PERBANDINGAN METODE STANDAR
NASIONAL INDONESIA DAN ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN
APLIKASI BERBASIS WEB
Monica Gabriela Tangui, Arthur
Harris Thambas, Grace Yoyce Malingkas
Universitas Sam Ratulangi,
Indonesia
* Email untuk Korespondensi: [email protected]
Kata kunci: Perbandingan Metode
SNI dan AHSP, Estimasi biaya konstruksi, Manajemen proyek konstruksi. Keywords: Comparison of SNI and AHSP Methods,
Construction cost estimation, Construction project management. |
|
ABSTRAK |
|
Penelitian ini mengkaji perbandingan metode Standar Nasional Indonesia
(SNI) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) tahun 2023 dalam penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek konstruksi. Kedua metode digunakan secara
luas di Indonesia untuk mengestimasi biaya konstruksi, dengan SNI menawarkan
standar yang lebih ketat terkait kualitas dan keamanan, sedangkan AHSP lebih
fleksibel dan mempertimbangkan kondisi lokal serta spesifikasi teknis yang
lebih rinci. Namun, penerapan manual kedua metode seringkali memakan waktu
dan rawan kesalahan. Penelitian ini mengembangkan aplikasi berbasis web untuk
memfasilitasi perhitungan otomatis dan perbandingan antara metode SNI dan
AHSP. Data yang digunakan diambil dari proyek pembangunan Rumah Dinas
Paramedis Puskesmas Duminanga, Bolaang Mongondow Selatan, yang mencakup
bahan, upah, dan RAB proyek. Aplikasi yang dikembangkan diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penyusunan RAB serta memberikan
perbandingan biaya yang lebih transparan antara kedua metode tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode AHSP lebih ekonomis dibandingkan metode
SNI, dengan perbedaan biaya signifikan pada beberapa item pekerjaan. Aplikasi
ini diharapkan menjadi alat bantu yang efektif dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam proyek konstruksi di Indonesia. This study examines
the comparison of the Indonesia National Standard (SNI) and Work Unit Price
Analysis (AHSP) methods in 2023 in the preparation of the Cost Budget Plan
(RAB) for construction projects. Both methods are widely used in Indonesia to
estimate construction costs, with SNI offering stricter standards regarding
quality and safety, while AHSP is more flexible and takes into account local
conditions and more detailed technical specifications. However, manual
application of both methods is often time-consuming and error-prone. This
research develops a web-based application to facilitate automatic calculation
and comparison between SNI and AHSP methods. The data used was taken from the
construction project of the Duminanga Health Center Paramedic Service House,
South Bolaang Mongondow, which included materials, wages, and RAB of the
project. The application is expected to improve efficiency and accuracy in
the preparation of RAB and provide a more transparent cost comparison between
the two methods. The results show that the AHSP method is more economical
than the SNI method, with significant cost differences in several work items.
This application is expected to be an effective tool in planning and
decision-making in construction projects in Indonesia. |
|
Ini
adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Banyak sektor telah dipengaruhi
oleh kemajuan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di sektor konstruksi (Fauzi
et al., 2023). Dalam industri konstruksi, Penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) adalah tahap awal
yang sangat penting dalam pembangunan proyek konstruksi dan merupakan salah satu hal penting
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
estimasi penganggaran biaya (Galuh
et al., 2023). Keakuratan
estimasi biaya yang termuat dalam RAB sangat penting untuk keberhasilan
proyek baik secara finansial maupun teknis untuk
memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan
sesuai dengan anggaran, menghitung RAB termasuk rumit karena ada banyak
poin dan item pekerjaan
yang harus dihitung. Pekerjaannya akan memakan
waktu yang lama jika ditulis atau diketik satu per satu. (Gatut Susanta, 2021).
Para pemangku kepentingan
proyek harus mempertimbangkan metode yang digunakan agar penyusunan RAB lebih
akurat dan efisien. Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) adalah dua metode estimasi biaya konstruksi yang paling umum
digunakan di Indonesia. SNI memberikan standar kualitas dan keselamatan yang
diakui secara nasional (Andriani et al., 2021), dan AHSP memberikan fleksibilitas dengan
memperhitungkan kondisi lokal dan spesifikasi teknis yang lebih rinci. Dalam
hal ini, AHSP tahun 2023 muncul sebagai metode untuk mempertimbangkan perubahan
terbaru dalam biaya konstruksi. AHSP tahun 2023 menawarkan pendekatan yang
lebih dinamis dengan memperhitungkan variabilitas harga bahan bangunan, tenaga
kerja, dan peralatan yang dapat berubah seiring waktu.
