ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
LABORATORIUM FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
Ridwansyah Nuhun1, La Welendo2,
Jalbanirah3, Meri Apriani4, Muh. Alfian Ali5
Universitas Halu Oleo, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
kata
kunci: analisa manajemen risiko, proyek konstruksi, skala likert. keywords: risk management analysis,
construction projects, likert scale. |
|
ABSTRAK
|
|
Setiap proyek
konstruksi menghadapi berbagai faktor risiko yang berasal dari aspek internal maupun eksternal, yang keduanya dapat berdampak signifikan terhadap kinerja dan pencapaian target proyek. Risiko ini dapat memengaruhi produktivitas, biaya, kualitas, serta keberhasilan proyek secara keseluruhan. Skripsi ini bertujuan untuk secara komprehensif mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang paling dominan pada
proyek Pembangunan Gedung Laboratorium
Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Halu Oleo (UHO). Proses penelitian
dimulai dengan menyebarkan
kuesioner untuk mengidentifikasi
risiko yang dianggap relevan oleh pihak-pihak terkait proyek. Sebanyak 54 risiko teridentifikasi dalam proyek
ini. Hasil ini kemudian dianalisis
lebih lanjut menggunakan skala
Likert untuk memperkirakan frekuensi
serta dampak dari setiap risiko
yang mungkin terjadi. Berdasarkan
analisis tersebut,
beberapa risiko ditemukan
sangat dominan, diantaranya
Cuaca tidak menentu, Terbatasnya ruang untuk menyimpan material, Penundaan
dalam pengiriman material oleh pemasok,
Tidak diterapkannya aturan
keselamatan di lapangan dan
Kesalahan dalam melakukan
perhitungan desain. Penelitian ini juga menekankan pentingnya pengendalian proaktif terhadap risiko utama yang telah diidentifikasi, dengan tujuan memitigasi potensi kerugian yang dapat semakin membesar. Pendekatan pengendalian yang diterapkan meliputi langkah-langkah pencegahan dan mitigasi untuk menciptakan
strategi manajemen risiko
yang lebih efektif dan berkelanjutan,
sehingga mampu mendukung keberhasilan proyek dalam lingkungan konstruksi yang dinamis dan menuntut. Every construction project faces a variety
of risk factors that come from internal and external aspects, both of which
can have a significant impact on the performance and achievement of project
targets. These risks can affect productivity, cost, quality, and overall
project success. This thesis aims to comprehensively identify, analyze, and
manage the most dominant risks in the construction project of the Laboratory
Building of the Faculty of Public Health at Halu
Oleo University (UHO). The research process begins by distributing
questionnaires to identify risks that are considered relevant by parties
related to the project. A total of 54 risks were identified in this project.
These results were then further analyzed using the Likert scale to estimate
the frequency and impact of any possible risks. Based on the analysis,
several risks were found to be very dominant, including erratic weather, limited
space to store materials, delays in material delivery by suppliers, non-implementation
of safety rules in the field and errors in performing design calculations.
The study also emphasizes the importance of proactive control over the key
risks that have been identified, with the aim of mitigating potential losses
that can be even larger. The control approach implemented includes prevention
and mitigation measures to create a more effective and sustainable risk
management strategy, thereby supporting the success of the project in a
dynamic and demanding construction environment.. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Era globalisasi telah mendorong perkembangan pesat dalam dunia konstruksi, yang dalam pelaksanaannya kerap menghadapi tantangan kompleks terkait waktu, biaya, dan mutu. Ketiga elemen ini menjadi indikator utama keberhasilan proyek yang merujuk pada tercapainya target waktu, anggaran yang efisien, dan kualitas hasil sesuai standar (Darma Sabri et al., 2024). Untuk mencapai tujuan tersebut, penerapan manajemen proyek konstruksi menjadi sangat penting sebagai metode yang efektif dalam mengelola kegiatan proyek, termasuk di dalamnya pendekatan komprehensif dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani risiko (Dahlan, 2019). Pengelolaan risiko yang baik mampu meminimalkan kendala yang mungkin muncul selama proses pengerjaan proyek, sehingga menjaga stabilitas waktu, biaya, dan mutu yang diharapkan (Mesiono et al., 2023).
