PENGARUH SERBUK PLASTIK DAN LARUTAN ASAM FOSFAT PADA STABILISASI TANAH
TERHADAP NILAI CBR LABORATORIUM
1Reza Farhandasi, 2Dedy Virnawan, 3Galih Agung
Purwono
12Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
3Universitas Sangga Buana YPKP, Indonesia
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
Kata kunci: Stablisisasi Tanah, Serbuk PET, Asam Fosfat Keywords: Soil Stabilization, PET Powder, Phosphoric Acid |
|
ABSTRAK |
|
Tanah merupakan komponen dasar yang memiliki peranan penting, tanah berfungsi sebagai penerima beban struktur diatasnya. Tanah yang
baik adalah tanah yang memiliki
daya dukung tanah yang tinggi, akan tetapi tidak semua jenis tanah memiliki
daya dukung tanah yang tinggi sehingga dibutuhkan Tindakan stabilisasi/perbaikan tanah. Salah satu usaha perbaikan tanah yang akan diteliti adalah stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan aditif yaitu penambahan asam fosfat dan limbah plastik PET
(Polyethylene Terephthalate) yang sudah menjadi serbuk. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang diawali dengan pembuatan benda
uji campuran tanah dengan
variabel terikat adalah persentase dari asam fosfat sebesar
10,5%, sedangkan variable bebas
yang akan digunakan adalah kadar
serbuk PET dengan variasi
presentase yaitu 5%, 6%,
7%. Setelah pembuatan benda
uji campuran tanah dengan
asam fosfat dan serbuk PET, kemudian dilakukan Pengujian properties
untuk mengetahui karekteristik
tanah tersebut dan setelahnya dilakukan pengujian California Bearing Ratio (CBR) (ASTM D 1883).
Nilai persentase CBR secara
Soaked yang direndam 72 jam atau 3 hari pada campuran PET 5% + AF
10,5% (1) lebih kecil dari
campuran 0, PET 6% + AF 10,5% (2) dan PET 7% + AF
10,5% (3) namun nilai CBR
yang direndam selama 144
jam atau 6 hari cenderung
naik dengan semakin meningkatnya
persentase serbuk plastik pada campuran 1, 2 dan
3. Soil
is a basic component that has an important role, the soil functions as a
recipient of the load of the structure above it. A good soil is a soil that
has a high soil bearing capacity, but not all types of soil have a high soil
bearing capacity so that soil stabilization / soil improvement measures are
needed. One of the soil improvement efforts that will be investigated is soil
stabilization using additives, namely the addition of phosphoric acid and PET
(Polyethylene Terephthalate) plastic waste that has become powder. This
research is an experimental study that begins with the manufacture of soil
mixture test specimens with the dependent variable is the percentage of
phosphoric acid of 10.5%, while the independent variable to be used is the
content of PET powder with variations in percentage of 5%, 6%, 7%. After
making the test specimens of soil mixtures with phosphoric acid and PET
powder, properties testing was carried out to determine the characteristics
of the soil and afterwards California Bearing Ratio (CBR) testing (ASTM D
1883). Soaked CBR percentage values soaked for 72 hours or 3 days in a
mixture of 5% PET + 10.5% AF (1) are smaller than mixtures 0, 6% PET + 10.5%
AF (2) and 7% PET + 10.5% AF (3) but CBR values soaked for 144 hours or 6
days tend to increase with increasing percentage of plastic powder in
mixtures 1, 2 and 3. |
|
Ini adalah artikel akses
terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the
CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Stabilisasi tanah adalah proses
pencampuran tanah dengan bahan tertentu guna memperbaiki sifat-sifat teknis
tanah dan merupakan usaha untuk merubah atau memperbaiki sifat teknis tanah
agar memenuhi syarat teknis tertentu (Saputra & Respati, 2018). Proses stabilisasi tanah meliputi pencampuran tanah dengan tanah lain
untuk memperoleh gradasi yang diinginkan (Putri et al., 2020), atau pencampuran tanah dengan bahan tambah buatan pabrik, sehingga
sifat-sifat teknis tanah menjadi lebih baik guna merubah sifat-sifat teknis
tanah seperti kapasitas dukung, komprebilitas, permebilitas, kemudahan untuk
dikerjakan, potensi pengembangan dan sensifitas terhadap perubahan kadar air,
maka dapat dilakukan dengan cara penanganan paling mudah, seperti pemadatan dan
mencampur tanah dengan bahan lain (Farhandasi & Syahril, 2020). Melakukan penelitian perbaikan dengan menambahan bahan campuran sebagai
bahan stabilisasi tanah lempung ekspansif (Sugianto et al., 2022). Bahan campuran yang digunakan adalah limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate). untuk
mengetahui nilai kuat tekan bebas (qu) dengan penambahan serbuk plastik jenis
PET dengan variasi presentase yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. Tanah di jalan
Kampung Cibayoni Desa Kertajaya Kecamatan Sumur-Pandeglang termasuk dalam jenis
tanah OH yaitu tanah organik dengan plastisitas tinggi (Fathonah et al., 2018).
Diketahui Nilai qu yang didapat
dari penambahan serbuk plastik dengan variasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%
masing-masing yaitu 1,762 kg/cm2, 1,848 kg/cm2, 1,957 kg/cm2, 2,015 kg/cm2,
2,192 kg/cm2,1,982 kg/cm2. Presentase kenaikan terbesar ada pada penambahan
serbuk plastik kadar 5% dengan persentase kenaikan sebesar 22,05%. Dari hasil
penelitian menunjukkan nilai qu dilokasi penelitian sebelum penambahan serbuk
plastik yaitu 1,708 kg/cm2 termasuk dalam kategori tanah dengan konsistensi
stiff dan nilai qu setelah pencampuran dengan serbuk plastik 5% yaitu 2,192
kg/cm2 termasuk dalam kategori tanah konsistensi Very Stiff.
(Farhandasi & Syahril, 2020) melakukan penelitian stabilisasi tanah menggunakan campuran Abu Batok
Kelapa Sawit dan larutan kimia Asam Fosfat. Penelitian ini mencoba untuk
mengurangi ketergantungan terhadap semen sebagai bahan stabilisasi yang
biasanya digunakan, sehingga dapat menghemat biaya jika dilihat dari sisi
ekonomi pada pembangunan insfrastruktur. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisa sejauh mana pengaruh penambahan Abu Batok Kelapa Sawit dan
larutan kimia Asam Fosfat terhadap nilai CBR sebagai lapisan Subgrade konstruksi perkerasan jalan.
Data menunjukan hasil pengujian
CBR Soaked peram secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa CBR soaked
Peram 0 hari mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 175% pada campuran (4)
dari kondisi campuran (1) namun peningkatan terbesar terjadi pada kondisi CBR
soaked peram 14 hari yaitu sebesar 900% pada campuran (4) dari kondisi campuran
(1) pada masa peram 0 hari. Untuk memudahkan memahami hasil tersebut, berikut
disajikan penjelasan hasil perubahan nilai dari setiap pengujian karakteristik
mekanis campuran menggunakan grafik. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terdapat trend yang hampir seirama antara peningkatan jumlah campuran
bahan stabilisasi dengan hasil dari setiap pengujian, baik itu pengujian secara
fisik maupun mekanis.
(Lumi et al., 2022) melakukan penelitian pengaruh sampah plastik terhadap kuat geser tanah
lempung. Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang banyak menimbulkan
masalah dalam konstruksi sipil, karena memiliki daya dukung rendah, plastisitas
tinggi, dan kembang susut yang tinggi pada saat tanah tersebut mengandung air (Palar et al., 2013). Cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menstabilkan tanah agar
meningkatnya daya digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan sampah plastik
dengan jenis PET (polyethylene
terephthalate) (Lumi et al., 2022). Pada penelitian ini, parameter yang didapatkan yaitu data nilai kuat
tekan bebas (qu) dan nilai Cu kemudian dari data tersebut, dianalisis
menggunakan formula Grafik dan Tabel untuk mendapatkan nilai kuat geser yang
dicari (Amran & Pradana, 2023). Pengujian utama dilakukan dengan pengujian Uji kuat tekan bebas
(Unconfined Compression Test) Pelaksanaan pengujian sampel dilakukan melalui
prosedurprosedur laboratorium yang sesuai standar ASTM (American Society Of
Testing Material) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) (Tampubolon, 2020). Pengujian dilakukan terhadap tanah asli dan variasi campuran yaitu 0.5 %
sampah plastik berukuran 0.5cm x 1cm , 1 % sampah plastik berukuran 0.5cm x 1cm
dan 2 % sampah plastik berukuran 0.5cm x 1cm.
Hubungan tegangan dan regangan
kuat tekan bebas tanah asli dapat dilihat dengan bertambahnya presentase 0.5%
plstik terlihat meningkatnya nilai tegangan runtuh (qu) dimana nilai qu
terbesar 18.66 kg/cm2. dan presentase 1% dan 2% mengalami penurunan nilai
tegangan runtuh (qu). Dapat dilihat bahwa hubungan nilai kohesi / kuat geser
undrained (cu) dengan variasi campuran terjadi peningkatan hanya pada variasi
0.5%. Pada pengujian tanah asli didapatkan nilai kohesi/ kuat geser undrained
(cu) sebesar 9 kg/cm2. cu mengalami peningkatan pada penambahan bahan
stabilitas variasi 0.5%. Nilai kohesi / kuat geser undrained (cu) terbesar pada
penelitian ini didapat pada tanah campuran 0.5% yaitu sebesar 9.33 kg/cm2.
Penelitian ini akan berfokus pada
stabilisisasi tanah menggunakan material tambahan berupa Asam Fosfat (H3PO4)
dan limbah plastik PET (Polyethylene
Terephthalate) yang sudah menjadi serbuk. Dimana yang akan menjadi variabel
terikatnya adalah kadar asam fosfat dengan persentase sebesar 10,5%, sedangkan
variabel bebas yang digunakan adalah kadar serbuk PET dengan kandungan 5%. 6%,
7%. Setelah menyiapkan sampel tanah dari campuran asam fosfat dan PET, maka
akan dilakukan uji properties yang dilanjutkan dengan uji California Bearing
Ratio (CBR) dengan mengacu pada (ASTM D 1883).
METODE PENELITIAN
Ide penelitian ini dilakukan berdasarkan
penelitian-penelitian sebelumnya terkait Stabilisasi tanah menggunakan bahan
tambahan berupa Asam Fosfat (H3PO4) dan limbah plastik
PET (Polyethylene Terephthalate).
a) fathonah, dkk
(2018) melakukan penelitian perbaikan dengan menambahan bahan campuran sebagai
bahan stabilisasi tanah lempung ekspansif. Bahan campuran yang digunakan adalah
limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate). untuk mengetahui nilai kuat
tekan bebas (qu) dengan penambahan serbuk plastik jenis PET (Polyethylene
Terephthalate).
b) (Farhandasi & Syahril, 2020)v melakukan
penelitian stabilisasi tanah menggunakan campuran Abu Batok Kelapa Sawit dan
larutan kimia Asam Fosfat dengan tujuan untuk menganalisa sejauh mana pengaruh
penambahan Abu Batok Kelapa Sawit dan larutan kimia Asam Fosfat terhadap nilai
CBR sebagai lapisan Subgrade konstruksi perkerasan jalan.
c) (Lumi et al., 2022) melakukan
penelitian pengaruh sampah plastik terhadap kuat geser tanah lempung. Tanah
lempung ekspansif merupakan tanah yang banyak menimbulkan masalah� terutama pada segi daya dukung nya, cara
untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menstabilkan tanah agar meningkatnya
daya digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan sampah plastik dengan jenis
PET (polyethylene terephthalate).
