ANALISIS INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) TERHADAP
NILAI TINGKAT KERUSAKAN RUAS JALAN NASIONAL BATAS KAB.
KOLAKA / KAB. BOMBANA � BOEPINANG
Laode
Muhamad Nurrakhmad Arsyad1, LM Arisman
Thamrin MZ2, Muhammad Risal Apriansyah3,
Faharuddin4, Wijaya Saputra5, Ismail Muhzamin6,
Adris Ade Putra7
Universitas
Halu Oleo, Indonesia
Email: [email protected], l[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Kata kunci: Evaluasi,
International Roughness Index (IRI), Kualitas infrastruktur jalan, Tingkat kemantapan jalan, Infrastruktur,
transportasi Keywords: Evaluation, International Roughness Index (IRI), Quality of road
infrastructure, Road stability level, Infrastructure, transportation |
|
ABSTRAK
|
|
Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi kondisi
permukaan jalan pada ruas jalan nasional
batas Kabupaten Kolaka - Kabupaten Bombana hingga Boepinang di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan menggunakan
pendekatan International Roughness Index (IRI)
sebagai parameter utama dalam pengukuran
kualitas jalan. Kondisi infrastruktur jalan yang baik sangat berperan
dalam mendukung kelancaran
mobilitas masyarakat dan efisiensi logistik, sedangkan kerusakan jalan dapat mengakibatkan penurunan kenyamanan, keselamatan, serta peningkatan biaya operasional kendaraan. Data penelitian ini diperoleh melalui survei lapangan yang dilakukan dengan alat IRImeter 2 pada interval setiap 100 meter, menghasilkan pengukuran nilai IRI yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerusakan jalan, yaitu kategori kondisi baik,
sedang, rusak ringan, dan rusak berat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
dari total panjang jalan sebesar 10 km, sebesar 31% atau 3,1 km berada
dalam kategori baik yang memerlukan pemeliharaan rutin; 64% atau 6,4 km termasuk
dalam kategori sedang yang membutuhkan pemeliharaan berkala; dan 5%
atau 0,5 km diklasifikasikan sebagai rusak ringan yang membutuhkan peningkatan struktur jalan. Tidak ditemukan bagian jalan dalam kondisi rusak berat. Secara keseluruhan, tingkat kemantapan jalan pada ruas tersebut mencapai 95%, mencerminkan bahwa sebagian besar ruas jalan dalam kondisi stabil. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam prioritas pemeliharaan dan perbaikan, serta sebagai acuan dalam perencanaan anggaran dan kebijakan pemeliharaan jalan nasional yang berkelanjutan. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemantauan rutin menggunakan indeks IRI untuk mendukung upaya perbaikan yang terukur dalam rangka peningkatan kualitas infrastruktur transportasi di
Indonesia. This study aims to evaluate the
road surface conditions of the national road segment from the boundary of Kolaka Regency to Bombana
Regency up to Boepinang in Southeast Sulawesi
Province, using the International Roughness Index (IRI) as the primary
parameter for assessing road quality. Good road infrastructure plays a
crucial role in supporting smooth community mobility and logistical
efficiency, while road damage can lead to decreased comfort, safety, and
increased vehicle operating costs. Data for this study were obtained through
field surveys conducted with the IRImeter 2 device
at 100-meter intervals, resulting in IRI measurements that were then
classified based on road damage levels: good, fair, minor damage, and severe
damage. The analysis results indicate that out of a total road length of 10
km, 31% or 3.1 km are in good condition requiring routine maintenance; 64% or
6.4 km are in fair condition needing periodic maintenance; and 5% or 0.5 km
are classified as minor damage requiring structural road improvements. No
sections were found to be in severe damage condition. Overall, the road
stability level of this segment reaches 95%, reflecting that most of the road
segment is in stable condition. These findings are expected to serve as a
basis for prioritizing maintenance and repairs, as well as a reference in
budget planning and sustainable national road maintenance policies. This
study highlights the importance of regular monitoring using the IRI index to
support measurable improvement efforts in enhancing Indonesia's
transportation infrastructure quality.. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access
article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Infrastruktur jalan memainkan peran penting dalam
mendukung mobilitas masyarakat dan kelancaran distribusi logistic (Fajar et al., 2023). Kondisi jalan yang baik dapat meningkatkan efisiensi transportasi serta
mengurangi biaya perawatan kendaraan dan waktu tempuh (Pratistha et al., 2024). Sebaliknya, jalan yang mengalami kerusakan dapat mengakibatkan
peningkatan biaya operasional kendaraan dan menurunkan kenyamanan serta
keselamatan pengguna jalan (Ahmad et al., 2024). Salah satu parameter yang sering digunakan untuk mengukur kualitas
permukaan jalan adalah International Roughness Index (IRI),
yang mencerminkan tingkat kekasaran permukaan jalan (NOVRIADI, 2023). IRI merupakan salah satu indikator utama yang digunakan untuk menentukan
tingkat kenyamanan dan keamanan berkendara serta menjadi dasar dalam penilaian
kebutuhan pemeliharaan jalan (Susantio & INFRASTRUKTUR, 2015).