Namun, para pemangku
kepentingan di lapangan sering menghadapi kesulitan saat menerapkan kedua
metode ini dalam kehidupan nyata. Ada kemungkinan bahwa hasil estimasi biaya
berbeda karena variasi dalam pendekatan dan asumsi yang digunakan. Selain itu,
proses perhitungan manual dan kurangnya penggunaan teknologi dapat menyebabkan
kesalahan dan ketidakefisienan dalam estimasi biaya. Muncul peluang untuk
mengembangkan aplikasi berbasis web yang dapat membantu mengotomatiskan proses
perbandingan antara metode SNI dan AHSP. Aplikasi ini tidak hanya akan
mempercepat proses perhitungan tetapi juga akan meningkatkan akurasi hasil
estimasi biaya.
Aplikasi berbasis web
meningkatkan aksesibilitas, memungkinkan pengguna mengaksesnya dari berbagai
perangkat yang terhubung ke internet. Selain itu, integrasi data dan
visualisasi yang lebih baik dapat membantu para pemangku kepentingan dalam
mengatur anggaran proyek konstruksi dengan lebih baik. Dengan merinci perbedaan
dan konstribusi dari setiap metode, penelitian ini bertujuan untuk untuk
membuat aplikasi berbasis web yang dapat membandingkan metode SNI dan AHSP
dalam estimasi biaya konstruksi. Diharapkan aplikasi ini akan menjadi alat yang
efektif untuk membantu proses penganggaran dan perencanaan proyek konstruksi di
Indonesia serta dapat menjadi alat bantu dalam pengambilan keputusan dalam
penentuan metode yang akan digunakan dalam estimasi biaya konstruksi.
Penelitian sebelumnya oleh (Dhuha et al.,
2017), menemukan hasil
penelitian bahwa sistem yang dikembangkan dapat membantu dalam perencanaan,
melakukan pengawasan proyek, dan memberikan data laporan secara real-time.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan perbandingan antara metode SNI dan AHSP yang diatur dalam Permen
PUPR nomor 8 tahun 2023 dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah, pertama, menghasilkan sebuah aplikasi yang
dapat membantu dalam perhitungan rencana anggaran biaya. Kedua, penelitian
ini diharapkan mampu memberikan perbandingan biaya antara metode SNI dan AHSP yang diatur dalam Permen
PUPR nomor 8 tahun 2023.
METODE
Metodologi penelitian ini melibatkan data
yang dikumpulkan dari proyek pembangunan Rumah Dinas Paramedis Puskesmas
Duminanga di Bolaang Mongondow Selatan. Data mencakup bahan, upah, dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB), serta analisis berdasarkan metode SNI dan AHSP tahun
2023. Penelitian berlangsung selama enam bulan, mulai Januari hingga Juli 2024.
Sampel diambil dari RAB proyek, dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan untuk menyusun tesis dan membangun aplikasi berbasis web, termasuk laptop
dengan spesifikasi tertentu dan software seperti Microsoft Excel serta Visual
Studio Code.
Tahapan penelitian meliputi pengumpulan
data terkait RAB, upah, dan bahan, yang kemudian diolah menggunakan aplikasi
yang dikembangkan berdasarkan metode SNI dan AHSP. Aplikasi tersebut
memfasilitasi perhitungan otomatis dengan menginput data proyek, bahan, dan
upah yang kemudian dibandingkan melalui kedua metode tersebut. Pengolahan data
dilakukan untuk memetakan item pekerjaan dan memudahkan perbandingan.
