ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PEREMPUAN BERWIRAUSAHA DI KABUPATEN JEMBER

 

Susilo Ambarwati

STIKes Harapan Bangsa, Indonesia

* Email untuk Korespondensi: [email protected]

 

Kata kunci:

Faktor Keluarga, Faktor Self Efficacy, Faktor Permodalan, Motivasi Perempuan Berwirausaha

 

Keywords:

Family Factors, Self-Efficacy Factors, Capital Factors, Women's Motivation For Entrepreneurship

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Faktor yang diteliti yaitu faktor keluarga, self efficacy dan permodalan terhadap motivasi berwirausaha di Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer melalui penyebaran kuisioner terhadap 96 responden. Analisa data dengan melakukan uji validasi dan reliabilitas, analisis regesi linier berganda, uji hipotesis dan uji koefisien derminasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keluarga, self efficacy dan permodalan secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.

This research aims to examine and analyze the factors that influence women's motivation for entrepreneurship in Jember Regency. The factors studied were family factors, self-efficacy and capital on entrepreneurial motivation in Jember Regency. In this research, the primary data collection technique was through distributing questionnaires to 96 respondents. Data analysis by carrying out validation and reliability tests, multiple linear regression analysis, hypothesis testing and dermination coefficient testing. The research results show that family factors, self-efficacy and capital partially and simultaneously have a positive and significant effect on women's motivation to become entrepreneurs in Jember Regency.

Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA .

This is an open access article under the CC BY-SA license.

 

 

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh sumber daya alam dan sumber daya manusianya (Ridwan, 2016). Kemampuan sumber daya manusia memegang peranan penting dalam memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia sebagai kekuatan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Siregar & Hasibuan, 2024). Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak hanya bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengerahkan seluruh potensi sumber daya alam yang dimilikinya, namun juga pada kemampuannya dalam menggerakkan sektor-sektor ekonomi serta menetapkan peraturan dan fasilitas agar seluruh masyarakat dapat berinvestasi pada pergerakan ekonomi tersebut. Perkembangan wirausaha di negara-negara maju berdampak signifikan terhadap peningkatan perekonomian (Hidayat et al., 2023). Kekuatan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kunci bagi pembangunan melalui kewirausahaan (Azhari et al., 2023). Prasyarat agar disebut sebagai negara maju salah satunya yaitu rasio kewirausahan mencapai 4%, saat ini rasio kewairausahaan di Indonesia masih 3.7% (Kemenkop UKM, 2022). Jumlah wirausaha ini masih sedikit dan kualitasnya lebih rendah daripada usaha dari negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia (4,74%), Singapura (8,76%), dan Thailand (4,26%). Data Global Enterpreneurship Index (GEI) Indonesia menempati urutan ke 75 dari 137 negara dengan skor 26 (Kemenkop UKM, 2022). Upaya pemerintah untuk memperkuat kewirausahaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan tingkat kewirausahaan nasional sebesar 3,9% dari total penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah perusahaan dalam negeri berdampak pada pertumbuhan lapangan kerja, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan disusun secara khusus, fokusnya adalah pada penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengembangan kewirausahaan dan strageti kemudaha perijinan legalitas (Kemenkop UKM, 2022).

Dorongan pertumbuhan ekonomi suatu negara pada sektor kewirausahaan tidak hanya didominasi oleh laki-laki tetapi juga oleh emansipasi perempuan. Perempuan juga terlibat aktif dalam pengambilan keputusan menjadi wirausaha, yang dapat memberikan landasan bagi kehidupannya di masa depan, tambahan pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga dan menjadi bukti bahwa perempuan mampu berdiri sendiri (Fatimah, 2015). Pesatnya perkembangan perekonomian global mengubah berbagai aspek kehidupan, semakin banyaknya perempuan berwirausaha merupakan bentuk partisipasi aktif perempuan dalam perekonomian yang dapat meningkatkan produktifitas dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan (Riniati et al., 2023). Menurut (Primadhita et al., 2019) mengungkapkan bahwa Perempuan mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi negara. Perempuan yang aktif bekerja di kegiatan perekonomian kini sudah menjadi hal yang lumrah.