Di Indonesia, khususnya pada ruas jalan nasional yang menghubungkan batas
Kabupaten Kolaka/Bombana hingga Boepinang, kondisi jalan sering kali menghadapi
kerusakan akibat faktor cuaca, kualitas material, serta beban lalu lintas yang
tinggi (Hardiansyah & Fitri, 2024). Evaluasi kondisi jalan pada ruas tersebut dengan menggunakan IRI menjadi
penting dalam upaya untuk mengetahui tingkat kerusakan serta menentukan
prioritas perbaikan dan pemeliharaan (Rochmawati, 2020). Melalui analisis IRI, diharapkan diperoleh gambaran nyata mengenai
kondisi fisik jalan tersebut dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk
memastikan infrastruktur jalan yang andal dan berkelanjutan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1.
Berapa nilai IRI pada
jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana - Boepinang.?
2.
Berapa nilai tingkat
kerusakan ruas jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana - Boepinang?
3.
Berapa nilai tingkat
kemantaban jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana - Boepinang?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Berapa nilai IRI pada
ruas jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana - Boepinang.
2. Berapa nilai tingkat kerusakan jalan nasional batas Kabupaten
Kolaka/Bombana - Boepinang.
3.
Berapa nilai tingkat
kemantaban ruas jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana � Boepinang.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Memberikan data
dan informasi yang akurat mengenai kondisi fisik ruas jalan
nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana - Boepinang.
2.
Menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan terkait pemeliharaan dan perbaikan jalan guna menjaga
infrastruktur jalan nasional.
3.
Mendukung kebijakan pemerintah dalam peningkatan kualitas infrastruktur transportasi yang berkelanjutan.
METODE
PENELITAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif deskriptif yang
bertujuan untuk menganalisis nilai International
Roughness Index (IRI) pada ruas jalan
nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana hingga Boepinang dan mengaitkannya dengan tingkat kerusakan jalan. Data IRI digunakan
sebagai parameter utama dalam mengukur kondisi permukaan jalan dan tingkat
kerusakan.
Lokasi Pengambilan Data
Penelitian dilakukan pada ruas jalan nasional yang menghubungkan batas
Kabupaten Kolaka/Bombana hingga Boepinang, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada
koordinat ruas terhadap kota Kendari pada stasiun awal di koordinat� latitudinal. 46.506.615 , longitudinal
1.214.802.756 hingga akhir stasiun pada koordinat latitudinal -47.145.268,
longitudinal 1.215.166.523
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei lapangan, Survei ini
dilakukan dengan menggunakan alat ukur IRI untuk mendapatkan data kekasaran
permukaan jalan. Alat yang digunakan adalah road profiler atau alat sejenis
yang mampu mengukur nilai IRI dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode statistik deskriptif
untuk menentukan rata-rata nilai IRI di setiap segmen. Kemudian, hasil analisis
IRI diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori tingkat kerusakan jalan
Tabel 1. Kondisi Jalan Berdasarkan Nilai IRI
Kondisi |
IRI
(m/km) |
Kebutuhan |
|
|
Kondisi |
IRI (m/km) IRI rata-rata ≤ 4 |
Kebutuhan Pemeliharaan |
|
|
Sedang |
4,1 ≤ IRI rata- |
Pemeliharaan |
||
Rusak Ringan |
8,1 ≤ IRI rata- |
Peningkatan |
||
Rusak Berat |
IRI rata-rata > 12 |
Penanganan |
Tahapan Penelitian
a. Studi Pendahuluan: Mengidentifikasi kondisi umum jalan,
mengumpulkan data sekunder,
dan menentukan titik-titik survei lapangan.
b. Pengumpulan Data IRI: Melakukan survei lapangan untuk mendapatkan data IRI
di sepanjang ruas jalan.
c. Analisis Data: Melakukan pengolahan data untuk menghitung rata-rata nilai
IRI per segmen jalan, klasifikasi tingkat kerusakan dan kemantapan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data
Umum
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ruas jalan nasional
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 sebanyak 100 sample ruas jalan dengan
total panjang ruas adalah 10,0 km. Perhitungan dilakukan dengan mengambil dari
kilometer 245+065 sampai 254+965.
Pengolahan Data
dan Analisis
Setelah semua data-data diperoleh kemudian dilakukan perhitungan Pengolahan
data hasil keluaran allat IRI meter 2 dengan perhitungan nilai IRI Average,
Penggolongan terhadap nilai tingkat kerusakan, Perhitungan terhadap nilai
tingkat kemantapan, Penentuan kebutuhan penanganan dan Penanganan kerusakan.
Pengolahan
data hasil keluaran allat IRImeter 2 dengan perhitungan nilai IRI Average
��
��� = 6,3
Adapun hasil dari beberapa
hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel
2. Rekapitulasi perhitungan nilai IRI Average
Km |
Length |
Distance |
IRI PerLane |
IRI Average |
Kondisi |
|
L1 |
R1 |
|||||
245+065 |
0,1 |
0,1 |
7,7 |
4,9 |
6,3 |
SEDANG |
245+165 |
0,1 |
0,2 |
8,7 |
8,4 |
8,6 |
RSK RINGAN |
245+265 |
0,1 |
0,3 |
5,9 |
6,7 |
6,3 |
SEDANG |
245+365 |
0,1 |
0,4 |
5,8 |
6,5 |
6,2 |
SEDANG |
245+465 |
0,1 |
0,5 |
5 |
5,4 |
5,2 |
SEDANG |
245+565 |
0,1 |
0,6 |
4,3 |
5,5 |
4,9 |
SEDANG |
245+665 |
0,1 |
0,7 |
4,9 |
6,3 |
5,6 |
SEDANG |
245+765 |
0,1 |
0,8 |
7,1 |
6,1 |
6,6 |
SEDANG |
245+865 |
0,1 |
0,9 |
5 |
7,8 |
6,4 |
SEDANG |
245+965 |
0,1 |
1,0 |
3,6 |
4,2 |
3,9 |
BAIK |
246+065 |
0,1 |
1,1 |
3 |
3,7 |
3,4 |
BAIK |
246+165 |
0,1 |
1,2 |
4,1 |
2,5 |
3,3 |
BAIK |
Penggolongan Terhadap
Nilai Tingkat Kerusakan
Kondisi Baik
(≤ 4)
Kondisi Sedang
(4,1 - 8,0)
Kondisi Rusak Ringan (8,1 - 12)
Kondisi Rusak Berat (12 >)�����������������������������������������������������������������������������������������������������
Untuk Kondisi Rusak
Berat Tidak Tidak Terdeteksi Saat Melakukan Survey
Gambar 1. Presentase Kerusakan
Perhitungan
nilai tingkat kemantapa
Tingkat Mantap
= Panjang IRI Kondisi
Baik + Panjang IRI Kondisi Sedang
= 3,1 Km + 6,4 Km
= 9,5 Km
persentase
�
Tingkat Tidak
Mantap
= Panjang IRI
Kondisi Rusak Ringan + Panjang IRI Kondisi Rusak Berat
= 0,5 Km + 0,0 Km
= 0,5 Km
persentase
�
Gambar 2. Tingkat
Kemantapan
Penentuan
Kebutuhan Penanganan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kondisi pada ruas Ruas Jalan
Nasional Batas Kab. Kolaka / Kab. Bombana - Boepinang yang dinyatakan dalam
kondisi baik (IRI 0 � 4) adalah sepanjang 3,1 km atau 31,0% dengan kebutuhan
penanganan pemeliharaan rutin, kondisi sedang (IRI 4 � 8) adalah sepanjang 6,4
km atau 64,0% dengan kebutuhan penanganan pemeliharaan berkala, kondisi rusak
ringan (IRI 8 � 12) adalah sepanjang 0,5 km atau 5,0% dengan kebutuhan
penanganan peningkatan jalan dan kondisi rusak berat (IRI > 12) adalah
sepanjang 0,0 km atau 0,0% dengan kebutuhan penanganan rekonstruksi.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapan diambil kesimpulan sebagai
berikut. Hasil survei IRI di jalan nasional batas Kabupaten Kolaka/Bombana �
Boepinang menggunakan alat IRImeter 2 dengan interval penghitungan data IRI
Average per-100 (seratus) meter, diperoleh hasil 3,1 km atau 31,0% kondisi baik,
6,4 km atau 64,0% kondisi sedang, 0,5 km atau 5,0% kondisi rusak ringan dan 0
km atau 0,0% kondisi rusak berat. Nilai tingkat kemantapan ruas jalan nasional
batas Kabupaten Kolaka/Bombana � Boepinang yang merupakan gabungan antara
kondisi baik dan sedang untuk kriteria mantap adalah 9,5 km atau 95,0% serta
gabungan antara rusak ringan dan rusak berat untuk kriteria tidak mantap adalah
0,5 km atau 5,0%. Hasil survei & perhitungan nilai IRI yang menunjukan
terbaginya kondisi ruas jalan menjadi 4 (empat) bagian yaitu baik, rusak
sedang, rusak rusak ringan & rusak berat kemudian menjadi acuan perbaikan
atau penanganan yaitu dari total 10,0 km Panjang ruas jalan nasional batas
Kabupaten Kolaka/Bombana � Boepinang, 3,1 km atau 31,0% kondisi baik dengan
penanganan pemeliharaan rutin, 6,4 km atau 64,0% kondisi rusak sedang dengan
penanganan pemeliharaan berkala, 0,5 km atau 5,0% kondisi rusak ringan dengan
penanganan peningkatan jalan dan 0,0 km atau 0,0% kondisi rusak berat dengan
penanganan rekonstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, S. N.,
Azikin, M. T., & Minmahddun, A. (2024). Analisis Dampak Kerusakan Jalan
Terhadap Pengguna Jalan Dan Lingkungan Jalan Belimbing-Anduonohu, Kota Kendari.
