How to cite:
Nata, A.S., Ayin, A.P.A.M., Wibawa, B.S., Darmadi, D.Y., Rahmawati, S., Mayasari, Vita, Alawiyah,
T. (2022). Analisis kandungan natrium diklofenak pada jamu yang beredar bebas di pasaran dengan
spektrofotometri ultraviolet-visibel. Action Research Literate, 6(2).
https://doi.org/arl.v6i2.124
E-ISSN:
2721-2769
Published by:
Ridwan Institute
Action Research Literate
Vol. 6 No. 2, Juli 2022
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN : 2808-6988
Sosial Pendidikan
ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM DIKLOFENAK PADA JAMU YANG BEREDAR
BEBAS DI PASARAN DENGAN SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL
Angelyna Surya Nata
*
, Anisa Putri Ayu M. Ayin, Bima Sabda Wibawa, Dedek Yahya
Darmadi, Sinta Rahmawati, Vita Mayasari, Tuti Alawiyah
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Email: angellina529@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
3 Juli 2022
Direvisi
13 Juli 2022
Disetujui
21 Juli 2022
Jamu adalah produk obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara
turun-menurun untuk menjaga kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui berapa kadar natrium diklofenak pada jamu yang beredar
bebas di pasaran. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif pada sampel jamu yang diduga mengandung natrium diklofenak.
Hasil yang kami dapatkan pada kromatografi lapis tipis jamu yang kami uji nilai
Rf adalah 1,33 cm dan dinyatakan negatif natrium diklofenak secara kualitatif.
Sedangkan pada analisis kuantitatif spektrofotometri UV-Vis pada panjang
gelombang maksimal 276,00 nm didapatkan hasil konsentrasi sampel krim I
sebesar 2,628 ppm.
ABSTRACT
Jamu is a traditional Indonesian medicinal product that has been used for
generations to maintain health. The purpose of this study was to determine how
much sodium diclofenac levels in herbal medicine that circulate freely in the
market. The method used is the qualitative analysis and quantitative analysis on
samples of herbal medicine suspected to contain diclofenac sodium. The results
we got on thin-layer chromatography of herbs that we tested, the Rf value was
1.33 cm and it was stated that diclofenac sodium was qualitatively negative.
Meanwhile, in the quantitative analysis of UV-Vis spectrophotometry at a
maximum wavelength of 276.00 nm, the concentration of cream I sample was
2.628 ppm.
Kata Kunci:
Natrium
Diklofenak, Jamu,
Kromatografi
Lapis Tipis,
Spektrofotomentri
UV-Vis
Keyword:
Diclofenac
Sodium, Jamu,
Thin Layer
Chromatography,
UV-Vis
spectrophotometry
Pendahuluan
Jamu adalah produk obat tradisional
Indonesia yang telah digunakan secara turun-
menurun untuk menjaga kesehatan. Umumnya
jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa
bagian dari tumbuhan dan hewan (Kartika,
2016). Penggunaan jamu yang semakin lama
semakin meningkat menyebabkan beberapa
produsen jamu menambahkan bahan kimia obat
(BKO) ke dalam produk jamu. Tujuan
penambahan BKO untuk memberikan efek terapi
yang lebih maksimal sehingga produk
yangdihasilkan lebih laku di pasaran.
Berdasarkan data BPOM tahun 2015 terdapat 54
merek jamu yang mengandung bahan kimia obat
(BPOM, 2015). Hal ini karena suatu sediaan
jamu tidak boleh mengandung bahan kimia obat
atau hasil sintesis yang memiliki khasiat sebagai
obat (Permenkes, 2012).
Pada penelitian analisis natrium
diklofenak pada jamu pegel linu didapatkan hasil
bahwa dari 10 sampel jamu yang digunakan 3
diantaranya diduga mengandung BKO natrium
diklofenak yaitu 135.1982, 110.0334, dan 6.968
Angelyna Surya Nata, Anisa Putri Ayu M. Ayin, Bima Sabda Wibawa, Dedek Yahya
Darmadi, Sinta Rahmawati, Vita Mayasari, Tuti Alawiyah
6 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
memiliki kadar natrium diklofenak yang
melebihi dosis penggunaan harian (Rosyada,
2019).
