DETEKSI DINI INFEKSI LATEN TUBERKULOSIS (ILTB)
PADA KONTAK SERUMAH PASIEN TUBERKULOSIS� DENGAN METODE MANTOUX TEST DI
PUSKESMAS RENGEL
Fiqhiyah
Birroudhoh
Institut Ilmu
Kesehatan Strada Indonesia
*e-mail:
[email protected]
Kata kunci: ILTB,
Kontak Serumah, Mantoux Test Keywords: ILTB, Household Contact, Mantoux Test |
|
ABSTRAK
|
|
Tuberkulosis (TBC) disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat menular terutama pada kontak erat dengan pasien, khususnya yang serumah. Orang
yang tertular tetapi
tidak menunjukkan gejala TBC aktif
dapat didiagnosis dengan Infeksi
Laten Tuberkulosis (ILTB) melalui
tes Mantoux. Meskipun
tidak menunjukkan gejala, orang dengan ILTB memiliki risiko 5-10% berkembang menjadi TBC aktif dalam 5 tahun. Di
Puskesmas Rengel, kasus TBC meningkat dari 32 kasus pada 2021 menjadi 42 pada
2022. Pada Februari 2023, dari 13 kontak erat TBC yang diuji tuberkulin,
46,2% dinyatakan ILTB. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah
perkembangan TBC aktif. Dalam penelitian ini, deteksi dini ILTB dilakukan
pada 30 kontak erat serumah pasien TBC, dan 24 orang (80%) bersedia menjalani
tes Mantoux. Sebagian
besar berjenis kelamin perempuan (79,2%), berada dalam usia produktif (75%), dengan BMI normal (45,8%). Hasil
menunjukkan 45,8% di antara mereka positif ILTB. Kesimpulannya, hampir separuh dari kontak erat
pasien TBC menunjukkan hasil positif
ILTB, sehingga diperlukan
edukasi dan pemberian Terapi Pencegahan TBC bagi mereka. Tuberculosis (TB) is caused by
Mycobacterium tuberculosis and can be transmitted especially in close contact
with patients, especially those in the same household. People who contract
but do not show symptoms of active TB can be diagnosed with Latent Tuberculosis
Infection (ILTB) through the Mantoux test. Although asymptomatic, people with
ILTB have a 5-10% risk of developing active TB within 5 years. At the Rengel
Health Center, TB cases increased from 32 cases in 2021 to 42 in 2022. In
February 2023, of the 13 close contacts of tuberculosis tested for
tuberculosis, 46.2% were declared ILTB. Early detection is essential to
prevent the development of active TB. In this study, early detection of ILTB
was carried out on 30 close contacts of TB patients, and 24 people (80%) were
willing to undergo the Mantoux test. Most of them are female (79.2%), are of
productive age (75%), with a normal BMI (45.8%). The results showed that
45.8% of them were positive for ILTB. In conclusion, almost half of the close
contacts of TB patients showed positive results for ILTB, so education and
provision of TB Prevention Therapy are needed for them. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah suatu
penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mar�iyah & Zulkarnain, 2021). Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga
sering dikenal dengan Basil
Tahan Asam (BTA). Sebagian besar kuman
TB sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun bakteri
ini juga memiliki kemampuan
menginfeksi organ tubuh
lainnya (TB ekstra paru)
seperti pleura, kelenjar limfe,
tulang, dan organ ekstra paru lainnya. (2020, Kementrian
Kesehatan RI).
Infeksi Laten Tuberkulosis
(ILTB) adalah suatu keadaaan
dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak
mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari
tubuh secara sempurna tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC (MARPAUNG & PAULYNA, 2024). Orang dengan ILTB apabila dilakukan Tuberculin Skin Test (TST) atau pemeriksaan Interferon Gamma-Release Assay (IGRA) hasilnya akan positif, tetapi
hasil pemeriksaan rontgen
thorax normal serta hasil pemeriksaan
dahak dan Xpert MTB/Rif�
negative.
