How to cite:
Sari, L. P. (2020) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Materi Menulis Melalui Metode Demonstrasi, Action Research Literate, 4(2).
E-ISSN:
2721-2769
Published by:
Ridwan Institute
43
Action Research Literate
Vol. 4 No. 2, Juli 2020
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN : 2808-6988
Sosial Pendidikan
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI
Lita Puspita Sari
Institute Agama Islam Bunga Banga Cirebon (IAI BBC) Jawa Barat, Indonesia
Email: litapuspitasa[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
11 Mei 2020
Direvisi
15 Juni 2020
Disetujui
30 Juni 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
Bahasa Indonesia, pada materi menulis dengan metode demonstrasi.
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
(Classroom Action Research). Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa
kelas II SD Negeri 1 Larangan Kota Cirebon ajaran 2021/2022 yang
sejumlah 20 siswa yaitu terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan.. Alat pengumpulan data pada penelitian yang digunakan ada
enam yakni: catatan personal siswa, daftar nilai kondisi awal/prasiklus,
lembar observasi siklus I, butir soal siklus I, lembar observasi siklus II,
butir soal siklus II. Teknik analisa data yang peneliti gunakan adalah
menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi yaitu
dengan cara membandingkan hasil tes pada saat kondisi awal (pra siklus),
nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II kemudian dilanjutkan
dengan menarik kesimpulan (refleksi). Penelitian dikatakan berhasil
apabila hasil belajar siswa dapat mencapai indikator KKM 75.
ABSTRACT
This study aims to determine the improvement of Indonesian learning
outcomes, on writing material with the demonstration method. This
research is a type of Classroom Action Research (CAR). The subjects of
this action research were second grade students of SD Negeri 1
Larangan, Cirebon City teaching 2021/2022, a total of 20 students
consisting of 9 male students and 11 female students. There were six data
collection tools in the research used, namely: student personal notes , a
list of initial/pre-cycle condition values, observation sheets for cycle I,
items for cycle I, observation sheets for cycle II, items for cycle II. The
data analysis technique that the researcher uses is descriptive
comparative followed by reflection, namely by comparing the test results
during the initial conditions (pre-cycle), the test scores after the first cycle
and the test scores after the second cycle, followed by drawing
conclusions (reflection). Research is said to be successful if student
learning outcomes can reach the KKM 75 indicator.
Kata Kunci:
Bahasa Indonesia;
Menulis; Metode
Demonstrasi.
Keywords:
Indonesian;
Write;
Demonstration
Method.
Pendahuluan
Metode ataupun media sangat
berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa (Suniati et al., 2013). Oleh
karena itu guru harus pandai dalam memilih
metode yang sesuai dengan materi yang akan
di sampaikan. Pengalaman peneliti yang tidak
melihat kondisi dan situasi siswa dalam
pembelajaran dan hanya menggunakan
metode yang masih konvensional
menyebabkan siswa susah untuk memahami
materi yang diajarkan. Hal tersebut bisa dilihat
dari hasil belajar siswa yang kurang
memuaskan, dari jumlah siswa kelas II SD
Lita Puspita Sari
44 Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020
Negeri 1 Larangan Kota Cirebon yang
berjumlah 20 siswa, hanya 5 siswa yang
berhasil (15%) dalam menulis dan menghitung
dan sisanya sekitar 22 siswa dinyatakan belum
berhasil (85%).
Data tersebut menunjukan bahwa hasil
belajar siswa secara klasikal masih belum
berhasil. Hal itu bisa di lihat dari prosentase
seluruh siswa, hanya 15% siswa yang sudah
bisa menulis padahal prosentase ideal antara
85%-100%. Oleh karena itu permasalahan ini
perlu dilakukan tindakan, melalui penelitian
tindakan kelas.
Bahasa Indonesia mempunyai ragam
lisan dan tulisan yang keduaduanya digunakan
dalam situasi formal (resmi) dan situasi
nonformal (Humaeroh, 2017). Guru
selayaknya memperkenalkan Bahasa
Indonesia kepada siswa adalah ragam lisan
yang formal dan ragam tulisan formal dan tak
formal (St Y, 2008)
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tertulis serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia
Indonesia. Salah satu tujuan mata pelajaran
Bahasa Indonesia adalah menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
bahasa (BNSP, 2006).