Obat tradisional dilarang menggunakan
bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat
obat yang sering disebut dengan bahan kimia
obat (BKO) tentang registrasi obat tradisional
(PERMENKES RI Nomor 007 Tahun 2012).
Obat tradisional banyak dikonsumsi dikarenakan
minimnya efek samping dan harganya yang
cenderung lebih murah dibandingkan obat-
obatan kimia. Salah satu jenis obat tradisional
yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat
adalah jamu (Sutana & Dwipayana, 2020). Oleh
karena itu, banyak sekali produsen-produsen
jamu yang bermunculan baik produsen pabrik
maupun industri rumah tangga. Namun, efek
samping yang dapat timbul pada jamu yang
mengandung Bahan Kimia Obat natrium
diklofenak seperti pendarahan pada
gastrointestinal dan timbulnya ulerasi lambung,
peningkatan serum amino transferases lebih
umum terjadi daripada dengan AINS lainnya
(Katzung, 2014).
Minat masyarakat yang besar terhadap
produk jamu pegal linu sering kali disalah
gunakan produsen jamu yang nakal untuk
menambahkan bahan kimia obat. Pemakaian
bahan kimia obat dalam jangka panjang
menyebabkan kerusakan fungsi organ tubuh.
Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan oleh
BPOM supaya tidak beredar bahan kimia obat
yang ditambahkan dalam jamu pegal linu
(BPOM RI 2009).
Berdasarkan latar belakang di atas tentang
penyalahgunaan Bahan Kimia Obat (BKO)
natrium diklofenak pada jamu asam urat
membuat peneliti ingin melakukan identifikasi
kandungan natrium diklofenak dengan
menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis
dan spektrofotometer UV-VIS.
Metode Penelitian
Alat
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu gelas beaker, labu ukur,
timbangan analitik, mikropipet, pipet tetes,
spatula, gelas arlogi, corong kaca, gelas ukur,
spektrotometer UV-Vis, plat tetes, batang
pengaduk, dan kertas saring.
Bahan
Bahan yang diguanakan dalam penelitian
ini yaitu etil asetat, N-heksan, aquadest dan
sampel jamu.
Preparasi Sampel Analisis Kualitatif
Sampel jamu ditimbang sebanyak 1 gram,
kemudian diekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 50
mL. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring
dan diuapkan pada suhu kamar hingga terbentuk
ekstrak kental. Ekstrak yang telah kering
kemudian ditambahkan etanol 96 % sebanyak 10
mL dan disaring kembali menggunakan kertas
saring.
Prosedur Penelitian Uji Kualitatif
Menggunakan KLT
Sampel dan natrium diklofenak ditotolkan
pada plat KLT. Kemudian dimasukkan ke dalam
bejana pengembang yang berisi fase gerak
campuran, yaitu etil asetat : n-heksana (7:3). Plat
KLT yang telah sampai batas atas dikeluarkan
dari bejana pengembang dan biarkan fase gerak
menguap terlebih dahulu. Amati bercak noda
pada masing-masing lempeng dengan
menggunakan lampu sinar ultra violet (UV) 254
nm dan hitung nilai Retardation factor (Rf). Nilai
Rf dari sampel dibandingkan dengan nilai Rf dari
larutan standar natrium diklofenak.
Uji Kuantitatif Pembuatan Larutan Baku
Natrium Diklofenak
Standar natrium diklofenak ditimbang 50
mg, dimasukkan dalam gelas kimia dan
ditambahkan 10 mL aquades setelah larut
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50
mL dan tambahkan aquades sampai tanda batas
sehingga terbentuk larutan natrium diklofenak
1000 ppm. Larutan ini kemudian diencerkan
dengan cara mengambil 1 mL, kemudian
95
Analisis Kandungan Natrium Diklofenak pada Jamu yang Beredar Bebas Di Pasaran Dengan
Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel
Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022 5
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL dan
tambahkan aquades hingga tanda batas. Larutan
natrium diklofenak 100 ppm ini dijadikan
sebagai larutan stok.