Proyek pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO yang dirancang dalam dua lantai ini terletak di samping Gedung Dekanat Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO, tepatnya di Jl. H.E.A Mokodompit, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Selama proses pembangunannya, proyek ini dihadapkan pada berbagai risiko yang kompleks, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis. Risiko teknis meliputi faktor-faktor seperti ketersediaan material yang cukup dan tepat waktu, kesiapan peralatan konstruksi, kecukupan tenaga kerja yang terampil, serta beban pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai jadwal dan standar kualitas (Sumarningsih et al., 2016). Sementara itu, risiko non-teknis juga memerlukan perhatian besar, termasuk dampak dari kondisi cuaca yang tidak menentu, tantangan dalam pengelolaan anggaran keuangan proyek, interaksi dengan lingkungan sekitar yang dinamis, serta aktivitas perkuliahan yang berjalan di sekitar lokasi proyek, yang dapat mempengaruhi kelancaran proses konstruksi. Kendala tambahan yang dapat menyebabkan keterlambatan adalah distribusi material dari luar daerah yang mungkin mengalami hambatan, yang pada akhirnya berpotensi menggeser jadwal penyelesaian proyek (Arianie & Puspitasari, 2017).
Dengan mempertimbangkan
latar belakang di atas, penting
untuk melakukan kajian mengenai potensi risiko yang dapat muncul selama pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang paling dominan serta sering muncul
dalam proyek tersebut,
dengan tujuan menyediakan solusi yang lebih optimal dalam pengelolaan
risiko.
Rumusan Masalah
Dengan
mempertimbangkan pentingnya manajemen risiko proyek, dilakukan proses analisis,
identifikasi, dan pengelolaan risiko yang mencakup:
1. Apa saja jenis
risiko yang muncul selama pelaksanaan proyek Pembangunan Gedung
Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO ?
2. Analisis risiko yang paling menonjol dalam proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat ?
3. Bagaimana pengendalian risiko proyek pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan
Masyarakat UHO ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah:
1. Mengidentifikasi berbagai risiko yang
muncul selama pelaksanaan proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO.
2. Menganalisis risiko yang paling sering dan dominan terjadi dalam proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO.
3. Mengetahui pengendalian risiko proyek pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO.
METODE PENELITIAN
Konsep Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai risiko yang dapat timbul dalam proses konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO. Pada tahap identifikasi, fokus diarahkan untuk mengungkap jenis-jenis risiko potensial yang mungkin muncul selama proyek berlangsung. Sementara itu, tahap analisis bertujuan untuk mengevaluasi dan menentukan tingkat risiko yang paling dominan dan berdampak signifikan. Selanjutnya, penelitian ini juga mengembangkan strategi pengelolaan khusus untuk menangani risiko-risiko utama tersebut, sehingga dampak negatif terhadap keberlanjutan proyek dapat diminimalkan dan dikendalikan dengan lebih efektif.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penting untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan penelitian, terutama dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan secara langsung melalui distribusi kuesioner kepada staf dan karyawan yang terlibat dalam Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO. Penelitian ini menggabungkan data primer dan sekunder, serta dilengkapi dengan survei pendahuluan untuk mendalami hasil analisis dengan lebih mendalam.
1.
Data Primer�
Data primer diperoleh
melalui kuesioner kepada staf terpilih
sebagai responden dengan fokus
pada risiko yang terkait
dengan proyek. Tujuan dari penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengidentifikasi potensi
risiko yang dapat muncul selama pelaksanaan proyek.
2.
