5
Action Research Literate
Vol. 4 No. 1, Januari 2020
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN :
Pendidikan
PEMAHAMAN PEMBUATAN RPP YANG KREATIF DAN PENGAPLIKASIANNYA
DALAM PEMBELAJARAN
Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih
Universitas Kristen Satya Wacana Jawa Tengah, Indonesia
Email: student.uksw.edu
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
22 September 2021
Direvisi
6 Oktober 2021
Disetujui
10 Oktober 2021
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pemahaman dan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengaplikasian model
pembelajaran K-13. Penelitian merupakan jenis kualitatif. Populasinya
penelitian yaitu semua di SDN 2 Bringin kecamatan Bringin. Sampel yang
diambil adalah 6 orang guru dari sdn Bringin 2. Data penelitian diperoleh
melalui kegiatan seminar yang dilakukan kepala sekolah SDN Bringin 2.
Hasil penelitian menunjukan dari 6 guru terdapat 2 guru atau 35% guru
memahami pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
model pembelajaran K-13. Sedangkan 4 guru belum memahami
pembuatan RPP yang kreatif untuk pembelajaran Hal ini dapat
disimpulkan guru SDN Bringin 2 Kecamatan Bringin Belum memahami
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan model
pembelajaran K-13. Dari itu semua perlu adanya penyuluhan dan
koordinasi kepala sekolah kepada guru untuk dapat meningkatkan
kreatifitas pembuatan RPP sehingga pembelajaran yang akan terlaksana
bisa kreatif sesuai tujuan pendidikan yang akan dicapai.
ABSTRACT
The research aims to analyze the understanding and preparation of the
Learning Implementation Plan (RPP) and the application of the K-13
learning model. Research is a qualitative type. The research population is
all in SDN 2 Bringin, Bringin sub-district. The samples taken were 6
teachers from Bringin 2 Elementary School. The research data was
obtained through seminar activities conducted by the Bringin 2
Elementary School principal. The results showed that from 6 teachers
there were 2 teachers or 35% of teachers understood the making of
Learning Implementation Plans (RPP) and learning models. K-13.
Meanwhile, 4 teachers did not understand the making of creative lesson
plans for learning. From that all there is a need for counseling and
coordination of school principals to teachers to be able to increase
creativity in making lesson plans so that learning that will be carried out
can be creative according to the educational goals to be achieved..
Kata Kunci:
Supervisi, Model
Kurikulum 2013,
Rencana
Pembelajaran.
Keyword:
Supervision, 2013
Curriculum Model,
Learning Plan
Pendahuluan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) merupakan suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih (Permendikbud Nomor
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses).
Perkembangan pada era teknologi dan
informasi yang menunjukan perkembangan
tanpa batas. Pada zaman sekarang ini dituntut
sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Langkah awal dari itu semua adalah sumber
daya manusia di bidang pendidikan. Suatu
bangsa akan menjadi lebih baik jika sumber
Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih
6 Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020
daya dipendidikan terus diperbaiki.
Pemerintah Indonesia melakukan upaya
melalui kegiatan penyempurnaan-
penyempurnaan kurikulum pendidikan
(Supriadi, 2009).
Saat ini pemerintah telah melakukan
peningkatan kurikulum dari KTSP menuju K-
13. K-13 ini berpatokan kepada peningkatan
pada proses sikap, proses keterampilan dan
perolehan pengetahuan. Harapan pemerintah
bahwa lulusan tersebut tidak hanya sikap tapi
juga pengetahuan, dan keterampilan
(Depdiknas, 2003) (Utami et al., 2016)
Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah. Pendekatan Ilmiah dalam kurikulum
2013 dikenal dengan nama scientific appoach
dalam pembelajaran semua mata pelajaran
meliputi kegiatan pengamatan (observing),
bertanya (questioning) . berkelompok
(associating), mencoba (experimenting), dan
jaringan penghubung (networking)
(Alimuddin, 2014).
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek
penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Pada materi pembelajaran kurikulum 2013
terdapat materi yang dirampingkan dan materi
yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan
terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS,
PPKn. Selanjutnya pada kurikulum 2013
materi yang ditambahkan adalah materi
Matematika (Joseph, 2009).