Langkah-langkah dalam penelitian mencakup
identifikasi masalah, studi literatur tentang metode estimasi biaya konstruksi,
analisis kebutuhan, pengumpulan dan pengolahan data, serta perancangan
aplikasi. Hasil perhitungan dari metode SNI dan
AHSP kemudian dianalisis
dan dibandingkan, dengan kesimpulan
diambil berdasarkan hasil perbandingan tersebut.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam menghitung dan membandingkan biaya proyek konstruksi menggunakan dua metode standar, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) sesuai Permen PUPR Nomor 8 Tahun 2023. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan analisis biaya yang lebih efisien dan akurat, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan dalam proyek konstruksi.
Tabel 1 - Arsitektur Aplikasi
Komponen |
Deskripsi |
Frontend |
Dikembangkan
menggunakan HTML, CSS, JavaScript dalam menyediakan antarmuka. Framework
Bootstrap digunakan untuk styling dan tata letak |
Backend |
Dikembangkan
menggunakan PHP dan Framework Codeigniter untuk mengelola logika dan
operasi basis data. MySQL sebagai basis data untuk menyimpan data proyek,
item pekerjaan dan hasil perhitungan |
Keamanan |
Implementasi autentikasi dan
otorisasi pengguna untuk memastikan hanya pengguna terdaftar yang dapat
mengakses aplikasi. Validasi input untuk mencegah kesalahan dan memastikan
integritas data |
Berikut ini skema database dari aplikasi yang dikembangkan� :
Gambar 1. Skema Database Aplikasi
Skema tersebut terdiri dari beberapa tabel yang saling terkait, berikut ini detail pernjelasannya :
Tabel
2 - Daftar Tabel Database
Tabel |
Keterangan |
user |
Menyimpan data user
berupa username dan password untuk login kedalam aplikasi |
upah |
menyimpan data upah
pekerja berupa nama pekerja, satuan dan harga satuan |
material |
Menyimpan data bahan
berupa nama bahan, satuan dan harga satuan |
alat |
Menyimpan data alat
berupa nama alat , satuan dan harga satuan |
pekerjaan_sni |
Menyimpan daftar
pekerjaan dari metode SNI |
pekerjaan_ahsp |
Menyimpan daftar
pekerjaan dari metode AHSP |
item_pekerjaan_sni |
Menyimpan daftar
item pekerjaan dari masing-masing pekerjaan pada tabel pekerjaan SNI |
item_pekerjaan_ahsp |
Menyimpan daftar
item pekerjaan dari masing-masing pekerjaan pada tabel pekerjaan AHSP |
detail_pekerjaan_sni |
Menyimpan detail
dari item pekerjaan SNI seperti tukang, bahan, alat dan koefisien serta harga
satuan |
detail_pekerjaan_ahsp |
Menyimpan detail
dari item pekerjaan AHSP seperti tukang, bahan, alat dan koefisien serta
harga satuan |
proyek |
Menyimpan data
proyek seperti nama, deskripsi, tanggal mulai dan tanggal selesai |
proyek_pekerjaan |
Menyimpan data detail proyek termasuk item pekerjaan
SNI, item pekerjaan AHSP, volume, harga satuan dan total harga |
Alur kerja aplikasi terdiri dari :
1.
Login
Pengguna harus login terlebih dahulu untuk dapat mengakses aplikasi, ini diperlukan untuk menjaga keamanan data dari aplikasi.
2.
Data Master
Data master terdiri dari upah, bahan, alat, item pekerjaan SNI dan item pekerjaan AHSP 2023 yang masing-masing dapat di lakukan pengelolaan data.
3.
Pengelolaan Proyek
Pengguna membuat proyek dan menginput data proyek seperti nama proyek, deskripsi, tanggal mulai dan tanggal selesai proyek.
4.
Input Detail Pekerjaan
Pengguna dapat memilih dan menginput detail pekerjaan baik SNI maupun AHSP, Input Volume dan data lain yang diperlukan
5.
Perhitungan Biaya
Aplikasi menghitung biaya secara otomatis menggunakan koefisien masing-masing metode baik SNI maupun AHSP, dan menghitung biaya secara otomatis berdasarkan volume masing-masing item pekerjaan. Hasil ditampilkan dalam bentuk tabel perbandingan.
6.
Analisis dan Pelaporan
Pengguna dapat melihat dan menganalisis hasil perbandingan biaya dalam bentuk grafik. Fitur ekspor data untuk laporan atau dokumentasi.