Beban ganda perempuan adalah soal tradisi dan transisi, dalam rumah tangga perempuan secara tradisi berperan sebagai istri dan ibu. Peran transisi perempuan mendefinisikan peran transisi sebagai pekerja dan anggota masyarakat yang tidak hanya melakukan kegiatan mengurus rumah tangga tetapi juga melakukan aktivitas public bekerja dan memperoleh penghasilan. Keterlibatan perempuan dalam menjalankan peran ganda dalam ranah domestik dan publik dipengaruhi oleh beberpa faktor antara lain motivasi, keinginan aktualisasi diri, eksistensi diri dan adanya optimisme (self efficacy) atas kemampuan yang membawa keberhasilan pada masa mendatang (Riniati et al., 2023).

Motivasi merupakan factor pendoorong sesorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu yang diartikan bahwa motivasi sebagai pendorong perilaku seseorang (Tanjung, 2015). Motivasi perempuan dalam memulai berwirausaha dipengaruhi oleh faktor pertama kemandirian, adakalanya para perempuan berkeinginan untuk menunjukkan jika tanpa laki-laki dapat bertahan hidup, dengan keahliannya perempuan merealisasikan melalui berwirausaha yang dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Faktor kedua yaitu permodalan, perempuan dalam memulau usahanya semakin banyak modal yang dimiliki semakin terencana dan matang dalam memulai usahanya, ketiga faktor emosional yang dimiliki perempuan akan mempengaruhi untuk melalukan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Faktor keempat yaitu faktor yang memotivasi wanita karena banyak perempuan tidak mendapat pendidikan informal yang dapat mengasah ketrampilan (Atun et al., 2020). Perempuan dengan apapun tingkat pendidikannya, pengalaman bekerja dan prestasi yang dimiliki, semua perempuan memiliki peluang dan kesempatan untuk berhasil pada bisnis yang dirintisnya tergantung bagaimana perempuan memulai usaha tersebut. Dalam menggambarkan kesuksesan wirausahawan wanita dapat dilihat pada beberapa factor, yaitu personal strenght, favorable social environment, dan social image (Austhi, 2017). Menurut (Laili et al., 2024), terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keputusan wanita berwirausaha. Faktor internal meliputi keinginan untuk mereka, pengalaman dan toleransi resiko sedang faktor eksternal meliputi peran keluarga, sumber pendanaan dan lingkungan sosia.

Tujuan Penelitian

1.    Untuk mengetahui pengaruh faktor keluarga terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

2.    Untuk mengetahui pengaruh faktor self efficacy terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

3.    Untuk mengetahui pengaruh faktor permodalan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

4.    Untuk mengetahui pengaruh factor keluarga, self efficacy dan permodalan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.

 

 

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara realistik, nyata dan kekinian (Rukajat, 2018). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian dalam upaya pencapaian sebuah kesimpulan terhadap sebuah hipotesis dengan melakukan analisis data kuantitatif. Menurut (Arikunto, 2010) penelitian kuantitatif merupakan sebuah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, pengujian data yang diperoleh serta pemaparan hasilnya kemudian ditetapkan apakah hasil penelitian sesuai atau tidak dengan hipotesis. Sedangkan menurut (Sujarweni, 2014), metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang dapat diperoleh dengan menggunakan pegujian statistik atau cara pengukuran statistik. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalan perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Pengumpulan sampel non probability sampling dengan teknik purposive sampling sampel. Menurut (Kuantitatif, 2016), teknik purposive sampling adalah teknik penentuan penggunaan sampel dalam penelitian dengan pertimbangan atau kriteria tertentu yang sudah ditetapkan. Tempat penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jember dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden yag dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Responden yang dipilih adalah perempuan berwirausaha dengan kriteria antara lain:

1.    Perempuan yang memiliki usaha dan sudah mempunyai NIB

2.    Lama usaha lebih dari 1 tahun

3.    Sudah Menikah

4.    Berdomisi di Kabupaten Jember

Pembuatan kuisioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut (Kuantitatif, 2016), skala likert�� digunakan�� untuk�� mengukur�� persepsi�� atau�� pendapat�� seseorang�� atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terjadi. Seluruh butir soal atau pernyataan pada kuisioner diuji tingkat validitas dan reabilitasnya.Hasil kuisioner yang diperoleh dari responden merupakan data ordinal. Untuk itu sebelum dilakukan analisi regresi maka perlu dilakukan konversi data ordinal menjadi data interval. Konversi data tersebut menggunakan sebuah metode yaitu Method Successive Internal (MSI)

Model regresi berganda yang digunakan yaitu metode OLS, secara matematis model persamaan yang diperoleh sebagai berikut:

Y= β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+e

Keterangan:

Y�� = variabel motivasi berwirausaha; X1 = variabel keluarga; X2 = variabel self efficacy; X3 = variabel permodalan; β0 = konstanta; β1 = koefisien regresi variavel X1