d)
Penelitian ini� studi eksperimen yang diawali dengan
pembuatan benda uji campuran tanah dengan variabel terikat adalah persentase
dari asam fosfat sebesar 10,5%, sedangkan variabel bebas yang akan digunakan
adalah kadar serbuk PET dengan variasi presentase yaitu 5%, 6%, 7%. Setelah
pembuatan benda uji campuran tanah dengan asam fosfat dan serbuk PET, kemudian
dilakukan Pengujian properties untuk mengetahui karekteristik tanah tersebut
dan setelahnya dilakukan pengujian California
Bearing Ratio (CBR) (ASTM D 1883).
Bagan Alir penelitian disajikan pada Gambar 3 dibawah ini.
Gambar 1. Bagan Alir
Penelitian
Pada Penelitian akan diawali
dengan pembuatan benda uji campuran tanah dengan variabel terikat adalah
persentase dari asam fosfat sebesar 10,5%, sedangkan variabel bebas yang akan
digunakan adalah kadar PET dengan variasi presentase yaitu 5%, 6%, 7%. Setelah
pembuatan benda uji campuran tanah dengan asam fosfat dan PET, kemudian
dilakukan Pengujian properties untuk mengetahui karekteristik tanah tersebut
dan setelahnya dilakukan pengujian pemadatan yang dilanjutkan pengujian
California Bearing Ratio (CBR) (ASTM D 1883).
Setelah dilakukan pengumpulan
bahan, selanjutnya dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan yaitu
pengujian sifat-sifat fisik dan mekanis dari sifat tanah asli sebelum dicampur
maupun setelah dicampur Asam Fosfat dan serbuk PET. Dari hasil pengujian tersebut,
selanjutnya dilakukan pembahasan yang berkaitan dengan pengaruh penambahan Asam
Fosfat dan PET terhadap daya dukung tanah.
Tahapan Penelitian Penelitian ini
akan dilakukan dengan men stabilisasi tanah dengan campuran serbuk plastik PET
dan larutan Asam Fosfat, tahapan awal yang dilakukan pada penelitian ini yaitu
pengambilan sampel tanah pada lokasi jalan kampus kedua PDD Politeknik Negeri
Pontianak yang berada di kedamin Kecamatan Putussibau Selatan, pembuatan serbuk
plastik PET akan dilakukan menggunakan mesin cacah yang dibeli serta dirakit
secara manual oleh pembuat mesin cacah yang ada di kota putussibau. selanjutnya
tanah tersebut di uji sifat fisik dan sifat mekanis di laboratorium Uji Tanah
di PDD Politeknik Negeri Pontianak Kab. Kapuas Hulu.
Setelah dilakukan pengumpulan
bahan, selanjutnya akan dilakukan pengujian. pengujian yang dilakukan yaitu
pengujian sifat-sifat fisik dan mekanis dari sifat tanah asli sebelum dicampur
maupun setelah dicampur serbuk plastik PET dan larutan Asam Fosfat. Dari hasil
pengujian tersebut, selanjutnya dilakukan pembahasan yang berkaitan dengan
pengaruh penambahan serbuk plastik PET dan larutan Asam fosfat terhadap daya
dukung tanah. Pengujian CBR di laboratorium bertujuan untuk menentukan harga
CBR tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar
air tertentu. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan
terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepetan penetrasi yang sama.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Pengujian Sifat-Sifat fisik Tanah
Pada penelitian ini dijelaskan
hasil pengujian karakteristik fisik tanah asli (Indeks Properties) yang meliputi hasil uji (berat jenis, kadar
air, berat isi, atterberg limit dan
analisa ukuran butir). Berikut ini pada Tabel 2 dijelaskan hasil pengujian dari karakteristik fisik tanah asli.
Tabel 1. Hasil pengujian karakteristik fisik
Tanah Asli
Index Properties |
Symbol |
Unit |
Tanah Asli |
|
1 |
Specific of gravity |
Gs |
�- |
2,152 |
2 |
Water content |
w |
% |
43,74 |
3 |
Density |
ƴ |
gr / cm3 |
1,65 |
4 |
Atterberg Limits |
|
|
|
4,1 |
Plastic limit |
PL |
% |
42,25 |
4,2 |
Liquid limit |
LL |
% |
65,52 |
4,3 |
Plasticity index |
PI |
% |
23,27 |
5 |
Grain size |
|
|
|
5,1 |
Gravel |
G |
% |
63,13 |
5,2 |
Sand |
S |
% |
33,87 |
5,3 |
Silt |
M |
% |
3,01 |
Berdasarkan hasil pengujian
karakteristik fisik Tanah� yang sudah dijelaskan pada Tabel 2 diatas, berikut ini dijelaskan
secara singkat mengenai kriteria tanah� yang diambil dari daerah
kampus baru yang didasarkan pada nilai pengujian karakteristik fisik tanah asli,
berikut penjelasannya:
Gambar 2. Grafik Hasil Analisa Gabungan
Dari grafik hasil uji Analisa Gabungan yang dilakukan
maka komposisi tanah asli� adalah sebagai
berikut:
Kerikil (Gravel)����������������������������������� =
63,126 %
Pasir (Sand)����������������������������������������� =
33,868 %
Lanau (Silt)/ Lempung (Clay)���������� = 3,006 %
Tabel 2. Hasil pengujian gradasi
Presentasi klasrifiksi umum yang
lolos no.200 kurang dari 35% yaitu sebesar 3,01%, Analisa saringan % melalui
no.10 yaitu sebesar 21,4%, melalui no.40 yaitu sebesar 15,83%, melalui no.200
yaitu sebesar 3,01%. Batas cair dengan nilai yaitu sebesar 65,52%, indeks
plastisitas dengan nilai yaitu sebesar 23,27%. Berdasarkan perhitungan indeks
kelompok nilai yang didapat sebesar -18,48 yaitu dibawah 0 sehingga klasifikasi
tanah menurut aashto tergolong klasrifikasi kelompok A-2-5 dengan jenis-jenis
bahan pendukung utamanya adalah kerikil dan pasir berlanau atau berlempung
serta tingkatan umum Sebagian tanah dasar tergolong sangat baik sampai dengan
baik seperti yang ditunjukan pada Tabel 4 dibawah ini.
Tabel 3. Tabel Klasifikasi Tanah AASHTO
2.
Pengujian Sifat-Siat Mekanis Tanah
Pada subbab penelitian ini dijelaskan hasil pengujian karakteristik mekanis
tanah asli (Engineering properties)
yang meliputi hasil Pengujian Pemadatan, Pengujian CBR secara (Soaked), Pengujian Pengembangan (Swelling).
a.
Pengujian Pemadatan
Tabel 4. Hasil Pengujian Pemadatan
Technical Properties |
symbol |
unit |
Komposisi tanah asli |
|
1. |
Pemadatan |
ƴd |
gr\cm3 |
1,363 |
wopt |
% |
31,00 |
Keterangan:� Tanah Asli
Untuk memudahkan memahami hasil
dari Tabel 5 tersebut,
berikut ini disajikan penjelasan hasil nilai dari setiap pengujian pemadatan
yaitu sebagai berikut:
1.
Kadar air optimum (wopt)
Dari hasil� pengujian
yang telah dilakukan di dapatkan hasil Kadar air optimum �pengujian tanah asli yaitu� 31,00.
2.
Berat Isi Kering
Dari hasil� pengujian
yang telah dilakukan di dapatkan hasil berat isi kering �pengujian tanah asli yaitu� 1,363
Gambar 3. Hubungan pemadatan tanah asli terhadap
nilai berat isi tanah kering
dan kadar air optimum
Dari Gambar �menjelaskan bahwa kadar air optimum pada tanah asli berada pada persentasi 35% serta nilai berat isi
kering sebesar 1,364 gr/cm3.
b.
Pengujian CBR (California Bearing
Ratio)
Tabel 5. Hasil Pengujian CBR
Technical Properties |
symbol |
unit |
0% |
PET 5%+AF 10,5% |
PET 6%+AF 10,5% |
PET 7%+AF 10,5% |
|
1. |
Soaked |
|
|||||
1.1 |
CBR Rendam 3 Hari |
CBRdesign |
% |
7,30 |
6,5 |
10,6 |
11 |
1.2 |
CBR Rendam 6 Hari |
CBRdesign |
% |
4,20 |
5,6 |
9,8 |
11,1 |
Keterangan :
0% (0)�������������������������������������������� :
Tanah Asli tanpa campuran
PET 5% + AF 10,5% (1)������������ :
Tanah Asli dengan campuran serbuk
plastid dan asam���
fosfat
PET 6% + AF 10,5% (2)������������ :
Tanah Asli dengan campuran serbuk
plastid dan asam fosfat
PET 7% + AF 10,5% (3)������������ :
Tanah Asli dengan campuran serbuk
plastid dan asam fosfat
Nilai persentase CBR secara Soaked
yang direndam 72
jam atau 3 hari pada campuran 1 lebih kecil
dari campuran 0, 2 dan 3 namun nilai CBR yang direndam selama
144 jam atau 6 hari serta cenderung naik dengan semakin meningkatnya persentase serbuk plastik pada campuran 1, 2 dan 3. untuk memudahkan
dalam pembacaan tabel diatas berikut akan di tampilkan grafik hasil pengujian seperti
yang ditunjukan pada Gambar 6 berikut
ini:
Gambar 6 Grafik Hubungan penambahan campuran terhadap nilai CBR
c.
Pengembangan (Swelling)
Tabel 6. Hasil pengujian pengembangan (Swelling)
Technical Properties |
symbol |
unit |
Komposisi tanah Asli |
|
1. |
Pengembangan (Swelling) |
|
||
1.1 |
Rendam 4 Hari |
- |
% |
0,81 |
1.2 |
Rendam 6 Hari |
- |
% |
0,88 |
Perubahan dari musim
hujan ke kemarau dan sebaliknya, akan menimbulkan siklus basah-kering yang mengakibatkan adanya bagian yang mengalami saat-saat kering didekat permukaan dan terjadinya retakan-retakan akibat proses pengawetan atau desikasi (Surjandari et al., 2021). Selama masa penyerapan yang besar, air akan masuk kedalam
retakan-retakan tersebut sehingga mengakibatkan tanah akan mengembang
dan selama masa kering tanah tersebut akan menyusut (Pd
T-10-2005-B).� Berdasarkan tabel 7 diatas hasil pengujian pengembangan (Swelling) pada tanah asli waktu rendaman 72 jam
(3 Hari) sebesar 0,81% dan
144 jam (6 Hari) sebesar 0,88%.
KESIMPULAN
Kesimpulan� yang di dapat dari
pengujian material pada pengujian tanah asli yaitu Nilai CBR (California Bearing Ratio) meningkat
seiring dengan nilai berat isi kering tanah sebesar 1,364 gr/cm3
serta kadar air optimum sebesar 35%. Memiliki sifat pengembangan tanah asli
sebesar 0,81% dan 0,88% yang semua diuji setelah proses rendaman selama 72 jam
atau 3 hari dan 144 jam (6 Hari). Hasil klasifikasi tanah menggunakan sistem
AASHTO (American Association Of State
Highway Ana Transportation Official) yaitu didapat klasifikasi kelompok A-2-5 dengan jenis-jenis bahan pendukung
utamanya adalah kerikil dan pasir berlanau atau berlempung serta tingkatan umum
Sebagian tanah dasar tergolong sangat baik sampai dengan baik. Penambahan bahan
tambah serbuk plastik PET dan larutan Asam Fosfat terbukti cenderung dapat
meningkatkan nilai CBR dengan seiringnya penambahan nilai persentase campuran.