Beberapa hasil studi menunjukkan, sekitar 5-10%
orang dengan ILTB akan berkembang
menjadi TBC aktif, biasanya terjadi dalam 5 tahun sejak pertama kali terinfeksi. Pada orang dengan system kekebalan
tubuh yang lemah, terutama Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), malnutrisi,
orang yang sedang menjalani pengobatan
kanker atau sedang menjalani
dialisis berisiko mengalami penyakit TBC lebih tinggi daripada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal.
Menurut penelitian
(Kambuno et al., 2019) didapatkan 68,2% kasus
ILTB pada kontak serumah pasien BTA positif.yang dilakukan uji tuberkulin dengan menggunakan Mantoux Test. Sedangkan
menurut penelitian (Noviana et al., 2022), didapatkan hasil 70% tenaga kesehatan di RSI Jemursari
Surabaya terdeteksi ILTB setelah� diperiksa antibodi interferon gamma dengan metode IGRA. Data dua tahun terahir penemuan kasus TBC di Puskesmas Rengel mengalami
peningkatan, yaitu pada tahun 2021 di temukan 32 kasus (48%) dari target 67
kasus. Pada tahun 2022 di temukan 42 kasus (60%) dari target 70 kasus.
Sedangkan hasil tes tuberkulin pada bulan Februari 2023 di Puskesmas Rengel
yang dilaksanakan� pada 13 kontak erat
TBC ditemukan 6 orang (46,2%) dengan hasil positif dan dinyatakan ILTB.
Identifikasi TB laten diutamakan dilakukan pada kelompok berisiko terutama
terdapat kontak dengan pasien TB menular (Indreswari & Suharyo, 2012). Diagnosis
TB laten dengan Tuberculin Skin Test (TST) atau IGRA (Gualano et al., 2019). Diagnosis TB laten juga harus diikuti upaya membuktikan tidak terdapat TB aktif melalui anamnesis riwayat pengobatan, foto toraks, pemeriksaan fisis dan bila diperlukan pemeriksaan sputum mikrobiologi, Uji tuberculin dilakukan
dengan menyuntikan intradermal 0,1 ml PPD 5 TU dengan
teknik Mantoux selanjutnya pembacaan
hasil uji tuberkulin dilakukan
dalam 48-72 jam oleh tenaga Kesehatan terlatih. Apabila ditemukan kasus ILTB atau TB
laten maka akan diberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) (HIA, 2024). Dengan tujuan untuk mencegah orang ILTB yang berisiko untuk berkembang
menjadi sakit TBC. Dan bahwa dengan pengobatan laten TBC dapat mengurangi
risiko reaktivasi sekitar 60% sampai 90%.
Oleh karena itu penemuan kasus ILTB harus lebih ditingkatkan dengan cara
aktif melakukan� melakukan tes Mantoux /
tuberculin untuk penemuan kasus iltb pada sasaran beresiko yaitu pada kontak
erat tbc, kelompok beresiko tinggi dan terutama kontak serumah pasien TBC. Hal
ini untuk mengendalikan penularan penyakit mengurangi angka kesakitan. Karena
apabila sudah ditemukan kasus ILTB dan diobati maka diharapkan tidak berkembang
menjadi sakit TBC dan eliminasi TBC tahun 2030 dapat tercapai.
Kondisi
Tempat Pengabdian Masyarakat
Lokasi
Lokasi tempat pengabdian masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Rengel yaitu
di Desa Kebonagung Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.
Jadwal
Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan
pada tanggal 24 sampai 26 Juni 2023.
Tujuan
Menganalisa penemuan jumlah kasus ILTB pada kontak serumah pasien TBC
dengan melakukan deteksi dini ILTB menggunakan metode Mantoux test
Metode
Kegiatan deteksi dini ILTB dengan metode Mantoux test dilakukan secara
langsung dengan kunjungan rumah pada�
semua kontak erat serumah pasien TBC dengan kriteria tidak dalam keadaan
sakit TBC dan bersedia dilakukan Mantoux test.