Media Konstruksi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 9(3), 275�286.
Fajar, M. N.,
Fikri, A., Arkan, M. T., & Sahara, S. (2023). Lemahnya Mutu Kualitas
Infrastruktur Logistik Di Indonesia Berdampak Pada Perekonomian Nasional.
Cross-Border, 6(1), 389�399.
Hardiansyah, C. M.
U., & Fitri, I. C. (2024). Analisis Yuridis Kebijakan Pemerintah Pasal 24
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas (Studi Tentang Penertiban
Kerusakan Jalan Di Wilayah Puger Kabupaten Jember Akibat Lalu-Lalang Kendaraan
Besar Dari Area Pabrik). Indonesian Journal Of Law And Justice, 2(1), 14.
Novriadi, R. (2023). Analisa Penilaian
Kondisi Jalan Menggunakan Metode Internasional Roughness Indeks (Iri) Diruas
Jalan Lingkar Barat V. Universitas Batanghari Jambi.
Pratistha, A., S St, M. M., Marlita, M.
D., Beno, J., St, S., Nugraha, M. A. P., & S Si T, M. T. (2024). Pengantar
Transportasi. Cendikia Mulia Mandiri.
Rochmawati, R. (2020). Studi Penilaian
Kondisi Kerusakan Jalan Dengan Metode Nilai International Roughness Index (Iri)
Dan Surface Distress Index (Sdi)(Studi Kasus Jalan Alternatif Waena _ Entrop). Dintek, 13(02),
7�15.
Susantio, L., &
Infrastruktur, B. K. M. A. (2015). Pemilihan Metode Penilaian Kondisi Jalan
Yang Mendekati Perkiraan Kondisi Jalan Saat Pemeliharaan. Surabaya: Its.
American Association Of State
Highway And Transportation Officials (Aashto). Guide
For Design Of Pavement Structures. Washington,
D.C.: Aashto, 1993.
World Bank. The Highway Design And
Maintenance Standards Model (Hdm-Iii).
Washington, D.C.: World Bank, 1986.
Sayers, M. W., Gillespie, T. D., & Paterson, W. D.
O. "Guidelines For Conducting And
Calibrating Road Roughness Measurements." Transportation Research
Record 1084, Transportation Research Board, National Research Council,
Washington, D.C., 1986.
Direktorat Jenderal
Bina Marga Dpu. Manual Pemeliharaan
Jalan Nomor : 03/Mn/B/1983. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Marga, 1983.
Mahendra, Didi Herianto, Et Al. "The Assessment Of National
Road Surface Conditions Analysis Based On The International Roughness Index
(Iri) Method Using Roadroid Application." Jurnal Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura, 2023.
Ministry Of Public Works And
Housing Indonesia. Pedoman Pengukuran
Kekasaran Jalan Dengan
International Roughness Index (Iri). Jakarta:
Kementerian Pupr, 2015.
Kyungwon Park, Natacha E.T., & Wayne Lee. "Applicability Of The
International Roughness Index As A Predictor Of Asphalt Pavement
Condition." Journal Of Transportation Engineering, Shanghai Jiaotong University, Shanghai, 2007.
Atniel Efrata Haswandany, Darmadi. �Analisis
International Roughness Index (Iri) Terhadap Nilai
Tingkat Kerusakan Ruas Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2020
Simamora, M., Trisnoyuwono,
D. Dan Muda, A. H., �Model International Roughness Index Vs Waktu Pada Beberapa Jalan Nasional Di Kota Kupang�. Jurnal Teknik Sipil, Iii(1), Pp. 254-258.