Data Sekunder�
Studi ini memperoleh data sekunder berasal dari kajian literatur serta dokumentasi risiko yang telah dicatat dari proyek-proyek serupa. Data sekunder ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman tentang risiko yang ada dan pendekatan pengelolaan yang dapat diterapkan.
3.
Survei Pendahuluan�
Survei ini dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel risiko yang spesifik terjadi dalam proyek, sebagai pelengkap terhadap variabel yang sudah ada berdasarkan hasil studi literatur.
4.
Teknik Pengumpulan Data�
Data dikumpulkan langsung dari proyek yang sedang berjalan, yaitu Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO. Metode utama yang diterapkan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada staf proyek untuk mendapatkan informasi langsung mengenai risiko yang ada.
Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam studi ini dirancang untuk mempermudah proses pengumpulan dan penyusunan data. Berikut adalah rincian langkah-langkah penelitian yang dilakukan:
1.
Identifikasi Risiko
Proses ini dilakukan melalui studi literatur dan penyebaran kuesioner untuk mengidentifikasi risiko kepada responden yang telah dipilih.
2.
Analisa risiko
Analisis dilakukan dengan cara::
a. Menyebarkan kuesioner yang berfokus
pada frekuensi dan dampak risiko (Tahap Analisa).
b.
Menilai
risiko yang paling signifikan berdasarkan tingkat frekuensi kejadian dan
besarnya dampak yang ditimbulkan.
c. Pengendalian risiko dominan dengan menggunakan diagram Risk Map Probability dan Impact.
Skala Likert diterapkan untuk menilai risiko dominan berdasarkan tingkat frekuensi kejadian dan besarnya dampak yang muncul.
3.
Pengendalian/Respon
Risiko Proyek
Langkah ini bertujuan untuk menentukan cara pengendalian risiko proyek dengan memberikan penanganan yang sesuai berdasarkan tingkat keparahan risiko yang dihadapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data Penelitian
Data merupakan elemen penting dalam penelitian yang harus dikumpulkan sebelum dilakukan pengolahan. Dalam penelitian ini, data primer dikumpulkan melalui distribusi kuesioner kepada lima responden yang berpartisipasi dalam proyek, yaitu Project Manager, Site Engineering, Site Manager, Kepala Bidang K3 (Safety Officer), dan Pelaksana Lapangan. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari studi literatur, yang meliputi jurnal penelitian terdahulu serta buku-buku yang berkaitan dengan topik manajemen risiko proyek.
Identifikasi Risiko
Tahap awal dalam proses identifikasi risiko dilakukan dengan mendistribusikan
kuesioner yang bertujuan
untuk mengidentifikasi berbagai
risiko yang terdapat dalam proyek, sesuai dengan tabel 3.1. Responden diminta untuk menandai (√) pada
kolom yang relevan atau tidak relevan. Keterangan "Relevan (R)"
mengindikasikan bahwa risiko tersebut telah terjadi atau memiliki potensi untuk
terjadi di masa depan, sedangkan "Tidak Relevan (TR)" menunjukkan
bahwa risiko tersebut tidak pernah terjadi dan tidak memiliki potensi untuk
terjadi di masa mendatang pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas
Kesehatan Masyarakat UHO.
Pada tahap
pertama pengisian kuesioner, responden yang terpilih diminta untuk mengisi data
terkait semua risiko yang ada yang mencakup 76 jenis risiko yang umumnya
terjadi dalam proyek pembangunan konstruksi. Setelah pengisian kuesioner,
diperoleh hasil yang menunjukkan 54 variabel risiko yang relevan terjadi pada
proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO.
Analisa Risiko
Pada tahap ini, responden diminta
untuk mengisi kuesioner mengenai variabel risiko yang sesuai dengan bidang
keahlian mereka. Project Manager mengisi data mengenai risiko kontraktual, Site
Engineering mengisi data tentang risiko desain dan teknologi, Site Manager
mengisi data mengenai risiko manajemen, material, dan alat, Pelaksana Lapangan
mengisi data terkait risiko pelaksanaan di lapangan, dan Safety Officer mengisi
data mengenai risiko Force Majeure serta risiko tenaga kerja.
