How to cite:
Khaerunisa, S. J. M., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F., (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Anak Sekolah Dasar, Action Research Literate 4(1).
E-ISSN:
2613-9898
Published by:
Ridwan Institute
21
Action Research Literate
Vol. 4 No. 1, Januari 2020
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN :
Pendidikan
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Seilla Julya Marlita Khaerunisa, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari
Universitas Pendidikan Indonesia, Jawa Barat, Indonesia
Email : Seillajulyamk@upi.edu, dinieanggraenidewi@upi.edu, fu[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
3 Januari 2020
Direvisi
8 Januari 2020
Disetujui
12 Januari 2020
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai Pancasila yang
akan diterapkan pada anak sekolah dasar. Artikel ini didasarkan pada
metode pendekatan kualitatif. Pengumpulan data ini disusun dengan
jurnal-jurnal yang relevan. Hasil pembahasan teori ini menerapkan dasar-
dasar Pancasila untuk anak sekolah dasar. Mulai dari sila pertama hingga
sila terakhir. Sila pertama menjelaskan tentang Tuhan Yang Maha Esa,
menjelaskan kepada siswa tentang keberadaan Tuhan. Sila kedua
menjelaskan tentang kemanusiaan yang adil dan beradab, menerapkan
keadilan kepada peserta didik yang diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Prinsip ketiga adalah tentang persatuan Indonesia, menerapkan
persatuan seperti di kelas. Keempat, demokrasi yang dipimpin oleh
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, menerapkan diskusi di
kelas. Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menciptakan
suasana di dalam kelas dalam menerapkan dasar-dasar Pancasila.
ABSTRACT
This article aims to describe the values of Pancasila that will be applied to
elementary school children. This article is based on a qualitative
approach method. This data collection is compiled with relevant journals.
The results of the discussion of this theory apply the basics of Pancasila
for elementary school children. Starting from the first precept to the last
precept. The first precept explains about the one and only God, explaining
to students about the existence of God. The second precept explains about
just and civilized humanity, applying justice to students which is applied in
everyday life. The third principle is about Indonesian unity, applying unity
like in class. Fourth, democracy led by wisdom in representative
deliberation, applies discussion in class. Five, social justice for all
Indonesian people. Creating an atmosphere in the classroom in applying
the basics of Pancasila
Kata Kunci:
Nilai-nilai
Pancasila,
implementasi,
sekolah dasar,
nasionalisme
Keywords:
Pancasila values,
implementation,
primary school,
nationalism.
Pendahuluan
Pancasila adalah pilar ideologis negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: "pañca" berarti lima dan "śīla"
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia
(Widisuseno, 2014). Berikut adalah lima
ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5
sila Pancasila, yang tercantum pada alinea ke-
4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan moto
pendidikan menjadi faktor penting penguatan
karakter bangsa Indonesia terutama pada
Seilla Julya Marlita Khaerunisa, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari
22 Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020
generasi muda (Adha & Susanto, 2020).
Sekolah memiliki kewajiban untuk
memelihara dan menguatkan nilai-nilai
nasionalisme peserta didiknya demi
terwujudnya pembinaan yang berkelanjutan
dalam rangka menguatkan nasionalisme di
sekolahan (NURHARMI, n.d.). Berdasarkan
Pasal 1 Nomor 2 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang berbunyi Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan
zaman” pendidikan menjadi suatu tempat
pembentukan karakter anak dalam
menciptakan lingkup yang terbatas (Ainiyah
& Wibawa, 2013). Salah satunya dengan
belajar pendidikan kewarganegaraan
disekolah, Mata pelajaran yang memiliki
tujuan untuk membentuk warga negara yang
baik dan cerdas berdasarkan kualitas ke
Indonesiaan adalah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Usaha yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
adalah dengan menamamkan dan memberikan
pengetahuan mengenai Pancasila sejak usia
dini ynag dilakukan pada lingkungan
keluarga,sekolah mapun diri sendiri.
Penanaman nilai Pancasila sejak usia dini
akan lebih efektif dalam membentuk karakter
bangsa (Arriani, 2019). Permasalahan yang
dihadapi untuk saat ini mulai kurangnya
pengamalan dan pengetahuan mengenai
Pancasila. Indikasi mulai berkurangnya nilai
pancasila seperti masih ditemukan siswa yang
tidak hafal sila pancasila, dan mulai lunturnya
rasa persatuan karena merasa hidup bisa
dilakukan dengan sendiri dan berkurangnya
moral di masyarakat.