7.
Logout
Penguna keluar dari aplikasi jika sudah selesai digunakan.
Berikut ini alur kerja aplikasi dalam diagram alur :
Gambar 2. Diagram Alir Alur Kerja Aplikasi
Aplikasi web yang dikembangkan memiliki beberapa fitur utama yang digunakan untuk perbandingan metode SNI dan AHSP tahun 2023 yaitu :
Aplikasi menyediakan tempat untuk memasukkan data koefisien, harga satuan, upah, bahan dan alat dari setiap pekerjaan dan item pekerjaan dari metode SNI. Berikut ini tampilan antarmuka untuk penginputan data pekerjaan dari metode SNI dan metode AHSP
Gambar 3. Tampilan Penginputan Data Pekerjaan
Metode SNI
Gambar 4. Tampilan Penginputan Data Pekerjaan
AHSP
Data Proyek yang diinput berupa data nama, deskripsi, tanggal mulai, dan tanggal selesai proyek. Berikut ini tampilan antarmuka untuk penginputan data proyek.
Gambar 5. Tampilan Antarmuka Input Data Proyek
Selanjutnya data RAB dari proyek pembangunan rumah dinas paramedis puskesmas duminanga dapat diinput kedalam aplikasi yaitu berupa data item-item pekerjaan, volume, dan satuan.
Berikut ini tampilan antarmuka untuk penginputan data RAB proyek.
Gambar 6. Tampilan Antarmuka Input Data RAB
Proyek
Database terintegrasi yang berisi item pekerjaan dari metode SNI dan AHSP dengan detail seperti koefisien, harga satuan, dan deskripsi.
Pengelolaan data pekerjaan seperti menambahkan, mengubah dan menghapus data pekerjaan dari proyek.
Berikut ini tampilan antarmuka Input data item pekerjaan :
Gambar 7. Tampilan Antarmuka Input Detail Item
Pekerjaan SNI
Sistem menghitung biaya proyek secara otomatis berdasarkan input data proyek dan item pekerjaan yang dipilih dengan menggunakan metode SNI dan AHSP. Untuk menghitung biaya proyek menggunakan metode SNI dan AHSP pada umumnya menggunakan rumus :
�
Menampilkan perbandingan biaya antara dua metode tersebut, memungkinkan pengguna untuk melihat mana yang lebih efisien atau ekonomis. Berikut ini penerapan rumus kedalam kode sumber aplikasi :
Gambar 8. Kode Sumber Penerapan Rumus
Visualisasi data dari program berupa tabel yang berisi detail perhitungan untuk setiap item pekerjaan, volume, harga satuan dan total biaya yang dapat dilihat pada gambar tampilan antarmuka detail proyek dan juga menampilkan diagram yang menampilkan perbandingan biaya antara metode SNI dan AHSP. Berikut ini tampilan antarmuka dari diagram perbandingan:
Gambar 9. Tampilan Diagram Perbandingan
Manajemen Proyek disini menampilkan data proyek yang telah diinput dan dapat dilakukan pengubahan dan penghapusan data proyek. Pada bagian ini pengguna dapat melihat laporan data proyek berupa total harga dan rinciannya. Berikut ini tampilan antarmuka dari halaman detail proyek:
�
Gambar 10. Tampilan Detail Proyek
Fitur untuk manajemen akses pengguna dengan sistem login dan logout untuk mengamankan akses ke data aplikasi. Berikut ini tampilan antarmuka dari aplikasi :
Gambar 11. Tampilan Manajemen User
Gambar 12. Tampilan Antarmuka Login
Gambar 13. Tampilan Antarmuka Logout
Setelah semua data telah diinput kedalam aplikasi, selanjutnya dari aplikasi akan menghasilkan hasil perhitungan RAB yang baru menggunakan 2 metode yaitu metode SNI dan AHSP tahun 2023. Hasil dari aplikasi berupa perbandingan total biaya dan detail pekerjaan dalam bentuk tabel, dan grafik yang dapat dijadikan alat bantu untuk pengambilan keputusan.
