ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
PEREMPUAN BERWIRAUSAHA DI KABUPATEN JEMBER
Susilo Ambarwati
STIKes Harapan Bangsa, Indonesia
* Email untuk Korespondensi: [email protected]
Kata kunci: Faktor Keluarga, Faktor Self Efficacy, Faktor Permodalan, Motivasi Perempuan Berwirausaha Keywords: Family Factors, Self-Efficacy Factors, Capital Factors, Women's Motivation For Entrepreneurship |
|
ABSTRAK |
|
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis
faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.
Faktor yang diteliti yaitu faktor keluarga, self efficacy dan permodalan
terhadap motivasi berwirausaha di Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer melalui
penyebaran kuisioner terhadap 96 responden. Analisa
data dengan melakukan uji validasi
dan reliabilitas, analisis
regesi linier berganda,
uji hipotesis dan uji koefisien
derminasi. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor keluarga, self efficacy dan permodalan secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten
Jember. This research aims to examine and analyze the factors that influence women's motivation for entrepreneurship in Jember Regency. The factors studied were family factors, self-efficacy and capital on entrepreneurial motivation in Jember Regency. In this research, the primary data collection technique was through distributing questionnaires to 96 respondents. Data analysis by carrying out validation and reliability tests, multiple linear regression analysis, hypothesis testing and dermination coefficient testing. The research results show that family factors, self-efficacy and capital partially and simultaneously have a positive and significant effect on women's motivation to become entrepreneurs in Jember Regency. |
|
Ini
adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh sumber daya alam dan
sumber daya manusianya (Ridwan,
2016). Kemampuan sumber daya manusia memegang peranan penting dalam
memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia sebagai kekuatan untuk menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Siregar
& Hasibuan, 2024). Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak hanya bergantung pada
kemampuan pemerintah dalam mengerahkan seluruh potensi sumber daya alam yang
dimilikinya, namun juga pada kemampuannya dalam menggerakkan sektor-sektor
ekonomi serta menetapkan peraturan dan fasilitas agar seluruh masyarakat dapat
berinvestasi pada pergerakan ekonomi tersebut. Perkembangan
wirausaha di negara-negara maju berdampak signifikan terhadap peningkatan
perekonomian (Hidayat et al., 2023). Kekuatan sumber daya manusia (SDM)
menjadi salah satu kunci bagi pembangunan melalui kewirausahaan (Azhari et al., 2023). Prasyarat agar disebut sebagai negara
maju salah satunya yaitu rasio kewirausahan mencapai 4%, saat ini rasio
kewairausahaan di Indonesia masih 3.7% (Kemenkop UKM, 2022). Jumlah wirausaha
ini masih sedikit dan kualitasnya lebih rendah daripada usaha dari negara Asia
Tenggara lainnya seperti Malaysia (4,74%), Singapura (8,76%), dan Thailand
(4,26%). Data Global Enterpreneurship
Index (GEI) Indonesia menempati urutan
ke 75 dari 137 negara dengan skor
26 (Kemenkop UKM, 2022). Upaya pemerintah
untuk memperkuat kewirausahaan
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan tingkat kewirausahaan nasional sebesar 3,9% dari total penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah perusahaan dalam negeri berdampak pada pertumbuhan lapangan kerja, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan disusun secara khusus, fokusnya adalah pada penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengembangan kewirausahaan dan strageti kemudaha perijinan legalitas (Kemenkop UKM, 2022).
Dorongan
pertumbuhan ekonomi suatu negara pada sektor kewirausahaan tidak hanya
didominasi oleh laki-laki tetapi juga oleh emansipasi perempuan. Perempuan juga
terlibat aktif dalam pengambilan keputusan menjadi wirausaha, yang dapat
memberikan landasan bagi kehidupannya di masa depan, tambahan pekerjaan untuk
membantu perekonomian keluarga dan menjadi bukti bahwa perempuan mampu berdiri
sendiri (Fatimah, 2015). Pesatnya perkembangan perekonomian global mengubah
berbagai aspek kehidupan, semakin banyaknya perempuan berwirausaha merupakan
bentuk partisipasi aktif perempuan dalam perekonomian yang dapat meningkatkan
produktifitas dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan (Riniati et al., 2023). Menurut (Primadhita et al., 2019) mengungkapkan bahwa
Perempuan mempunyai potensi yang sangat besar untuk
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
negara. Perempuan yang aktif bekerja di
kegiatan perekonomian kini sudah menjadi hal yang lumrah.
Beban
ganda perempuan adalah soal tradisi dan transisi, dalam rumah tangga perempuan
secara tradisi berperan sebagai istri dan ibu. Peran transisi perempuan
mendefinisikan peran transisi sebagai pekerja dan anggota masyarakat yang
tidak hanya melakukan kegiatan mengurus rumah tangga tetapi juga melakukan
aktivitas public bekerja dan memperoleh penghasilan. Keterlibatan perempuan
dalam menjalankan peran ganda dalam ranah domestik dan publik dipengaruhi oleh
beberpa faktor antara lain motivasi, keinginan aktualisasi diri, eksistensi
diri dan adanya optimisme (self efficacy) atas kemampuan yang membawa
keberhasilan pada masa mendatang (Riniati et al., 2023).
Motivasi
merupakan factor pendoorong sesorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu
yang diartikan bahwa motivasi sebagai pendorong perilaku seseorang (Tanjung, 2015). Motivasi perempuan dalam memulai
berwirausaha dipengaruhi oleh faktor pertama kemandirian, adakalanya para
perempuan berkeinginan untuk menunjukkan jika tanpa laki-laki dapat bertahan
hidup, dengan keahliannya perempuan merealisasikan melalui berwirausaha yang
dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Faktor kedua
yaitu permodalan, perempuan dalam memulau usahanya semakin banyak modal yang
dimiliki semakin terencana dan matang dalam memulai usahanya, ketiga faktor
emosional yang dimiliki perempuan akan mempengaruhi untuk melalukan sesuatu
yang berguna bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Faktor keempat yaitu faktor
yang memotivasi wanita karena banyak perempuan tidak mendapat pendidikan
informal yang dapat mengasah ketrampilan (Atun et al., 2020). Perempuan dengan apapun tingkat
pendidikannya, pengalaman bekerja dan prestasi yang dimiliki, semua perempuan
memiliki peluang dan kesempatan untuk berhasil pada bisnis yang dirintisnya
tergantung bagaimana perempuan memulai usaha tersebut. Dalam menggambarkan kesuksesan wirausahawan wanita dapat dilihat pada beberapa factor, yaitu
personal strenght, favorable social environment, dan
social image (Austhi, 2017). Menurut (Laili et al., 2024), terdapat faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi keputusan
wanita berwirausaha. Faktor
internal meliputi keinginan
untuk mereka, pengalaman dan toleransi
resiko sedang faktor eksternal meliputi peran keluarga, sumber pendanaan dan lingkungan sosia.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh
faktor keluarga terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember
2.
�Untuk mengetahui
pengaruh faktor self efficacy terhadap
motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember
3.
Untuk mengetahui pengaruh
faktor permodalan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember
4.
Untuk mengetahui pengaruh
factor keluarga, self efficacy
dan permodalan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.
METODE
Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi
secara realistik, nyata dan kekinian (Rukajat, 2018). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian
dalam upaya pencapaian sebuah kesimpulan terhadap sebuah hipotesis dengan
melakukan analisis data kuantitatif. Menurut (Arikunto, 2010) penelitian kuantitatif merupakan sebuah
pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, dimulai dari
pengumpulan data, pengujian data yang diperoleh serta pemaparan hasilnya
kemudian ditetapkan apakah hasil penelitian sesuai atau tidak dengan hipotesis.
Sedangkan menurut (Sujarweni, 2014),
metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan yang dapat diperoleh dengan menggunakan pegujian statistik atau cara
pengukuran statistik. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalan
perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Pengumpulan
sampel non probability sampling dengan teknik purposive sampling sampel.
Menurut (Kuantitatif, 2016), teknik purposive sampling adalah teknik
penentuan penggunaan sampel dalam penelitian dengan pertimbangan atau kriteria tertentu yang sudah ditetapkan. Tempat penelitian ini
dilakukan di Kabupaten
Jember dengan jumlah sampel
sebanyak 96 responden yag dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Responden yang dipilih adalah perempuan berwirausaha dengan kriteria antara lain:
1. Perempuan yang memiliki usaha dan sudah
mempunyai NIB
2. Lama usaha lebih dari 1 tahun
3. Sudah Menikah
4. Berdomisi di Kabupaten Jember
Pembuatan
kuisioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut (Kuantitatif, 2016),
skala likert�� digunakan�� untuk��
mengukur�� persepsi�� atau��
pendapat�� seseorang�� atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial yang terjadi. Seluruh butir soal atau pernyataan pada kuisioner diuji
tingkat validitas dan reabilitasnya.� Hasil kuisioner yang diperoleh dari responden merupakan data ordinal. Untuk itu sebelum dilakukan analisi regresi maka perlu dilakukan konversi data ordinal menjadi data interval. Konversi
data tersebut menggunakan sebuah metode yaitu Method
Successive Internal (MSI)
Model regresi berganda yang digunakan yaitu metode OLS, secara matematis model persamaan yang diperoleh sebagai berikut:
Y= β0+ β1X1+
β2X2+ β3X3+e
Keterangan:
Y�� = variabel motivasi berwirausaha; X1 = variabel
keluarga; X2 = variabel
self efficacy; X3 = variabel permodalan; β0
= konstanta; β1 = koefisien
regresi variavel X1
β2 = koefisien
regresi variabel X2;
β3 = koefisien regresi variavel X3; e
= error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penyebaran kuisioner
diperoleh gambaran karakteristik responden berdasarkan usia, responden mayoritas berusia diatas 45 tahun sebanyak 42.71%, usia 36 - 45 tahun sebanyak 28.13%, usia 26 -35 tahun sebanyak 20.83%, usia 18- 25 tahun sebanyak 8.33%. Dari segi pendidikan diperoleh gambaran karakteristik responden lulusan sarjana (S1) sebanyak 46.88%, lulusan SMP/SMA sebanyak 29.17%, lulusan diploma sebanyak 23.96%. Sedangkan gambaran sebaran bidang usaha kuliner makanan/minuman sebanyak 52.08%, usaha fashion sebanyak 23.96%, pedagang eceran sebanyak 18.75% dan pertanian sebanyak 5.21%.
Hasil pengujian seluruh butir soal melalui uji validitas dinyatakan valid dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Uji Validitas
Butir pertanyaan |
rhitung |
Rtabel 5% (df 94) |
Keterangan |
X1.1 |
0.754 |
0.202 |
Valid |
X1.2 |
0.756 |
0.202 |
Valid |
X1.3 |
0.775 |
0.202 |
Valid |
X2.1 |
0.829 |
0.202 |
Valid |
X2.2 |
0.790 |
0.202 |
Valid |
X2.3 |
0.808 |
0.202 |
Valid |
X2.4 |
0.788 |
0.202 |
Valid |
X3.1 |
0.774 |
0.202 |
Valid |
X3.2 |
0.611 |
0.202 |
Valid |
X3.3 |
0.739 |
0.202 |
Valid |
X3.4 |
0.538 |
0.202 |
Valid |
X3.5 |
0.715 |
0.202 |
Valid |
X3.6 |
0.662 |
0.202 |
Valid |
X3.7 |
0.663 |
0.202 |
Valid |
X4.1 |
0.754 |
0.202 |
Valid |
X4.2 |
0.756 |
0.202 |
Valid |
X4.3 |
0.775 |
0.202 |
Valid |
Y1.1 |
0.708 |
0.202 |
Valid |
Y1.2 |
0.636 |
0.202 |
Valid |
Y1.3 |
0.599 |
0.202 |
Valid |
Y1.4 |
0.747 |
0.202 |
Valid |
Sumber: hasil penelitian
diolah, 2023
Sedangkan hasil uji reliabilitas,
seluruh variabel penelitian memiliki nilai Guttman Split Half Coefisient
lebih besar dari 0.80 sehingga dapat dismpulkan bahwa butih pernyataan
dari variabel X1, X2, X3
dan Y1 secara gabungan keseluruhan dinyatakan reliabel
Tabel 2. Uji Reliabel
Variabel |
rhitung |
Cut of value |
Keterangan |
X1 |
0.810 |
0.80 |
Reliabel |
X2 |
0.925 |
0.80 |
Reliabel |
X3 |
0.899 |
0.80 |
Reliabel |
X41 |
0.811 |
0.80 |
Reliabel |
Y |
0.872 |
0.80 |
Reliabel |
Sumber: hasil penelitian
diolah, 2023
Hasil analisis
regresi berganda menunjukan sebuah persamaan sebagai berikut:
Y = 7.175+ 0.491X1+
0.103X2+ 0.374X3+e
Dari
persamaan di atas dapat diintreprestasikan sebagai berikut:
1.