Responden diminta untuk menilai tingkat
kemungkinan terjadinya suatu risiko (Frekuensi/Probability) dan dampak yang
ditimbulkan (Dampak/Impact) jika risiko tersebut terjadi. Penilaian dilakukan
dengan cara melingkari angka yang tersedia pada skala Likert, yang digunakan
sebagai alat ukur untuk mengkuantifikasi persepsi responden.
Tabel 1. Nilai skala Likert untuk Frekuensi/Probability terjadinya risiko
Sangat Jarang (SJ) |
1 |
( < 3 kali terjadi ) |
Jarang (J) |
2 |
( 3-5 kali kejadian ) |
Cukup (C) |
3 |
( 6-7 kali kejadian ) |
Sering (S) |
4 |
( 8-9 kali kejadian ) |
Sangat Sering (SS) |
5 |
( > 10 kali kejadian ) |
Tabel 2. Nilai skala Likert untuk Dampak/Impact terjadinya risiko
Sangat Kecil (SK) |
1 |
Kecil (K)�� ������������������ |
2 |
Sedang (S)�� ������������������������������� |
3 |
Besar(B)�� ���������������������������������� |
4 |
Sangat Besar(SB)���������������������� |
5 |
Setelah kuesioner diisi pada tahapan analisa risiko proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO, langkah selanjutnya adalah mengalikan nilai pada kolom Probability dengan nilai pada kolom Impact.
Tabel 3. Probability dengan nilai pada kolom Impact
NO |
Variabel |
Frekuensi risiko (P) |
Dampak/Impact
( I ) |
|
||||||||
SJ |
J |
C |
S |
SS |
SK |
K |
S |
B |
SB |
P*I |
||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
||
1 |
Risiko Force Majeure |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1A |
Ledakan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
1B |
Badai |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
1C |
Kebakaran |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
8 |
1D |
Cuaca Tidak menentu |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
25 |
1E |
Demonstrasi |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
Risiko Material dan Alat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2A |
Kurangnya Ketersediaan Material |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
8 |
2B |
Kerusakan atau kehilangan material |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
2C |
Kekurangan tempat penyimpanan material |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
20 |
2D |
kekurangan tempat pembuangan sampah |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2E |
keterlambatan pengiriman material dari suplier |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
20 |
2F |
Kenaikan harga material |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
2G |
Volume material yang dikirim
tidak tepat |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
2H |
kerusakan
peralatan mesin dan perlengkapan proyek |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
9 |
2I |
Peralatan
yang tidak sesuai dengan kondisi kerja |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
2J |
Kurang
tepatnya pengadaan material dan alat |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
10 |
3 |
Risiko Tenaga Kerja |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3A |
Kecelakaan kerja |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
10 |
3B |
Perselisihan pekerja |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
3C |
Pemogokan tenaga kerja |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
3 |
3D |
Tenaga kerja yang tidak terampil |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
12 |
3E |
Produktifitas tenaga kerja yang rendah |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
3F |
Permintaan kenaikan upah |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
3G |
Kurang tersedianya tenaga kerja dilapangan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
4 |
Risiko Kontraktual |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4C |
Perbedaan intersepsi spesifikasi antara owner dan Kontraktor |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
3 |
4E |
Pemutusan
kerja sepihak oleh owner |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
4F |
Perselisihan
antara owner dan kontraktor Utama |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
Risiko Pelaksanaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5A |
Adanya
kemacetan jalan sekitar proyek |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
5F |
Kesalahan pada survey |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
5G |
Gangguan keamanan dilokasi