Hasil dari aplikasi menyatakan bahwa total biaya menggunakan metode SNI lebih besar dari pada toal biaya metode AHSP yaitu sebesar Rp.234.583.094,05 untuk metode SNI dan Rp.209.541.057,96 untuk metode AHSP, dengan selisih Rp.25.042.036,09 . Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi hasil perbandingan dari kedua metode.
Gambar grafik dibawah ini merupakan detail dari setiap pekerjaan dengan perincian biaya berdasarkan metode SNI dan metode AHSP :
Gambar 14. Grafik Perbandingan per Pekerjaan
Dari
grafik diatas dapat dilihat dengan jelas untuk setiap perbedaan dari biaya dari
masing-masing pekerjaan. Dengan hasil pebedaan paling signifikan adalah pada
pekerjaan dinding dimana biaya SNI lebih besar dibandingkan dengan AHSP yaitu Rp50.139.407,81 untuk SNI dan Rp23.561.235,39 untuk AHSP
dengan selisih Rp. 26.578.172,4.
Aplikasi juga mengeluarkan diagram perbandingan total biaya antara SNI dan AHSP seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 15. Diagram Total SNI
Gambar 16. Diagram Total AHSP
Pada
diagram total SNI dan total AHSP dapat diambil kesimpulan bahwa total biaya SNI
lebih besar dari AHSP yang dinyatakan dengan persentase 52.82% SNI dan 47.18%
AHSP. Dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode AHSP lebih ekonomis
dibandingkan dengan SNI dikarenakan SNI lebih
mengutamakan struktur dan dinding bangunan yang kuat yang bisa dilihat dari
biaya yang besar pada pekerjaan struktur dan dinding.
Aplikasi juga mengeluarkan hasil perbedaan detail yang
mengeluarkan perbedaan dari bahan, tenaga kerja dan alat dari masing-masing
pekerjaan berdasarkan metode SNI dan metode AHSP.
Gambar 17. Perbedaan Pekerjaan Pembuatan Kantor
Direksi/Kantor Sementara
Gambar diatas menampilkan perbedaan secara detail
baik dari tenaga kerja, bahan/material dan alat dari
pekerjaan pembuatan kantor direksi untuk metode SNI dan pembuatan 1 m2 kantor sementara/rumah jaga/gudang semen dan peralatan
lantai plesteran, dinding setengah tembok untuk metode AHSP dengan hasil
analisis berupa :
1. �Perbedaan Total Biaya
Total biaya
pekerjaan pembuatan kantor direksi/kantor sementara� berdasarkan metode SNI sebesar Rp.15.956.884
dan total biaya pekerjaan berdasarkan metode AHSP sebesar Rp. 15.193.580.
2. Efisiensi
Biaya
Metode AHSP
menunjukkan efisiensi biaya yang lebih baik dibandingkan dengan metode SNI,
dengan selisih sekitar Rp
763.304. Ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam penggunaan
bahan atau tenaga kerja dalam setiap metode
3. Perbedaan
dalam Penggunaan Material
Perbedaan
signifikan terlihat dalam penggunaan material antara kedua metode, terutama
pada jenis dan jumlah material yang digunakan. Misalnya, pada metode SNI, kayu
kelas II digunakan dengan total biaya Rp
156.944, sedangkan pada metode AHSP, kayu dolken
digunakan dengan total biaya Rp
50.488. Selain itu, harga satuan dan jumlah penggunaan material
juga bervariasi, yang mempengaruhi perbedaan total biaya.
4. Perbedaan
dalam Penggunaan Tenaga Kerja
Kedua metode menunjukkan
variasi dalam penggunaan tenaga kerja, baik dalam koefisien maupun harga
satuan. Misalnya, metode AHSP mencakup penggunaan kepala tukang dan mandor,
yang tidak terlihat dalam metode SNI.
5. Keselarasan
dengan Jenis Pekerjaan
Kedua metode ini
mungkin lebih cocok untuk jenis pekerjaan yang berbeda, dengan SNI lebih banyak
digunakan untuk proyek yang membutuhkan standar tinggi, sedangkan AHSP lebih
fleksibel dalam menyesuaikan biaya dengan kondisi lapangan.
Gambar 18. Perbedaan Pekerjaan Bowplank
Pada gambar diatas terlihat perbedaan antara metode
SNI dan metode AHSP pada pekerjaan bowplank dengan analisis sebagai berikut :
1. Perbedaan
Total Biaya
Metode SNI untuk
pengukuran & pemasangan bowplank memiliki total biaya sebesar Rp.6.483.249.