Hal ini dapat menjadi salah satu alternative
yang dapat menjadi solusi peningkatan daya dukung tanah pada daerah yang
memiliki daya dukung tanah rendah dan juga dapat menjadi salah satu solusi
permasalahan sampah yang ada pada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Y., & Pradana, D. Y. (2023).
Parameter Nilai Kuat Tekan Bebas Tanah Terhadap Tingkat Kepadatan Tanah Lempung
Ekspansif. Tapak (Teknologi Aplikasi Konstruksi): Jurnal Program Studi Teknik
Sipil, 12(2), 166�178.
Farhandasi, R., & Syahril, S.
(2020). Effect Of Palm Shell Ash
And Phosphoric Acid Chemical Solution On Subgrade Material Towards Cbr Value.
Iop Conference Series: Materials Science And Engineering, 732(1), 12015.
Fathonah, W., Intari, D. E., Mina, E., & Sulaiman, M.
(2018). Pemanfaatan Limbah Plastik Pet (Polyethylene Terephthalate) Sebagai
Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif (Studi Kasus: Jalan Kampung Cibayone,
Sumur-Pandeglang). Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 7(2).
Lumi, A. F., Mandagi, A. T., &
Sumampouw, J. E. R. (2022). Studi
Eksperimental Pengaruh Sampah Plastik Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung. Tekno, 19(79).
Palar, H., Monintja, S., Turangan, A.
E., & Sarajar, A. N. (2013). Pengaruh Pencampuran Tras Dan Kapur Pada
Lempung Ekspansif Terhadap Nilai Daya Dukung. Jurnal Sipil Statik, 1(6).
Putri, A. T., Winarto, S., & Ridwan, A. (2020). Pengaruh
Penambahan Abu Ampas Tebu & Arang Batok Kelapa Terhadap Stabilisasi Daya
Dukung Tanah. J. Manaj. Teknol. Tek. Sipil, 3(1), 119�129.
Saputra, N. A., & Respati, R. (2018). Stabilisasi Tanah
Gambut Palangka Raya Dengan Bahan Campuran Tanah Non Organik Dan Kapur. Media Ilmiah Teknik Sipil, 6(2),
124�131.
Sugianto, A., Hendriyani, I., Utomo, G.,
& Rahmat, R. (2022). Analisis
Stabilisasi Tanah Lempung Lunak Menggunakan Material Semen Sebagai Bahan
Campuran: Stabilization Analysis Of Soft Clay Using Cement Material As A Mixed
Material. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Transukma, 4(2), 114�123.
Surjandari, N. S., Fitri, S. N., Djarwanti, N., Purwana, Y.
M., Setiawan, B., Indrabaskara, R. H. D. H., & Prakosa, B. B. (2021).
Kajian Potensi Kembang Susut Tanah Ekspansif Di Beberapa Wilayah Solo Raya.
Tampubolon, R. (2020). Kuat Dukung Tanah Gambut
Terstabilisasi Kapur Dan Evocrete Pada Kondisi Pemadatan Standar. Universitas
Islam Riau.
Fathonah, Dkk (2018) �Pemanfaatan
Limbah Plastik Pet (Polyethylene Terephthalate) Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah
Lempung Ekspansif�, Jurnal Fondasi, Volume 7 No 2.
Bowles, J. E. (1984). Physical And Geotechnical Properties Of Soil Second
Editioin. New York: Mcgraw-Hill, Inc.
Amin Eisazadeh, K. A. (2012). Stabilization Of Tropical Kaolin Soil With
Phosphoric Acid And Lime (Stabilisasi Tanah Kaolin Tropis Dengan Asam Fosfat
Dan Kapur). Nat Hazards.
Ibrahim, A. H. (2013). Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Bahan Kimia Asam
Fosfat Sebagai Lapisan Fondasi Jalan. Pilar.
Hasaloan H P Sinaga, R. (2015). Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined
Compression Test) Pada Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Campuran Semen Dan Abu
Cangkang Sawit. Departemen Teknik Sipil