ANALISA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT: LITERATURE
REVIEW
Dyah Ayu Sukmami1, Susilo2, Vip
Paramarta3
Universitas
Sangga Buana, Indonesia
Email : [email protected]
kata kunci: Kesehatan, Rumah Sakit, Pasien,
Kepuasan, Loyalitas keywords: Health, Hospitals, Patients,
Satisfaction, Loyalty |
|
ABSTRAK |
|
Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia, rumah sakit sebagai salah satu
institusi yang memberikan
layanan kesehatan harus senantiasa
memberikan yang terbaik kepada
pelanggannya dalam hal
ini pasien. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa
faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan dan loyaitas pasien. Sehingga menjadi potret yang utuh untuk melihat faktor-faktor yang
perlu ditingkatkan dalam mewujudkan
kepuasan dan loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Metodologi yang dipakai dalam penulisan artikel ini adalah literature review dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan
dan loyalitas pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang menggambarkan kemampuan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan,
pemahaman, rasa aman dan nyaman serta dukungan fasilitas yang mendukung kesembuhan pasien. Kualitas pelayanan mencakup beberapa dimensi: tangible, reliability, responsiveness, assurance
dan emphaty. Health
is an important aspect in human life, hospitals as one of the institutions
that provide health services must always provide the best to their customers,
in this case patients. This research aims to analyze what factors influence
patient satisfaction and loyalty. So that it becomes a complete portrait to
see the factors that need to be improved in realizing patient satisfaction
and loyalty to the hospital. The methodology used in writing this article is
a literature review using inclusion and exclusion criteria. The research
results show that patient satisfaction and loyalty are influenced by several
factors that describe the hospital's ability to provide services,
understanding, a sense of security and comfort as well as the support of
facilities that support patient recovery. Service quality includes several
dimensions: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy.. |
|
Ini adalah artikel akses
terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the
CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah aspek penting
seluruh masyarakat karena kesehatan merupakan modal utama seseorang dapat
melakukan aktivitasnya (Martanti, 2022). Kesehatan adalah kebutuhan manusia.
Seseorang yang kesehatannya menurun maka akan berusaha mendapatkan fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pengobatan. Kosnan (2020) mengatakan kebutuhan
kesehatan ini meningkat dari hanya pelayanan untuk menyembuhkan sakit hingga
pelayanan yang dapat mencegah sakit. Rumah sakit adalah salah satu fasilitas
kesehatan yang sering dicari (Rahma dan Prayoga, 2022).
Rumah sakit merupakan penyedia
layanan jasa kesehatan yang sangat penting. Menurut Martanti (2022), rumah
sakit merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelayanan jasa
kesehatan yang bertanggung jawab memberikan pengobatan, perawatan, mengupayakan
kesembuhan dan kesehatan pasien, dan juga memberikan pendidikan hidup sehat
bagi masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan menyebabkan tuntutan agar rumah
sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas (Yulianto dan Sri,
2022). Penilaian pasien akan jasa pelayanan yang diperoleh merupakan suatu
tolak ukur bagi rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit untuk
mencapai kepuasan pasien dan menciptakan loyalitas pasien terhadap rumah sakit.
Menurut Undang-Undang No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada Bab I Ketentuan Umum pasal 6 dan 7 yang
berbunyi: Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Kepuasan
pasien adalah indikator utama keberhasilan pelayanan kesehatan sehingga menjadi
tujuan utama peningkatan mutu layanan kesehatan. Berdasarkan undang-undang
tersebut menyatakan bahwa kualitas pelayanan terhadap pasien sangat penting
(Trisnayanti dalam Martanti, 2022).
Kualitas pelayanan rumah sakit
adalah tingkat kemampuan rumah sakit dalam memberikan service atau
layanan jasa maupun produk dalam memenuhi kebutuhan pasien rumah sakit, sesuai
dengan harapan yang di inginkan dengan dimensi Reliability (kehandalan),
Assurance (jaminan), Tangibles (tampilan/bukti fisik), Empathy
(empati), Responsiveness (ketanggapan dan kepedulian) (Yulianto dan
Yosepha, 2022). Menurut Indasari dalam Yulianto dan Yosepha (2022), kualitas
pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Pelayanan baik
pada pasien dapat meningkatkan pelayanan serta memberikan performa khusus pada
standar kinerja pelayanan baik standar pelayanan internal maupun standar
pelayanan eksternal. Pemberian pelayanan yang terbaik kepada pasien akan
berdampak pada mutu pelayanan kesehatan. Aspek dari kualitas pelayanan jasa
adalah spesifikasi pesanan (kebutuhan pasien), dan yang paling esensial
adalah pasien (contact personal) (Parantri et al, 2023). Dalam bisnis
jasa (kesehatan), sikap dan pelayanan kepada pasien merupakan aspek yang sangat
penting dalam menentukan kualitas jasa pelayanan (Pohan dalam Parantri et al,
2023).