Menulis merupakan kemampuan
berbahasa yang produktif dan ekspresif.
Dalam aspek menulis siswa harus terampil
menggunakan grafologi struktur bahasa dan
memiliki perbendaharaan kata yang luas.
Melalui pembelajaran menulis inilah siswa
dapat mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, dan pengalaman. Pengungkapan
pikiran dapat dilakukan secara tertulis dalam
bentuk karangan, dialog, laporan, ringkasan,
dan puisi bebas.
Dalam pembelajaran menulis atau
mengarang guru dituntut kerja keras untuk
membuat pembelajaran di kelas menjadi
kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa
tidak merasa dipaksa untuk dapat membuat
sebuah karangan, tetapi sebaliknya siswa
merasa senang diajak guru untuk mengarang
atau menulis (Hidayah, 2016).
Menurut (Dewi et al., 2017) metode
demostrasi adalah cara mengajar instruktur
atau guru menunjukkan atau memperlihatkan
suatu proses. Peran penggunaan metode
demonstrasi mampu mengkomunikasikan
sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi
kepada penerima. Oleh karena itu dalam
merancang proses belajar hendaknya dipilih
metode yang benar-benar efektif dan efisien
atau merancang metode sendiri sehingga dapat
menyampaikan pesan pembelajaran, yang
akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari
siswa. Metode yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi mempunyai
kemampuan atau potensi mengatasi
kekurangan- kekurangan guru, metode
demonstrasi mampu menyampaikan meteri
secara jelas dan mudah di pahami siswa.
Dengan demikian penggunan metode
demonstrasi dapat menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan. Dari hal tersebut maka proses
belajar akan efektif dan prestasi belajar siswa
akan meningkat.
Dari definisi- definisi di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah cara cara guru dalam
mengajar dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, kejadian, urutan melakukan suatu
kegiatan atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya
maupun tiruan melalui penggunaan berbagai
macam media yang relevan dengan pokok
bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif
dalam memahami materi.
Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah yang telah dikemukakan
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Melalui Metode Demonstrasi
Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020 45
di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa melalui metode demonstrasi di
kelas II SD Negeri 1 Larangan Kota Cirebon
tahun pelajaran 2021/2022.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan di Kelas II SD
Negeri 1 Larangan Kota Cirebon. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai
dengan Oktober tahun pelajaran 2020-2021.
Subyek dalam penelitian adalah semua siswa
kelas II SD Negeri 1 Larangan Kota Cirebon
tahun ajaran 2019-2020 yang berjumlah 27
siswa yaitu terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11
siswa perempuan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
mengangkat masalah-masalah aktual yang
dilakukan oleh para guru yang merupakan
pencermatan kegiatan belajar yang berupa
tindakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
secara lebih profesional (Arikunto, 2021)
Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri
dari dua siklus. Secara garis besar penelitian
tindakan kelas umumnya mengenal 4 langkah
penting, yaitu : perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2012)
Penelitian ini menggunakan 2 teknik
pengumpulan data, yakni tes dan non tes.
Teknik tes terdiri dari tes tertulis, tes lisan dan
tes perbuatan. Sedangkan teknik nontes
berbentuk wawancara, observasi/dokumen.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah teknik tes
yaitu tes tertulis. Berdasarkan teknik
pengumpulan data yang diguanakan, cara
penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis
maka alat yang digunakan adalah butir soal.
Validasi data dilakukan dengan cara
observasi, menganalisis lalu membandingkan
hasil evaluasi pada siklus I dan siklus II.
Observasi berguna untuk mengamati
perubahan minat siswa (Sholikhah, 2016). Jadi
dalam hal ini data dianalisis secara kualitatif.
Sementara hasil evaluasi untuk menentukan
seberapa besar peningkatan prestasi belajar
menulis dalam Bahasa Indonesia dengan
metode demonstrasi.
Sebelum pelaksanaan dimulai penulis
telah mempunyai daftar nilai, atau kumpulan
hasil belajar siswa yang dihasilkan sebelum
siklus I dan siklus II dilaksanakan. Data yang
diambil dengan kegiatan observasi ini
pelaksanaan tindakan saat pembelajaran.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran lompat
jauh apakah sudah sesuai dengan yang
direncana atau belum.