Metode AHSP untuk pembuatan 1 m� bowplank memiliki total biaya sebesar
Rp.4.526.706.
2. Perbedaan
dalam Penggunaan Tenaga Kerja
Pada metode SNI,
Tukang Kayu dan Pekerja dihitung dengan masing-masing koefisien 0,1 OH (Orang
Hari) dengan total biaya tenaga kerja Rp.12.500 dan Rp.10.000. Pada metode
AHSP, terdapat lebih banyak jenis tenaga kerja dengan koefisien yang lebih
kecil seperti Pekerja, Tukang Kayu, Kepala Tukang, dan Mandor, dengan total
biaya tenaga kerja yang lebih rendah, Rp 1.200 untuk Pekerja dan Rp.750 untuk
Tukang Kayu.
3. Perbedaan
Penggunaan Material
Metode SNI
menggunakan Kayu Kelas II (Cempaka) Meranti dengan koefisien 0,02 m3 dan total
biaya Rp.156.944. Sedangkan dalam metode AHSP, koefisien yang digunakan lebih
kecil, yaitu 0,013 m3 dengan total biaya Rp 102.014.
Material lainnya
seperti paku dan papan kayu terentang juga memiliki perbedaan koefisien dan
total biaya yang berkontribusi pada perbedaan total biaya antara kedua metode
ini.
4. Penambahan
Alat pada metode AHSP
Dalam metode AHSP, terdapat penambahan
alat yaitu waterpass dengan koefisien 0,006 hari dan total biaya Rp 600, yang
tidak ada pada metode SNI.
Gambar 19. Perbedaan Pekerjaan Dinding
Pada gambar diatas terlihat perbedaan antara metode
SNI dan metode AHSP pada pekerjaan dinding dengan analisis sebagai berikut :
1. Perbedaan
Total Biaya
Metode SNI untuk
Pasangan Bata Merah Tebal � Bata, Campuran 1 PC : 4 Psr memiliki total biaya
sebesar Rp.39.049.104.
Metode AHSP untuk Pemasangan 1 m2 dinding bata merah tebal 1/2 batu dengan
mortar tipe N, f'c' 5,2 MPa memiliki total biaya sebesar Rp 18.323.148.
2. Perbedaan
dalam Penggunaan Tenaga Kerja
Pada metode SNI,
Pekerja dan Tukang Batu dihitung dengan koefisien masing-masing 0,65 OH dan 0,2
OH, menghasilkan biaya Rp. 65.000 untuk Pekerja dan Rp. 25.000 untuk Tukang
Batu. Pada metode AHSP, Pekerja dan Tukang Batu memiliki koefisien yang lebih
rendah yaitu 0,2 OH dan 0,1 OH, serta penambahan tenaga kerja seperti Kepala
Tukang dan Mandor, dengan total biaya yang lebih rendah secara keseluruhan.
3. Perbedaan
Penggunaan Material
Metode SNI
menggunakan Bata Merah sebanyak 140 buah dengan total biaya Rp.153.440,
sementara metode AHSP menggunakan lebih sedikit Bata Merah (71,91 buah) dengan
total biaya Rp.78.813. Penggunaan Semen PC dan Pasir Pasang juga berbeda,
dengan metode AHSP menunjukkan koefisien dan biaya yang lebih kecil
dibandingkan dengan metode SNI.
Gambar 20. Perbedaan Pekerjaan Pondasi
Pada gambar diatas terlihat perbedaan antara metode
SNI dan metode AHSP pada pekerjaan pondasi dengan analisis sebagai berikut :
1. Perbedaan
Total Biaya
Metode SNI untuk
Pasang pondasi batu kali 1 PC : 4 Psr memiliki total biaya sebesar
Rp.17.595.692. Metode AHSP
untuk "Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah mortar tipe N 5,2 Mpa (setara
1SP: 4PP), cara manual" memiliki total biaya sebesar Rp 19.139.885. Metode AHSP menghasilkan biaya total
yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan metode SNI.