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Larutan stok diambil sebanyak 2 mL dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL,
kemudian tambahkan aquades sampai tanda
batas sehingga terbentuk larutan natrium
diklofenak 20 ppm. Larutan ini diukur
serapannya pada panjang gelombang 260-290
nm untuk mengetahui panjang gelombang
maksimum.
Pembuatan Kurva Kalibrasi Standar
Larutan stok diambil 1; 1,2; 1,4; 1,6 dan
1,8 mL kemudian larutan dimasukkan ke dalam
labu ukur 10 mL dan ditambah aquades sampai
batas tanda. Larutan-larutan yang terbentuk
dibaca serapannya pada panjang gelombang
maksimum dan dihitung persamaan garis regresi
dan koefisien korelasi.
Penetapan Kadar Sampel
Produk jamu pegal linu ditimbang
sebanyak 50 mg, kemudian dilarutkan dalam
aquades sampai 50 mL (kadar 1000 ppm).
Larutan sampel 1000 ppm diambil 25 mL
kemudian larutan dimasukkan ke dalam labu
takar 50 mL dan tambahkan Aquades hingga
tanda batas.
Larutan sampel diukur absorbansinya pada
spektrofotometer UV-Vis sesuai dengan panjang
gelombang maksimal sudah ditentukan. Data
absorbansi yang didapat dimasukkan ke dalam
persamaan kurva baku untuk mendapatkan kadar
natrium diklofenak dalam sampel. Dilakukan
pengulangan 3 kali.
Hasil dan Pembahasan
Uji Kualitatif
Dari hasil uji KLT didapatkan nilai Rf
yaitu 0,6. Hal ini menandakan sampel jamu
positif natrium diklofenak dikarenakan nilai Rf
yang baik yaitu antara 0,2-0,8 (Rohman, 2009).
Gambar 1. Hasil Uji Reaksi Warna Sampel
Jamu Dengan Uji KLT
Uji Kuantitatif
Pada uji kuantitatif dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis dengan variasi
konsentrasi 10; 12; 14; 16; dan 18 ppm pada
panjang gelombang 276,00 nm didapatkan hasil
absorbansi berturut-turut yaitu 0,010; 0,032;
0,041; 0,044 dan 0,045 diperoleh persamaan
regresi linier y = -0,023 + 0,0041x dengan r =
0,9989. Kurva kalibrasi standar hidrokuinon
dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.
Gambar 2. Kurva Kalibrasi Standar
Hidrokuinon
Pada uji analisis kadar natrium
diklofenak dengan spektrofotometer UV-Vis
diperoleh absorbansi pada krim 0,034. Nilai
absorbansi tersebut dimasukkan ke dalam
persamaan regresi linier y = -0,023 + 0,0041x
dengan r = 0,9989 didapatkan hasil konsentrasi
Angelyna Surya Nata, Anisa Putri Ayu M. Ayin, Bima Sabda Wibawa, Dedek Yahya
Darmadi, Sinta Rahmawati, Vita Mayasari, Tuti Alawiyah
6 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
hidrokuinon 2,682 ppm. hasil analisis kuantitatif
didapatkan hasil konsentrasi 0,2682 mg. Natrium
diklofenak digunakan sebagai pereda nyeri pada
dosis 25 sampai 75 mg dalam sehari. Sedangkan
dalam literatur lain disebutkan penggunaan
natrium diklofenak adalah 50-100 mg dalam
sehari (Octaviana et al., 2013). Hal ini
menandakan sampel jamu mengandung Natrium
diklofenak dalam jumlah yang sangat sedikit
sehingga aman dikonsumsi untuk penggunaan
harian. Obat tradisional dilarang menggunakan
bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat
obat yang sering disebut dengan bahan kimia
obat (BKO) tentang registrasi obat tradisional
(PERMENKES RI Nomor 007 Tahun 2012).