Ukuran kepuasan pasien merupakan
evaluasi kualitas pelayanan kesehatan (Parantri et al, 2023). Kepuasan pasien
adalah perasaan senang atau kecewa yang timbul setelah pasien menerima
pelayanan jasa perawatan dan pengobatan dengan memakai, menikmati fasilitas
rumah sakit, serta mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh rumah sakit
(Yulianto dan Yosepha, 2022). Kepuasan pasien merupakan indikator utama evaluasi
kualitas pelayanan. Pendapat pasien tentang kualitas pelayanan rumah sakit dan saran
atau masukan dari pasien sangat penting untuk memperbaiki kualitas pelayanan di
rumah sakit (Goldwag et al dalam Fauziah et al, 2022). Kepuasan pasien adalah
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan
kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Bila pasien tidak menemukan kepuasan dari kualitas pelayanan
yang diberikan maka pasien cenderung mengambil keputusan tidak melakukan
kunjungan ulang pada rumah sakit tersebut serta memberikan komplain kepada
instansi pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa menjadi
salah satu indikator dalam menilai mutu pelayanan di rumah sakit (Parantri et
al, 2023). Kepuasan pasien menjadi bagian yang integral dan menyeluruh dari
kegiatan penjaminan mutu pelayanan kesehatan. Artinya, pengukuran tingkat
kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
pengukuran mutu pelayanan kesehatan (Wulandari dalam Parantri et al, 2023).
Pentingnya kepuasan pasien bagi
kemajuan rumah sakit, sebagian besar rumah sakit di Indonesia telah melakukan
survei rutin terhadap kepuasan pasien. Kepuasan pasien dapat mempengaruhi
loyalitas pasien kepada rumah sakit (Vigaretha dan Handayani dalam Rahma dan
Prayoga, 2022). Melalui evaluasi kepuasan dan loyalitas diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit sebagai
penyedia layanan kesehatan. Survei kepuasan juga digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor yang masih menjadi kekurangan rumah sakit dalam memberikan
layanannya, sehingga dengan pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pasien di rumah sakit berbagai wilayah di Indonesia akan membantu dalam upaya
peningkatan kepuasan dan loyalitas pasien (Fauziyah et al, 2022).
Loyalitas konsumen adalah
komitmen pelanggan terhadap suatu merek, dan pemasok berdasarkan sifat yang
sangat positif dalam pembelian jangka panjang (Siregar dan Fadillah dalam Rahma
dan Prayoga, 2022). Sedangkan menurut Griffin dalam Rahma dan Prayoga (2022),
loyalitas merupakan sebuah wujud perilaku pelanggan yang melakukan pembelian
secara terus menerus tehadap barang atau jasa dari perusahaan yang dipilih.
Loyalitas dan kepuasan tentunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari penelitian yang dilakukan oleh Ilhamsyah
dan Mulyani dalam Rahma dan Prayoga (2022) menunjukkan terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi loyalitas pasien di rumah sakit yakni faktor bukti langsung,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan kemudahan.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka tujuan penelitian ini adalah manganalisa faktor yang mempengaruhi kepuasan
dan loyaitas pasien, sehingga menjadi gambaran untuk melihat faktor yang perlu
ditingkatkan dalam mewujudkan kepuasan dan loyalitas pasien terhadap rumah
sakit.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan
dalam penulisan artikel ini adalah literature review dengan menggunakan
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yang digunakan untuk mencari
artikel adalah ruang lingkup pelayanan rumah sakit, tahun terbit artikel
2020-2024, hasil penelitian dari jurnal menjelaskan faktor yang mempengaruhi
kepuasan dan loyalitas pasien terhadap pelayanan di rumah sakit, metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif, tersedia dalam bentuk full text, dan
original article.
Tinjauan literature review
pada artikel ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi kepuasan dan
loyalitas pasien di rumah sakit. Penelusuran literature menggunakan Google
Scholar dengan kata kunci �kepuasan pasien�, �loyalitas pasien�, dan �kualitas
rumah sakit.� Proses tersebut digunakan untuk mendapatkan hasil pencarian
secara sistematis.
Hasil penelusuran diperoleh 3.970
artikel, kemudian dilakukan pengecek terhadap duplikasi dan tahun terbit tidak dibawah
tahun 2020 didapatkan 193 artikel. Selanjutnya dilakukan screening abstrak
diperoleh 21 artikel. Kemudian dilakukan telaah dengan kriteria inklusi yaitu
membahas tentang faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien di
rumah sakit, full text, open access, dan original article. Dari
hasil seleksi maka diperoleh 8 artikel yang sesuai. Berikut ini adalah diagram
prisma pencarian artikel:
Gambar
1.� Diagram PRISMA Pencarian Artikel
Tabel
1. Artikel
Yang Di Review
Nama
Penulis (Tahun) |
Judul Penelitian |
Sampel/Populasi Penelitian |
Hasil
Penelitian |
Lisma Laela Hasby (2024) |
Efektivitas Kualitas Pelayanan Serta Kepercayaan Pasien
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Di Rsud Al-Ihsan Jawa Barat |
Penelitian kuantitatif dengan populasi sampel merupakan
masyarakat yang pernah atau sedang menjadi pasien di RSUD Al-Ihsan Jawa
Barat. Jumlah populasi sampel yang diteliti adalah 100
pasien. |
Kualitas pelayanan rumah sakit dan kepercayaan pasien
sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien. |
Putra dan Hutabarat (2024) |
�Pengaruh
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Di Rumah Sakit Ibu
Dan Anak XYZ Di Jakarta |
Penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner
kepada orang tua atau keluarga dari pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit
Ibu dan Anak sebanyak 160 responden. |
Kualitas pelayanan rumah sakit dapat meningkatkan
kepuasan pasien dimana kepuasan pasien akan menciptakan loyalitas pasien
kepada rumah sakit. |
Suyata dan Bernarto (2024) |
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pasien non-operasi di Klinik Estetika dan Bedah Plastik
Nulook di Denpasar, Bali, Indonesia |
Penelitian kuantitatif dengan populasi sampel adalah semua pasien non-operasi klinik Nulook yang telah menjalani perawatan di klinik Nulook di kota Denpasar, Bali dalam kurun
waktu Bulan April-Juni 2024, dengan kriteria
minimal berusia 17 tahun,
dan telah menjalani perawatan minimal 1 kali dalam 3 bulan terakhir sebanyak 96 pasien. |
Waktu
tunggu, kewajaran harga, kepercayaan, dan komunikasi
sangat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien terhadap klinik Nulook. |
Aprianditah et al. (2024) |
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Dan Fasilitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Kasus Di Rumah Sakit Hl Manambai
Abdulkadir) |
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi sampel
penelitian ini adalah pasien yang sedang menjalani perawatan rawat inap dan
rawat jalan pada Bulan April-Juni 2024 di RSUD H.L. Manambai Abdulkadir
Sumbawa dengan jumlah 100 pasien. |
Kualitas pelayanan, citra dan fasilitas di RSUD H.L.
Manambai Abdulkadir secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pasien. |
Nia Murniati (2023) |
Gambaran Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Terhadap Bauran
Pemasaran Rumah Sakit ABC |
Penelitian kuantitatif dimana populasi dalam penelitian
ini adalah pasien rawat jalan eksekutif Rumah Sakit ABC sebanyak 84 pasien. � |
Kepuasan pasien di Rumah Sakit ABC dipengaruhi
oleh price, place, promotion, people, process,
dan physical evidence. |
Nindy et al. (2023) |
Pengaruh Citra Rumah
Sakit, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Pasien BPJS Rawat Inap |
Penelitian kuantitatif dengan populasi sampel 99 pasien rawat inap BPJS di RSUD X di Kabupaten Malang. |
Kepuasan dan loyalitas pasien dipengaruhi oleh citra
dan kualitas layanan rumah sakit. Kepuasan pasien sangat berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pasien BPJS di RSUD X Kabupaten Malang. |
Kartika et al.
(2023) |
Upaya Peningkatan Loyalitas Pasien Melalui Peningkatan
Kepusan Pasien Di Rumah Sakit |
Penelitian ini penelitian analitik observasional dengan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien di ruang rawat inap non intensif di RSUD Bhakti Dharma Husada
dengan besaran sampel 81 pasien. |
Kepuasan pasien berhubungan dengan loyalitas pasien. Kepuasan pasien dapat tercipta dari hasil evaluasi pasien terhadap akses layanan, mutu layanan, proses layanan, dan sistem layanan yang ada di rumah
sakit. Selanjutnya kepuasan pasien
dapat menciptakan loyalitas
pasien, dimana pasien
yang loyal dapat menjadi agen
pemasar yang handal dan ekonomis bagi rumah sakit, sedangkan pasien yang tidak puas akan berpidan
rumah sakit. |
Wartiningsih dan Setiawan
(2023) |
Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pasien di Rumah Sakit
Kristen Mojowarno |
Penelitian ini penelitian kuantitatif analitik dengan cross sectional. Populasi sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan di RSKM Jombang yang telah menjalani rawat inap minimal 3 hari dan berusia 18-74 tahun dengan jumlah sampel yang diambil adalah 104 pasien. |
Kepuasan dan loyalitas pasien di RSKM dipengaruhi oleh dimensi kualitas pelayanan, yaitu dimensi tangible,
reliability, responsiveness, assurance, daya tanggap, dan emphaty. |
Dari
tabel diatas kepuasan dan loyalitas pasien terhadap rumah sakit dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari artikel terpilih diatas menunjukkan bahwa kepuasan dan loyalitas pasien di rumah sakit meningkat seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Kualitas pelayanan dipengaruhi oleh dimensi tangible,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepuasan pasien merupakan faktor paling penting bagi rumah sakit untuk mampu mempertahankan kelangsungan rumah
sakit dan menjadi indikator
mutu dari pelayanan di
rumah sakit. Menurut beberapa peneliti
sebelumnya kepuasan pasien tercipta dari hasil evaluasi pasien terhadap akses layanan, mutu layanan, proses layanan, dan sistem layanan yang ada di rumah sakit
(Kartika et al.,2023). Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Lisma Laela Hasby
(2024), kualitas pelayanan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pasien, sedangkan kepercayaan berpengaruh pada kepuasan pasien.� Kualitas pelayanan, citra, dan fasilitas rumah sakit secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien (Aprianditah et al.,
2024).� Citra dan kualitas
layanan rumah sakit berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pasien BPJS rawat inap di RSUD X Kabupaten Malang (Nindy et al., 2023).�
Kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan
dan loyalitas pasien di rumah sakit. Variabel lain yang dapat mempengaruhi
kepuasan pasien antara lain fasilitas rumah sakit sebagai segala sesuatu yang
berbentuk peralatan fisik untuk mendukung proses jual jasa dalam melakukan
pelayanan yang memiliki kenyamanan pada pasien (Kotler dalam Fauziyah et al.,
2022).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nia Murniati (2024), kepuasan dan loyalitas pasien di Rumah Sakit
ABC dipengaruhi oleh price, place, promotion,
people, process, dan physical evidence. Penelitian
lain mengatakan kepuasan
dan loyalitas pasien dipengaruhi oleh aspek atau dimensi kualitas pelayanan, yaitu: dimensi tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan emphaty (Wartiningsih dan Setiawan, 2023).
Hasil
analisis dari artikel diatas diketahui beberapa faktor yg mempengaruhi
kepuasan dan loyalitas pasien di rumah sakit, meliputi dimensi: tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan emphaty.
Tangibles
Dimensi tangibles adalah
kemampuan suatu perusahaan dalam hal ini rumah
sakit menunjukkan kualitas pelayanannya
melalui fasilitas fisik dan teknologi yang disediakan untuk pasien. Kualitas pelayanan kesehatan juga
dapat dirasakan secara langsung oleh penggunanya dalam menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai, sehingga para tenaga kesehatan akan bekerja secara optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan (Parantri et al, 2023).
Dimensi tangibles merupakan salah satu dimensi kualitas suatu rumah
sakit yang dapat meningkatkan kepuasan pasien. Pasien akan merasa nyaman
apabila rumah sakit menyediakan fasilitas fisik, teknologi, dan lingkungan yang
nyaman untuk pasien. Dimensi tangible meliputi: bangunan rumah sakit
yang terlihat bersih dan indah, toilet rumah sakit yang bersih dan tidak
berbau, terdapat fasilitas kantin, mushola, tempat parkir yang nyaman, lokasi
rumah sakit strategis dan mudah dijangkau, tempat pelayanan yang bersih dan
nyaman, waktu jarak tempuh menuju rumah sakit cepat, fasilitas penunjang medis
yang lengkap dan mahir (USG, CT-Scan, rontgen, C-arm, dll), interior yang baik,
sirkulasi udara yang memadai, kebersihan yang terjaga, dll.
Fasilitas fisik rumah sakit (dimensi tangible) signifikan
berpengaruh pada kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit, dimana semakin
lengkap fasilitas dan teknologi yang disediakan akan meningkatkan kenyamanan
pasien. Pasien�� yang nyaman akan merasa
puas dengan layanan rumah sakit dan akan kembali ke rumah sakit tersebut,
artinya pasien akan loyal ke rumah sakit.
Beberapa hasil penelitian sebelumnya selaras dengan pernyataan diatas,
Derryl Komala Putra dan Zoel Hutabarat (2024) mengatakan variabel fisik seperti
desain interior yang baik, sirkulasi udara yang memadai, kebersihan yang
terjaga, kenyaman area parkir berkontribusi meningkatkan kepuasan pasien.
Lokasi rumah sakit yang strategis, kondisi gedung yang selalu melalui proses
perawatan, renovasi, terjaga kebersihannya menjadi salah satu kunci kepuasan
pasien. Interior yang didesain dengan unik, dengan pencahayaan dan sirkulasi
yang memadai selain dapat menarik perhatian, juga dapat memberikan rasa tenang
dan kesan mewah, yang secara tidak langsung meningkatkan brand image
rumah sakit.
Dalam penelitian lain, Nia Murniati (2024) bahwa pada dimensi tangible
bukti fisik merupakan elemen penting dalam bauran pemasaran terhadap pelanggan
kepuasan pasien karena sarana dan prasarana dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen secara tidak langsung atas barang atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Dengan adanya bukti fisik yang menarik, rapi, dan bersih dapat
membuat nyaman pasien dan berpengaruh pada kepuasan pasien. Lokasi rumah sakit
yang strategis, mudah diakses, bersih dan nyaman, serta waktu tempuh menuju
rumah sakit yang cepat menjadi elemen penting terhadap kepuasan pasien karena
letak yang strategis, mudah dijangkau, bersih dan nyaman akan menjadi bahan
pertimbangan bagi pasien untuk memilih tempat pelayanan kesehatan tersebut.
Dimensi tangible sangat berpengaruh pada kepuasan pasien dan
loyalitas pasien terhadap pelayanan rumah sakit, sehingga manajemen rumah sakit
perlu memperhatikan peningkatan fasilitas untuk kenyamanan pasien serta
pemeliharaan fasilitas fisik di rumah sakit.
Reliability
Reliability adalah suatu dimensi dimana
suatu rumah sakit menunjukkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan secara
akurat, andal, dapat dipercaya, bertanggung jawab terhadap yang telah
dijanjikan, tidak memberikan janji yang berlebihan, dan selalu menepati janjinya.
Indikator penilaian reliability meliputi: prosedur penerimaan yang
sederhana, kewajaran harga obat maupun pelayanan, ketersediaan dan kelengkapan
obat sesuai kebutuhan, dokter spesialis dan sub spesialis yang memadai dan
lengkap, informasi yang diberikan akurat, jadwal dokter tepat waktu, penanganan
administrasi mudah, dll.
Reliability merupakan salah satu dimensi
kualitas yang signifikan berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas pasien.
Dalam penelitian yang sebelumnya diteliti tentang reliability pada aspek
kewajaran harga, menyatakan bahwa kewajaran harga memiliki peran penting dalam
meningkatkan kepuasan pasien. Tidak jarang pasien datang ke beberapa rumah
sakit dan secara sengaja maupun tidak sengaja membandingkan harga pelayanan,
sehingga harga pelayanan di rumah sakit harus disesuaikan pula dengan kondisi
pasar di lingkungan tertentu, dengan respon terbaik harga di rumah sakit sesuai
dengan harapan pasien paling menggambarkan arti dari kewajaran harga itu
sendiri, yaitu ekspektasi terhadap nilai yang diterima, diharapkan dapat sesuai
dengan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pasien. Harga yang tinggi sekalipun
akan ditoleransi baik oleh pasien, jika manfaat yang diberikan dapat memenuhi
harapan pasien. Poin indikator lain yang tidak kalah penting adalah
transparansi pada tagihan pasien, yang mana dapat memberikan rasa aman dan
tidak ada hal yang ditutupi oleh rumah sakit, sehingga dapat terjalin hubungan
saling percaya antara pasien dan rumah sakit (Putra dan Hutabarat, 2024).
Penelitian lain menyebutkan bahwa kewajaran harga signifikan berpengaruh
positif terhadap kepuasan pasien, dimana semakin wajar harga yang ditetapkan
oleh suatu rumah sakit maka semakin tinggi tingkat kepuasan pasien terhadap
klinik tersebut (Suyata dan Bernato, 2024).
Selain kewajaran harga, dimensi reliability dari indikator waktu
tunggu yang telah diteliti sebelumnya mengatakan waktu tunggu signifikan
berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien, dimana semakin lama waktu tunggu
maka semakin rendah tingkat kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan (Suyata
dan Bernarto, 2024). Dari penelitian tersebut disimpulkan dimensi reliability
sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien terhadap pelayanan di rumah
sakit.
Responsiveness
Responsiveness adalah kemampuan rumah sakit membantu pelanggan
dan memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat. Hal
ini berarti rumah sakit harus sesuai dengan harapan pelanggan dengan memberikan pelayanan tanpa kesalahan atau dengan akurasi yang tinggi, kinerja tepat waktu, dan sikap simpatik terhadap pelanggan. Maka untuk dapat mencapai kepuasan pasien, rumah sakit harus memberikan
kualitas pelayanan minimal setingkat lebih tinggi dari harapan yang diinginkan
oleh pasien.
Dimensi responsiveness menjadi salah satu indikator untuk menilai
kualitas pelayanan, antara lain kecepatan dan ketanggapan petugas dalam
memberikan pelayanan mulai dari pedaftaran, dokter yang cepat tanggap dalam
menyelesaikan keluhan pasien, petugas yang cepat dan tanggap melayani dan
menolong pasien sesuai prosedur sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien.
Tuntutan pasien mendapatkan pelayanan yang cepat semakin meningkat dari waktu
ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi informasi kesehatan. Untuk menanggapi
tututan, petugas kesehatan harus cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Respon petugas yang cepat dan tanggap dalam melayani segala
kebutuhan pasien dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien terhadap
rumah sakit. Hal ini sejalan seperti penelitian sebelumnya, Nia Murniati (2024)
mengatakan proses pelayanan sangat berperan penting pada kepuasan pasien karena
melibatkan rangkaian kegiatan dan prosedur dalam memberikan pelayanan dari awal
hingga akhir, dimana dengan adanya proses yang jelas, cepat, dan mudah maka
pasien akan merasa puas, misal: proses pendaftaran yang relatif cepat, proses
pengambilan obat di farmasi yang cepat, proses pemeriksaan oleh tenaga medis
dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
Assurance
Assurance adalah kemampuan karyawan rumah sakit memberikan
kepercayaan kepada pelanggan, kesopanan, dan pengetahuan yang baik dalam
memberikan informasi dan pelayanan kepada pasien. Jaminan dan kepastian (assurance)
meliputi aspek pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pasien kepada rumah sakit, komunikasi
(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security),
kompetensi (competense), dan sopan santun (courtesy).
Dimensi assurance sangat berpengaruh pada kepuasan dan loyalitas
pasien karena kepastian dan keamanan yang dirasakan oleh pasien dapat
meningkatkan kepercayaan pasien dimana semakin tinggi kepercayaan pasien maka
semakin tinggi pula kepuasan pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang menyebutkan bahwa kerjasama antara staf keperawatan,
keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan, kepercyaan terhadap tenaga
kesehatan, informasi yang diberikan kepada pasien, dan privasi yang dijaga saat
berkomunikasi tentang kesehatan, mempengaruhi kepuasan pasien secara signifikan
(Putra dan Hutabarat, 2024).
Emphaty
Emphaty adalah derajat perhatian yang diberikan kepada pasien,
seperti: kemudahan menghubungi rumah sakit, kemampuan karyawan dalam
berkomunikasi dan berempati memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi oleh
pasien, dan suatu usaha dari rumah sakit dalam memahami keinginan dan kebutuhan
dari pelanggannya. Dimensi emphaty mengukur kemudahan sistem yang
digunakan, informasi dari staf, keramahan sikap petugas, serta keadilan
pelayanan tanpa melihat status sosial (Fauziyah et al., 2022). Emphaty
diwujudkan dalam bentuk perhatian yang tulus dan bersifat individual yang
diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pasien (Parantri
et al., 2023). Faktor ini petugas kesehatan berinteraksi secara langsung maupun
tidak langsug secara tulus, responsif, ramah, fokus, lebih merasakan perasaan
pasien dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Dimensi emphaty mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien, dimana
kepedulian petugas terhadap para pasiennya dengan cara memahami kebutuhan
pasien, melakukan komunikasi yang baik dan memberikan perhatian yang tertuju
pada pasien, pegawai berempati dan peduli kepada pasien dengan cara memenuhi
segala kebutuhannya secara optimal maka akan membuat pasien semakin puas dan
merasa lebih diperhatikan dan dianggap. Hal ini selaras dengan penelitian
sebelumnya mengatakan komunikasi signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pasien, dimana semakin baik komunikasi, maka tingkat kepuasan pasien akan
meningkat. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan rasa percaya dan keamanan
kenyaman pasien selama menerima pelayanan (Suyata dan Bernarto, 2024). Pada
penelitian lain, Nia Murniati (2024) mengatakan bahwa sikap dan perilaku
petugas yang baik, ramah, tanggap, dan sopan dala memberikan pelayanan dapat
memberikan rasa puas bagi pasien.
Kualitas pelayanan rumah sakit yang terdiri dari dimensi tangible,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty sangat
berpengaruh terhadap kepuasan dan mampu mencapai loyalitas pasien.
Faktor-faktor seperti aksesibilitas staf kesehatan, hubungan interpersonal yang
baik dengan staf, keahlian dokter dalam menangani pasien, kenyamanan dalam
konsultasi, dan reputasi pengalaman dokter berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pasien (Putra dan Hutabarat, 2024). Selain dari kelima dimensi yang
telah dipaparkan diatas, kepuasan dan loyalitas pasien juga dipengaruhi oleh
citra atau brain image dari suatu rumah sakit.
Brand Image
Penggambaran terhadap brand berkaitan dengan persepsi pasien
terhadap rumah sakit yang mencerminkan kesan pasien terhadap suatu rumah sakit
secara keseluruhan (Fauziyah et. al., 2022). Rumah sakit dengan citra yang
baik, reputasi kuat, kualitas yang baik, kesan yang positif, dan pelayanan yang
ramah dan baik kepada pasien, akan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi yang
kemudian mendukung tercapainya loyalitas pasien terhadap rumah sakit tersebut.
Pelayanan petugas rumah sakit yang dapat memuaskan pasien melalui kecepatan
pelayanan, keramahan, dan kenyamanan dapat meningkatkan kepuasan dan
tercapainya loyalitas pasien terhadap rumah sakit.
Pernyataan tersebut selaras dengan penelitian sebelumnya, Nia Murniati
(2024), promosi merupakan elemen penting pada kepuasan pasien karena melibatkan
aktivitas yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa dari
perusahaan. Apabila produk atau jasa yang ditawarkan menarik konsumen untuk
membeli dan sesuai ekspektasinya, konsumen dapat merasa puas akan produk atau
jasa yang diperolehnya. Penelitian lain menyebutkan citra rumah sakit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien, artinya semakin
positif citra rumah sakit di mata pasien maka tingkat kepuasan pun akan semakin
tinggi (Apriditah et al.,2024).
Penelitian sebelumnya juga menyebutkan citra dan kualitas layanan rumah
sakit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pada
pasien BPJS rawat jalan maupun pasien rawa inap (Nindy et al., 2023).
Penelitian lain menyebutkan pasien yang puas dengan layanan rumah sakit setuju
untuk menggunakan kembali layanan di masa yang akan datang dan sangat
merekomendasikan nama rumah sakit tersebut sebagai pilihan utama (Wartiningsih
dan Setiawan, 2023).
Peningkatan kualitas pelayanan diperlukan oleh rumah sakit agar pasien yang
berkunjung untuk melakukan layanan kesehatan dapat merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan. Selain itu, membentuk brand tersendiri yang
merepresentasikan rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien
(Fauziyah et al., 2022).
Hubungan Kepuasan dan Loyalitas Pasien
Kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit dapat
memberikan keuntungan bagi rumah sakit dimana pasien yang menerima pelayanan
yang berkualitas tentu akan merasa puas sehingga timbul dorongan positif untuk
dapat memanfaatkan Kembali pelayanan tesebut (Romadhona et al., 2019). Ikatan
relasi yang menguntungkan antara pasien dan rumah sakit, dapat menguntungkan
rumah sakit dengan memanfaatkan kepuasan pasien untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan pasien serta meminimalisir hingga meniadakan hal-hal
yang tidak menyenangkan pasien sehingga tercipta pelayanan yang berkualitas.
Loyalitas itu sendiri adalah komitmen pasien untuk memanfaatkan ulang jasa
secara konsisten, walaupun terdapat pengaruh luar yang dapat berpotensi untuk
menyebabkan perubahan perilaku. Terdapat banyak keuntungan untuk rumah sakit
jika memiliki pasien yang loyal adalah mengurangi biaya promosi karena biaya
untuk memasarkan kepada pelanggan baru lebih mahal. Pasien dengan suka rela
akan mempromosikan rumah sakit tersebut kepada keluarga atau rekannya karena
merasa puas. Pasien yang loyal akan mudah memaafkan kekurangan-kekurangan yang
ada (Romadhona et al., 2019). Kepuasan pasien dapat menciptakan loyalitas
pasien, dimana pasien yang loyal akan menjadi agen yang handal dan ekonomis
bagi rumah sakit, sebaiknya bila pasien tidak puas akan cenderung untuk berpindah
ke rumah sakit lain (Kartika et al., 2023).
Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya, Lisma Laela Hasby
(2024), mengatakan bahwa kualitas pelayanan dan kepercayaan pasien berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan pasien dan loyalitas pada pasien.
Penelitian lain memaparkan bahwa meningkatkan kepuasan pasien dapat menjadi
strategi efektif untuk memperkuat loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Rumah
sakit memperbaiki dan mempertahankan kualitas layanan medis guna memastikan
tingkat kepuasan pasien yang tinggi, dapat meningkatkan loyalitas pasien, dan
memperkuat posisi rumah sakit karena pasien akan kembali memanfaatkan layanan
yang sama (Putra dan Hutabarat, 2024). Penelitian lain menyebutkan bahwa
terdapat dua faktor dominan yaitu kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
yang mempengaruhi tingkat loyalitas pasien (Rahma dan Prayoga, 2022).
KESIMPULAN
Dari analisa diperoleh kesimpulan
bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien adalah kemampuan
dari suatu rumah sakit dalam memberikan pelayanan, pemahaman, rasa aman dan
nyaman, serta didukung oleh fasilitas yang mendukung kesembuhan pasien. Kualitas
pelayanan rumah sakit yang terdiri dari dimensi tangible, reliability,
responsiveness, assurance, dan emphaty sangat berpengaruh terhadap
kepuasan dan mampu mencapai loyalitas pasien. Kepuasan dan loyalitas pasien
juga dipengaruhi oleh citra atau brain image dari suatu rumah sakit. Rumah
sakit dengan citra yang baik, reputasi kuat, kualitas yang baik, kesan yang
positif, dan pelayanan yang ramah dan baik kepada pasien, memiliki tingkat
kepuasan yang tinggi dan mencapai loyalitas pasien terhadap rumah sakit
tersebut. Kualitas pelayanan dan kepercayaan pasien berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pada pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Aprianditah, M., Yamin, A.
& Malonga, W.A.M. (2024). Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Citra
Dan Fasilitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Kasus Di Rumah Sakit HL Manambai
Abdulkadir). Jurnal Sains Dan Manajemen Vol. 12 No. 2, September 2024.
Arianto, N. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pasien (Studi
Kasus Pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Premier Bintaro). Jurnal Organisasi Dan
Manajemen, Vol.13 No. 1, Maret 2017, 1-9.
Fauziyah, N.L.L., Prayoga, D. & Mahendra, M.G.D. (2022). Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Dan
Loyalitas Pasien Rumah Sakit: Literature Review.
PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6, No.3, 1881-1889, Desember 2022.
Habsy, L.L.
(2024). Efektivitas Kualitas Pelayanan Serta Kepercaaan Pasien
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Di RSUD Al-Ihsan Jawa Barat.
Hakim, M.L.,
Cahyono, D. & Herlambang, T. (2019). Dampak Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Jember. Jurnal Sains Manajemen Dan Bisnis
Indonesia Vol. 9 No. 1, Juni 2019, 1-13.
Hasibuan, R.R., Hasanah,
Y.N., Dewi, Rustina & Purwatiningsih. (2023). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Loyalitas Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah, Jurnal
Manajemen Bisnis dan Keuangan. https://doi.org/10.51805/jmbk.v4i1.89
Herman, Kamase, J., Nujum, S. & Dewi, R. (2022). Pengaruh Kualitas
Layanan, Perbaikan Layanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien
Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Siang Kabupaten Pangkep. Jurnal
Ekonomi Global Vol. 1 No. 2, Februari 2022.
Kartika, R.C., Triana, D., Puspita, S.D., Jannah, M. & Ayu, D.P.
(2023). Upaya Peningkatan Loyalitas Pasien Melalui Peningkatan Kepuasan Pasien
Di Rumah Sakit. Jurnal
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol. 13
No. 3, Juli 2023. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM
Murniati, N. & Syafira, B. N. (2023). Gambaran Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Terhadap Bauran Pemasaran Rumah
Sakit ABC. Jurnal
Administrasi Bisnis Terapan
Vol. 5, No.10, 152-175, Periode Januari-Juni 2023.
Nindy, E., Hanafiah, A. & Alhabsyi, T.
(2023). Pengaruh Citra Rumah Sakit, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien BPJS Rawat Inap. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 11 No. 1, Maret 2023.
Parantri, A., Prayogo, D.A. & Mulyanti, D.
(2023). Analisis Pengaruh
Faktor Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Dalam Perspektif
Manajemen Rumah Sakit: Systematic Literature Review. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (Jurrikes) Vol. 2, No. 1, 223-235, April 2023.
Putra, D. K. & Hutabarat, Z. (2024). Pengaruh kualitas layanan terhadap
kepuasan dan loyalitas pasien di rumah sakit ibu dan anak XYZ di Jakarta. Journal of Human
Resource Vol. 4, No. 2, 111-123. September 2024, Faculty of Econimic
and Business Pelita Harapan University.
Rahma, D.A. & Prayoga, D. (2022). Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Loyalitas Pasien
Rawat Inap Di Rumah Sakit :
Scoping Review. Poltekita: Jurnal Ilmu
Kesehatan Vol. 16, No. 3, November 2022, 384-391. http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JIK
Romadhona, N., Muhardi, & Kesumah, N. (2019). Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit. Jurnal Integrasi
Kesehatan & Sains, Vol. 1 No. 2 Tahun 2019,
114-120. http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/jiks��
Sari, M.R., Ardiwirastuti, I. & Harviandani, B.S. (2020). Hubungan
Kepuasan Pasien Dengan Loyalitas Pasien Di RSGM Iik Bhakti Wiyata Kediri.
Jurnal Wiyata, Vol.7 No.1 2020, 56-61.
Suyata, M.T. & Bernarto, I. (2024) Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien non-operasi di Klinik Estetika dan bedah plastic
Nulook di Denpasar, Bali Indonesia. Intisari Sains Media 2024, Vol. 15, No. 2,
694-701.
Wartaningsih, W. & Setiawan, F.E.B. (2023), Analisis Kepuasan dan
Loyalitas Pasien di Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Jurnal Manajemen Kesehatan
Yayasan RS. Dr. Soetomo Vol. 9 No. 1, April 2023, 196-208.
Widadi, R.H.S. & Wadji, F. (2015). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada
Loyalitas Pelanggan Klinik Saraf Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr R.M. Soedjarwadi. Daya Saing Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 17, No. 1, Juni
2015), 28-37.
Yulianto, & Yosepha, S. Y. (2022), Pengaruh Citra Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien RS Tk. IV Cijantung Kesdamjaya Jakarta,
Jurnal Ilmiah M-Progress Vol. 12, No.2, Juni 2022, 132-138. Manajemen FE
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.