Dalam hal ini data dianalisis secara
kuantitatif. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penlitian ini yaitu analisis
deskriptif komperatif dikarenakan data yang
berbentuk kuantitatif yaitu berupa nilai.
Analisis deskriptif komperatif artinya
membandingkan nilai antar siklus yaitu nilai
hasil tes akhir pada siklus I dengan nilai hasil
akhir pada siklus II (Juliandi et al., 2018).
Siklus I
Kegiatan siklus I terdiri atas 4 tahap
yang meliputi perencanaan, tindakan,
observasi dan
refleksi. Dalam tahap persiapan, penulis
mempersiapkan proses pembelajaran dengan
menunjuk pada aspek-aspek yang perlu
diamati oleh guru antara lain keseriusan dan
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Selain aspek yang diamati,
seorang guru juga harus menyiapkan langkah-
langkah dalam penelitian diantaranya: (1)
Menyusun rencana pembelajaran sesuai
penelitian yang akan dilakukan di kelas, (2)
Menyususn pendoman instrumen, yaitu
melalui tes perbuatan observasi
(3) menyusun rancangna evaluasi
program.
Langkah langkah penerapan strategi
pembelajaran dengan metode demontrasi
dalam materi menulis pada mata pelajaran
Lita Puspita Sari
46 Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020
Bahasa Indonesia dikelas I Sekolah Dasar
adalah: (1) mempersiapkan peralatan dan
bahan yang diperoleh untuk demonstrasi. (2)
memberikan pengantar demontrasi untuk
mempersiapkan siswa mengikuti demonstrasi
yang berisikan pelajaran tentang prosedur dan
instruksi keamanan; (3) memperagakan
tindakan, proses, atau prosedur yang disertai
penjelasan tentang prosedur, ilustrasi ,dan
pertanyaan; (4) untuk menghindari
ketegangan, ciptakanlah suasana-suasana
harmonis.
Siklus II
Tahap perencanaan siklus II dimulai
dengan pembuatan skenario pembelajaran ,
persiapan sarana dan sumber pembelajaran
dan persiapan instrument penelitian untuk
pembelajaran. Selanjutnya, pada tahap action,
guru mempersiapkan siswanya di halaman
sekolah dan membariskannya, memimpin doa
sebelum pembelajaran, kemudian memberikan
penjelasan tentang materi yang akan
diberikan, menggunakan pemanasan dengan
pola bermain mengarah ke pembelajaran
lompat jauh dan di bagian pertama guru
memberikan contoh gerakan yang harus
dilakukan siswa dalam pembelajaran inti.
Tahap observasi dimulai dengan
melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran gerak menimang bola yang
dilakukan oleh guru kolaborator atau
pengamat. Pada tahap terakhir yaitu refleksi,
guru mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran siklus kedua, mengkaji
pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan
siklus kedua dan evaluasi tindakan II.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pra siklus
Pra siklus dilaksanakan untuk
mengetahui kondisi awal siswa sebelum
menggunakan metode demonstrasi. Dari
hasil pengamatan yang peneliti lakukan
sebelum menggunakan metode demonstrasi
diketahui
Tabel 1
Hasil Observasi Pra Siklus
Aktivitas Siswa
Siswa mampu mengikuti
instruksi guru
Siswa terlibat aktif dalam
pembelajran
Siswa mengungkapkan
pendapat setelah melakukan
pembelajaran Jumlah
%
Keterangan
Berdasarkan data Tabel 1 di atas
pada siklus pertama terdapat 4 siswa dari
yang aktif yaitu dengan mengikuti insruksi
guru walaupun masih belum baik, 1 siswa
yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan
tidak ada siswa yang mampu
mengungkapkan pendapatnya setelah
melakukan pembelajaran. Hasil ini belum
memuaskan karena dari 20 siswa, baru 5
siswa yang terlihat aktif dalam belajar.
