PENGARUH
PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP GAYA HIDUP PADA MAHASISWA
Imam
Abdillah Lukman1,Novi Widias Tuti2, Julia
Aridhona3,Maria Ulfa4,Lukmanul Hakim5
1,2,3,4Fakultas Psikologi, Universitas
Muhammadiyah Aceh, Indonesia
5Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Serambi Mekkah, Indonesia
Email:
1[email protected],
2[email protected],3[email protected], 4[email protected], 5[email protected]
kata kunci: perilaku konsumtif, gaya hidup, mahasiswa keywords: consumptive
behavior, lifestyle, students |
|
ABSTRAK |
|
Perilaku konsumtif adalah tindakan membeli sesuatu yanng tidak menjadi kebutuhan utama secara mutlak yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berdaasarkan keinginan bukan berdasarkan kebutuhan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumtif terhadap gaya hidup pada mahasiswa, metode penelitian
yaang digunakan adalah metode kuantitatif.
Subjek dalam peelitian ini sebanyak
160 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu
teknik purposive sampling. Pengambilan
data menggunakan model skala
likert dengan menyebarkan
kuesioner kepada subjek penelitian mengunakan anaalisis regresi linear sederhana untuk menganalisis dataa. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perilaku konsumtif terhadap aya hidup sebesar 17,9 % dengan nilai p 0,000 atau p < 0,005 sedangkan
sisanya 82,1% dipengaruhi
oleh variabel lain. Jenis gaya
hidup yang memberikan pengaruh tertinggi pada penelitian ini adalah jenis gaya hidup industri. Consumptive behavior is the act of buying something
that is not the absolute main need that must be fulfilled by someone based on
desire rather than based on need. The purpose of this study is to determine
the influence of consumptive behavior on the lifestyle of students, the
research method used is a quantitative method. The subjects in this peelitian were 160 students of the University of
Muhammadiyah Aceh with sampling using a non-probability sampling technique,
namely the purposive sampling technique. Data collection uses a Likert scale
model by distributing questionnaires to research subjects using simple linear
regression analysis to analyze the data. The results of the study showed that
there was a significant influence between consumptive behavior on life
expectancy of 17.9% with a value of p 0.000 or p < 0.005 while the
remaining 82.1% was influenced by other variables. The type of lifestyle that
has the highest influence on this study is the type of industrial lifestyle. |
|
Ini adalah
artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an
open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan teknologi, serta informasi
semakin canggih dan berdampak pada masyarakat keseluruhan. Akibat perkembangan
teknologi tersebut, secara tidak langsung mengubah perilaku masyarakat
khususnya kaum muda atau remaja yang saat ini bergerak atas dasar perkembangan
teknologi. Sala satu perilaku yang sangat berpengaruh oleh adanya perkembangan
teknologi informasi serta komunikasi adalah peningkatan perilaku konsumtif yang
ada dikalangkan remaja. Masa remaja merupakan tahap transisi menuju masa dewasa
dan mencakup semua perkembangan yang dialami dalam proses persiapan menuju
dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan
psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia, masa remaja adalah perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan
perubahan sosial
Adanya perubahan sosial berupa klasifikasi dan
stratifikasi sosial menjadi faktor utama dibalik munculnya perilaku konsumtif,
sebagaimana didefinisikan masa remaja merupakan masa transisi dalam persiapan
menuju masa kedewasaan. Namun perilaku konsumtif sangat umum dalam kelompok
sosial. Perilaku konsumtif hadir karena perilaku remaja yang sulit membedakan
antara keinginan dan kebutuhan. Hal inilah menyebabkan perilaku konsumtif
muncul di kalangan remaja. Tentu saja, ketika memenuhi kebutuhan diperlukan biaya
yang memadai untuk pengeluaran yang dilakukan sehingga kebiasaan untuk memenuhi
keinginan yang terkadang juga tidak dibutuhkan akan berdampak pada perilaku
konsumtif. Perilaku konsumtif dapat dilakukan oleh semua orang mengonsumsi
sesuatu dengan alasan yang tidak rasional dan bersifat kompulsif sehingga
secara ekonomis menimbulkan pemborosan dan tidak
Hal ini menjadi masalah ketika kecenderungan yang
terlihat pada remaja itu dilakukan secara berlebihan keinginan ini seringkai
mendorong seseorang untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak
dibutuhkan.� Hal ini dapat dilihat dari
pembelian produk oleh konsumen maupun orang lain, yang bertujuan untuk mencapai
kepuasan yang sesaat, juga keinginan untuk meniru orang lain agar tidak berbeda
dengan anggotanya atau bahkan untuk menjaga gengsi agar tidak ketinggalan zaman
Menurut
Hal ini menjadi masalah ketika kecenderungan yang
terlihat pada mahasiswa itu dilakukan secara berlebihan keinginan ini sangkali
mendorong seseorang untuk� membeli
sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat dari pembelian
produk oleh konsumen maupun orang lain, yang bertujuan untuk mencapai kepuasan
yang sesaat, juga keinginan untuk meniru orang lain agar tidak berbeda dengan
anggotanya atau bahkan untuk menjaga gengsi agar tidak ketinggalan zaman
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
tertarik untuk mengangkat judul penelitian �Pengaruh perilaku Konsumtif
terhadap gaya hidup pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Aceh�. Selanjutnya berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut,
maka tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh perilaku konsumtif terhadap
gaya hidup pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Muhammadiyah Aceh.