2. Perbedaan
dalam Penggunaan Tenaga Kerja
Pada metode SNI,
penggunaan Pekerja dan Tukang Batu masing-masing dengan koefisien 1,5 OH dan
0,6 OH, dengan total biaya Rp.150.000 untuk Pekerja dan Rp.75.000 untuk Tukang
Batu. Pada metode AHSP, penggunaan tenaga kerja hampir serupa, dengan tambahan
Mandor dengan koefisien 0,15 OH, yang menambah biaya sebesar Rp 19.500.
3. Perbedaan Penggunaan Material
Metode SNI
menggunakan Batu Belah dengan koefisien 1,1 m3 dan total biaya Rp. 291.962,
serta Semen PC 3,26 sak dengan biaya Rp. 240.771. Pada metode AHSP, penggunaan
Batu Belah sedikit lebih tinggi dengan koefisien 1,2 m3 dan total biaya Rp.
318.504. Semen PC dihitung dalam satuan kilogram (kg) dengan koefisien 163 kg
dan biaya Rp. 282.153. Penggunaan Pasir Pasang pada kedua metode sama, dengan
koefisien 0,52 m3 dan total biaya Rp. 96.013.
Gambar 21. Perbedaan Pekerjaan Acian
Pada gambar diatas terlihat perbedaan antara metode
SNI dan metode AHSP pada pekerjaan pondasi dengan analisis sebagai berikut :
1. Perbedaan
Total Biaya
Metode SNI untuk
Accian Plesteran memiliki total biaya sebesar Rp. 9.460.389. Metode
AHSP untuk Pemasangan 1 m2 acian, memiliki total biaya sebesar Rp 11.258.189. Metode AHSP menghasilkan biaya total yang sedikit
lebih besar dibandingkan dengan metode SNI.
2. Perbedaan
dalam Penggunaan Tenaga Kerja
Pada metode SNI,
penggunaan Pekerja dan Tukang Batu masing-masing dengan koefisien 0,14 OH dan
0,11 OH, dengan total biaya Rp.14.000 untuk Pekerja dan Rp.13.750 untuk Tukang
Batu. Pada metode AHSP, penggunaan tenaga kerja hampir serupa, dengan tambahan
Mandor dengan koefisien 0,0033 OH dan kepala tukang dengan koefisien 0,01 OH,
yang menambah biaya sebesar Rp.12.929.
3. Perbedaan Penggunaan Material
Metode SNI
menggunakan Semen Pc dengan koefisien 0,08 sak�
dan total biaya Rp. 5.908. Pada metode AHSP, penggunaan Semen PC
dihitung dalam satuan kilogram (kg) dengan koefisien 3,25 kg dan biaya
Rp.5.626.
KESIMPULAN
Hasil Analisis yang dilakukan terhadap perhitungan rencana biaya pembangunan rumah dinas paramedis puskesmas duminanga dengan aplikasi berbasis web yang dikembangkan menunjukan bahwa metode AHSP lebih ekonomis dibandingkan dengan SNI dikarenakan perbedaan koefisien dan bahan yang digunakan, total biaya dari metode SNI sebesar Rp.234.583.094,05 (52.82%) dan untuk metode AHSP sebesar Rp.209.541.057,96 (47.18%) dengan selisih Rp.25.042.036,09 (5.64%). Secara keseluruhan, metode AHSP sering kali lebih hemat biaya dibandingkan dengan metode SNI, terutama pada item pekerjaan yang terkait dengan beton, plesteran, dan penutup atap. Terdapat perbedaan dalam pemilihan material, tenaga kerja dan koefisien bahan antara kedua metode ini. Sebagai contoh, dalam pekerjaan persiapan item pekerjaan pembuatan kantor direksi/kantor sementara dalam metode SNI, digunakan kayu kelas II (Cempaka) Meranti dengan koefisien 0,02 m3 dan total biaya Rp. 156.944. Sedangkan dalam metode AHSP,� digunakan kayu dolken � 10 cm dengan koefisien 1,25 batang dan total biaya Rp. 50.488. Metode AHSP cenderung lebih memperhatikan aspek pengawasan dengan adanya tenaga kerja tambahan seperti Mandor, yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan namun dengan tambahan biaya. Metode AHSP bisa dipilih jika anggaran terbatas namun tetap menginginkan pengawasan yang ketat dan efisiensi, sedangkan metode SNI dapat dipilih untuk standar konstruksi yang lebih konvensional dan mungkin lebih diakui di berbagai proyek. Aplikasi web yang dikembangkan terbukti menjadi alat bantu yang efektif untuk membandingkan metode perhitungan, membantu pengguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan biaya yang terperinci.