proyek |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
5H |
Kesulitan
pemasangan perancah dan bekisting di tempat ketinggian |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
5I |
Perubahan� jadwal pelaksanaan pekerjaan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
9 |
5J |
Kualitas material yang tidak sesuai
dengan Spek |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
10 |
5K |
Pemadatan yang tidak merata |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
3 |
5L |
Perakitan besi yang tidak tepat |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
6 |
Risiko Desain dan Teknologi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6A |
Kesalahan desain |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
15 |
6B |
Adanya perubahan
desain |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
12 |
6D |
Metode pelaksanaan
yang salah |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
6E |
Kesulitan penggunaan teknologi
baru |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
6G |
Peraturan Safety yang tidak dilaksanakan
di lapangan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
16 |
6H |
Data desain
tidak lengkap |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
15 |
6I |
Ketidaktelitian dan ketidak sesuaian spesifikasi detail desain |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
12 |
6J |
Kesalahan perhitungan desain |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
20 |
7 |
Risiko Manajemen |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7A |
Kesalahan Estimasi biaya |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
10 |
7B |
Kesalahan estimasi waktu |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
7C |
Kurangnya
kontrol dan komunikasi dalam tim |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
12 |
7D |
Perubahan lingkup pekerjaan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
7E |
Kinerja sub kontraktor yang buruk |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
9 |
7F |
Adanya konflik
internal dalam manajemen proyek |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
7G |
Tidak lengkapnya
laporan harian |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
5 |
7H |
Adanya staf yang kurang berpengalaman |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
8 |
7I |
Ketidakmampuan perencanaan manajemen |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
2 |
7J |
Kurangnya
tanggung jawab kontraktor utama terhadap mutu pekerjaan sub-kon |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
4 |
7K |
Tingkat disiplin
manajemen yang rendah |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
12 |
Berdasarkan tabel 3, ditemukan sejumlah risiko bernilai cukup tinggi dibandingkan risiko-risiko lainnya. Risiko-risiko dengan nilai besar ini menunjukkan bahwa mereka adalah yang paling dominan terjadi dalam proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO, sesuai hasil analisis terhadap frekuensi kemunculan serta dampaknya. Variabel risiko yang paling dominan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.�
Tabel Risiko Dominan
NO |
VARIABEL |
R=P�I |
1D |
Cuaca tidak menentu |
25 |
2C |
Kekurangan tempat penyimpanan material |
20 |
2E |
Keterlambatan pengiriman material dari suplier |
20 |
6G |
Peraturan Safety yang tidak dilaksanakan di lapangan |
16 |
6J |
Kesalahan perhitungan desain |
20 |
Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko difokuskan pada risiko-risiko
yang memiliki nilai
Probability � Impact tertinggi, sebagaimana
tercatat dalam tabel 3.2,
yang merupakan risiko dominan dalam proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Fakultas
Kesehatan Masyarakat UHO. Risiko-risiko ini memiliki kemungkinan besar untuk terjadi dan dampak yang lebih signifikan dibandingkan dengan risiko
lainnya, sehingga dapat mempengaruhi
anggaran, jadwal, dan kualitas
proyek. Langkah-langkah pengendalian yang diambil didasarkan pada studi literatur dan hasil wawancara
dengan staf yang terlibat langsung dalam proyek. Tindakan pengendalian terhadap
risiko-risiko dominan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5. Tabel Pengendalian Risiko Dominan
NO |
Variabel
Resiko |
Penyebab
Terjadinya |
Respon Pengendalian Resiko |
1D |
Cuaca tidak menentu |
Faktor-faktor atmosfer, seperti pola tekanan udara, kelembaban,
