Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih
6 Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020
B. Pembahasan
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek
penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan
perilaku. Pada materi pembelajaran
kurikulum 2013 terdapat materi yang
dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan
terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn. Selanjutnya pada kurikulum
2013 materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika (Joseph, 2009)
Dalam penelitian yang kami lakukan
ini untuk mengetahui seberapa baiknya
pemahaman guru dalam pembuatan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang kreatif dan inovatif. Sesuai
dengan Kurikulum 2013 tentang
pembelajaran Sekolah Dasar 2013 terdapat
pada permendikbud Nomor 67. Aturan
tersebut berisi: (a) proses spiritual dan
sosial (b) pengalaman belajar siswa sehari-
hari (c) afektif, kognitif, serta psikomotor
(d) pengembangan karakter positif siswa
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia), 2013).
Dalam pengembangan pendidikan
yang maju guru harus memahami dasar
pembuatan RPP yang kreatif untuk
pembelajaran yang menarik. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh terdapat 3
kategori yang akan diamatati adalah RPP,
Silabus, Praktek mengajaar. Terdapat 6
guru di SDN Bringin 02, Kecamatan
Bringin yang telah mencapai nilai diatas 2
per indikator dengan kategori baik dengan
persentase 87% dan terdapat 2 orang guru
yang memiliki nilai indikator 2 dengan
kategori cukup yaitu sebanyak 13% secara
keseluruhan dengan rata-rata skor 83,3
kategori baik.
Dalam penelitian yang kami lakukan
ini menggunakan metode kualitatif
sehingga lebih efektif karena memperoleh
data secara langsung ke lapangan. Dalam
penelitian kami menemukan banyak sekali
data dan informasi. Salah satunya RPP
yang disusun guru ada yang belum sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Berdasarkan wawancara dengan
kepala sekolah beserta Guru kelas terdapat
masalah utama dan masalah pendamping
terkait pelaksanaan K-13 di SDN 02
Bringin Kecamatan Bringin. Kepala SDN
02 Bringin ditemukan: pertama, pada
sekolah tersebut terdapat 6 guru mulai dari
guru kelas hingga guru bidang studi,
terdapat 2 orang guru atau sekitar 43%
guru tidak bisa menciptakan RPP sendiri
dan 57% guru membuat RPP-nya sendiri.
Hal ini sesuai dengan penelitian
Mislinawati & Nurmansyah (2018) bahwa
60% guru kesulitan membuat RPP sendiri
(Mislinawati & Nurmasyitah, 2018).
Maka dari penelitian ini kami
mendapatkan solusi untuk guru di SD N 02
Bringin untuk mengikuti seminar, pelatihan
, dan edukasi dari kepala sekolah tentang
penyusunan RPP yang kreatif, inovatif, dan
dapat membuat pembelajaran yang
menarik bagi siswa. Dengan guru
memahami penyusunan RPP yang baik
sehingga siswa dapat memahami
pembelajaran dan mampu membuat siswa
kreatif serta berfikir kritis untuk
pengetahuan siswa. Dalam pembuatan RPP
juga harus mencangkup keaktifan siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa tidak
hanya diam saja, tetapi bisa aktif dalam
pembelajaran . Guru-guru harus diarahkan
untuk menulis RPP dengan sangat rinci
sehingga banyak menghabiskan waktu
yang seharusnya bisa lebih difokuskan
untuk mempersiapkan dan mengevaluasi
proses pembelajaran itu sendiri.
Saat ini Kurikulum acuan Kurikulum
acuan dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional di era teknologi dan informasi ini.
Kurikulum disusun secara menyeluruh di
seluruh negara termasuk Indonesia.
Adanya kurikulum membuat kesetaraan
antara dari segi kompetensi dan tujuan