Kesimpulan
Pada penelitian ini dilakukan analisis
kandungan natrium diklofenak pada jamu yang
beredar dipasaran dengan metode analisis
kualitatif uji KLT dan analisis kuantitatif uji
spektrofotometri UV-Vis. Hasil yang kami
dapatkan pada uji KLT pada jamu yang kami uji
dinyatakan positif hidrokuinon secara kualitatif.
Pada analisis kuantitatif mengandung Natrium
diklofenak pada jamu dalam jumlah yang sangat
sedikit sehingga aman dikonsumsi untuk
penggunaan harian.
BIBLIOGRAFI
Anonim. (1979). Farmakope 1ndonesia (3
rd
ed),
Jakarta: Depertemen Kesehatan Republik
Indonesia.
BPOM. (2010). Tentang Obat Tradisional
mengandung Bahan Kimia Obat. HM
03.03.1.43.08.10.8013.
Depkes RI. (2014). Farmakope 1ndonesia (5
th
ed). Depertemen Kesehatan.
Fatimah, S., Rahayu, M., & Indari, D. F. (2017).
Analisis Antalgin dalam Jamu Pegal Linu
yang Dijual di Pasar Beringharjo
Yogyakarta. Journal of Health, 4(1), 29.
https://doi.org/10.30590/vol4-no1-p29-34
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2007). Kimia
Farmasi Analisis (1st ed.). Pustaka Pelajar.
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2013). Analisis
Obat Secara Spektrofotometri dan
Kromatografi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kartika, A.S. (2016). Pengembangan sensor
kolorimetri untuk deteksi deksametason
pada jamu pegal linu di pasaran.
Undergraduate Thesis, Universitas
Jember.
Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J.
(2014). Basic and clinical pharmacology.
New York: Lange Medical
Books/McGraw-Hill.
Rubiyati, R., & Setiawan, A. (2018). Pengaruh
Pemberian Hidrokuinon Terhadap
Perkembangan Fetus Mencit (Mus
musculus L.) Swiss Webster. Jurnal
Akademika Baiturrahim, Jambi.
Rohman, A., 2009. Kromatografi Untuk Analisis
Obat (1
st
ed). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rosyada, E., Muliasari, H., & Yuanita, E. (2019).
Analisis kandungan bahan kimia obat
natrium diklofenak dalam jamu pegal linu
yang dijual di Kota Mataram. Jurnal
Ilmiah Farmasi, 15(1), 1219.
Saputra, S. A. (2015). Identifikasi Bahan Kimia
Obat dalam Jamu Pegel Linu Seduh dan
Kemasan yang Dijual di Pasar Bandar.
Jurnal Wiyata, 2(2), 188192.
Sutana, I. G., Dwipayana, A. P. (2020). Perilaku
konsumsi jamu Covid-19. COVID-19:
Perspektif Agama dan Kesehatan, 41.
Syarah, M. F. (2021). Analisis Kandungan
Hidrokuinon Dalam Krim Pemutih Yang
Beredar di Beberapa Pasar di Kota
Mataram dengan Spektrofotometri Uv-Vis
(Doctoral Dissertation, Universitas
Mataram).
Wahyuni, A. S., & Sujono, T. A. (2004). Studi
Aktivitas Daya Analgetik Jamu Pegel Linu
the Study of Analgesic Activity of Jamu
Pegel Linu. Jurnal Penelitian Sains Dan
Teknologi, 5(1), 2132.
97
Analisis Kandungan Natrium Diklofenak pada Jamu yang Beredar Bebas Di Pasaran Dengan
Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel
Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022 5
Copyright holder :
Angelyna Surya Nata, Anisa Putri Ayu M. Ayin, Bima Sabda Wibawa, Dedek Yahya Darmadi, Sinta
Rahmawati, Vita Mayasari, Tuti Alawiyah (2022).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under: