Teriany Widjaya1,
Aprilita Rina Yanti2, Wahyuni Dian3
Universitas Esa Unggul
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
kata
kunci: Caring,
pengalaman pasien, kualitas pelayanan, kepercayaan pasien keywords: Search,
patient experience, service quality, patient trust |
|
ABSTRAK |
|
Meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit serta persaingan bisnis yang semakin ketat, maka pelayanan
kesehatan di rumah sakit harus mampu memberikan kepada pasien terkait pelayanan kesehatan yang prima. Oleh karena
itu, rumah sakit dituntunt selalu menjaga kepercayaan dengan meningkatkan perilaku caring
dan pengalaman pasien
agar kualitas pelayanan
rumah sakit menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
mengenai pengaruh perilaku caring dan pengalaman pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap rumah sakit dengan kepercayaan pasien sebagai variabel intervening. Metode penelitian
yang digunakan yakni metode deskriptif
kuantitatif. Responden
dalam penelitian ini merupakan
pasien rawat inap rumah sakit. Pemilihan sampel penelitian menggunakan teknik purposive
sampling sehingga responden
pada penelitian ini sebanyak
250 pasien rawat inap rumah sakit. Teknik analisis
yang digunakan adalah Partial Least Square � Structural Equation Modeling
(PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa caring dan pengalaman pasien berpengaruh terhadap kepercayaan, caring
tidak berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan, namun pengalaman pasien berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, serta caring dan pengalaman pasien berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dengan kepercayaan sebagai variabel
intervening. Hal ini berarti peningakatn kualitas pelayanan didapatkan melalui kepercayaan pasien dengan perilaku caring dan pengalaman pasien, Implikasi hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit dapat melakukan
peningkatan kualitas pelayanan dengan cara perbaikan pada indikator setiap variabel. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa perilaku pengalaman pasien memberikan pengaruh terbesar
terhadap kualitas pelayanan. The increasing public knowledge of health
services, especially hospitals and increasingly fierce business competition,
health services in hospitals must be able to provide patients with excellent
health services. Therefore, hospitals are required to always maintain trust
by improving caring behavior and patient experience so that the quality of
hospital services becomes better. The purpose of this study is to analyze the
influence of caring behavior and patient experience on the quality of
hospital inpatient services with patient trust as an intervening variable.
The research method used is a quantitative descriptive method. The
respondents in this study were hospital inpatients. The selection of the
research sample used the purposive sampling technique so that the respondents
in this study were 250 hospitalized patients. The analysis technique used is
Partial Least Square � Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results
showed that caring and patient experience had an effect on
trust, caring had no effect on service quality, but patient experience had an
effect on service quality, and caring and patient experience had an effect on
service quality with trust as an intervening variable. This means that the
improvement of service quality is obtained through patient trust with caring
behavior and patient experience, The implications of the research results
show that hospital management can improve service quality by improving the
indicators of each variable. The findings show that patient experience behavior
has the greatest influence on service quality. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access
article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Pelayanan rumah sakit yang terus menerus salah satunya merupakan pelayanan keperawatan, yang merupakan pelayanan kesehatan
yang unik dan berbeda dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh dokter
ataupun profesi lainnya. Filosofi dari keperawatan
adalah humanism dan care. Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap �care�, atau kepedulian, dan kasih sayang terhadap
klien (Perry,2012). Dan caring sudah menjadi salah
satu penilaian bagi pengguna jasa pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan juga dapat dibangun oleh pengalaman pasien yang positif.
Di beberapa negara berkembang dimana perawatan berfokus pada pasien, ukuran
kualitas pelayanan tidak hanya pada puas tidaknya pasien tapi lebih kepada
bagaimana pengalaman mereka selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Bahwa
dengan pengalaman pasien positif yang diterima pasien, organisasi mampu
membangun kualitas berbasis pelayanan bersedia merekomendasikan baik kepada
keluarga, kerabat ataupun orang lain. Kepercayaan pasien terhadap penyedia jasa
akan meningkatkan nilai hubungan yang terjalin dengan penyedia jasa. Tingginya
kepercayaan akan dapat berpengaruh terhadap menurunnya kemungkinan untuk
melakukan perpindaah terhadap penyedia jasa lain.
Beberapa penelitian dilakukan untuk mengkaji berbagai pengaruh hubungannya
dengan caring, diantaranya seperti Caring berpengaruh terdahap Kualitas Pelayanan
Yanis K, dkk (2023); Pengalaman Pasien terhadap Pelayanan dan Perawatan Rawat
Inap Wan Nor,dkk (2022); Gomoi,dkk (2021) Pengaruh kualitas pelayanan dan
pengalaman konsumen; Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan (Aryawan,
2024); Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan Wilujeng (2019).
Berbagai penelitian tersebut telah menggali beberapa pengaruh kualitas
pelayanan rumah sakit, termasuk caring, pengalaman pasien serta kepercyaan
pasien. Caring pasien merupakan salah satu pelayanan yang dapat diberikan dari
rumah sakite terhadap pasien untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
Pengalaman pasien mencakup berbagai interaksi yang dimiliki pasien dengan
sistem layanan kesehatan, termasuk layanan dari rencana kesehatan dan dari
dokter, perawat, tenaga medis, kantor dokter, dan fasilitas layanan kesehatan
lainnya (Wong & Haggerty, 2013). Bagi rumah sakit perilaku caring dan
pengalaman pasien berperan sebagai umpan balik pasien yaitu tentang apa yang
sebenarnya terjadi selama mendapat perawatan, baik terkait dengan fakta
objektif maupun pandangan subjektif mengenai hal tersebut.
Teori Swanson�s caring merupakan teori yang fokus pada kepentingan dalam
memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan pasien, teori ini memberikan
kontribusi yang unik dalam membangun hubungan antara perawat. Selain itu, teori
Swanson�s tujuan dari hasil caring perawat
untuk meningkatkan kesejahteraan pasien selama menerima asuhan keperawatan atau
pelayanan kesehatan.
Rumah sakit mampu mengahrgai pasiennya akan dapat meningkatkan kepercayaan
pasien yang dilayaninya. Kualitas pelayanan juga dibentuk dari keberhasilan
rumah sakit dalam membentuk pelayanan yang prima yang terdiri dari beberapa
factor, misalnya sejarah rumah sakit, kelengkapan sarana dan prasarana, dan
keberhasilan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai fenomena yang
terjadi di lapangan dan memperoleh pemahaman menyeluruh tentang pengaruh
lingkungan kerja dan work-life balance terhadap kepuasan kerja dengan stres
kerja sebagai variabel intervening. Penelitian ini berfokus pada persepsi
individu dalam organisasi, serta pengalaman subjektif yang dihadapi oleh para
karyawan terkait dengan variabel yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Validitas Konvergen
Hasil uji validitas konvergen, diketahui bahwa seluruh indikator pada tiap
dimensi variabel telah memenuhi
syarat validitas konvergen atau seluruh indikator valid. Hal ini dikarenakan
seluruh indikator memiliki nilai loading faktor lebih dari 0,5.
Pengujian Validitas Diskriminan
Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas Diskriminan Berdasarkan Fornell-Lacker Criterian
Caring |
Kepercayaan |
Kualitas Pelayanan |
Patient Experience |
|
Caring |
0,696 |
|||
Kepercayaan |
0,643 |
0,889 |
||
Kualitas Pelayanan |
0,605 |
0,815 |
0,904 |
|
Patient Experience |
0,652 |
0,886 |
0,854 |
0,806 |
Validitas diskriminan dapat dilihat melalui uji Fornell-Lacker
Criterian, yakini model
mempunyai validitas diskriminan yang baik jika nilai kuadrat AVE masing-masing konstruk eksogen (nilai pada diagonal) melebihi korelasi antara konstruk tersebut dengan konstruk lainnya (nilai di bawah diagonal) (Hair, 2019).
Pengujian Reliabilitas
Tabel 2. Hasil Pengujian
Reliabilitas
Variabel Laten |
Cronbach's alpha |
Composite reliability |
Caring |
0,957 |
0,96 |
Kepercayaan |
0,934 |
0,95 |
Kualitas Pelayanan |
0,944 |
0,957 |
Pengalaman pasien |
0,975 |
0,977 |
Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS.4.0
Pada Tabel 2. menunjukkan bahwa seluruh variabel
penelitian memiliki nilai Cronbach's
alpha dan Composite Reliability
lebih dari 0,7. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh konstruk indikator reflektif telah memenuhi reliabilitas yang disyaratkan sehingga analisis dapat dilakukan ke tahap berikutnya yakni evaluasi model structural (inner model).
Uji Multikolineritas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
|
Kepercayaan |
Kualitas Pelayanan |
Caring |
1.739 |
1.801 |
Pengalaman Pasien |
1.739 |
4.900 |
Kepercayaan |
- |
4.802 |
Sumber: data olahan
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh seluruh nilai VIF kurang dari 5 (VIF<5).
Dengan demikiam dapat dikatakan tidak terjadi masalah multikolineritas pada
penelitian ini.
Evaluasi Model Struktural
Pengujian Nilai Standardized
Root Mean Square Residual (SRMR)
Tabel 4. Nilai Standardized Root Mean Square Residual (SMRM)
Estimated Model |
|
SRMR |
0,086 |
Sumber: Hasil Pengolahan PLS.3.0
Hasil uji Goodness of fit model pada Tabel 4. menunjukkan bahwa
nilai SRMR pada estimated
model sebesar 0,086 (<0.1). Kedua nilai tersebut
kurang dari 0.1. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa
model dinyatakan fit dan layak
digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian.
Pengujian Nilai Predictive
Relevance (Q�)
Tabel 5. Nilai Q Square Predictive Relevance (Q2)
Variabel Endogen |
Q� |
Kepercayaan |
0,620 |
Kualitas Pelayanan |
0,604 |
Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS.4.0
Berdasarkan Tabel 5. diperoleh variable endogen kepercayaan memiliki nilai Q2 sebesar 0,620 dan kualitas pelayanan sebesar 0,604.
Hasil perhitungan menunjukkan prediksi nilai relevansi (Q2)
keempat variabel endogen lebih dari 0. Dapat dikatakan model memiliki nilai
prediksi yang relevan atau model fit dan layak dilakukan pengujian hipotesis.
Koefisien determinasi R Square
Adjusted (R2)
Tabel 6. Nilai R Square Adjusted (R�)
Variabel Endogen |
R Square Adjusted
(R�) |
Kepercayaan |
0,790 |
Kualitas Pelayanan |
0,744 |
Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS.4
Berdasarkan Tabel 6. dapat dinyatakan bahwa caring dan patient experience secara simultan mempengaruhi dengan tinggi variabel kepercayaan, yakni
sebesar 0,794 atau 79,0%, sedangkan sisanya 21% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
Selanjutnya, caring, patient experience dan kepercayaan
secara simultan mempengaruhi dengan tinggi variabel kualitas
pelayanan, yakni sebesar
0,744 atau 74,4%, sedangkan sisanya 25,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
Tingkat Signifikasi Koefisien Jalur (Pengujian Hipotesis)
Hasil penelitian,
dengan menggunakan metode Partial Least Square -
Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan menggunakan
software statistik SmartPLS
versi 4. Pada tabel 7. uji hipotesis Caring -> Kepercayaan
-> Kualitas Pelayanan, diperoleh nilai t statistics sebesar 1,799 (≥1,645) dan p-value sebesar 0,037 (≤0,05) dan��� Patient Experience -> Kepercayaan -> Kualitas Pelayanan, diperoleh nilai t statistics sebesar 2,538
(≥1,645) dan p-value sebesar 0,006
(≤0,05). Sehingga, sesuai
dengan pengambilan keputusan
dengan menggunakan uji signifikan
5%, dapat disimpulkan bahwa
variabel kepercayaan memediasi pengaruh caring dan pengalaman pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap atau dapat dikatakan� caring dan pengalaman pasien berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan rawat inap dengan kepercayaan sebagai variabel intervening. Dengan demikian
hipotesis pertama penelitian
(H1) diterima atau data mendukung
hipotesis.
Pada tabel
7.� uji hipotesis
Caring -> Kepercayaan, diperoleh
nilai t statistics sebesar
2,591 (≥1,645) dan p-value sebesar 0,005
(≤0,05). Sehingga, sesuai
dengan pengambilan keputusan
dengan menggunakan uji signifikan
5%, dapat disimpulkan bahwa
caring berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan pasien rawat inap.
Dengan demikian hipotesis kedua penelitian (H2) diterima atau data mendukung hipotesis. Lebih lanjut, nilai koefisient path bernilai positif 0,114, yang artinya
caring berpengaruh positif terhadap kepercayaan pasien rawat inap.
Pada tabel
7. uji hipotesis Patient Experience -> Kepercayaan, diperoleh nilai t statistics sebesar 18,032
(≥1,645) dan p-value sebesar 0,000
(≤0,05). Sehingga, sesuai
dengan pengambilan keputusan
dengan menggunakan uji signifikan
5%, dapat disimpulkan bahwa
patient experience berpengaruh signifikan
terhadap kepercayaan pasien rawat inap.
Dengan demikian hipotesis ketiga penelitian (H3) diterima atau data mendukung hipotesis. Lebih lanjut, nilai koefisient path bernilai positif 0,811, yang artinya
patient experience berpengaruh positif
terhadap kepercayaan pasien rawat inap.
Pada tabel
7. uji hipotesis Caring -> Kualitas
pelayanan, diperoleh nilai t statistics sebesar 1,202
(<1,645) dan p-value sebesar 0,115 (>0,05). Sehingga, sesuai dengan pengambilan keputusan dengan menggunakan uji signifikan 5%,
dapat disimpulkan bahwa
caring tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas pelayanan. Dengan demikian hipotesis keempat penelitian (H4) ditolak atau data
tidak mendukung hipotesis.
Tabel 7. Hasil Pengujian
Hipotesis
Hipotesis |
Hubungan |
Koefisien Path |
T
statistics |
P values |
Keterangan |
Pengaruh Mediasi |
|||||
H1 |
Caring -> Kepercayaan -> Kualitas Pelayanan |
0,029 |
1,799 |
0,037 |
Diterima |
Pengalaman Pasien -> Kepercayaan -> Kualitas
Pelayanan |
0,209 |
2,538 |
0,006 |
Diterima |
|
Pengaruh Langsung |
|||||
H2 |
Caring -> Kepercayaan |
0,114 |
2,591 |
0,005 |
Diterima |
H3 |
Pengalaman Pasien -> Kepercayaan |
0,811 |
18,032 |
0,000 |
Diterima |
H4 |
Caring -> Kualitas Pelayanan |
0,054 |
1,202 |
0,115 |
Ditolak |
H5 |
Pengalaman pasien� -> Kualitas
Pelayanan |
0,591 |
5,884 |
0,000 |
Diterima |
H6 |
Kepercayaan -> Kualitas Pelayanan |
0,257 |
2,545 |
0,006 |
Diterima |
*Signifikan pada α=5% (p-value ≤0,05)
Pada tabel
7. uji hipotesis Patient
Experience -> Kualitas pelayanan,
diperoleh nilai t
statistics
sebesar 5,884 (≥1,645) dan p-value sebesar 0,000 (≤0,05). Sehingga, sesuai dengan pengambilan keputusan dengan menggunakan uji signifikan 5%,
dapat disimpulkan bahwa patient experience berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian hipotesis kelima penelitian (H5) diterima atau data mendukung hipotesis. Lebih lanjut, nilai koefisient path bernilai positif 0,591, yang artinya patient experience berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan rawat inap.
Pada tabel
7. uji hipotesis Kepercayaan
-> Kualitas pelayanan, diperoleh nilai t
statistics
sebesar 2,545 (≥1,645) dan p-value sebesar 0,006
(≤0,05). Sehingga, sesuai dengan pengambilan keputusan dengan menggunakan uji signifikan 5%,
dapat disimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas pelayanan rawat inap. Dengan demikian hipotesis kelima penelitian (H6) diterima atau
data mendukung hipotesis.
Lebih lanjut, nilai koefisient
path bernilai
positif 0,257, yang artinya kepercayaan berpengaruh
positif terhadap kualitas pelayanan rawat inap.
KESIMPULAN��
Hasil analisa menyimpulkan kepercayaan memediasi pengaruh caring
dan pengalaman pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap atau dapat dikatakan� caring dan pengalaman pasien berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan rawat inap dengan kepercayaan sebagai variabel interving. Dalam penelitian ini sejalan dennga penelitian terdahulu Andreas C (2015), Wan N, et al (2022) yang mengatakan pasien yang memiliki pengalaman positif akan menilai rumah sakit berkualitas tinggi dan pengalaman pasien yang positif memiliki peran penting dalam perawatan dan layanan. Serta membangkitkan dan meningkatkan kepercayaan memerlukan intervensi yang
meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil analisa menyatakan caring
berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan
pasien rawat inap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
disesuaikan dengan penelitiannya Mott B (2016) dan
Agusta, et al (2019) yang
berpengaruhnya caring dengan kepercayaan pasien. Perilaku caring fokus pada kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan dan
kesejahteraan pasien, teori ini memberikan kontribusi yang unik dalam membangun
hubungan antara perawat. Sehingga caring
merupakan inti fenomena keperawatan, tetapi bukan sesuatu yang unik dalam
praktik keperawatan. Hasil analisa menyimpulkan pengalaman pasien berpengaruh
signifikan terhadap kepercayaan pasien rawat inap RS Misi Lebak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang disesuaikan
dengan penelitiannya Amelia (2023) yang menyatakan
hasil penelitiannya mengatakan pengalaman pelanggan berdampak positif terhadap
persepsi kualitas, kepuasan keseluruhan, dan perilaku loyalitas dan Wan N, et al (2022) yang menyatakan pengalaman
positif akan menilai rumah sakit berkualitas tinggi dan pengalaman pasien yang
positif memiki peran penting dalam perawatan dan layanan. Hasil analisa menyimpulkan bahwa caring tidak berpengaruh
positif terhadap kualitas pelayanan pasien rawat inap. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Andreas C (2015) yang menyatakan membangkitkan dan
meningkatkan kepercayaan memerlukan intervensi yang meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan, individualitas dan status kesehatan pasien. Begitu juga
dalam penelitian Yanis K (2023) mengatakan caring
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Hasil
analisi variabel pengalaman pasien berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan pasien rawat
inap. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang disesuaikan dengan teori penelitiannya Amelia (2023) dan Wan N, et al
(2022) yang berpengaruhnya pengalaman pasien terhadap kualitas pelayanan.
