Muh. Hamiruddin S.
6 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
didik secara aktif dapat menumbuh kembangkan
potensi yang ada pada dirinya untuk dapat
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Dalam proses belajar mengajar tidak lepas
dari tiga komponen utama yaitu : guru, siswa,
dan bahan ajar. Unsur utama adalah siswa,
kebutuhan sebagai sumber, serta situasi belajar
yang memberikan kemungkinan kegiatan
belajar.Meskipun demikian guru- guru
merupakan factor yang cukup menetukan, seperti
melakukan pengembangan bahan ajar serta
perangkat lainnya. model pembelajarn kooperatif
adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan
oleh siswa dalam kelompok- kelompok tertentu
yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. (Hidayah, 2022)
Diperkuat lagi oleh Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara
etimologis (lughowi) akhlak (dalam Bahasa
Arab) adalah bentuk jamak dari kata- khuluq
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. (Nia, 2014)
Lain halnya menurut Rahmat dan Abdillah
(2019) pendidikan lebih mengacu pada
kebutuhan manusia, untuk menyiapkan SDM
bagi pembangunan bangsa dan Negara. Oleh
sebab itu, kegiatan mendidik dan menyiapkan
generasi muda bukan tugas dan peran gampang.
Proses ini membutuhkan kesadaran, kesiapan,
kesabaran, keuletan, keberanian dan istiqamah.
Proses ini pula tidak dapat dikerjakan oleh orang
per orang atau satu instansi saja, misalkan
sekolah. Akan tetapi, membutuhkan kerja sama
secara komprehensif dan menyeluruh. Keluarga,
sekolah, masyarakat, pemerintah, dan media
perlu bahu membahu bekerja sama secara
kompak untuk mewujudkan cita-cita bersama.
Berbicara tentang pendidikan anak, dalam islam
anak adalah titipan Allah yang harus dijaga dan
dididik dengan baik. (Fajarwati, 2014)
Untuk itu dalam membentuk generasi
emas, diperbaiki terlebih dahulu metode
pendidikannya. Dapat dilihat dari kurikulum
serta aspek pengajarannya. Metode islam adalah
metode terbaik untuk memperbaiki karakter anak
didik, ada banyak ibroh dan pembelajaran yang
bisa kita terapkan melalui pengajaran islam,
terdapat banyak kisah didalamnya yang mampu
membentuk kekeliruan menjadi jalan yang lurus.
Dengan demikian, metode pendidikan Islam
harus digali, didayagunakan dan dikembangkan
dengan mengacu pada asas-asas pendidikan
Islam, al-qur’an menjadi tameng dalam
bertindak. Melalui aplikasi nilainilai Islam dalam
proses penyampaian seluruh materi pendidikan
Islam, diharapkan proses tersebut dapat diterima,
dipahami, dihayati dan diyakini sehingga bisa
memotivasi peserta untuk mengamalkannya
dalam bentuk nyata.
Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar
agamis, biologis, psikologis dan sosiologis.
(Ramayulis, 2010). Berikut dasar-dasar
pendidikan:
1) Dasar Agama Islam yaitu pelaksanaan
metode pendidikan Islam, dalam prakteknya
berkaitan dengan kehidupan pendidik dan
kehidupan masyarakat yang luas, yang
memberikan dampak yang besar terhadap
kepribadian peserta didik. Oleh karena itu,
agama Islam merupakan salah satu dasar
metode pendidikan dan pengajaran. Al-
Qur’an dan hadis tidak bisa dilepaskan dari
pelaksanaan metode pendidikan Islam.
Dalam kedudukannya sebagai dasar ajaran
Islam, maka dengan sendirinya, metode
pendidikan Islam harus merujuk pada kedua
sumber tersebut. Jadi metode pendidikan
Islam berdasarkan pada sumber Islam yaitu
al-Qur’an dan hadis, sehingga dalam
pelaksanaannya metode tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan yang muncul secara