Koefisien
konstanta bernilai positif sebesar 7.175 artinya tanpa adanya faktor keluarga, self
efficacy dan permodalan, motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten
Jember bisa tetap tumbuh
2.
Koefisien
regresi variabel keluarga (X1) bernilai positip 0.491 artinya pengaruh keluarga
searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember
3.
Koefisien
regresi variabel self efficacy (X2) bernilai positip 0.103 artinya
pengaruh self efficacy searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan
berwirausaha di Kabupaten Jember
4.
Koefisien
regresi variabel permodalan (X3) bernilai positip 0.374 artinya pengaruh
perrmodalan searah dengan tumbuhnya motivasi perempuan berwirausaha di
Kabupaten Jember
Pengujian Hipotesis mempergunakan uji statistik yaitu uji Parsial (Uji t)
dan Uji Simultan (Uji F). Uji parsial
(uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap varianel dependent.
Apabila nilai signifikasi < 0.05 menunjukkan variabel
independent X1 (keluarga), X2 (self efficacy), X3 (permodalan)
secara parsial/ sendiri- sendiri memberikan pengaruh terhadap variabel Y (motivasi perempuan berwirausaha). Pengaruh secara parsial dapat dilihat melalui perhitungan thitung dan
ttabel, apabila thitung > ttabel
maka dapat disimpulkan
bawah variabel
independent (X) secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).
Tabel 3. Uji Parsial (uji t)
Variabel Independent |
thitung |
ttabel |
Sig |
Keterangan |
X1 |
6.174 |
1.989 |
0.001 |
Signifikan |
X2 |
2.367 |
1.989 |
0.02 |
Signifikan |
X3 |
3.452 |
1.989 |
0.001 |
Signifikan |
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2023
Variabel keluarga (X1) nilai t hitung� �6.174 lebih
besar
dari t tabel�1.989, �variabel
self efficacy (X2) nilai
t hitung� �2.367 lebih
besar
dari t tabel�1.989, variabel
permodalan (X3) nilai
t hitung� �3.452 lebih
besar
dari t tabel�1.989,
sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel keluarga (X1) secara
parsial
mempunyai pengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
motivasi perempuan berwirausaha, variabel self efficacy (X2) secara parsial mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha, variabel permodalan (X3) mempunyai pengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
motivasi perempuan berwirausaha terhadap
motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.
Uji simultan (F) digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independent
keluarga (X1), self efficacy
(X2) dan permodalan (X3) mampu
menjelaskan varibel dependent.
Apabila nilai signifikasi < 0.05 menunjukkan
bahwa variabel independent
(X1, X2, X3 dan X4) secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).
Tabel
4. Uji Simultan (Uji F)
Fhitung |
Ftabel |
Signifikasi |
Keterangan |
51.523 |
2.70 |
0.001 |
Signifikan |
Nilai signifikasi 0.001 lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel
permodalan (X3) secara simultan (secara bersama-sama) mempunyai berpengaruh terhadap variabel motivasi perempuan berwirausaha (Y) di Kabupaten Jember. Selain itu dapat juga ditunjukkan
denganmembandingan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Nilai Fhitung
> Ftabel (51.523 > 2.70)
menunjukkan bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel
permodalan (X3) secara simultan (secara bersama-sama) mempunyai berpengaruh terhadap variabel motivasi perempuan berwirausaha (Y) di Kabupaten Jember.
Pada penelitian ini besarnya nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan sebuah persamaan dalam menerangkan dan menjelaskan variasi variabel motivasi perempuan berwirausaha yang dapat
dijelaskan oleh variabel independent
variabel keluarga (X1), variabel self efficacy
(X2) dan variabel permodalan
(X3). Dari hasil uji diketahui R2 sebesar 0.627(62.7%) dapat disimpulkan
bahwa variabel keluarga (X1), variabel self efficacy (X2) dan variabel
permodalan (X3) dapat menjelasakan
variasi dari motivasi perempuan berwirausaha (Y) sebesar 62.7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel
independent lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 37.3%.
Hasil pembahasan
dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor keluarga berpengaruh positip dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.
Apabila peran keluarga semakin besar maka akan mampu
meningkatkan motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh (Primadhita et al., 2019) semakin
besar factor pendukung yang berasal dari lingkungan keluarga berupa keluarga
wirausaha, dukungan keluarga dan kebutuhan tambahan penghasilan untuk
memperkuat perekonomian keluarga maka semakin besar motivasi perempuan untuk
berwirausaha. Peneliti lain (Munfaqiroh, 2018) motivasi
perempuan untuk berwirausaha semakin besar apabila berlatar belakang keluarga
baik orang tua, anggota keluarga yang berprofesi sebagai wirausaha. Selain itu
selain dukungan keluarga, adanya keinginan perempuan untuk membantu
perekonomian keluarga dengan penghasilan sendiri menjadi motivasi dalam
perempuan berwirausaha. Dukungan keluarga dapat menanamkan keyakinan keputusan
perempuan berwirausaha juga dapat memberikan landangan bantuan kekuatan
emosional perempuan berwirausaha
2. Faktor selft efficacy berpengaruh positip
dan signifikan terhadap motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember.
Motivasi berwirausaha dipengaruhi oleh self efficacy, hal ini sesuai
dengan penelitian (Firman, 2018) keberhasilan
berwirausaha merupakan pendorong motivasi perempuan untuk berwirausaha atau
menjadi pengusaha karena presepsi keberhasilan sebagai hasil menguntungkan atau
harapan terhadap kesuksesan tujuan dari usahanya. selft efficacy menunjukkan
keyakinan diri bahwa peremuan berwirausaha dapat mengelola usahanya, mampu
memanfaatkan peluang-peluang usaha baru/ Walaupun tidak mudah tetapi adanya
keyakinan diri mampu mengatasi kesulitan dengan mempetimbangkan seluruh resiko
yang dihadapi. Keyakinan tersebut mencerminkan perempuan berwirausaha mampu
berprilaku, berpikir, bertindak dan mengambil keputusan segai kunci kebehasilan
dalma berwirausaha.
Faktor permodalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
perempuan berwirausaha di Kabupaten Jember. Perempuan pada saat memulai
berwirausaha factor permodalan merupakan salah satu yang menjadi pertimbangan,
hal ini sesuai dengan penelitian (Primadhita et al., 2019)v perempuan
berwirausaha menjadikan modal sebagai pertimbangan pada saat memulai usaha
karena tidak memerlukan modal yang besar. Perempuan memulai usaha dengan
menggunakan modal dana sendiri dibandingkan modal pinjaman dari pihak lain
karena tidak akan membebani usaha yang diritis karena tidak ada tanggungan
untuk membayar pinjaman. Pada saat dirasa usaha nya berkembang sedang modal
tidak mencukupi perempuan berwirausaha mencari pinjaman permodalan dari pihak
lain seperti keluarga dan perbankan. Perempuan yang berwirausaha harus dibekali
dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan sehingaan manajamen keuangan
tidak carut marut tidak tercampur dengan keuangan pribadi. Akses terhadap
permodalan sangat dibutuhkan pada saat usaha yang diritis berkembang, akses
tersebut dapat bersumber dari bantuan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut: Faktor keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi
perempuan berwiarusaha di Kabupaten Jember, besarnya dukungan dari keluarga,
keinginan untuk memiliki penghasilan sendiri untuk memperkuat ekonomi keluarga