Pengalaman pasien mencakup berbagai interaksi yang dimiliki pasien dengan
sistem layanan kesehatan, termasuk layanan dari rencana kesehatan dan dari
dokter, perawat, tenaga medis, kantor dokter, dan fasilitas layanan kesehatan
lainnya. Dimana hal ini berdampak positif terhadap persepsi kualitas, kepuasan
keseluruhan, dan perilaku loyalitas. Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan
kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pelayanan pasien rawat inap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
disesuaikan dengan penelitiannya An-Jin Shie, et al (2022) dan Fenny K, et al (2023) yang menyatakan pengaruh
signifikan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terhadap pasien dengan
kepercayaan. Hasil pengolahan
data pada penelitian ini juga menyimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh
positif terhadap kualitas pelayanan pasien rawat inap.
DAFTAR PUSTAKA
Andreano
P R, Pardede R. 2023. Service quality and patient
trust on patient loyalty mediated by patient satisfacation
on inpatients
Amstrong,
dan Kotler. 2003.� Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1. Edisi Kesembilan, Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Aryawan.2024.
Analysis of Trust and Quality of Service on Patient Satisfaction at Barito
Selatan Hospital in Central Kalimantan
Bates, J. E., &
Hoffman, D. 1999. Managing services marketing: Text and readings.
Berg
L, Danielson E.2007. Patients and nurses experience of the caring relationship
in hospital : A ware striving for trust
Bowling A. 2012. The
measurement of patients� expectations for health care: a review and
psychometric testing of a measure of patients� expectations. UK
Brandao
A, Riberio L. The Impact of Patient Experience on Loyalty in� the Context of Medical-Aesthetuc Health Service. 2023. Vol 10 :1-10
Bruce
L. Bowerman, Richard O'Connell, Anne M. Drougas, William M. Duckworth, Emilly
S. Murphree. 2019. Business Statistics and Analytics in Practice. McGraw-Hill ,
Centers for Medicare
& Medicade Services. 2020. HCAHPS: Patients� perspectives of care survey�Centers for
Medicare and Medicaid Services.
Chang
Ching-Sheng, Chen Su-yueh, Lan Yi-Ting. 2013. Service
quality, trust, and patient satisfication in
interpersonal-based medical service encounters
Charalambous
A, et al. 2016. An international study of hospitalized cancer patient�s health
status, nursing care quality, perceived individuality in care and trust in nurses : A path analysis
Chin,
W. W. 1998. The Partial Least Squares Aproach to
Structural Equation Modeling. Modern Methods for Business Research, 295, 336
Colquitt,
Jason A., Jeffery A. Lepine and Michael J. Wesson. 2009. Organizational
Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.
Ehsan
Z, Abbas D, et al. The Effect of Hospital Service Quality on Patient�s Trust
Ellina Agusta D, et al. 2019. Evaluation of
Patient Satisfication and Nurse Caring Behaviour :
Based on Swanson�s Theory
Fawcett,
J and Desanto-Madeya,S. 2005. The Structure of contemporary nursing knowledge,
Contemporary nursing knowledge Analysis and evalution
of nursing models and theories. Davis, Philadelphia.
Garson, G. D. 2016. Partial least
squares. Regression and structural equation models
George,
Jennifer M., dan Jones, Gareth R.. 2005.Understanding
and Managing Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Gomoi
N J, Tampy J R E, Punuimdoong
A Y. Pengaruh kualitas pelayanan dan pengalaman konsumen terhadap kepuasan konsumen (pasien) rawat inap
Irina C Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr.R.D. Kandou
Manado
Hair
Jr, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. and Sarstedt, M. 2014. A primer on
partial least squares structural equation modelling (PLS-SEM). Sage Publication
Institute of Medicine. 2019. Crossing the quality
chasm: a new health system for the 21st century.
Johnson,
D. W. 1993. Reaching Out: Interpersonal Effectiveness, Self Actualization (5th
ed). Boston: Allyn & Bacon.
Kristinawati F, Ginardi W D, Fushen.2023. The Effect Service Quality and
Patient Satisfication on Patient Loyality
Mediated by Patient Trust at Rumah Indonesia Sehat (RIS).
Kusnant0.2019.
Perilaku Caring Perawat Profesional. Penerbit Universitas
Airlangga. Surabaya.
Kaban
DY, Lubis A N, Sembiring B K F. 2022. The Influence
of Quality of Service and Hospital Image on Patient Loyality
with Satisfication Patients as Intervening Variables
(Case Study of Sri Ratu Hospital Medan)
Keller S, O'Malley A, Hays RD, Mathew RA, Zaslavsky AM,
Hepner AM, et al. Methods used to streamline the CAHPS Hospital Survey. Health Serv Res. 2005;40:2057�2077.
Kotler, P. 2005.� Manajemen Pemasaran.� Penerbit :� PT. Prenhallindo.
Jakarta.
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2012. Marketing
Management, 12th Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, P., & Keller, K. 2012. Manajemen Pemasaran,
Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Leininger,
M.1984. Transcultural Nursing: An Essential Knowledge and Practise
Field Today. New York : Grube & Stratton.
Lestariningsih T, et al.2018.
Study of Service Quality and Patient Satisfication to
Trust And Loyality in Public
Hospital, Indonesia.
McShane,
S. L., & Mary, A. V. G. 2005. Organizational Behavior: Emerging Realities For The Workplace Revolution (3th ed). New York: McGraw Hill
Book Company.
McShane,
Steven L., dan Glinow, Mary Ann Von. 2006. Organizational Behavior. New York:
McGraw-Hill, 2008. Mollering, Guido, Trust: Reason,
Routine, Reflexivity. Oxford, Elsevier,
Miller,
C.A. 1995. Nursing Care Of Older Adult Theory And Practice.(2nd
ed). Milladelphia: JB. Lippincott
Mott
B.2016. Measurement of Swanson�s Theory of Caring Using Primiparous Mothers.
Niluh P C, Byba
M S. 2022. Pengaruh Caring Perawat
dalam Merawat Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi.
Pattaray, A. 2021. Konsep Pelayanan Bagi Wisatawan penyandang
Disabilitas. CV Literasi Nusantara Abadi.
Potter
& Perry. 2010. Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta : Salemba medika.
Robbins,
Stephen P., dan Judge, Timothy A. 2007. Organizational Behaviour.
New Jersey: Pearson Education, Inc., Upper River.
Robbins & Judge, T.A. 2008. Perilaku organisasi. (D.
Angelica, dkk, Penerjemah). Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Sari
W P, Farida N, Jati S P. 2019. The Influence of Hospital Trust and Service
Quality to Patient Satisfication and Loyalty
Schultz,
Duane dan Schultz, Sydney Ellen. 2006. Psychology & Work Today..New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Schermelleh-Engel, K.,
Moosbrugger, H., & M�ller, H. (2003). Evaluating the Fit of Structural
Equation Models: Tests of Significance and Descriptive Goodness-of-Fit Measures
Shie
An-Jin, et al. 2022. Exploring the Relationship Between Hospital Service
Quality, Patient Trust, and Loyalty From a Service
Encounter Perspective in Eldery With Chronic Diseases
The Beryl
Institute. 2020.Defining patient experience.
Usman
I. Hospital Image as a Moderating
Variable in the effect of hospital service quality on the customer perceived
value, customer trust and customer loyalty in hospital service
Utari U, Rivai F, Sapada N S A. Pengaruh pengalaman
pasien terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar
Watson,
J. 2004. Theory of Human Caring.
Wan N F, Wan N, et al. Patient Experience of Inpatient
Care and Service Received at a Teaching Hospital in Malaysia
: A Cross Sectional Study.
Yanis
K, et al. Effectiveness of ASWAJA An Nahdliyah- based
caring training on caring behavior, performance in patient safety and service
quality.