�Hasil data yang dilakukan Mantoux
test akan dilakukan pengolahan data dan dianalisis menggunakan program SPSS dengan menggunakan
pendekatan diskriptif analitik.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait dengan penyakit TBC, bahwa penyakit TBC merupakan penyakit yang menular (Hamzah et
al., 2021). Dan dapat menularkan
pada orang disekitarnya terutama
orang yang kontak erat
dengan pasien TBC terlebih
orang yang kontak serumah
yang setiap saat selalu berada disekitar pasien TBC (Sigalingging
et al., 2019).
Penularan TBC pada orang lain dapat diketahui sejak awal dengan dilakukan deteksi dini pada kontak erat dengan menggunakan metode Mantoux Test (Werdiningsih,
2022). Dari hasil Mantoux Test� akan diketahui apakah orang tersebut terdiagnosa Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB)
atau tidak. Infeksi Laten Tuberkulosis
(ILTB) adalah suatu keadaaan
dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak
mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari
tubuh secara sempurna tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC. Dan
orang yang terkena Infeksi
Laten Tuberkulosis (ILTB) bisa berkembang
menjadi penyakit TBC (Alhabsyi
& Lestari, 2024). Oleh karena
itu apabila terdiagnosa Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB)
maka akan diberikan terapi pencegahan TBC sehingga diharapkan tidak berkembang menjadi penyakit TBC dan target
global eliminasi TBC tahun
2030 dapat tercapai.
Hasil dari pelaksaan pengabdian masyarakat adalah melakukan kunjungan rumah pada 10 indeks pasien TBC, Dimana dari kunjungan tersebut terdapat 30 orang kontak erat serumah pasien
TBC, dan yang dilakukan deteksi
dini Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) menggunakan
metode Mantoux Test�
adalah sebanyak 24 orang, hal ini dikarenakan ada kontak serumah
yang tidak bersedia dilakukan
Mantoux Test� karena
takut. Dan di sebabkan karena kurang kesadaran tentang
pentingnya deteksi dini pada orang kontak serumah pasien TBC.
Dari 24
orang kontak serumah pasien TBC yang dilakukan mantoux test, data tersebut di
lakukan analisis deskriptif dengan memasukkan data menggunakan program SPSS. Hasil analisis deskriptif adalah :
1.
Frekwensi Jenis kelamin lebih besar
pada perempuan dari pada laki-laki, yaitu 19 orang (79,2%) berjenis kelamin
perempuan dan 5 orang (20,8%) berjenis kelamin laki-laki.
2.
Frekwensi kelompok umur sebagian besar
pada kelompok usia produktif,� yaitu
sejumlah 1 orang (4,2%) pada usia anak (0-15th), 18 orang (75%) pada usia
produktif (usia >15-59),dan 5 orang (20,8%) pada usia lansia (>60th).
3.
Frekwensi� BMI (Body
Mass Index) sebagian besar termasuk dalam katagori normal, dengan rincian
sebagai berikut : 1 orang (4,2%) katagori kurus, 11 orang (45,8%) katagori
normal, 7 orang (29,2%) katagori gemuk, dan 5 orang (20,8%) katagori obesitas.
4.
Frekwensi penemuan ILTB pada kontak
erat yang dilakukan mantoux test adalah hampir separuh responden hasil bacaan
mantoux test nya positif artinya mengalami Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB),
adapun rinciannya adalah 11 orang (45,8%) mengalami ILTB dan 13 orang (54,2%)
bukan ILTB.
Kegiatan pengabdian
masyarakat ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat dan kontak erat
serumah pasien TBC. Kegiatan yang dilakukan secara umum tidak menghadapi
kendala yang berarti sehingga terlaksana dengan lancar dan memberikan dampak
positif yaitu terdeteksinya pasien Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) sehingga
bisa dilakukan Terapi Pencegahan TBC (TPT) dan diharapkan tidak berkembang
menjadi penyakit TBC, sehingga akan mengurangi angka kesakitan dan kematian
serta penularan TBC pada orang lain dan akan meningkatkan capaian program TBC
Puskesmas serta target global eliminasi TBC tahun 2030. Dari hasil Mantoux
Test� didapatkan hasil cukup tinggi yaitu
45,8% terdeteksi Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) yaitu sejumlah 11 orang dari
24 orang yang dilakukan deteksi dini dengan menggunakan metode Mantoux Test.
Alhabsyi, C., & Lestari, H. (2024). Gambaran Infeksi Laten
Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Tahun 2024. Variable Research
Journal, 1(02), 811�821.
Gualano, G., Mencarini, P., Lauria, F. N., Palmieri, F., Mfinanga, S.,
Mwaba, P., Chakaya, J., Zumla, A., & Ippolito, G. (2019). Tuberculin Skin
Test�Outdated Or Still Useful For Latent Tb Infection Screening? International
Journal Of Infectious Diseases, 80, S20�S22.
Hamzah, B., Akbar, H., &
Sarman, S. (2021). Pencegahan Penyakit Tidak Menular Melalui Edukasi Cerdik
Pada Masyarakat Desa Moyag Kotamobagu. Abdimas Universal, 3(1), 83�87.
Hia, H. N. (2024). Kepatuhan
Dan Efek Samping Obat Pada Penderita Infeksi Laten Tuberkulosis (Iltb) Di
Puskesmas Desa Lalang Dan Puskesmas Helvetia.
Indreswari, S. A., &
Suharyo, S. (2012). Kadar Interferon Gamma Pada Kontak Serumah Dengan Penderita
Tuberkulosis. Kesmas, 6(5), 3.
Kambuno, N. T., Senge, Y.
H., Djuma, A. W., & Barung, E. N. (2019). Uji Tuberkulosis Laten Pada
Kontak Serumah Pasien Bta Positif Dengan Metode Mantoux Test. Jurnal Info
Kesehatan, 17(1), 50�63.
Mar�iyah, K., & Zulkarnain, Z. (2021). Patofisiologi Penyakit Infeksi
Tuberkulosis. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 7(1), 88�92.
Marpaung, Y., & Paulyna, M. (2024). Tingkat Pengetahuan Penderita Tb
Paru Terhadap Infeksi Laten Tuberkulosis (Iltb) Di Puskesmas Lalang Dan
Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2023.
Noviana, A. C., Rahmawati,
F., Widyaningsih, I., Arimbi, M. R., & Theodora, T. (2022). Tuberkulosis Laten Pada Tenaga Kesehatan Di Rsi Jemur Sari Surabaya.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan
Masyarakat, 14(1), 30�34.
Sigalingging, I. N., Hidayat, W., & Tarigan, F. L. (2019). Pengaruh
Pengetahuan, Sikap, Riwayat Kontak Dan Kondisi Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru
Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Hutarakyat Kabupaten Dairi Tahun 2019. Jurnal
Ilmiah Simantek, 3(3).
Werdiningsih, D. (2022). Hubungan Riwayat Kontak Dan Status Imunisasi Bcg
Dengan Kejadian Tbc Pada Anak Di Rsud Panembahan Senopati Bantul Tahun 2021.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Kementrian Kesehatan
Ri. Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. 2020. Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta. Kementrian
Kesehatan Ri.
Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/755/2019, Tentang
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis, Jakarta,
Kementrian Kesehatan Ri.
Kementrian
Kesehatan Ri. Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. 2020.
Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (Iltb). Jakarta.
Kementrian Kesehatan Ri.
Kementrian
Kesehatan Ri. Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan. 2020. Pedoman
Teknis Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Kesehatan Timgkat
Pertama, Sebagai Salah Satu Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar
Dan Kewaspadaan Menghadapi Penyakit Infeksi Emerging. Jakarta. Kementrian
Kesehatan Ri.
Peraturan
Presiden Ri. No. 67 Tahun 2021. Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.. Jakarta.
Perpres Ri.
Kementrian
Kesehatan Ri. 2020. Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Di Indonesia
2020-2024. Jakarta. Kementrian
Kesehatan Ri.
Who. 2020. Global Tuberculosis Report
2020. Wordl Healt
Organization.
Kementrian Kesehatan Ri. Direktorat
Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. 2019. Petunjuk Teknis Investigasi Kontak Pasien
Tbc Bagi Petugas Keseshatan
Dan Kader, . Jakarta. Kementrian
Kesehatan Ri.