Perilaku
Konsumtif
Perilaku
konsumtif menurut Sumartono (
a. Pembelian
Implusif (Impulsif Buying)
Aspek ini
didasarkan pada keinginan yang tiba-tiba atau keinginan sesaat saat seseorang
bertindak terhadap pembelian tanpa pertimbangan sebelumnya, dan tidak
memikirkan yang akan terjadi kedepannya.
b. Pemborosan
(Wastafel Buying)
Perilaku
konsumtif sebagai salah satu perilaku yang menghambur-hamburkan banyak uang
tanpa didasarkan pada kebutuhan yang jelas.
c. Mencari
Kesenangan (Non Rational Buying)
Suatu
perilaku seseorang membeli sesuatu yang semata-mata untuk mencari kesenangan.
Salh satunya adalah kenyamanan fisik yang dilatarbelakangi oleh sifat yang akan
membuat orang merasa senang dan nyaman ketika memakai barang yang dapat
membuatnya lain dari yang lain.
Gaya Hidup
a.
Gaya Hidup Industri
Penampilan
diri mengalami estetisasi kehidupan sehari-hari, bahkan tubuh mengalami
estetisasi menjadi sebuah proyek munculnya gaya hidup. Penampilan menjadi hal
yang terpenting untuk mengungkapkan perhatian dan itulah sebabnya industri gaya
hidup sebagian besar adalah industri penampilan.�
b.
Gaya Hidup Iklan
Dalam
masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan dunia promosi, para politisi dan
individu semuanya terobsesi dengan citra gambar. Dalam era globalisasi
informasi seperti sekarang ini yang berperan besar dalam membentuk budaya citra
(image culture) merupakan tawaran iklan yang menawarkan gaya visual yang
kadang-kadang mempesona dan memabukkan.
c.
Gaya hidup Public Relation dan Journalisme
Pemikiran muktahir
dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis
selebriti membantu dalam pembentukan identitas diri seseorang. Dalam budaya
konsumen, identitas menjadi suatu sandaran �aksesoris fashion�. Wajah generasi
baru yang dikenal sebagai anak-anak e-generation, menjadi seperti
sekarang ini� dianggap terbentuk melalui identitas
yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity) cara menguasai
dunia maya (internet), cara gonta-ganti pakaian untuk jalan-jalan. Ini berarti
bahwa selebriti dan citra mereka digunakan dalam momen tertentu agar membantu
pembeli dalam mencari indentitas.
d.
Gaya Hidup Mandiri
Kemandirian
berarti mampu hidup tanpa bergantung pada orang lain. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan yang bertanggung jawab perlu kemampuan untuk mengenali
kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta menjadi strategi dengan kelebihan
dan kekurangan untuk mencapai suatu tujuan yang bertanggung jawab. Bertanggung
jawab melakukan perubahan perubahan secara sadar dan memahami bentuk dari
setiap risiko serta bersedia menanggungnya dengan disiplin, oleh karena itu
akan terbentuknya gaya hidup yang mandiri.
e.
Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonis
adalah suatu aktivitas pola hidup untuk mencari kesenangan, lebih banyak
menghabiskan waktu di luar rumah, lebih banyak bermain. Senang pada keramaian
kota, senang membeli barang yang disenanginya, serta selalu menjadi pusat
perhatian dari setiap penampilannya.
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan
motode purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan
tertentu yaitu yang memiliki ciri-ciri atau standar yang telah ditetapkan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggnakan skala Likert yang telah
dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dalam bentuk pernyataan favorable
dan unfavorable. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Aceh.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil deskripsi variabel
perilaku� konsumtif, diketahui rentang
frekuensi deskripsi data masing-masing katagori yaitu diperoleh katagori rendah
sebanyak 22 orang dengan presentase 17%, katagori sedang sebanyak 89 orang
dengan persentase 68% dan katagori tinggi sebanyak 19 orang dengan persentase
15%. Dari 130 subjek mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh
(Unmuha) yang diteliti didapatkan 19 subjek memiliki perilaku konsumtif dengan
katagori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa perilaku konsumtif sebagian besar mahasiswa
berada pada katagori sedang dengan persentase sebanyak 68%.