β2 = koefisien regresi variabel X2; β3 = koefisien regresi variavel X3; e = error

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penyebaran kuisioner diperoleh gambaran karakteristik responden berdasarkan usia, responden mayoritas berusia diatas 45 tahun sebanyak 42.71%, usia 36 - 45 tahun sebanyak 28.13%, usia 26 -35 tahun sebanyak 20.83%, usia 18- 25 tahun sebanyak 8.33%. Dari segi pendidikan diperoleh gambaran karakteristik responden lulusan sarjana (S1) sebanyak 46.88%, lulusan SMP/SMA sebanyak 29.17%, lulusan diploma sebanyak 23.96%. Sedangkan gambaran sebaran bidang usaha kuliner makanan/minuman sebanyak 52.08%, usaha fashion sebanyak 23.96%, pedagang eceran sebanyak 18.75% dan pertanian sebanyak 5.21%.

Hasil pengujian seluruh butir soal melalui uji validitas dinyatakan valid dengan hasil sebagai berikut:

 

Tabel 1. Uji Validitas

Butir pertanyaan

rhitung

Rtabel 5%

(df 94)

Keterangan

X1.1

0.754

0.202

Valid

X1.2

0.756

0.202

Valid

X1.3

0.775

0.202

Valid

X2.1

0.829

0.202

Valid

X2.2

0.790

0.202

Valid

X2.3

0.808

0.202

Valid

X2.4

0.788

0.202

Valid

X3.1

0.774

0.202

Valid

X3.2

0.611

0.202

Valid

X3.3

0.739

0.202

Valid

X3.4

0.538

0.202

Valid

X3.5

0.715

0.202

Valid

X3.6

0.662

0.202

Valid

X3.7

0.663

0.202

Valid

X4.1

0.754

0.202

Valid

X4.2

0.756

0.202

Valid

X4.3

0.775

0.202

Valid

Y1.1

0.708

0.202

Valid

Y1.2

0.636

0.202

Valid

Y1.3

0.599

0.202

Valid

Y1.4

0.747

0.202

Valid

Sumber: hasil penelitian diolah, 2023

 

Sedangkan hasil uji reliabilitas, seluruh variabel penelitian memiliki nilai Guttman Split Half Coefisient lebih besar dari 0.80 sehingga dapat dismpulkan bahwa butih pernyataan dari variabel X1, X2, X3 dan Y1 secara gabungan keseluruhan dinyatakan reliabel

 

Tabel 2. Uji Reliabel

Variabel

rhitung

Cut of value

Keterangan

X1

0.810

0.80

Reliabel

X2

0.925

0.80

Reliabel

X3

0.899

0.80

Reliabel

X41

0.811

0.80

Reliabel

Y

0.872

0.80

Reliabel

Sumber: hasil penelitian diolah, 2023

 

Hasil analisis regresi berganda menunjukan sebuah persamaan sebagai berikut:

Y = 7.175+ 0.491X1+ 0.103X2+ 0.374X3+e

 

Dari persamaan di atas dapat diintreprestasikan sebagai berikut:

1.     Koefisien konstanta bernilai positif sebesar 7.175 artinya tanpa adanya faktor keluarga, self efficacy dan permodalan, motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember bisa tetap tumbuh

2.     Koefisien regresi variabel keluarga (X1) bernilai positip 0.491 artinya pengaruh keluarga searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

3.     Koefisien regresi variabel self efficacy (X2) bernilai positip 0.103 artinya pengaruh self efficacy searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

4.     Koefisien regresi variabel permodalan (X3) bernilai positip 0.374 artinya pengaruh perrmodalan searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember

Pengujian Hipotesis mempergunakan uji statistik yaitu uji Parsial (Uji t) dan Uji Simultan (Uji F). Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap varianel dependent. Apabila nilai signifikasi < 0.05 menunjukkan variabel independent X1 (keluarga), X2 (self efficacy), X3 (permodalan) secara parsial/ sendiri- sendiri memberikan pengaruh terhadap variabel Y (motivasi perempuan berwirausaha). Pengaruh secara parsial dapat dilihat melalui perhitungan thitung dan ttabel, apabila thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bawah variabel independent (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).