REFERENSI
Andriani, R. D.,
Rahayu, P. P., Apriliyani, M. W., Manab, A., & Sawitri, M. E. (2021).
Characterization of Fermented Milk with the Addition of Gembili (Dioscorea
esculenta) Flour. Asian Food Science Journal, 20(2), 56�65.
Dhuha, A. R.,
Pradana, F., & Priyambadha, B. (2017). Pengembangan Sistem Aplikasi
Manajemen Proyek Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Swadaya Graha). Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(11), 1367�1375.
Fauzi, A. A., Kom,
S., Kom, M., Budi Harto, S. E., Mm, P. I. A., Mulyanto, M. E., Dulame, I. M.,
Pramuditha, P., Sudipa, I. G. I., & Kom, S. (2023). Pemanfaatan Teknologi
Informasi di Berbagai Sektor Pada Masa Society 5.0. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Galuh, P. I. P.,
Feriska, Y., & Khamid, A. (2023). Perbandingan Menggunakan Analisis Metode
SNI dan BOW terhadap Rencana Anggaran Biaya dan Rencana Anggaran Pelaksanaan
dalam Pekerjaan Beton (Studi Kasus pada Gedung Perkuliahan STKIP NU Kabupaten
Tegal). Era Sains: Jurnal Penelitian Sains, Keteknikan Dan Informatika, 1(3),
133�141.
Ir. Gatut Susanta. (2021). Panduan Lengkap Menghitung Biaya Membangun Rumah (Toet, Ed.). Griya Kreasi.
BSN. (2008, December 5). Handbook Standar Nasional Indonesia - Analisa Biaya Konstruksi. Handbook Standar Nasional Indonesia - Analisa Biaya Konstruksi
Berita Negara Republik Indonesia. (n.d.). www.peraturan.go.id
Hartanto, A., & Sanputra, D. (n.d.). Analysis Of Budget Plan ( Rab ) Project As A Planning Tool And Cost Control (Case Study : Pt. Griya Sentosa Property ).
Aprilia, K., #1, R., Malingkas, G. Y., & Tjakra, J. (n.d.). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Antara Metode SNI Dengan Metode AHSP Pada Proyek Gedung Pendidikan Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. https://ejournal.unsrat.ac.id/
Tabrani, M., & Priyandaru, H. (2021). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Website Pada Unl Studio Dengan Menggunakan Framework Codeigniter. In Jurnal Ilmiah M-Progress (Vol. 11, Issue 1).
Wibowo AMIK Bina Sarana Informatika Jl Rs Fatmawati No, K., Labu, P., & Selatan, J. (2015). Analisa Konsep Object Oriented Programming Pada Bahasa Pemrograman Php (Vol. 3, Issue Desember).
Riwibowo, Nola, Wijaya, Oki, Rohman, Miftahur, & Afan, Moh. (n.d.). Kajian Analisis Harga Satuan Pekerjaan (Ahsp) Sni 2016 Dibandingkan Dengan Bina Marga 2020 Pada Pekerjaan Lapis Aspal AC-BC Dan AC-WC.
Marcelin, V., Tisano, M., Arsjad, T., & Malingkas, G. Y. (2021). Analisis Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek Pembangunan Rumah Susun Papua 1 Di Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Sipil Statik, 9(4), 619�624.
Fauziah, S. (n.d.). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Antara Metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (Ahsp) Dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Siburian, D. P., Kritiana, W., & Veronika, H. P. (2017). Analisis Perbandingan Estimasi Biaya Menggunakan Metode SNI 2017 dan ASHP 2016. In AHSP.
Fauziah, S. (n.d.). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Antara Metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Permata Sari, K., Arman, U. D., & Ridwan, M. (2021). Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Metode Sni Dengan Perhitungan Kontraktor. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1), 240�246. https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.222