Gambar 2 menunjukkan hasil deskripsi variabel gaya
hidup, diketahui rentang masing-masing jenis gaya hidup yaitu gaya hidu
industri dengan persentase 22%, jenis gaya hidup iklan dengan presentase 27%,
jenis gaya hidup publcreletion & Journalisme adalah sebesar 14%,
jenis gaya hidup mandiri dengan presentase 13% dan gaya hidup hedonis
presentase 24%. Hal ii menunjukkan bahwa mahasiswa di Fakultas Psikologi Unmuha
memiliki jenis gaya hidup iklan dengan persentase sebesar 27%, berikut apabila
data ditampilkan dan bentuk diagram :
Gambar 1.
Diagram Kategori Variabel���������������������������� Gambar 2. Diagram
Kategori Data Variabel Gaya Hidup������������������������������������������������������������������������������������
Perilaku Konsumtif
Sebelum
melakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu :
a.
Uji normalitas, bertujuan untuk melihat
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil uji normalitas yang
dilakukan, didapatkan hasil uji normalitas variabel perilaku konsumtif
menunjukkan nilai konsumtif 0,065 dengan nilai signifikan P=0,200 dan variabel
gaya hidup menunjukkan nilai0,69 dengan nilai signifikan P=098 yang artinya
kedua data tersebut berdistribusi normal, karena nilai signifikasi P > 0,05.
b.
Uji linieritas, bertujuan untuk mengetahui
hubungan linier atau tidak anta dua variabel secara signifikan. Dari hasil uji
linieritas yang dilakukan, didapatkan bahwa kedua variabel menunjukkan nilai F
sebesar 1,463 dengan nilai signifikasi 0,000 atau P< 0,05 yang artinya kedua
variabel memiliki hubungan yang linear.
Setelah uji asumsi terpenuhi, selanjutnya dilakukan
uji regresi untuk mengetahui banyaknya sumbangan atau pengaruh variabel bebas
yaitu perilaku konsumtif terhadap variabel terikat gaya hidup. Teknik uji
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik linier sederhana. Berikut
tabel hasil uji regresi :
Tabel
1.
Hasil Uji Urgensi
Model Summary |
|||||||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Change Statistics |
||||
R Square Change |
F Change |
df1 |
df2 |
Sig. F Change |
|||||
1 |
,193a |
,179 |
,001 |
2,714 |
,276 |
,437 |
1 |
144 |
,000 |
a.
Predictors: (Constant),
Perilaku Konsumtif b.
|
Berdasarkan tabel hasil uji regresi diatas, dapat
dilihat bahwa perilaku� konsumtif
berpengaruh terhadap gaya hidup. Hal ini dilihat dari nilai R square sebesar
0,179 dengan nilai F=0,437 dan nilai p 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
artinya� perilaku konsumtif sebagai
variabel bebas mempengaruhi gaya hidup sebagai variabel terikat sebesar 17,9%
sedangkan 82,1% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Berdasarkan pada hasil keseluruhan yang telah dijabarkan
diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada pengaruh antara perilaku
konsumtif terhadap gaya hidup pada mahasiswa Fakultas Psikologi Unmuha, yang artinya
hipotesis yang diajukan diterima. Hasil uji regresi pada penelitian ini
menunjukkan bahwa perilaku konsumtif mempengaruhi gaya hidup sebesar 17,9% dan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian
ini seperti : kelompok reverasi teman sebaya �
Seiring dengan perkembangan zaman, masuknya perilaku
konsumtif membawa perubahan pada gaya hidup yang awalnya para mahasiswa membeli
sesuatu yang hanya mereka butuhkah saja, menjadi membeli sesuatu yang pada
dasarnya tidak dibutuhkan sama sekali, hanya sekedar memenuhi hasrat keinginan
semata
Hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
menemukan bahwa ada pengaruh perilaku konsumtif terhadap gaya hidup, yang
artinya hipotesis yang diajukan diterima, yaitu hipotesis Ha diterima dan Ho
ditolak.� Hal ini sesuai dengan hasil statistik
yaitu� nilai R square 0,179 dengan
nilai F= 0,437 sig 0,000 yang artinya perilaku konsumtif sebagai
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat yaitu gaya hidup sebesar 17,9%.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa dari 130 subjek penelitian, terdapat 22
subjek (17%) yang memiliki perilaku konsumtif dengan katagori rendah, 89 subjek
(68%) memiliki perilaku konsumtif dengan katagori sedang dan terdapat 19 subjek
(15%) memiliki perilaku� konsumtif dengan
katagori tinggi, sebagian besar subjek memiliki perilaku konsumtif yang
tergolong sedang.
Pada variabel gaya hidup, diketahui masing-masing
jenis gaya hidup memberikan pengaruh yang berbeda-beda, jenis gaya hidup
industri memberikan pengaruh sebesar 22%, jenis gaya hidup iklan memberikan
sumbangan paling besar 27%, jenis gaya hidup publicrelation &
journalisme memberikan pengaruh sebesar 14%, jenis gaya hidup mandiri
memberikan pengaruh sebesar 13% dan gaya hidup hedonis memberikan sebesar 24%.
Hal ini menunjukkan bahwa jenis gaya hidup iklan memberikan sumbangan paling
besar, hal ini disebabkan melalui iklan nilai dapat menjangkau lebih banyak
subjek, dan selalu ditayangkan melalui banyak platform baik media sosial, atau
media televisi. Pada penelitian ini variabel perilaku konsumtif memberikan
sumbangan 17,9% terhadap variabel gaya hidup.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa hasil analisis data perilaku
konsumtif berpengaruh terhadap gaya hidup. Hal ini dilihat dari nilai R square
sebesar 0,179 dengan nilai F + 0,437 dengan nilai sig 0,000
yang artinya perilaku konsumtif memiliki pengaruh sebesar 17,9% terhadap gaya
hidup dan 82,1% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
�
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah,
M. N. F., & Suja�i, I. S. (2022). Pengaruh Gaya Hidup Dan Media Sosial
Terhadap Perilaku Konsumtif. Jurnal Pendidikan DEWANTARA: Media Komunikasi,
Kreasi Dan Inovasi Ilmiah Pendidikan, 8(2), 72�84.
https://doi.org/10.55933/jpd.v8i2.402
Amelia,
D., & Rinaldi. (2019). Hubungan antara Self Control dengan Perilaku
Konsumtif Belanja Online pada Mahasiswa UNP. Jurnal Riset Psikologi, 1(4),
1�11. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24036/jrp.v2019i4.7816
Chaney, D.
(1996). Lifestyles-sebuah pengantar komprehensif. Jalasutra.
Enrico,
A., Aron, R., & Oktavia, W. (2014). The Factors that Influenced Consumptive
Behavior: A Survey of University Students in Jakarta. SSRN Electronic Journal,
4(1), 1�6. https://doi.org/10.2139/ssrn.2357953
Kukar-Kinney,
M., Ridgway, N. M., & Monroe, K. B. (2012a). The Role of Price in the
Behavior and Purchase Decisions of Compulsive Buyers. Journal of Retailing,
88(1), 63�71. https://doi.org/10.1016/j.jretai.2011.02.004
Kukar-Kinney,
M., Ridgway, N. M., & Monroe, K. B. (2012b). The Role of Price in the
Behavior and Purchase Decisions of Compulsive Buyers. Journal of Retailing,
88(1), 63�71. https://doi.org/10.1016/j.jretai.2011.02.004
Nastiti,
D. A. (2017). Hubungan Antara Konsep Diri dan Konformitas Dengan Perilaku
Konsumtif. 5(4), 472�478.
Nuro�im,
A., & Anasrulloh, M. (2023). Pengaruh Gaya Hidup Hedonis dan Media Sosial
terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Semester
IV, VI, dan VIII Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung Tahun Akademik
2022/2023. JURNAL ECONOMINA, 2(9), 2294�2309.
https://doi.org/10.55681/economina.v2i9.811
Octaviana,
R. (2020). Konsep Konsumerisme Masyarakat Modern dalam Kajian Herbert Marcuse.
Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 5(1), 121�133.
https://doi.org/10.15575/jaqfi.v5i1.6267
Rombe, S.
(2013). Hubungan Body Image dan Kepercayaan Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada
Remaja Putri di SMA Negeri 5 Samarinda. In Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi
(Vol. 1, Issue 4). https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v1i4.3520
Sari, L.
N. E., & Anasrulloh, M. (2023). PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN TEMAN
SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI DI UNIVERSITAS
BHINNEKA PGRI. JURNAL ECONOMINA, 2(7), 1639�1652.
https://doi.org/10.55681/economina.v2i7.660
Sofia, A.,
& Adiyanti, M. G. (2014). Hubungan pola asuh otoritatif orangtua dan
konformitas teman sebaya terhadap kecerdasan moral. Jurnal Pendidikan
Progresif, 4(2), 133�141.
Syifa
Ananda Gifari, & Fuady, M. E. (2022). Hubungan Antara Selebgram dengan
Perilaku Komsutif. Bandung Conference Series: Public Relations, 2(1).
https://doi.org/10.29313/bcspr.v2i1.1476