dan pengaruh orang tua atau anggota keluarga yang memiliki latar berwirausaha
sangat berpengaruh menumbuhkan motivasi perempuan berwirausaha di Kabupaten
Jember. Keluarga bertindak sebagai sistem pendukung terbesar yang mengetahui seluk
beluk perjuangan perempuan berwirausaha mulai meritis sampai berhasil. Faktor self
efficacy berpengaruh positif terhadap motivasi perempuan berwirausaha di
kabupaten Jember, perempuan berwirausaha harus memiliki keyakinan dan
kepercayaan akan kemampuan mengelola usaha nya. Suatu usaha akan berhasil
apabila dikelola dengan baik. Adanya peluang, tantangan dan resiko dalam sebuah
usaha. Perempuan yang memiliki self efficacy memiliki kemampuan dalam
mengatasi peluang, tantangan dan resiko sehingga akan berpengaruh keberhasilan
usahanya. Faktor permodalan berpengaruh positif terhadap motivasi berempuan
berwirausaha di Kabupaten Jember.Perempuan berwirausaha memperoleh modal awal
dengan mempergunakan tabungan pribadi yang dimiliki. Meritis usaha lebih memanfaatkan
tabungan pribadi bukan modal pinjaman dengan pertimbangan tidak ada tanggungan
membayar sehingga lebih fokus dalam menjalankan usaha. Modal dipergunakan untuk
operasional dan menjalankan kegiatan usahanya sehingga modal memiliki peranan
penting dalam menentukan kesuksesan dan keberlanjutan sebuah bisnis.
REFERENSI
Arikunto, S. (2010).
Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (No Title).
Atun, U.,
Fitralisma, G., Aisyah, N., & Harini, D. (2020). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Wanita Dalam Berwirausaha Di Desa Wanatawang Kecamatan
Songgom. Journal of Economic and Management (JECMA), 2(2), 46�52.
Austhi, D. (2017).
Motivasi berwirausaha dan kesuksesan berwirausaha pada wirausahawan wanita anne
avanite. Agora, 5(1).
Azhari, A., Mustofa,
M., Meisari, E. D., & Anggarista, E. T. S. (2023). Pengembangan Badan Usaha
Milik Desa Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Kualitas Sumber
Daya Manusia; BUMDes; Strategi Pengembangan Usaha. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global
Masa Kini, 14(2), 82�92.
Firman, A. (2018).
Faktor-Faktor yang Memotivasi Wanita Berwirausaha Online di Kota Makassar.
Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 7(3).
Hidayat, M. S.,
Sujianto, A. E., Faizin, M. A., Nurrohman, D., & Mashudi, M. (2023).
Aktivitas Kewirausahaan dan Pertumbuhan Ekonomi: Analisis Data Panel
Negara-Negara Eropa. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan,
17(3), 1538�1556.
Kuantitatif, P. P.
(2016). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Laili, H. N., Azhad,
M. N., & Rusdiyanto, R. (2024). Analisis Faktor Internal Dan Faktor
Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Berwirausaha Kalangan Wanita Di Kecamatan
Wuluhan. Master: Jurnal Manajemen Dan Bisnis Terapan, 3(2), 90�106.
Munfaqiroh, S.
(2018). Analisis Keputusan Wanita dalam Berwirausaha (Studi Pada UKM Posdaya
Binaan STIE Malangkucecwara Malang). Jurnal Administrasi Dan Bisnis, 12(1),
32�39.
Primadhita, Y.,
Primatami, A., & Budiningsih, S. (2019). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi perempuan berwirausaha online. Jurnal Pengembangan
Wiraswasta, 21(2), 81�90.
Ridwan, I. R.
(2016). Keterkaitan Pendidikan Dengan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Dan Sumber
Daya Manusia (Sdm). Jurnal Geografi Gea, 9(1).
Riniati, R.,
Ambarwati, S., & Yunitasari, D. (2023). Pengaruh Pemberdayaan dan Kinerja
UMKM Terhadap Kesejahteraan Pelaku UMKM Perempuan Di Kabupaten Jember. RELASI:
JURNAL EKONOMI, 19(2), 302�326.
Siregar, E. H.,
& Hasibuan, W. K. (2024). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan
Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi. Mutiara: Jurnal
Penelitian Dan Karya Ilmiah, 2(1), 312�324.
Sujarweni, W.
(2014). Metodologi penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah dipahami.
Tanjung, H. (2015).
Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada
dinas sosial dan tenaga kerja kota Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis,
15(1).