 

Tabel 3. Uji Parsial (uji t)

Variabel Independent

thitung

ttabel

Sig

Keterangan

X1

6.174

1.989

0.001

Signifikan

X2

2.367

1.989

0.02

Signifikan

X3

3.452

1.989

0.001

Signifikan

Sumber: Hasil penelitian diolah, 2023

 

Variabel keluarga (X1) nilai t hitung6.174 lebih besar dari t tabel1.989, variabel self efficacy (X2) nilai t hitung2.367 lebih besar dari t tabel1.989, variabel permodalan (X3) nilai t hitung3.452 lebih besar dari t tabel1.989, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keluarga (X1) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha, variabel self efficacy (X2) secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha, variabel permodalan (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.

Uji simultan (F) digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independent keluarga (X1), self efficacy (X2) dan permodalan (X3) mampu menjelaskan varibel dependent. Apabila nilai signifikasi < 0.05 menunjukkan bahwa variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).

 

Tabel 4. Uji Simultan (Uji F)

Fhitung

Ftabel

Signifikasi

Keterangan

51.523

2.70

0.001

Signifikan

 

Nilai signifikasi 0.001 lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel permodalan (X3) secara simultan (secara bersama-sama) mempunyai berpengaruh terhadap variabel motivasi perempuan berwirausaha (Y) di Kabupaten Jember. Selain itu dapat juga ditunjukkan denganmembandingan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Nilai Fhitung > Ftabel (51.523 > 2.70) menunjukkan bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel permodalan (X3) secara simultan (secara bersama-sama) mempunyai berpengaruh terhadap variabel motivasi perempuan berwirausaha (Y) di Kabupaten Jember.

Pada penelitian ini besarnya nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan sebuah persamaan dalam menerangkan dan menjelaskan variasi variabel motivasi perempuan berwirausaha yang dapat dijelaskan oleh variabel independent variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel permodalan (X3). Dari hasil uji diketahui R2 sebesar 0.627(62.7%) dapat disimpulkan bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel permodalan (X3) dapat menjelasakan variasi dari motivasi perempuan berwirausaha (Y) sebesar 62.7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel independent lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 37.3%.

Hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah:

1.    Faktor keluarga berpengaruh positip dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Apabila peran keluarga semakin besar maka akan mampu meningkatkan motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh (Primadhita et al., 2019) semakin besar factor pendukung yang berasal dari lingkungan keluarga berupa keluarga wirausaha, dukungan keluarga dan kebutuhan tambahan penghasilan untuk memperkuat perekonomian keluarga maka semakin besar motivasi perempuan untuk berwirausaha. Peneliti lain (Munfaqiroh, 2018) motivasi perempuan untuk berwirausaha semakin besar apabila berlatar belakang keluarga baik orang tua, anggota keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha. Selain itu selain dukungan keluarga, adanya keinginan perempuan untuk membantu perekonomian keluarga dengan penghasilan sendiri menjadi motivasi dalam perempuan berwirausaha. Dukungan keluarga dapat menanamkan keyakinan keputusan perempuan berwirausaha juga dapat memberikan landangan bantuan kekuatan emosional perempuan berwirausaha

2.    Faktor selft efficacy berpengaruh positip dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Motivasi berwirausaha dipengaruhi oleh self efficacy, hal ini sesuai dengan penelitian (Firman, 2018) keberhasilan berwirausaha merupakan pendorong motivasi perempuan untuk berwirausaha atau menjadi pengusaha karena presepsi keberhasilan sebagai hasil menguntungkan atau harapan terhadap kesuksesan tujuan dari usahanya. selft efficacy menunjukkan keyakinan diri bahwa peremuan berwirausaha dapat mengelola usahanya, mampu memanfaatkan peluang-peluang usaha baru/ Walaupun tidak mudah tetapi adanya keyakinan diri mampu mengatasi kesulitan dengan mempetimbangkan seluruh resiko yang dihadapi. Keyakinan tersebut mencerminkan perempuan berwirausaha mampu berprilaku, berpikir, bertindak dan mengambil keputusan segai kunci kebehasilan dalma berwirausaha.

Faktor permodalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Perempuan pada saat memulai berwirausaha factor permodalan merupakan salah satu yang menjadi pertimbangan, hal ini sesuai dengan penelitian (Primadhita et al., 2019)v perempuan berwirausaha menjadikan modal sebagai pertimbangan pada saat memulai usaha karena tidak memerlukan modal yang besar. Perempuan memulai usaha dengan menggunakan modal dana sendiri dibandingkan modal pinjaman dari pihak lain karena tidak akan membebani usaha yang diritis karena tidak ada tanggungan untuk membayar pinjaman. Pada saat dirasa usaha nya berkembang sedang modal tidak mencukupi perempuan berwirausaha mencari pinjaman permodalan dari pihak lain seperti keluarga dan perbankan. Perempuan yang berwirausaha harus dibekali dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan sehingaan manajamen keuangan tidak carut marut tidak tercampur dengan keuangan pribadi. Akses terhadap permodalan sangat dibutuhkan pada saat usaha yang diritis berkembang, akses tersebut dapat bersumber dari bantuan.

