PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA
KOPERASI WASA WONGA PAGA TAHUN 2023
Universitas Flores, Indonesia
Email: [email protected]
kata kunci: akuntansi, pancatatan dana,�
kas kecil keywords: Accounting, Record-keeping, Petty Cash |
|
ABSTRAK |
|
Laporan Keuangan dapat mempermudah
dalam menghitung jumlah
kas yang keluar dan kas masuk� Aktiva
yang paling liquit adalah Kas karena
Kas merupakaan uang tunai
yang dengan mudah dapat ditukarkan
dengan bentuk apapun. Transaksi simpan pinjam dalam koperasi Kas atau
Uang Tunai terlibat secara
langsung untuk mempermudah
para anngotaNya. Kas juga merupakan aktiva perusahan yang paling mudah digelapkan dan diselewengkan.
oleh karena itu� tidak efektif
apabila pembayaran kas kecil menggunakan cek atau giro. Pembelian alat tulis kantor, pembayaran listrik air dan telpon, dan berbagai macam pembayaran lain tidak efektik jika mengunakan cek atau giro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan pencatatan dana kas kecil pada Koperasi Wasa Wonga Paga diamana membandingkan proses pencatatan kas kecil dengan teori yang berlaku umum dengan menggunakan dua
metode yaitu metode Imperest
dan metode Fluktuasi yang bertujuan
untuk mengetahui apakah perusahan sudah melakukan pencatatan kas kecil sesuai dengan peraturan akuntansi yang berlaku
umum. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif
yaitu mengumpulkan data
yang diperoleh dari� objek� penelitian� dalam�
bentuk informasi� baik secara� lisan� maupun� tulisan,dari para
narasumber serta perilaku yang diamati dan diarahkan pada latar belakang secara utuh. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Koperasi menyediakan sejumlah dana yang dicadangkan
untuk mengantisipasi pembelajaan
yang jumlahnya relatif kecil. Koperasi Wasa Wonga Paga belum menerapkan
pencatatan dana kas kecil
sesuai dengan teori
akuntansi berlaku umum. Financial Statements can make it
easier to calculate the amount of cash that goes out and cash in, the most liquit asset is cash because cash is cash that can be
easily exchanged for any form. Savings and loan transactions in cash or cash
cooperatives are directly involved to make it easier for His employees. Cash
is also the most easily embezzled and misappropriated company asset.
Therefore, it is not effective if petty cash payments use checks or current
accounts. Buying office stationery, paying for electricity, water and
telephone, and various other payments are not effective if you use checks or
current accounts. This study aims to find out how the application of petty
cash recording in the Wasa Wonga Paga Cooperative
compares the process of recording petty cash with the generally accepted
theory by using two methods, namely the Imperest
method and the Fluctuation method which aims to find out whether the company
has recorded petty cash in accordance with generally accepted accounting
regulations. The type of research used is qualitative research, which is
collecting data obtained from research objects in the form of information
both verbally and in writing, from sources and behaviors that are observed
and directed to the background as a whole. The
results obtained from this study are that Cooperatives provide a number of funds that are reserved to anticipate a
relatively small amount of defense. The Wasa Wonga
Paga Cooperative has not implemented the recording of petty cash funds in
accordance with generally accepted accounting theories.. |
|
Ini adalah
artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an
open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara dengan penduduk
Terbesar di Dunia. Dengan tingkat pendapatan Perkapita PDB tahun 2023 mencapai
Rp 75 juta per kapita Badan Pusat Statistik (BPS) (Maulani &
Utomo, 2023). Junlah penduduk yang begitu besar
dituntut untuk melaksanakan pembangunan diberbagai bidang secara merata.� Bidang ekonomi dituntut untuk dapat
diperhatikan guna mewujudkan Undang-undang dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan
bahwa �perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargan�
(Pinangkaan, 2015)
Perwujudtan asas yang dimaksudkan maka Koperasi
memiliki andil yang cukup besar (Sofiana, 2014). Peran koperasi tidak diragukan, sebagai
badan usaha dengan tujuan memajukan ekonomi para anggota-anggotanya.
Undang-undang no. 25 tahun 2012 memberikan defenisi �koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi melandaskan
kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan� koperasi Indonesia mangandung lima
unsur sebagai berikut adalah badan usaha (Business Enterprise), koperasi adalah
kumpulan orang-orang atau badan hukum koperasi, kopersi Indonesia adalah
koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Koperasi Indonesia
adalah �gerakan ekonomi rakyat. Koperasi Indonesia �berdasarkan kekeluargaan�
koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Ichsan et al.,
2022)
(Amalia, 2022) mengemukan bahwa koperasi adalah badan
usahan yang mengorganisir pemanfaatan dan memperdayagunakan sumber daya ekonomi
para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi
untuk meningkatkan taraf� hidup anggota
pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian
koperasi merupakan gerakan ekonomomi rakyat dan soko guru perekonomi nasional.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 Koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi.
Ada beberapa jenis koperasi berdasarkan fungsinya
antara lain (Rozy et al., 2023):
1.
Koperasi
Konsumen, Koperasi konsumen adalah jenis koperasi yang berfokus pada penyediaan
kebutuhan konsumsi bagi anggotanya. Contohnya, koperasi sekolah yang menyediakan
peralatan tulis dengan harga lebih terjangkau.
2.
Koperasi
Produsen, Koperasi produsen melibatkan anggotanya dalam kegiatan produksi
barang atau jasa. Contohnya, koperasi yang menjual hasil peternakan anggotanya,
seperti susu atau daging.
3.
Koperasi
Jasa, Koperasi jasa menyediakan layanan tertentu bagi anggotanya, seperti jasa
angkutan atau asuransi.
4.
Koperasi
Serba Usaha, Koperasi serba usaha menggabungkan berbagai jenis layanan dalam
satu entitas.Misalnya, koperasi yang tidak hanya menjual barang-barang
kebutuhan harian tetapi juga menyediakan layanan simpan pinjam.
5.
Koperasi
Simpan Pinjam. Koperasi simpan pinjam menyediakan layanan simpanan dan pinjaman
uang kepada anggotanya. Koperasi ini membantu anggotanya dalam memenuhi
kebutuhan finansial dengan bunga yang lebih rendah daripada bank.
Menurut (Jayaswara, 2018) mendefinisikan koperasi simpan
pinjam� yaitu koperasi yang bergarak
dalam lapangan usaha pembentukan modal memiliki tabungan-tabungan anggota
secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota
dengan cara mudah, murah, cepat, tepat untuk tujuan produktif dan kesejehteraan
(Arisman, 2020).
Salah satu Koperasi simpan pinjan yang membantu masayarakat adalah Koperasi
Wasa Wonga Paga. Koperasi Wasa Wonga dengan kantor� yang berada di Kabupaten Sikka dan
memiliki� cabang atau unit diberbagai
kecamatan. Kecamatan paga merupakan kecamatan yang memiliki cabang koperasi
Wasa Wonga selain itu koperasi harus mampu memberikan pelayanan terbaik bagi
para anggotanya yang menghidupkan koperasi tersebut. Pelayanan berupa� simpan dan pinjam yang diberikan kepada
anggota�
Usaha simpan pinjam merupakan unit usaha yang memiliki tingkat intensitas
yang tinggi (Purwanti, 2012). Psoses simpan pinjam dapat berjalan
dengan lancar maka perlu adanya aturan yang dapat mengontrol aktifitas
keuangan. Adapun aturan yang perlu dibuat utnuk mengontrol aktifitas Keuangan
adalah pencatatan laporan keuangan.�
Laporan keuangan yang dibuat berupa Laporan Neraca dan� laporan arus kas.
Koperasi dituntut untuk membuat Laporan Neraca sehingga dapat menunjukkan
posisi keuangan pada akhir periode (Betiani, 2021). Laporam Neraca mencantumkan aset
koperasi berupa kas, piutang, atau inventaris dan kewajiban koperasi berupa
Hutang dan kewajiban (Wijaya &
Prawira, 2022). Selain Neraca Laporan arus kas wajib
dibuat sehingga dapat menyajikan informasi yang akurat mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas suatu entitas ekonomi selama satu tahun.
Laporan Keuangan dapat mempermudah dalam
menghitung jumlah kas yang keluar dan kas masuk�
Aktiva yang paling liquit adalah Kas karena Kas merupakaan uang tunai
yang dengan mudah dapat ditukarkan dengan bentuk apapun (FATMAWATI, 2018).
Transaksi simpan pinjam dalam koperasi Kas atau Uang Tunai terlibat secara
langsung untuk mempermudah para anngotaNya. Kas juga merupakan aktiva perusahan
yang paling mudah digelapkan dan diselewengkan. oleh karena itu� tidak efektif apabila pembayaran kas kecil
menggunakan cek atau giro. Pembelian alat tulis kantor, pembayaran listrik air
dan telpon, dan berbagai macam pembayaran lain tidak efektik jika mengunakan
cek atau giro.
Secara teori uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluran-pengeluaran
yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana
ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap
pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika
jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil meminta agar dananya di
tambah. Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu
misalnya mingguan/bulanan. Dalam hubungannya dana kas kecil (Khairi &
Baridwan, 2015).
Pengelolaan kas kecil pada koperasi Wasa Wonga belum menerapkan pencatatan
akuntansi kas kecil sehingga tidak efektif dalam pengelohan kas kecil,
Permasalahan yang ditemukan juga dalam koperasi ini adalah Dalam penggunaan kas
kecil� seringkali koperasi mengalami
kekurangan dana yaitu dana yang digunakan perusahan lebih besar dari dana yang
ditetapkan, sehingga untuk menutupi dana tersebut koperasi�� mengambil uang bunga pinjam anggota atau
meminjam uang kepada karyawan. mengakibatkan kurangnya bunga pinjaman tiap
bulannya.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Pratama et al.,
(2019) dengan judul Evaluasi Penerapan Akuntansi
Kas Kecil. Objek dalam penelitian yaitu�
PT. Sinar Pure Foods Bitung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana penerapan akuntansi kas kecil pada perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam penyelesaian dana kas
kecil, oleh PT. Sinar Pure Foods Bitung yaitu metode fluktuasi, dimana dalam
metode ini saldo rekening kas kecil tidak tetap, berfluktuasi sesuai dengan
jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Adapun Tujuan
yang dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan atau
praktek pencatatan kas kecil pada. Koperasi Wasa Wonga Paga. Adapun manfaat
penelitian ini Bagi Koperasi Wasa Wonga Paga dapat di jadikan sebagai informasi
penting berkaitan dengan pengelolahanan dana kas kecil.
METODE PENELITIAN
Penelitian
yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif yaitu mengumpulkan
data� yang� diperoleh�
dari� objek� penelitian�
dalam� bentuk informasi� baik secara�
lisan� maupun� tulisan, dari para narasumber serta prilaku
yang diamati dan diarahkan pada latar belakang secara utuh (Moleong,
2017). Lokasi
penelitian ini dilakukan di koperasi Wasa Wonga Paga yang terletak di Kecamatan
Paga Kabupaten Sikka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Data primer Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari objek
penelitian. Data jenis ini berasal dari observasi, wawancara dan konsultasi
terhadap pihak-pihak yang bersangkutan. Data sekunder Yaitu data yang diperoleh
dari sumber-sumber tertulis berupa data sumber dana kas kecil, pengunaan kas
kecil serta data pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada dua metode yang digunakan untuk mencatat
kas kecil antara lain yaitu Metode Imperest dan Metode Fluktuasi. Dalam Praktek
sehari-hari Koperasi Wasa Wonga tidak melakukan pencatatan Kas Kecil. Untuk itu
peneli melakukan perhitungan dan pencatatan Kas Kecil pada Bulan Desember 2023
dengan menggunakan Dua metode yang ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 1 Pencatatan Kas Kecil
Tanggal |
Imperest |
Fluktuasi |
|
2023 |
|||
Des
|
01 |
Kas kecil������������� 1.500.000 Kas���������������������� 1.500.000 (Mencatatat pembentukan dana kas kecil) |
Kas kecil 1.500.000 �Kas���������������������������� 1.500.000 (Mencatatat pembentukan dana kas kecil) |
��������������� |
02 |
Tidak
ada jurnal |
Biaya listrk, ait, telpon��� 300.000 Kas kecil����������������������������� 300.000 (membayar uang air,listri
dan telpon) |
|
05 |
Tidak ada jurnal |
Beban perbaikan kendaraan���� 300.000 Kas kecil�������������������������������� 300.000 (mencatatat beban resepsi kendaraan) |
|
06 |
Tidak ada jurnal |
Perbaikan gedung����������� 200.000 Kas
kecil����������������������������� 200.000 (Mencatatat perbaikan gedung) |
|
09 |
Tidak ada jurnal |
Membeli tinta printer������� 50.000 Kas kecil�������������������������� 50.000 (membeli perlengkapan kantor) |
|
10 |
Tidak ada jurnal |
Membeli kartas
printer������ 50.000 Kas
kecil�������������������������� 50.000 (Membeli perlengkapan kantor) |
|
13 |
Macam-macam beban��� 1.000.000 �Kas
kecil������ ������������������1.000.00 �(mencatatat pengisian kembali kas kecil) |
Kas kecil�������������������������� 1.500.000 Kas����������������������������������� 1.500.000 (memcatat pengisian kembali kas kecil) |
|
16 |
Tidak ada jurnal |
Pembelian alat tulis kantor���� 100.000 Kas kecil������������������������������ 100.000 (membeli perlengkapan kantor) |
|
20 |
Tidak ada jurnal |
Biaya transportasi�������������� 100.000 �Kas
kecil��������������������������������
100.000 (mencatatat biaya transportasi) |
|
26 |
Tidak ada jurnal |
Uang galon������������������������������ 50.000 Kas kecil������������������������������� 50.0000 (Memcatatat biaya macam-macam) |
|
30 |
Macam-macam biaya���� 300.000 Kas kecil������������������������ 300.000 (Pengisian kembali kas kecil) |
Kas kecil������������������������� 1.150.000 Kas����������������������������������� 1.150.000 (Pengisian kembali kas kecil) |
Sumber Data:
Data Olahan Penelitian
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tanggal 01 desember 2023
Koperasi wasa wonga mengambil kas kecil dari dana yang di ambil pada kas
koperasi sebesar Rp 1.500.000. dana yang diambil kemudian digunakan untuk
membiayai pengeluaran yang sifatnya relatif�
kecil� berupa� biaya air, Biaya Listrik, Biaya telepon Biaya
alat tulis kator dan� biaya transportasi.
Adapun dengan mengunakan metode Imperest pencatatan saat dana kas kecil itu
diambil pada Tanggal 2 Desember 2023 sebesar Rp.1.500.000 dan� pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat. Sedangkan dengan menggunakan metode
Fluktuasi proses pencatatan dari pengambilan kas kecil sampai pada proses
pengeluaran kas kecil dicatat secara terperinci. Kas kecil yang digunakan
dengan metode Fluktuasi dicatat secara terperinci antara lain : pada tanggal 2
desember 2023 dana kas kecil untuk membayar Listrik,air dan telp sebesar
Rp.300.000. Tanggal 5
desember 2023 dana kas kecil
yang dikeluarkan untuk membayar perbaikan kendaraan sebesar Rp.300.000. Tanggal 6 Desember dana kas kecil yang dikeluarkan untuk perbaikan gedung sebesar Rp.200.000. Tanggal 9 desember 2023 dana kas kecil yang diambil untuk membeli tinta
printer sebesar Rp.50.000. Pada tanggal
10 desember 2023 dana kas kecil
diambil untuk membeli kertas sebesar Rp.50.000.
Selain itu pencatatan dengan Metode Imperest pada tanggal 13 desember
2023 dana kas kecil diambil untuk keperluan koperasi sebesar Rp. 1.000.000.
Sedangkan menggunakan metode fluktuasi pencatatan secara terperinci kas kecil
yang diambil sebesar Rp. 1.500.000 untuk membiyai keperluan kantor. Pada
tanggal 16 desember 2023 dana kas kecil digunakan untuk membeli alat tulis
kantor sebesar Rp.100.000. Tanggal 20 desember 2023 dana kas kecil digunakan
untk membayar transportasi sebesar Rp.100.000. Pada tanggal Dana 26 desember dana kas kecil digunakan untk membeli air galong sebesar Rp.50.000.� Pada tanggal 30 desember 2023,
pengisian kembali terhadap dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Sedangkan dengan
menggunakan metode Fluktuasi kas kecil sebesar Rp. 1.150.000.
�
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Koperasi Wasa Wonga harus menyediakan dana tambahan atau dana cadangan untuk
menjaga jika ada tambahan pengeluaran kas. Koperasi Wasa Wonga selama ini belum
menerapkan pencatatan dana kas kecil sesuai dengan teori akuntansi berlaku umum
DAFTAR PUSTAKA
Amalia,
M. (2022). Aspek Permodalan Koperasi. Center for Open Science.
Arisman, A. (2020). Sistem Akuntansi
Kas Kecil Menggunakan Aplikasi Berbasis Web Pada Koperasi Politeknik Jambi.
Journal of Applied Accounting and Business, 2(1), 25�32.
Betiani,
N. K. (2021). Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM dan
Pengukuran Kinerja Pada Koperasi Simpan Pinjam Mekar Sari. Universitas
Pendidikan Ganesha.
FATMAWATI,
M. P. G. (2018). Pengaruh Sistem Akuntansi Kas Kecil Dan Rekonsiliasi Bank
Terhadap Efektivitas Pengendalian Kas. Researchgate. Net, October.
Ichsan, R. N., Sinaga, S.,
Panggabean, N. R., & Nst, V. F. H. (2022). Sosialisasi Pemberdayaan
Generasi Milenial Terhadap Perkoperasian Di Era Industri 4.0 Pada Mahasiswa
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia. Jurnal PKM Hablum Minannas, 1(2), 1�11.
Jayaswara, M. R. (2018). Sistem
Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web Dan Android Pada Primer Koperasi
Kepolisian Polrestabes Bandung. Universitas Komputer Indonesia.
Khairi, M. S., & Baridwan, Z.
(2015). An empirical study on organizational acceptance accounting information
systems in Sharia banking. The International Journal of Accounting and Business
Society, 23(1), 97�122.
Maulani, F. R., & Utomo, Y. P.
(2023). Determinan Konsumsi Indonesia Selama Tahun 2002-2020.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Moleong,
L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 102�107.
Pinangkaan,
N. (2015). Makna pasal 33 undang-undang dasar 1945 dalam pembangunan hukum
ekonomi indonesia. Lex Administratum, 3(5).
Pratama,
F. A., Rahaningsih, N., Nurhadiansyah, N., & Purani, L. (2019). Sistem
Informasi Akuntansi Kas Kecil Menggunakan Metode Dana Berubah. Journal of Innovation Information
Technology and Application (JINITA), 1(01), 42�50.
Purwanti, E. (2012). Pengaruh pangsa
pasar, Rasio Leverage, Intensitas Modal terhadap Profitabilitas Koperasi simpan
pinjam di salatiga. Among Makarti, 3(1).
Rozy, A. C., Cahyati, A., Fathia, T.
M., & Edward, R. (2023). JENIS�JENIS KOPERASI. Musytari: Neraca
Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 2(9), 122�132.
Sofiana,
T. (2014). Konstruksi Norma Hukum Koperasi Syariah Dalam Kerangka Sistem Hukum
Koperasi Nasional. Jurnal
Hukum Islam, 12(2), 135�151.
Wijaya, F. W., & Prawira, B.
(2022). Penerapan Metode Waterfall pada Sistem Informasi Kas Kecil. Jurnal
Informatika Teknologi Dan Sains (Jinteks), 4(4), 335�340.