pergerakan angin, dan perubahan suhu |
1. Perencanaan cuaca di awal proyek 2. Penggunaan peralatan cuaca dan
pemantauan terus � menerus 3. Pengaturan Jadwal yang fleksibel 4. Proteksi area kerja 5. Persiapan drainase |
2C |
Kekurangan tempat penyimpanan material |
1. Perencanaan ruang yang kurang optimal 2. Lokasi proyek yang terbatas |
1. Perencanaan ruang penyimpanan yang efisien 2. Mengoptimalkan jadwal pengadaan material 3. Pemilihan tim untuk efisiensi
penyimpanan |
2E |
Keterlambatan pengiriman material dari suplier |
1. Jadwal Pengadaan yang Tidak Tepat 2. Masalah Logistik dan Transportasi 3. Kendala Internal Supplier |
1. Perencanaan Pengadaan yang Tepat Waktu 2. Penggunaan Supplier Alternatif atau Cadangan 3. Mengatur Pengiriman Bertahap 4. Melakukan Monitoring dan Evaluasi
terhadap Supplier |
6G |
Peraturan Safety yang tidak dilaksanakan di lapangan |
1. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Pekerja 2. Minimnya Pelatihan Keselamatan 3. Tekanan Waktu atau Target yang Tinggi 4. Pengawasan yang Tidak Ketat |
1. Pelatihan dan Sosialisasi Keselamatan Berkala 2. Pengawasan Ketat dan Penerapan Inspeksi
Harian 3. Membuat SOP yang Tegas dengan Sanksi 4. Insentif untuk Kepatuhan terhadap Safety |
6J |
Kesalahan perhitungan desain |
1. Keterbatasan Informasi dan Data Awal 2. Tekanan Waktu yang Tinggi 3. Kurangnya Pengalaman atau Keahlian pada
Tim Desain 4. Kurangnya Peninjauan dan Verifikasi
Ulang |
1. Melakukan Koordinasi Antar-Tim
yang Efektif 2. Pengumpulan dan Verifikasi Data Awal
Secara Menyeluruh 3. Memberikan Waktu yang Cukup untuk Proses Desain dan Peninjauan Ulang 4. Melibatkan Tenaga Ahli dan Konsultan
Spesialis 5. Menerapkan Sistem Peninjauan Ulang dan
Verifikasi yang Berlapis |
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan
penelitian ini, beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil identifikasi dan
analisis risiko adalah sebagai berikut: Berdasarkan studi literatur, terdapat
76 risiko yang umum terjadi dalam proyek pembangunan gedung. Setelah penyebaran
kuesioner pada tahap identifikasi, diperoleh 54 variabel risiko yang relevan
dan berpotensi terjadi di masa depan pada proyek Pembangunan Gedung
Laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pada tahap analisis, hasil
penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa terdapat 4 variabel risiko dominan yang
sering terjadi pada proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Kesehatan
Masyarakat UHO, yang dihitung berdasarkan Probability � Impact dengan menggunakan
skala Likert. Risiko-risiko tersebut adalah: Cuaca tidak menentu, Terbatasnya ruang untuk
menyimpan material, Penundaan dalam pengiriman material oleh pemasok, Tidak diterapkannya aturan
keselamatan di lapangan. Kesalahan
dalam melakukan perhitungan desain. Penelitian
ini fokus pada pengendalian risiko-risiko utama yang telah dianalisis
menggunakan pendekatan Probability � Impact, dengan penjelasan lebih rinci
disajikan berikutnya: Pengendalian terhadap risiko akibat Cuaca tidak menentu adalah Perencanaan
cuaca di awal proyek, Penggunaan peralatan cuaca dan pemantauan terus �
menerus, Pengaturan Jadwal yang fleksibel, Proteksi area kerja, dan Persiapan
drainase, Pengendalian risiko akibat Kekurangan tempat penyimpanan material adalah dengan cara Perencanaan ruang penyimpanan yang efisien,
Mengoptimalkan jadwal pengadaan material, Pemilihan tim untuk efisiensi
penyimpanan, Pengendalian terhadap Keterlambatan pengiriman material dari
supplier dilakukan dengan cara
Perencanaan Pengadaan yang Tepat Waktu, Penggunaan Supplier Alternatif atau
Cadangan, Mengatur Pengiriman Bertahap, Melakukan Monitoring dan Evaluasi
terhadap Supplier., Pengendalian terhadap Peraturan
Safety yang tidak dilaksanakan di lapangan dilakukan dengan cara
Pelatihan dan Sosialisasi Keselamatan Berkala, Pengawasan Ketat dan Penerapan
Inspeksi Harian, Membuat SOP yang Tegas dengan Sanksi, Insentif untuk Kepatuhan
terhadap Safety. Pengendalian terhadap Kesalahan perhitungan desain dilakukan dengan cara Melakukan Koordinasi Antar-Tim yang
Efektif, Pengumpulan dan Verifikasi Data Awal Secara Menyeluruh, Memberikan
Waktu yang Cukup untuk Proses Desain dan Peninjauan Ulang, Melibatkan Tenaga
Ahli dan Konsultan Spesialis, Menerapkan Sistem Peninjauan Ulang dan Verifikasi
yang Berlapis.