Berdasarkan wawancara terdapat
beberapa permasalahan mengenai pelaksanaan
kurikulum 2013 di SDN Bringin 2. Salah
satunya yaitu pemahaman guru terhadap
pembuatan RPP. Untuk guru yang belum
memahami pembuatan rpp dan pengaplikasian
rpp maka akan diikut sertakan pada seminar
seminar dan diberikan pengarahan yang lebih
baik. Agar semua guru bisa memahami
pembuatan rpp yang kreatif untuk
perkembangan teknologi seperti saat ini.
Faktor penyebab guru kurang
memahami penyusunan RPP adalah: 1) guru
belum pernah mendapatkan bimbingan secara
khusus bagaimana menyusun RPP yang baik
dan benar dari kepala sekolah, 2) setiap guru
mengajukan RPP untuk disyahkan oleh kepala
sekolah tidak pernah disalahkan dan langsung
ditanda tangani, 3) guru sangat jarang
mengikuti Pendidikan dan pelatihan (Diklat)
tentang penyusunan RPP yang baik dan benar,
kalaupun ada yang pernah mengikuti
kegiatannya kurang serius, di jadwalkan 5
(lima) hari kerja baru tiga hari sudah ditutup,
4) alasan klasik guru beralasan jumlah jam
mengajarnya banyak sehingga tidak sempat
untuk Menyusun RPP, prinsipnya yang
penting mengajar di kelas dengan berpedoman
dengan buku paket siswa yang sudah
disediakan oleh pihak sekolah dan oleh
peserta didik itu sendiri (Wikanengsih et al.,
2015)
Metode Penelitian
Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman guru terhadap
pelaksanaan K-13. Peneliti menggunakan
kualitatif deskriptif yaitu mendapat data hasil
dan menjelaskan fenomena yang terjadi
dengan menggunakan bahasa sendiri (Anggito
& Setiawan, 2018)
Prosedur yang kami gunakan untuk
mendapatkan data adalah dengan wawancara
secara langsung kepada guru dan memberikan
sebuah pertanyaan tentang Penyusunan RPP di
SDN Bringin 02. Dengan wawancara kepala
sekolah beserta guru kami mendapatkan hasil
dan data untuk penelitian selanjutnya
(Rachmawati, 2007).
Pemahaman Pembuatan Rpp Yang Kreatif dan Pengaplikasiannya Dalam Pembelajaran
Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020 7
Instrumen pengumpulan data kami
menggunakan rangkaian kegiatan untuk
memperoleh data dan menjelaskan makna dari
data tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk meningkatkan kreatifitas guru
dalam pembuatan RPP dan meningkatkan
pemahaman maupun pengaplikasian RPP
dalam pembelajaran.Fokus peneliti terhadap
Rencana RPP dengan model pembelajaran
pada K-13 Revisi pada guru SDN Bringin 2
Kecamatan Bringin .
Dalam menganalisis data kami
menggunakan metode kualitatif (Rijali, 2019).
Saat melakukan penelitian, kita harus
menganalisis data agar data yang didapat
mudah dipahami. Analisis data juga penting
untuk kita mendapatkan solusi atas
permasalahan penelitian yang tengah
dikerjakan.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Wawancara dilaksanakan dengan
menggunakan teknik purposive terhadap 6
orang narasumber kunci yang dilakukan di
SD N Bringin 02, Kecamatan Bringin.
Wawancara dengan Kepala Sekolah
beserta guru kelas dilaksanakan pada hari
Kamis, 9 September 2021. Wawancara
kami lakukan secara langsung bersama-
sama. Berikut merupakan inisial guru
beserta jabatannya.
Tabel 1
Inisial Guru Beserta Jabatan
Nama Peserta
Jabatan
NR
ST
KH
PS
RN
DS
Guru Kelas 1
Guru Kelas 2
Guru Kelas 3
Guru Kelas 4
Guru Kelas 5
Guru Kelas 6
Kepala sekolah mengarahkan guru
dalam pembuatan RPP yang kreatif kemudian
mengamati guru dalam mengaplikasikan RPP
yang telah dibuat guru. Kegiatan diawali
dengan menentukan kalender pendidikan,
membuat promes, prota, RPP sampai penilaian
afektif, psikomotor, kognitif. Prota atau
promes dinilai berdasarkan alokasi waktu pada
kalender pendidikan. Selanjutnya yang akan
dinilai RPP berdasarkan Kompeten Dasar,
materi pembelajaran, tujuan kegiatan
pembelajaran, metode/teknik pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran.