Secara umum untuk mewujudkan
pendidikan karakter suatu bangsa dapat
dilakukan melalui pendidikan formal dan
informal yang saling melengkapi dan telah
diatur dalam peraturan dan undang-undang.
Saat ini hampir di setiap sekolah formal.
Metode Penelitian
Metode yang dilakukan melakukan
pendekatan secara kualitatif (Firman, 2018).
Fenomena- fenomena ini didasari pada
observasi dan wawancara dari guru dan
orangtua. Dan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. (Nisa, n.d.)
menjelaskan tentang tujuan penelitian studi
kasus adalah mempelajari secara intensif
tentang latar belakang suatu sekolah dasar
setempat.
Hasil dan Pembahasan
Dengan menerapkan disiplin dan
mempraktekkannya secara langsung disekolah
secara berkelanjutan merupakan salah satu
penanaman nilai pancasila dari dalam
(Ferryka, 2017). Pentingnya pancasila sangat
berpengaruh pada karakter anak, jika anak
diajarkan bagaimana caranya berkelompok
dengan teman sebaya itu menubuhkan rasa
kerja sama dan persartuan. Karena pada
dasarnya pembentukan karakter adalah salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi
bagaimana kehidupan anak itu dimasa
mendatang. Pernyataan tersebut dikuatkan
oleh (Anggraini et al., 2020) pendapat suatu
nilai manusia terletak pada suatu objek yang
mampu mengimplementasikan pancasila
dengan baik. Setiap sekolah memiliki strategi
sendiri-sendiri dalam mengimplementasikan
dan menanamkan nilai-nilai Pancasila di
Sekolahnya dan kepada anak-anak didiknya.
Dan juga strategi yang dalam
pengimplementasikan nilai-nilai Pancasila itu
disamping digunakan untuk membentuk
karakter dari anak itu juga dilakukan supaya si
anak itu memiliki rasa Nasionalisme yang
tinggi untuk Bangsa Indonesia ini (Yaumi,
2016). Dan juga dalam menumbuhkan rasa
nasionalisme itu sekolah melakukan banyak
upaya-upaya dan juga strategi seperti
melakukan upacara bendera setiap hari senin
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila pada Anak Sekolah Dasar
Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020 23
dan juga hari-hari besar dan juga
ekstrakulikuler seperti pramuka
.
Kesimpulan
Pengimplementasian bisa dilakukan
diluar maupun didalam, di lingkungan sekolah
maupun diluar. Di dalam sekolah seperti
menyanyikan lagu kebangsaan, mengikuti
ektrakurikuler pramuka. Salah satu faktor
pendukung komunikasinya adalah guru.
Terbentuknya karakter juga sangat menjadi
faktor pendukung yang mempengaruhi dan
juga menjadi tolak ukur guru dalam
menanamkan nilai nilai Pancasila di diri anak
agar rasa nasionalisme siswa muncul dalam
keseharian.
Bibliografi
Adha, M. M., & Susanto, E. (2020). Kekuatan
Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun
Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-
Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan
Keagamaan, 15(01), 121138.Google
Scholar
Ainiyah, N., & Wibawa, N. H. H. P. (2013).
Pembentukan karakter melalui
pendidikan agama Islam. Al-Ulum,
13(1), 2538. Google Scholar
Anggraini, D., Fathari, F., Anggara, J. W., &
Al Amin, M. D. A. (2020). Pengamalan
nilai-nilai Pancasila bagi generasi
milenial. Jurnal Inovasi Ilmu Sosial Dan
Politik (JISoP), 2(1), 1118. Google
Scholar
Arriani, F. (2019). Orang Tua Sebagai
Penanam Nilai Pancasila Untuk Anak
Usia Dini Di Era Digital. JECE (Journal
of Early Childhood Education), 1(2), 60
68. Google Scholar
Ferryka, P. Z. (2017). Membangun Nilai-Nilai
Karakter dengan Metode Memancing
dalam Pembelajaran Matematika di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Modern, 3(1), 7280. Google Scholar
Firman, F. (2018). Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Google Scholar
Nisa, A. (n.d.). Metodologi Penelitian
Pendidikan. Google Scholar
Nurharmi, N. (N.D.). Mengembangkan
Nasionalisme Kebangsaan Melalui
Pendidikan Karakter. Pelita Bangsa
Pelestari Pancasila, 11(2). Google
Scholar
Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis
Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar
Negara. Humanika, 20(2), 6266.
Google Scholar
Yaumi, M. (2016). Pendidikan karakter:
landasan, pilar & implementasi. Prenada
Media. Google Scholar
Copyright holder :
Seilla Julya Marlita Khaerunisa, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi Furnamasari (2020).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under: