaran IPS. UIN Ar-Raniry Banda
Aceh. Google Scholar
Zainuddin, M. (2005). Strategi Peningkatan
Kualitas Pendidikan Tinggi. Google
Scholar