Survey kepala sekolah di SDN 2
Bringin berfokus pada (1) pemahaman konsep
pembuatan RPP sehingga anak berfikir kritis,
inovatif dan aktif, (2) melakukan kegiatan
pembimbingan menyusun silabus yang
terfokus pada standar isi dan prinsip
pengembangan kurikulum, (3) melakukan
bimbingan penggunaan media pembelajaran
sesuai RPP.
Tabel 2
Penilaian Hasil Pembuatan RPP Guru
Nama
Guru
Skor
Kompoeten
Dasar
Materi
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
NR
4
4
3
92
ST
4
3
3
85
KH
4
4
4
100
PS
4
3
4
92
RN
4
4
4
100
DS
4
4
3
92
Kepala sekolah telah melihat dan
mensurvey guru kelas dalam pembuatan RPP
dan pengaplikasiannya dalam pembelajaran
yang dilaksanakan dalam kelas. Peningkatan
guru telah terlihat dan bisa mendapatkan skor
yang tinggi dengan presentase 87% guru telah
memahami dan mengalami peningkatan dalam
pembuatan RPP yang memunculkan berfikir
kritis siswa.
Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih
6 Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020
B. Pembahasan
Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek
penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan
perilaku. Pada materi pembelajaran
kurikulum 2013 terdapat materi yang
dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan
terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn. Selanjutnya pada kurikulum
2013 materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika (Joseph, 2009)
Dalam penelitian yang kami lakukan
ini untuk mengetahui seberapa baiknya
pemahaman guru dalam pembuatan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang kreatif dan inovatif. Sesuai
dengan Kurikulum 2013 tentang
pembelajaran Sekolah Dasar 2013 terdapat
pada permendikbud Nomor 67. Aturan
tersebut berisi: (a) proses spiritual dan
sosial (b) pengalaman belajar siswa sehari-
hari (c) afektif, kognitif, serta psikomotor
(d) pengembangan karakter positif siswa
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia), 2013).
Dalam pengembangan pendidikan
yang maju guru harus memahami dasar
pembuatan RPP yang kreatif untuk
pembelajaran yang menarik. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh terdapat 3
kategori yang akan diamatati adalah RPP,
Silabus, Praktek mengajaar. Terdapat 6
guru di SDN Bringin 02, Kecamatan
Bringin yang telah mencapai nilai diatas 2
per indikator dengan kategori baik dengan
persentase 87% dan terdapat 2 orang guru
yang memiliki nilai indikator 2 dengan
kategori cukup yaitu sebanyak 13% secara
keseluruhan dengan rata-rata skor 83,3
kategori baik.
Dalam penelitian yang kami lakukan
ini menggunakan metode kualitatif
sehingga lebih efektif karena memperoleh
data secara langsung ke lapangan. Dalam
penelitian kami menemukan banyak sekali
data dan informasi. Salah satunya RPP
yang disusun guru ada yang belum sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Berdasarkan wawancara dengan
kepala sekolah beserta Guru kelas terdapat
masalah utama dan masalah pendamping
terkait pelaksanaan K-13 di SDN 02
Bringin Kecamatan Bringin. Kepala SDN
02 Bringin ditemukan: pertama, pada
sekolah tersebut terdapat 6 guru mulai dari
guru kelas hingga guru bidang studi,
terdapat 2 orang guru atau sekitar 43%
guru tidak bisa menciptakan RPP sendiri
dan 57% guru membuat RPP-nya sendiri.
Hal ini sesuai dengan penelitian
Mislinawati & Nurmansyah (2018) bahwa
60% guru kesulitan membuat RPP sendiri
(Mislinawati & Nurmasyitah, 2018).
Maka dari penelitian ini kami
mendapatkan solusi untuk guru di SD N 02
Bringin untuk mengikuti seminar, pelatihan
, dan edukasi dari kepala sekolah tentang
penyusunan RPP yang kreatif, inovatif, dan
dapat membuat pembelajaran yang
menarik bagi siswa. Dengan guru
memahami penyusunan RPP yang baik
sehingga siswa dapat memahami
pembelajaran dan mampu membuat siswa
kreatif serta berfikir kritis untuk
pengetahuan siswa. Dalam pembuatan RPP
juga harus mencangkup keaktifan siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa tidak
hanya diam saja, tetapi bisa aktif dalam
pembelajaran . Guru-guru harus diarahkan
untuk menulis RPP dengan sangat rinci
sehingga banyak menghabiskan waktu
yang seharusnya bisa lebih difokuskan
untuk mempersiapkan dan mengevaluasi
proses pembelajaran itu sendiri.
Saat ini Kurikulum acuan Kurikulum
acuan dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional di era teknologi dan informasi ini.
Kurikulum disusun secara menyeluruh di
seluruh negara termasuk Indonesia.
Adanya kurikulum membuat kesetaraan
antara dari segi kompetensi dan tujuan
8
Pemahaman Pembuatan Rpp Yang Kreatif dan Pengaplikasiannya Dalam Pembelajaran
Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020 7
pembelajaran. Indonesia telah menjalani
sepuluh kali perubahan kurikulum (Octova
et al., 2014) (Permendikbud, 2013). dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional di era
teknologi dan informasi ini. Kurikulum
disusun secara menyeluruh di seluruh
negara termasuk Indonesia. Adanya
kurikulum membuat kesetaraan antara dari
segi kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Indonesia telah menjalani sepuluh kali
perubahan kurikulum (Octova et al., 2014)
(Permendikbud, 2013). Sehingga seorang
guru harus mampu mengembangkan dan
menyusun RPP dengan profesional.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka
diperolah kesimpulan bahwasanya guru yang
awalnya belum memahami RPP setelah diberi
arahan menjadi paham. Langkah-langkah RPP
telah sesuai denganmodel yang digunakan
pelaksanaan K-13 Revisi. Pembuatan RPP
menggunakan kreatifitas untuk memunculkan
pemikiran siswa yang kritis.
Bibliografi
Alimuddin, A. (2014). Penilaian dalam
kurikulum 2013. Prosiding, 1(1), 23
33.Google Scholar
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018).
Metodologi penelitian kualitatif. CV
Jejak (Jejak Publisher). Google Scholar
Joseph, W. (2009). Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP):
Dalam Pembelajaran Seni Musik di
SMA CitiSchool Semarang. Harmonia:
Journal of Arts Research and Education,
9(1). Google Scholar
Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018).
Kendala Guru Dalam Menerapkan
Model-Model Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 Pada SD NEGERI 62
Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 6(2).
Google Scholar
Octova, A., Bentri, A., Putra, A., Hidayati, A.,
& Rahmi, A. (2014). Implmenentasi
Kurikulum 2013 di Sumatera Barat.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 5(1), 88
99. Google Scholar
Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif: wawancara.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1),
3540. Google Scholar
Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif.
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah,
17(33), 8195. Google Scholar
Supriadi, O. (2009). Pengembangan
profesionalisme guru sekolah dasar.
Jurnal Tabularasa, 6(1), 2738. Google
Scholar
Utami, B., Yamtinah, S., & ES, W. A. (2016).
Analisis Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik yang Disusun
Guru SD. Prosiding SNPS (Seminar
Nasional Pendidikan Sains), 3, 361366.
Google Scholar
Wikanengsih, W., Nofiyanti, N., Ismayani,
M., & Permana, I. (2015). Analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
(Studi terhadap RPP yang Disusun Guru
Bahasa Indonesia Tingkat SMP di Kota
Cimahi). Jurnal Ilmiah P2M STKIP
Siliwangi, 2(1), 106119. Google
Scholar
9
Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih
411 Action Research Literate, Vol. 4 No. 1, Januari 2020
Copyright holder :
Laesa Ayun, Alfa Alfi Rahmawati, Anisa Septi Purwaningsih (2021).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under:
10