DAFTAR PUSTAKA
Arianie, G. P., &
Puspitasari, N. B. (2017). Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan
Efisiensi Dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus
Pte Ltd). J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 12(3), 189.
https://doi.org/10.14710/jati.12.3.189-196
Dahlan, A. (2019). Identifikasi
Dan Analisis Risiko Operasional Pada Divisi Produksi Perusahaan Vulkanisir Ban
Menggunakan Metode Risk Management Dengan Pendekatan Fmea Dan Fta (Study kasus:
CV. Citra Buana Mandiri Surabaya). Universitas Muhammadiyah Gresik.
Darma Sabri, M. A., Utami,
S., & Harmen, H. (2024). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Konteks
Perencanaan Pembangunan. Syiah Kuala University Press.
Mesiono, M., Kesuma, W., Lestario, F., & Harahap, D. (2023). Manajemen
Risiko di Perguruan Tinggi Swasta. Journal on Education, 5(3), 8402�8411.
Sumarningsih, T.,
Prabandiyani RW, S., & Wibowo, M. A. (2016). ERGONOMI
PADA METODA KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI BIDANG
KONSTRUKSI. Doctor
Program in Civil Engineering.
Abrar, H. (2008). Manajemen Proyek, Perencanaan,
Penjadwalan, & pengendalian proyek. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Darmawi, H. (2008). Manajemen
Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.
Ervianto, W. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Flanagan,
R., & Norman, G.
(1993). Risk Management And Construction. Cambridge: University Press.
Hanafi, M. M. (2006). Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Enterprise Risk Management. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Manajemen YKPN.
Kurniawan, B. Y. (2011). Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Apartemen Petra Square
Surabaya. Jurnal Teknik Sipil ITS, 1-13.
Loosemore, M., Raftery, J., Reilly, C., & Higgon, D. (2006). Risk Managemen In Projects. London: Taylor & Francis Group.
Nurlela, & Suprapto, H. (2014). Identifikasi Dan Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Pembangunan
Infrastruktur Bangunan Gedung Bertingkat. Jurnal Desain Konstruksi Universitas Gunadarma Vol.13 No
2, 114-124.
Sandyavitri, A. (2008). Pengendalian Dampak Perubahan Desain Terhadap Waktu Dan Biaya Pekerjaan
Konstruksi. Jurnal Teknik
Sipil,
57-70.
Soeharto, I. (2001). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Soemarno, M. S. (2007). Risiko Penggunaan Lahan dan Analisisnya Laboratorium PPJP Jurusan Tanah. FPUB,
Malang.
Sugiyono.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.Alfabeta.
Syaputra, R. (2011). Analisa Resiko Proyek Pembangunan Gedung
Kuliah 4(Empat) Lantai FKIP Universitas Islam Riau(Studi Kasus: PT. Bumi Alam Mayang Permai). Tugas Akhir:Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Widhiawati, I. A., Wiranata, A. A., & Wirawan, I. Y. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Change Order Pada
Proyek Konstruksi. Jurnal Ilmiah
Teknik Sipil .