Hasil prestasi belajar siswa pada pra
siklus yang diukur dengan lembar evaluasi
siswa dapat diketahui, dari jumlah 20
siswa, jumlah siswa yang tuntas pada
siklus I ada 3 siswa, jumlah siswa yang
tidak tuntas pada siklus I ada 17 siswa,
jumlah nilai siklus I ada 1030, rata-rata
nilai siklus I adalah 51,5 dengan kategori
kurang baik, dan persentase ketuntasan
siklus I adalah 25%.
B. Hasil Siklus I
Pada siklus II, peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Perbaikan 1, lembar pengamatan, alat
evaluasi, skenario pembelajaran tentang
Kenampakan Alam, dan alat Pengajaran
yang mendukung. Peneliti bertindak
sebagai guru, dan observer yang
dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Proses kegiatan belajar
mengajar berpedoman pada hasil
pembelajaran awal dan pada rencana
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Melalui Metode Demonstrasi
Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020 47
pelaksanaan perbaikan yang dibuat. Tes
evaluasi diberikan pada akhir proses
pembelajaran, tes bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan
keberhasilan peserta didik terhadap materi
yang telah diajarkan.
Tabel 2
Hasil pengamatan siklus I
Aktivitas Siswa
Jumlah
Siswa
Siswa mampu mengikuti
instruksi guru
6
Siswa terlibat aktif dalam
pembelajran
2
Siswa mengungkapkan
pendapat setelah melakukan
pembelajaran Jumlah
1
9
%
45%
Keterangan
Cukup
aktif
Berdasarkan data Tabel 2 pada
siklus pertama terdapat 6 siswa dari yang
aktif yaitu dengan mengikuti insruksi guru
walaupun masih belum baik, 2 siswa yang
terlibat aktif dalam pembelajaran dan 1
siswa mampu mengungkapkan
pendapatnya setelah melakukan
pembelajaran. Hasil ini cukup memuaskan
karena dari 20 siswa, terdapat 9 siswa yang
terlihat aktif dalam belajar.
Hasil prestasi belajar siswa pada
siklus I yang diukur dengan lembar
evaluasi siswa dapat diketahui, dari jumlah
20 siswa, jumlah siswa yang tuntas pada
siklus I ada 9 siswa, jumlah siswa yang
tidak tuntas pada siklus I ada 14 siswa,
jumlah nilai siklus I ada 1260, rata-rata
nilai siklus I adalah 63 dengan kategori
cukup baik, dan persentase ketuntasan
siklus I adalah 45%
Refleksi diadakan setelah siklus I
berakhir, bertujuan untuk memperbaiki
kekurangan- kekurangan yang ada pada
siklus I sehingga dapat menjadi perbaikan
di siklus II. Adapun hal-hal yang masih
menjadi kekurangan dan perbaikannya
adalah sebagai berikut : 1) Dalam
mengerjakan LKS siswa kurang mandiri,
2) Waktu mengerjakan LKS tidak tepat
waktu, 3) Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi setelah akhir
pembelajaran, 4) Siswa kurang serius
dalam mengerjakan LKS mandiri 5) Siswa
masih kurang berani dalam
mempresentasikan jawaban, berpendapat
C. Hasil Siklus II
Hasil yang diperoleh pada siklus II
menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah
terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Terlihat dari 8 siswa yang sudah mampu
mengikuti instruksi guru, 6 siswa terlibat
aktif dalam pembelajaran dan 4 siswa
mampu mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya setelah melakukan
pembelajaran. Hasil masuka dalam
katogeri baik karena dari 20 siswa, terdapat
siswa 18 yang terlihat aktif dalam belajar.
Dari hasil tes evaluasi siswa melalui
lembar evaluasi pada siklus II diperoleh
rata-rata nilai sebesar 84. Jumlah siswa
yang tuntas adalah 20 siswa, sedangkan
yang belum tuntas ada 2 siswa. Persentase
ketuntasan yang dicapai pada siklus II
mencapai 90% , sehingga hasil dikatakan
tuntas.
Tabel 3
Presentase Ketuntasan Peserta Didik
Tahap
Jumlah Peserta Didik Tuntas
Presentase
Pra Siklus
5
25%
Siklus I
9
45%
Siklus II
18
90%
Gambar 1. Presentase Ketuntasan Peserta
Didik
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
hasil belajar siswa yang dilakukan pada siklus
Lita Puspita Sari
48 Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020
II, telah mengalami peningkatan dan telah
memenuhi indikator keberhasilan penelitian
tindakan kelas, maka penelitian dianggap
cukup.
