Rachmawati Suharaputri, Amelia Rahma Dwi Anjani, Taufik Ridwan
58 Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020
pustaka, tetapi dengan adanya
penyelenggaraan perpustakaan sekolah
diharapkan dapat membantu siswa dan guru
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses
belajar mengajar.
Dalam dunia pendidikan khususnya,
perpustakaan dijadikan sebagai sarana
informasi yang diperlukan sebagai sumber
belajar maupun laboratorium belajar yang
memungkinkan para tenaga pendidik dan
peserta pendidik meningkatkan kualitasnya
(Rokan, 2017). Namun hal yang paling utama
dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan
adalah minat baca. Di perpustakaan sekolah
siswa dapat mencari, menemukan, menjaring,
dan menimba informasi sebanyak-banyaknya
dari perpustakaan sekolah dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Sari, 2013). Perpustakaan sekolah
merupakan sarana penunjang bagi
kelangsungan kegiatan pembelajaran di
sekolah, oleh karena itu kondisi ruang baca
yang baik dan tenang, tentunya mempengaruhi
minat berkunjung siswa, dan meningkatkan
minat baca siswa, sehingga mempengaruhi
hasil belajar yang dicapai siswa.
Menurut (Ibrahim, 2017) menyatakan
“perpustakaan adalah ruangan, bagian dari
sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri
yang digunakan untuk menyimpan buku atau
terbitan lainnya yang biasanya disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan
sebagai bahan bacaan bukan untuk dijual”.
Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi
keharusan dalam proses belajar sehingga
menuntut guru dan siswa sama-sama aktif
mencari informasi-informasi baru dari
berbagai sumber informasi. Pemanfaatan
perpustakaan mendapat perhatian pemerintah
melalui undang-undang nomor 43 tahun 2007
pada pasal 3 menyatakan bahwa
“perpustakaan berfungsi sebagai wahana
pendidikan, penelitian, pelestrarian, informasi
dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan
dan keberdayaan bangsa.”
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, melalui tulisan ini diharapkan dapat
menambah cakarawala ilmu pengetahuan
tentang manajemen perpustakaan yang
dijadikan bekal untuk pengembangan
perpustakaan ke depan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam pemecahan permasalahan termasuk
metode analisis, deskriptif, kualitatf
(Cresswell, 2017). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber
data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang
diperoleh secara langsung melalui wawancara
dengan informan yaitu 1 orang guru Pembina
perpustakaan dan 1 orang petugas
perpustakaan sekolah MAN 1 Kota Cirebon.
Sebab menurut (Bungin, 2001) “Informan
penelitian adalah subjek yang memahami
informasi obyek peneliti”.
Sumber data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung dalam
penelitian yang terkait dengan pemanfaatan
dan pengelolaan perpustakaan sekolah oleh
siswa MAN 1 Kota Cirebon. Data ini
diperoleh dari studi pustaka yang berupa
buku-buku, referensi, dokumen dan hasil
pengamatan penelitian yang berfungsi untuk
melengkapi data primer. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah teknik
observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Pertama teknik observasi peneliti
melakukan pengamatan langsung terhadap
bentuk pemanfaatan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah MAN 1 Kota Cirebon.
Kedua teknik wawancara dilakukan kepada 1
orang guru Pembina perpustakaan, dan 1
orang petugas perpustakaan MAN 1 Kota
Cirebon. Sebab Djam’an Satori dalam
(Kurniati, 2011) menyatakan, ”Studi
dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen
dan data-data yang diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu ditelaah secara
intens sehingga dapat mendukung dan