 

 

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Faktor keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi perempuan berwiarusaha di Kabupaten Jember, besarnya dukungan dari keluarga, keinginan untuk memiliki penghasilan sendiri untuk memperkuat ekonomi keluarga dan pengaruh orang tua atau anggota keluarga yang memiliki latar berwirausaha sangat berpengaruh menumbuhkan motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Keluarga bertindak sebagai sistem pendukung terbesar yang mengetahui seluk beluk perjuangan perempuan berwirausaha mulai meritis sampai berhasil. Faktor self efficacy berpengaruh positif terhadap motivasi perempuan berwirausaha di kabupaten Jember, perempuan berwirausaha harus memiliki keyakinan dan kepercayaan akan kemampuan mengelola usaha nya. Suatu usaha akan berhasil apabila dikelola dengan baik. Adanya peluang, tantangan dan resiko dalam sebuah usaha. Perempuan yang memiliki self efficacy memiliki kemampuan dalam mengatasi peluang, tantangan dan resiko sehingga akan berpengaruh keberhasilan usahanya. Faktor permodalan berpengaruh positif terhadap motivasi berempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.Perempuan berwirausaha memperoleh modal awal dengan mempergunakan tabungan pribadi yang dimiliki. Meritis usaha lebih memanfaatkan tabungan pribadi bukan modal pinjaman dengan pertimbangan tidak ada tanggungan membayar sehingga lebih fokus dalam menjalankan usaha. Modal dipergunakan untuk operasional dan menjalankan kegiatan usahanya sehingga modal memiliki peranan penting dalam menentukan kesuksesan dan keberlanjutan sebuah bisnis.

 

 

REFERENSI

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (No Title).

Atun, U., Fitralisma, G., Aisyah, N., & Harini, D. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Wanita Dalam Berwirausaha Di Desa Wanatawang Kecamatan Songgom. Journal of Economic and Management (JECMA), 2(2), 46�52.

Austhi, D. (2017). Motivasi berwirausaha dan kesuksesan berwirausaha pada wirausahawan wanita anne avanite. Agora, 5(1).

Azhari, A., Mustofa, M., Meisari, E. D., & Anggarista, E. T. S. (2023). Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Kualitas Sumber Daya Manusia; BUMDes; Strategi Pengembangan Usaha. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 14(2), 82�92.

Firman, A. (2018). Faktor-Faktor yang Memotivasi Wanita Berwirausaha Online di Kota Makassar. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 7(3).

Hidayat, M. S., Sujianto, A. E., Faizin, M. A., Nurrohman, D., & Mashudi, M. (2023). Aktivitas Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi: Analisis Data Panel Negara-Negara Eropa. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 17(3), 1538�1556.

Kuantitatif, P. P. (2016). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Laili, H. N., Azhad, M. N., & Rusdiyanto, R. (2024). Analisis Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Berwirausaha Kalangan Wanita Di Kecamatan Wuluhan. Master: Jurnal Manajemen Dan Bisnis Terapan, 3(2), 90�106.

Munfaqiroh, S. (2018). Analisis Keputusan Wanita dalam Berwirausaha (Studi Pada UKM Posdaya Binaan STIE Malangkucecwara Malang). Jurnal Administrasi Dan Bisnis, 12(1), 32�39.

Primadhita, Y., Primatami, A., & Budiningsih, S. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan berwirausaha online. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 21(2), 81�90.

Ridwan, I. R. (2016). Keterkaitan Pendidikan Dengan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Dan Sumber Daya Manusia (Sdm). Jurnal Geografi Gea, 9(1).

Riniati, R., Ambarwati, S., & Yunitasari, D. (2023). Pengaruh Pemberdayaan dan Kinerja UMKM Terhadap Kesejahteraan Pelaku UMKM Perempuan Di Kabupaten Jember. RELASI: JURNAL EKONOMI, 19(2), 302�326.

Siregar, E. H., & Hasibuan, W. K. (2024). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi. Mutiara: Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 2(1), 312�324.

Sujarweni, W. (2014). Metodologi penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah dipahami.

Tanjung, H. (2015). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada dinas sosial dan tenaga kerja kota Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 15(1).