Hasil penelitian ini membuktikan
pernyataan (Yanti, 2016) yang menyatakan
bahwa peran penggunaan metode demonstrasi
mampu mengkomunikasikan sesuatu yang
ingin disampaikan oleh pemberi kepada
penerima. Oleh karena itu dalam merancang
proses belajar hendaknya dipilih metode yang
benar-benar efektif dan efisien atau
merancang metode sendiri sehingga dapat
menyampaikan pesan pembelajaran, yang
akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari
siswa. Metode yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah metode demonstrasi.
Keunggulan atau kelebihan metode
demonstrasi menurut Roehstiyah NK ( 1990)
dalam (Yanti, 2016) adalah sebagai berikut:
(a) Perhatian siswa lebih dapat dipusatkan
pada pelajaran yang sedang diberikan; (b)
Kesalahan kesalahan yang terjadi apabila
pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan
menghadirkan obyek sebenarnya. (c) Konsep
yang diterima siswa lebih mendalam sehingga
lebih lama dalam jiwanya. (d) Memberikan
motivasi yang kuat pada siswa agar lebih giat
belajar karena siswa dilibatkan dengan
pelajaran; (e) Siswa dapat berpartisipasi aktif
dan memperoleh pengalaman langsung serta
dapat memperoleh kecakapan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas di
kelas II SD Negeri 1 Larangan Kota Cirebon
diperoleh simpulan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD
Negeri 1 Larangan Kota Cirebon tahun
pelajaran 2021/2022. Hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya hasil belajar siswa
dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi dari siklus I 45% dengan
kriteria kurang baik dan pada siklus II 90%
sangat baik sehingga metode demonstrasi
dapat digunakan oleh guru kelas II SD sebagai
alternatif metode pembelajaran.
Bibliografi
Arikunto, S. (2012). Penelitian tindakan
kelas.Google Scholar
Arikunto, S. (2021). Penelitian tindakan
kelas: Edisi revisi. Bumi Aksara. Google
Scholar
Dewi, D. R., Sukamtono, A., & Triana, D.
(2017). Pengaruh Metode Demonstrasi
Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Bahasa Inggris Siswa. Arsy:
Jurnal Studi Islam, 1(1), 2133. Google
Scholar
Hidayah, N. (2016). Membumikan
Ketrampilan Menulis Pada Anak
Sekolah Dasar. Proceeding International
Seminar 2016" Gender Perspective of
Multiliterate Development in the Era of
ASEAN Economic Community"
Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka. Google Scholar
Humaeroh, H. (2017). Humaeroh Efektivitas
Berbahasa Indonesia. Al-Ahkam, 13(1),
111124. Google Scholar
Juliandi, A., Manurung, S., & Satriawan, B.
(2018). Mengolah data penelitian bisnis
dengan SPSS. Lembaga Penelitian dan
Penulisan Ilmiah AQLI. Google Scholar
Sholikhah, Z. (2016). Pemanfaatan Media
Bangun Datar Berwarna Pada Materi
Ajar Luas Bangun Datar. Dinamika
Pendidikan, 6(2). Google Scholar
St Y, S. (2008). Alternatif Pengembangan
Kemampuan Berpikir Secara Nalar dan
Kreatif dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Google Scholar
Suniati, N. M. S., Sadia, I. W., & Suhandana,
G. A. (2013). Pengaruh implementasi
pembelajaran kontekstual berbantuan
multimedia interaktif tehadap penurunan
miskonsepsi (studi kuasi eksperimen
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Melalui Metode Demonstrasi
Action Research Literate, Vol. 4 No. 2, Juli 2020 49
dalam pembelajaran cahaya dan alat
optik di SMP Negeri 2 Amlapura).
Jurnal Administrasi Pendidikan
Indonesia, 4(1). Google Scholar
Yanti, S. (2016). Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Menulis
melalui Metode Demonstrasi. Jurnal
Penelitian Pendidikan Indonesia, 1(3).
Google Scholar
Copyright holder :
Lita Puspita Sari (2020).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under: