DETERMINAN PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH DESA CISIMEUT BADUY
KABUPATEN LEBAK
Rival Alfia1, Amal Chalik
Sjaaf 2, Gisely Vionalita3, Zelfino4,
Rini Handayani5
1Universitas Indonesia,
Jakarta, Indonesia
2,3,4,5Universitas Esa Unggul,
Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
kata kunci: Covid-19, Vaksin, Imunisasi keywords: Covid-19,
Vaccine, Immunization |
|
ABSTRAK |
|
Penelitian
dilakukan mengenai status vaksinasi covid-19 telah dilakukan di RT 02 RW04
Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun 2022 diperoleh 61 dari 101
masyarakat (38%) tidak menerima vaksinasi Covid-19. Tujuan penelitian untuk
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status vaksinasi covid-19
di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun 2022. Desain
penelitian yang digunakan ialah cross sectional dengan besar sampel 162
responden. Penelitian ini menggunakan simple random sampling sebagai teknik
pengambilan sampel dengan analisis data univariat dan bivariat menggunakan
uji chi-square. Pengambilan sampel dengan cara mengocok secara acak penduduk
di RT 02 yang terdiri dari 275 penduduk. Adapun hasil univariat menunjukkan
proporsi tertinggi yaitu dengan status telah di vaksinasi Covid-19 (62%),
pendidikan tinggi (68%), pekerjaan (72%), tingkat pengetahuan (58%),
aksesibilitas tidak baik (100%), dan peran tenaga kesehatan (65%). Terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (PR = 5.9; 95% CI =
3.7-9.5), pekerjaan (PR = 4.8; 95% CI = 3.2-7.2) dengan status vakinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun 2022.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan, dan pekerjaan dengan status vaksinasi covid-19 di RT 02 RW 04
Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak. Tidak terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan, aksesibilitas, dan peran tenaga kesehatan dengan status
vaksinasi covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak.
Sebaiknya aparatur pemerintah serta masyarakat di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut
Kec Leuwidamar Kab Lebak mengajak, mengimbau untuk meningkatkan kesadaran,
peduli dan menjaga fasilitas, sarana prasarana pendidikan yang telah tersedia
di lingkungan sekitar untuk peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik,
serta menyarankan masyarakat yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi untuk tetap dapat belajar, meningkatkan
pengetahuannya dengan meningkatkan literasi, juga mengadakan kegiatan
peningkatan keterampilan, meningkatkan lapangan pekerjaan, serta pemberdayaan
masyarakat. Research
conducted on the status of Covid-19 vaccination has been carried out in RT 02
RW04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak Regency In 2022, 61 out of
101 people (38%) did not receive Covid-19 vaccination. The purpose of the
study was to analyze factors related to the status of covid-19 vaccination in
RT 02 RW 04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak Regency in 2022. The
research design used was cross sectional with a sample size of 162
respondents. This study uses simple random sampling as a sampling technique
with univariate and bivariate data analysis using the chi-square test.
Sampling was done by randomly shaking the population in RT 02 which consisted
of 275 residents. The univariate results showed the highest proportion,
namely with the status of having been vaccinated against Covid-19 (62%),
higher education (68%), employment (72%), knowledge level (58%), poor
accessibility (100%), and the role of health workers (65%). There is a
significant relationship between education level (PR = 5.9; 95% CI =
3.7-9.5), occupation (PR = 4.8; 95% CI = 3.2-7.2) and Covid-19 vaccination
status in RT 02 RW 04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak Regency in
2022. From the research, it can be concluded that there is a relationship
between education level, and employment with the status of covid-19
vaccination in RT 02 RW 04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak
Regency. There is no relationship between the level of knowledge,
accessibility, and the role of health workers with the status of Covid-19
vaccination in RT 02 RW 04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak
Regency. It is better for government officials and the community in RT 02 RW
04 Cisimeut Village, Leuwidamar District, Lebak Regency to invite, appeal to
increase awareness, care and maintain facilities, educational infrastructure
facilities that have been available in the surrounding environment to improve
the quality of education, and advise people who cannot continue their
education to a higher level to continue learning,� increasing their knowledge by increasing
literacy, also holding activities to improve skills, increase employment, and
empower the community. |
|
Ini adalah
artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open
access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan
oleh jenis corona virus yang baru ditemukan.
Virus baru dan penyakit yang disebabkannya
ini tidak dikenal sebelum mulainya
wabah di Wuhan, Tiongkok,
bulan Desember 2019. Virus
Corona atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus
Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi
paru-paru yang berat, hingga kematian (WHO, 2021) .
Pemerintah telah menetapkan kedaruratan
kesehatan masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia melalui
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sehingga wajib dilakukan upaya
penanggulangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Dinas
Kesehatan DKI Jakarta, 2021).
Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak
di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi
yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak
orang. Penyebaran COVID-19 yang bersifat luar biasa dengan ditandai jumlah
kasus dan jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas wilayah dan lintas
negara dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
dan keamanan, serta kesejahteran masyarakat di Indonesia. Selain itu, penyebaran
COVID-19 juga berdampak pada meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta
benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak, serta menimbulkan implikasi pada
aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia, telah dikeluarkan juga Keputusan
Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional (KBBI-Pandemi,
2020).
Dalam upaya pengendalian pandemi agar tidak
berdampak berkepanjangan terhadap perekonomian dan kehidupan sosial perlu
dilakukan secara bersama dan gotong royong agar penanganan pandemi dapat
berjalan secara efektif dan efisien sehingga penanganan pandemi dilakukan
secara tepat. Intervensi yang dilakukan tidak hanya dari promotif dan preventif
dengan melakukan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga
Jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas) tetapi perlu dilakukan
intervensi lain yang efektif untuk memutus rantai penularan COVID-19 melalui
upaya vaksinasi.
Vaksin COVID-19 bermanfaat untuk memberi
perlindungan tubuh agar tidak jatuh sakit akibat COVID-19 dengan cara
menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dengan pemberian
vaksin. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit
dan menghentikan wabah COVID-19. Vaksinasi merupakan upaya kesehatan masyarakat
paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit menular berbahaya.
Sejarah telah mencatat besarnya peranan vaksinasi dalam menyelamatkan
masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Vaksinasi (PD3I). Dalam upaya penanggulangan pandemi
COVID-19, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan
COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai
kekebalan kelompok di masyarakat (herd imunity) dan melindungi masyarakat dari
COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi (Dinas Kesehatan DKI
Jakarta, 2021).
Program vaksinasi covid-19 telah dilalukan di
seluruh dunia, pertama kali di lakukan pada tanggal 8 Desember 2020 di Inggris.
Saat ini,
program vaksinasi covid-19 di dunia telah mencapai 10,925,055,390 dosis per 17 Maret 2022 atau 58% (Organization, 2022).�
Di Indonesia pertama
kali program vaksinasi covid-19 di lakukan secara nasional pada tanggal 12 Januari
2021 dengan total sasaran
208,265,720 jiwa yang terbagi
atas kategori tenaga Kesehatan, lanjut usia, petugas publik,
masyarakat rentan dan umum, usia 12-17 tahun dan anak-anak. Per 28 Maret
2022 capaian vaksinasi
covid-19 di Indonesia telah mencapai
195,899,103 dosis 1 (94.06%), 157,854,270 dosis 2 (75.79%) dan 19,995,908 dosis
3 (9.60%) (Kementerian Kesehatan RI, 2022).
Sedangkan di Provinsi Banten
program vaksinasi covid-19 telah
mencapai 92.4% atau
8,528.179 dosis 1, 71.7% atau
6,621,958 dosis 2 dan 11.1% atau
1,025,473 dosis 3 per 28 Maret 2022 dari total sararan Provinsi Banten 9,229,383 jiwa.
(Kementerian Kesehatan RI, 2022). Dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten,
Kabupaten Lebak menjadi salah
satu kabupaten dengan sasaran terbesar dalam vaksinasi covid-19 yang mencapai
1,065,022 jiwa. Kabupaten
Lebak menjadi salah satu kabupaten/kota dengan capaian terendah di Provinsi Banten, dengan capaian per 28 Maret
821.324 (77.12%) dosis 1,661,299 (57.40%) dosis 2, dan 21,560 (2.02%) dosis
3.
Hasil penelitian
yang dilakukan (Nadya, 2021) di Kota Padang, didapatkan
hasil bahwa ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 di Kota Padang tahun
2021. Sedangkan, hasil penelitian Isnaini, M (2021) mendapatkan hasil bahwa umur, pendidikan,
dan pengetahuan berhubungan
dengan minat masyarakat mengikuti vaksinasi covid-19 di kelurahan Kuin Utara Kota Banjarmasin. Selain itu, berdasarkan penelitian serupa dilakukan
oleh (Ichsan et al.,
2021) di Sulawesi Tengah bahwa umur, tingkat Pendidikan,
pekerjaan mempengaruhi kesediaan masyarakat menerima vaksinasi. Penelitian (Risnaningtyas &
Maharani, 2021) didapatkan bahwa aksesbilitas, sikap, persepsi
sakit, kemudahan informasi, dampak ekonomi, dan tingkat kecepasan masyarakat
berhubungan dengan pemanfaatan Kembali pelayanan kesehatan saat pandemic
covid-19 di puskesmas Mranggen. Selain itu, penelitian yang dilakukan (Dinengsih &
Hendriyani, 2018) di Desa Aweh Kabupaten Lebak didapatkan hasil
bahwa Pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dan peran tenaga Kesehatan
berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan imunisasi dasar pada bayi usia
0-12 bulan.
Capaian vaksinasi covid-19 Desa Cisimeut, per
28 Maret capaian vaksinasi covid-19 yaitu 43% atau 1,781 suntikan dari sasaran
4,105 jiwa. Artinya capaian daerah Cisimeut belum mencapai target minimal dalam herd immunity yaitu 70%.
Dari data yang didapatkan petugas
Puskesmas Cisimeut, faktor penyebab rendahnya capaian karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai vaksinasi covid-19. Capaian terendah di Desa Cisimeut sendiri terdapat di RT 02 RW 04 dengan capaian vaksinasi Covid-19 yaitu 41% atau dengan 113 suntikan. Sedangkan kasus covid-19 di Desa Cisimeut dari tahun
2020 sampai Juni 2022 dengan
total kasus yaitu 19 kasus terkonfirmasi (Dinas
Kesehatan Kab Lebak, 2022).
Selain itu belum pernah ada
yang melakukan penelitian mengenai �Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Status Vaksinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022�. Maka dari itu berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti �Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Status Vaksinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun 2022�.
METODE PENELITIAN
��������������� Metode pada penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan desan
studi cross sectional. Variabel
dependen yang diteliti yaitu status vakinasi Covid-19
dan variabel independen
dalam penelitian ini adalah tingkat
pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan, aksesibilitas dan peran tenaga kesehatan. Sampel pada penelitian
ini sebanyak 162 responden.
Perhitungan besar sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi sebanyak
162 responden. Teknik sampling pada penelitian ini adalah simple random sampling. Pengumpulan
data primer dilakukan melalui
pengisian kusioner. Tempat penelitian ini dilakukan di RT 02
RW 04 Desa Cisimeut Kecamatan
Leuwidamar Kabupaten Lebak.
Uji
validitas ini dilakukan kepada 30 responden dengan karakteristik sama dengan
penelitian. Uji validitas dilakukan pada responden dengan karakteristik yang
sama. Variabel yang� dilakukan uji
validitas adalah variabel mengenai status vaksin, pendidikan, pekerjaan,
tingkat pengetahuan, aksesibilitas dan peran tenaga Kesehatan. Hasil uji
validitas didapatkan bahwa seluruh pertanyaan telah valid. Hasil uji
reliabilitas, didapatkan hasil bahwa variabel pengetahuan (0,951), dan peran
tenaga kesehatan (0,934) memiliki nilai Cronbach�s alpha ≥ nilai konstan
(0,60) maka dinyatakan reliabel. Hasil uji normalitas didapatkan hasil bahwa
variabel pengetahuan (0,000) dan peran tenaga kesehatan (0,000) memiliki nilai
signifikansi < 0,05. Artinya data berdistribusi tidak normal sehingga
menggunakan median sebagai batas kategori variabel pengetahuan (9,00) dan peran
tenaga kesehatan (5,00) .Hasil ukur variabel status vakinasi Covid-19, tingkat
pendidikan (tinggi > SMP/Sederajat), pekerjaan (bekerja), tingkat
pengetahuan (tinggi, jika skor > 9), aksesibilitas (baik, jika < 2KM) dan
peran tenaga kesehatan (ada, jika skor 5) pada penelitian ini menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas. Data pada penelitian ini dianalisi secara univariat dan bivariat dengan menggunakan software pengolahan
data statistik (SPSS). Untuk melihat
hubungan antara variabel dependen dengan independen digunakan uji chi-square. Penelitian
ini juga melakukan kaji etik di Universitas Esa Unggul
dengan nomor 0922-07.033
/DPKE-KEP/FINAL-EA/UEU/VII/2022.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan
hasil analisis univariat
dan biavariat.
Tabel 1. Analisis
Univariat dan Anlisis Bivariat
Variabel |
N |
% |
Status Vaksin |
P-value |
PR 95% CI |
|||||||||||||
Tidak |
Ya |
|||||||||||||||||
N |
% |
N |
% |
|||||||||||||||
|
26 |
39.4 |
40 |
60.6 |
|
|
||||||||||||
Tingkat Pendidikan |
Rendah |
52 |
32 |
45 |
86.5 |
7 |
13.5 |
0,001 |
5,9 (3,7-9,5) |
|||||||||
Tinggi |
110 |
68 |
16 |
14.5 |
94 |
85.5 |
||||||||||||
Pekerjaan |
Tidak |
46 |
28 |
40 |
87.0 |
6 |
13.0 |
0,001 |
4,8 (3.2-7.2) |
|||||||||
Ya |
116 |
72 |
21 |
18.1 |
95 |
81.9 |
||||||||||||
Tingkat Pengetahuan |
Rendah |
68 |
42 |
32 |
47.1 |
36 |
52.9 |
0,053 |
1,5 (1,0-2,3) |
|||||||||
Tinggi |
94 |
58 |
29 |
30.9 |
65 |
69.1 |
||||||||||||
Aksesibilitas |
Tidak |
100 |
100 |
61 |
37.7 |
101 |
63.3 |
- |
- |
|||||||||
Ya |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
||||||||||||
Peran Tenaga
Kesehatan |
Tidak |
57 |
35 |
26 |
45.6 |
31 |
54.4 |
0,170 |
1,4 (0,9-2,0) |
|||||||||
|
Ya |
105 |
65 |
35 |
33.3 |
70 |
66.7 |
|
|
|
||||||||
Analisis Univariat
Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi pada
tabel 1 menunjukkan proporsi tertinggi yaitu status telah di vaksinasi Covid-19
sebanyak 101 (62%), pendidikan tinggi 110 (68%), pekerjaan 116 (72%), tingkat
pengetahuan 94 (58%), aksesibilitas tidak baik 162 (100%), dan peran tenaga
kesehatan 105(65%).
Analisis Bivariat
Berdasarkan
hasil analisis bivariat pada tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dengan status vaksinasi Covid-19 (p-value 0,001 >
0,05) dan diperoleh nilai PR = 5,9 (3,7-9,5) yang artinya responden yang
memiliki tingkat pendidikan tinggi berisiko 5,9 kali telah di vaksinasi
Covid-19 dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan status vaksinasi Covid-19 (p-value
0,001 > 0,05) dan diperoleh nilai PR = 4,8 (3,2-7,2) yang artinya responden
yang memiliki pekerjaan tinggi berisiko 4,8 kali telah di vaksinasi Covid-19
dibandingkan dengan responden yang memiliki tidak memiliki pekerjaan. Tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan status vaksinasi Covid-19 (p-value
0,053 > 0,05) dan diperoleh nilai PR = 1,5 (1,0-2,3) artinya responden yang
memiliki tingkat pengetahuan rendah 1,5 kali tidak akan di vaksinasi Covid-19
dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Tidak
ada hubungan antara aksesibilitas dengan status vaksinasi Covid-19 (p-value
> 0,05). Tidak ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan status
vaksinasi Covid-19 (p-value 0,170 > 0,05) dan diperoleh nilai PR =
1,4 (0,9-2,0) artinya responden yang tidak adanya peran tenaga kesehatan 1,4
kali tidak akan di vaksinasi Covid-19 dibandingkan dengan responden yang
memiliki peran tenaga kesehatan.
Tingkat
Pendidikan
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara tingkat Pendidikan dengan status vaksinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022 diperoleh proporsi tertinggi
pada pendidikan rendah yaitu status vaksin tidak sebanyak 45 orang (86.5%).
Pada pendidikan tinggi proporsi tertinggi yaitu status telah divaksinasi
sebanyak 94 orang (85.5%).
Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
Pendidikan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun
2022. Nilai Prevalence Ratio (PR) sebesar 5,9, artinya masyarakat yang
mempunyai tingkat pendidikan rendah berisiko 5,9 kali untuk tidak melakukan
vaksinasi Covid-19 dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi.
Hal
ini sejalan dengan penelitian (Irwan et al., 2022) yang menyatakan bahwa adanya
hubungan secara signifikan antara tingkat pendidikan dengan vaksinasi Covid-19.
Penelitian lain (Isnaini, 2021) menghasilkan kesimpulan yaitu ada hubungan antara pendidikan dengan
vaksinasi Covid-19.
Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan
produktifitas tenaga kerja, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan
makin tinggi pula perilaku dan produktifitasnya. Seseorang yang mempunyai
tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memberikan peluang motivasi, sikap,
disiplin, dan produktifitas yang lebih tinggi (Notoatmodjo, 2016).
Hasil
penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak
Tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari proporsi tertinggi pada tingkat
pendidikan rendah yaitu status tidak divaksin, dan proporsi tertinggi pada
tingkat pendidikan tinggi yaitu status telah divaksin. Artinya semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang akan semakin baik untuk status vaksinasi Covid-19.
Masyarakat dengan berpendidikan tinggi lebih memiliki perspektif terbuka, yang
berdampak pada perilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka lebih
peduli, adaptasi dan mengikuti dalam berperilaku untuk peningkatan derajat
kesehatannya, ini menyebabkan pendidikan berpengaruh terhadap status vaksinasi
Covid-19. Fasilitas, sarana prasarana pendidikan di Desa Cisimeut sudah
tersedia dengan baik dari tingkat dasar hingga atas, tetapi perlunya
pemeliharaan dan kepedulian masyarakat untuk menjaga dan merawat fasilitas
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Saran
yang diberikan peneliti bagi aparatur pemerintah seperti RT, RW, tokoh
masyarakat, tokoh agama di lingkungan RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kecamatan
Leuwidamar Kabupaten Lebak untuk mengajak, mengimbau untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat, peduli dan menjaga fasilitas, sarana prasarana pendidikan
yang telah tersedia di lingkungan sekitar untuk peningkatan mutu pendidikan
yang lebih baik, karena dengan pendidikan tinggi akan berpengaruh pada status
vaksinasi Covid-19 serta akan membentuk perilaku dan produktifitas yang lebih
baik. Peneliti juga menyarankan masyarakat yang tidak bisa melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk tetap dapat belajar, meningkatkan
pengetahuannya dengan meningkatkan literasi, membaca baik dari buku, maupun
berita yang tersedia dengan sumber yang jelas, selain itu peneliti juga
menyarankan masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap bidang
pendidikan, dengan merawat sarana prasara pendidikan, memfasilitasi anak untuk
berpendidikan sehingga mutu pendidikan akan meningkat.
Pekerjaan
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara pekerjaan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT
02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022 diperoleh proporsi tertinggi pada pekerjaan
tidak bekerja yaitu status vaksin tidak sebanyak 40 orang (87.0%). Pada
pekerjaan bekerja proporsi tertinggi yaitu status status telah divaksinasi
sebanyak 95 orang (81.9%).
Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan
dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022. Nilai
Prevalence Ratio (PR) sebesar 4,8, artinya masyarakat yang tidak bekerja
berisiko 4,8 kali untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19 dibandingkan dengan
masyarakat yang memiliki pekerjaan.
Hal
ini sejalan dengan penelitian (Ichsan et al., 2021) yang menyatakan bahwa adanya hubungan secara signifikan pekerjaan
dengan vaksinasi Covid-19.
Berbagai
negara mulai menerapkan Protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World Health
Organization (WHO), sebagai akibatnya banyak kantor baik pemerintah maupun
swasta yang kemudian menerapkan syarat untuk pegawai atau karyawan mengikuti
program vaksinasi Covid-19. Hal tersebut menjadi dorongan individu untuk
menerima vaksinasi Covid-19.
Hasil
penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan status
vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun
2022. Hal ini dapat dilihat dari proporsi tertinggi pada pekerjaan tidak
bekerja yaitu status tidak divaksin, dan proporsi tertinggi pada pekerjaan
bekerja yaitu status telah divaksin. Artinya seseorang yang bekerja akan
semakin baik untuk status vaksinasi Covid-19. Mayoritas pekerjaan di Desa
Cisimeut yaitu sebagai pekerja kebun, wiraswasta dan juga di pemerintahan.
Masyarakat yang memiliki pekerjaan memiliki perspektif yang baik dan perilaku
baik dalam menjaga kesehatannya dengan peduli terhadap status kesehatannya.
Hanya saja, untuk pengembangan diri di Desa Cisimeut belum tersedianya
pelatihan-pelatihan pekerjaan untuk meningkatkan skill atau keterampilan
masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah dan luas menjanggau pekerjaan.
Saran
yang diberikan peneliti bagi aparatur pemerintah seperti RT, RW, atau Puskesmas
di lingkungan RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak
untuk mengadakan kegiatan peningkatan skill atau keterampilan, meningkatkan
lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan keahlian yang
dimiliki sehingga masyarakat dapat mandiri dan mendapatkan pekerjaan sehingga
masyarakat dapat mendorong perspektif, perilaku dan produktifitas yang lebih
baik.
Tingkat
Pengetahuan
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan status vaksinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022 diperoleh proporsi tertinggi
pada tingkat pengetahuan rendah yaitu status telah divaksinasi sebanyak 36
orang (52.9%). Pada tingkat pengetahuan tinggi proporsi tertinggi yaitu status
telah divaksinasi sebanyak 65 orang (69.1%).
Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang antara tingkat
pengetahuan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04� Desa Cisimeut Tahun 2022. Nilai Prevalence
Ratio (PR) sebesar 1,5, artinya masyarakat yang mempunyai tingkat pengetahuan
rendah berisiko 1,5 kali untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19 dibandingkan
dengan masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi.
Hasil
penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar
Kab Lebak Tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari proporsi tertinggi pada
tingkat pengetahuan rendah yaitu status telah divaksin, dan proporsi tertinggi
pada tingkat pengetahuan tinggi yaitu status telah divaksin. Masyarakat
memiliki pengetahuan tinggi mengenai vaksin Covid-19 karena informasi mengenai
Covid-19, vaksin Covid-19 didapatkan dengan mudah melalui media massa, radio,
tv, media sosial seperti facebook, Instagram, youtube serta berita lainnya,
serta informasi yang didapatkan dari tenaga kesehatan yang memberikan edukasi
terhadap masyarakat. Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan bukan menjadi
faktor penyabab dari status vaksinasi Covid-19, sehingga status vaksinasi
Covid-19 ini dari faktor lainnya.
Aksesibilitas
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara aksesibilitas dengan status vaksinasi Covid-19
di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022 diperoleh proporsi tertinggi pada
aksesibilitas tidak yaitu status tidak divaksinasi sebanyak 61 orang (37.7%).
Pada aksesibilitas ya proporsi tertinggi yaitu status telah divaksinasi
sebanyak 101 orang (62.3%).
Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang antara aksesibilitas
dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022. Nilai
Prevalence Ratio (PR) sebesar 0, tidak dapat di uji karena semua pada
aksesibilitas tidak.
Hasil
penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara aksesibilitas dengan
status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak
Tahun 2022. Aksesibilitas masyarakat tidak baik karena semua responden pada
lingkungan RT 02 RW 04 dengan jarak antara pemukiman warga ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat lebih dari 2 KM. Hal ini dapat dilihat dari
proporsi tertinggi pada aksesibilitas tidak yaitu status tidak divaksin, dan
proporsi tertinggi pada aksesibilitas ya yaitu status telah divaksin. Dalam
penelitian ini, aksesibilitas bukan menjadi faktor penyabab dari status
vaksinasi Covid-19, sehingga status vaksinasi Covid-19 ini dari faktor lainnya.
Peran
Tenaga Kesehatan
Berdasarkan
hasil analisis hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan status vaksinasi
Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun 2022 diperoleh proporsi tertinggi
pada peran tenaga kesehatan tidak yaitu status telah divaksinasi sebanyak 31
orang (54.4%). Pada peran tenaga kesehatan ya proporsi tertinggi yaitu status
telah divaksinasi sebanyak 70 orang (66.7%).�
Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang antara peran tenaga
kesehatan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Tahun
2022. Nilai Prevalence Ratio (PR) sebesar 1,4, artinya masyarakat yang
mempunyai dengan tidak adanya peran tenaga kesehatan berisiko 1.3 kali untuk
tidak melakukan vaksinasi Covid-19 dibandingkan dengan masyarakat dengan ada
nya peran tenaga kesehatan.
Hasil
penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara peran tenaga kesehatan
dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar
Kab Lebak Tahun 2022. Hal ini dapat dilihat dari proporsi tertinggi pada peran
tenaga kesehatan tidak yaitu status telah divaksin, dan proporsi tertinggi pada
peran tenaga kesehatan ya yaitu status telah divaksin. Hasil wawancara di
dapatkan, masyarakat yang divaksinasi Covid-19 bukan hanya karena telah
diberikan edukasi ataupun adanya peran tenaga kesehatan yang membantu dalam
keikutsertaannya untuk vaksinasi Covid-19, tetapi ada yang memang membutuhkan
dan menginginkan untuk divaksinasi karena sudah mengetahui akan pentingnya
vaksinasi Covid-19 dari pemahaman yang diketehauinya. Dalam penelitian ini,
peran tenaga kesehatan bukan menjadi faktor penyabab dari status vaksinasi
Covid-19, sehingga status vaksinasi Covid-19 ini dari faktor lainnya.
KESIMPULAN
Terdapat hubungan yang bermakna antara
pendidikan, pekerjaan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT 02 RW 04 Desa
Cisimeut Tahun 2022. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan,
aksesibilitas dan peran tenaga Kesehatan dengan status vaksinasi Covid-19 di RT
02 RW 04 Desa Cisimeut Kec Leuwidamar Kab Lebak Tahun 2022.
DAFTAR
PUSTAKA
Dinengsih,
S., & Hendriyani, H. (2018). Hubungan antara pendidikan, pengetahuan,
dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam
melakukan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di desa Aweh Kabupaten
Lebak Provinsi Banten. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 202�212.
Ichsan,
D. S., Hafid, F., Ramadhan, K., & Taqwin, T. (2021). Determinan kesediaan
masyarakat menerima vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Tengah. Poltekita: Jurnal
Ilmu Kesehatan, 15(1), 1�11.
Isnaini,
M. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat masyarakat mengikuti
vaksinasi covid-19 di kelurahan kuin utara kota banjarmasin. Universitas Islam
Kalimantan MAB.
Nadya,
V. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerimaan masyarakat terhadap
vaksinasi covid-19 di kota Padang tahun 2021. Universitas Andalas.
Organization,
W. H. (2022). Pertanyaan jawaban terkait COVID-19 untuk publik. World Health
Organization. Https://Www. Who.
Int/Indonesia/News/Novel-Coronavirus/Qa/Qa-for-Public.
Risnaningtyas,
A. K., & Maharani, C. (2021). Pemanfaatan Kembali Pelayanan Kesehatan pada
Masa Pandemi COVID-19. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(3),
462�471.
Dinas Kesehatan Dki Jakarta. (2021).
Covid-19. Https://Corona.Jakarta.Go.Id/Id/Vaksinasi
Dinas Kesehatan Kab Lebak. (2022). Pemulihan Ekonomi
Nasional. Https://Pen-Prod.Udata.Id/Page/Index
Hitung Sampel Uji Klinis Beda Proporsi Dua Kelompok Sampel �
Pelatihan Universitas Indonesia. (N.D.). Retrieved May 12, 2022, From
Https://Pelatihan-Ui.Com/Hitung-Sampel-Uji-Klinis-Beda-Proporsi-Dua-Kelompok-Sampel/
Ilmu Kesehatan Masyarakat - Google Books. (N.D.). Retrieved
May 12, 2022, From
Https://Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Ilmu_Kesehatan_Masyarakat/Dp0beaaaqbaj?Hl=En&Gbpv=1&Dq=Faktor+Predisposisi+Faktor+Pendukung+Dan+Penguat&Pg=Pa89&Printsec=Frontcover
Irwan, R., Saputri, M. E., & Wowor, T. J. F. (2022).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Vaksinasi Covid-19 Dikomplek Villa
Pertiwi Depok Jawa Barat. Malahayati Nursing Journal, 4(6), 1359�1369.
Https://Doi.Org/10.33024/Mnj.V4i6.6237
Kbbi-Pandemi. (2020). Memahami Istilah Endemi, Epidemi, Dan
Pandemi.
Kementerian Kesehatan Ri. (2021a). . Faq Seputar Vaksinasi
Secara Umum.
Kementerian Kesehatan Ri. (2021b). Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Ri. (2022). Vaksin Dashboard.
Https://Vaksin.Kemkes.Go.Id/#/Vaccines
Pakpahan. (2021). Promosi Kesehatan & Prilaku Kesehatan.
Jakarta: Egc, 184.
Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan - Google Books.
(N.D.). Retrieved May 12, 2022, From
Https://Www.Google.Co.Id/Books/Edition/Promosi_Kesehatan_Dan_Perilaku_Kesehatan/Mr0feaaaqbaj?Hl=En&Gbpv=1&Dq=Teori+Lawrence+Green+Notoatmodjo+(2010)&Pg=Pa43&Printsec=Frontcover
Setiana. (2018). Riset Keperawatan : Lovrinz
Publishing . 145.
Https://Books.Google.Co.Id/Books?Id=Wnweeaaaqbaj&Pg=Pa10&Dq=Etika+Penelitian+Keperawatan&Hl=Id&Sa=X&Ved=2ahukewjozttfzvn1ahx2uwwghwrzdg4q6af6bagjeam#V=Onepage&Q=Etika
Penelitian Keperawatan&F=False
Sinaga. (2021). Hubungan Aksesibilitas, Dukungan Tenaga
Kesehatan Dan Persepsi Terhadap Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toksoid Pra
Nikah.
Teknik Pengambilan Sampel: Pengertian, Jenis-Jenis, Dan
Contohnya. (N.D.). Retrieved May 12, 2022, From
Https://Penerbitdeepublish.Com/Teknik-Pengambilan-Sampel/
Who. (2022). Who Coronavirus (Covid-19) Dashboard | Who
Coronavirus (Covid-19) Dashboard With Vaccination Data.
Https://Covid19.Who.Int/