How to cite:
Situmorang et al. (2022). Pengaruh silika (Si) pada arang sekam padi sebagai adsorben terhadap
tanaman holtikultura. Action Research Literate, 6(2).
https://doi.org/10.46799/arl.v6i2.120
E-ISSN:
2808-6988
Published by:
International Journal Labs
Action Research Literate
Vol. 6 No. 2, Juli 2022
p-ISSN : 2613-9898 e-ISSN : 2808-6988
Sosial Pendidikan
PENGARUH SILIKA (Si) PADA ARANG SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN
TERHADAP TANAMAN HOLTIKULTURA
Herlan Register Situmorang
*
, Edy Nursanto, Nurkhamim
Fakultas Pertanian, UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Email: hunterlan23@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
22 Juli 2022
Direvisi
26 Juli 2022
Disetujui
27 Juli 2022
Pada daerah pertanian tidak selalu subur. Di daerah yang dekat pertambangan
tanah dan air pasti akan tercemar dengan air asam tambang. Sehingga petani perlu
solusi, salah satunya penggunaan aram sekam padi sebagai adsorben penyerap
berbagai logam pada tanah atau air yang tercemar berbagai logam. Arang sekam
padi adalah sekam padi yang dibakar namun tidak sempurna. Arang sekam padi
mengandung unsur silika kadar yang dapat membantu tanaman atas
ketidakseimbangannya tanaman pada zat-zat unsur hari, dan membuat batang
tanaman menjadi lebih kokoh, serta membantu dalam meminimalisir cekaman
abiotik yang mengakibatkan bertambah kuatnya jaringan pada tanaman
holtikultura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh silika pada
arang sekam padi sebagai adsorben terhadap tanaman holtikultura. Metode yang
digunakan adalah metode dokumentasi dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengambilan data yakni dengan analisis berbagai jenis dokumen, baik itu buku,
laporan, maupun jurnal melalui penelusuran menggunakan Google Scholar.
Penelurusan sumber informasi ini menggunakan beberapa format penulisan,
yakni arang sekam padi, holtikultura, dan air asam tambang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa silika pada arang mempengaruhi tanaman holtikultura
karena silika berfungsi sebagai adsorben yang dapat meningkatkan ruang pori
total dan mempercepat drainase air tanah dan arang sekam padi membantu dalam
penyerapan logam-logam pada tanah yang tercemar.
ABSTRACT
In agricultural areas are not always fertile. In areas near mining land and water
will inevitably be polluted with acid mine drainage. So that farmers need
solutions, one of which is the use of rice husk starch as an adsorbent to absorb
various metals in soil or water contaminated with various metals. Rice husk
charcoal is the morning husk that is burned but not completely. Rice husk
charcoal contains high levels of silica which can help plants to balance the
plant's nutrients in the day, and make plant stems stronger, and help minimize
abiotic stresses which result in increased tissue strength in horticultural plants.
This study aims to determine the effect of silica on rice husk charcoal as an
adsorbent for horticultural plants. The method used is the method of
documentation with a qualitative approach. The data collection technique is by
analyzing various types of documents, be it books, reports, or journals through
searches using Google Scholar. The search for this source of information uses
several writing formats, namely rice husk charcoal, horticulture, and acid mine
drainage. The results showed that silica in charcoal affects horticultural crops
because silica functions as an adsorbent that can increase total pore space and
Kata Kunci:
silika, arang sekam
padi, air asam
tambang
Keyword: silica,
rice husk charcoal,
acid mine drainage
Herlan Register Situmorang, Edy Nursanto, Nurkhamim
71 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
accelerate groundwater drainage and rice husk charcoal helps in the absorption
of metals in polluted soil.
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki
banyak pulau dan berpotensi pada SDA (Sumber
Daya Alamnya) yang melimpah, baik berupa
SDA hayati ataupun non-hayati. Satu dari sekian
banyak tanaman yang dibudidayakan
(holtikultura), sayuran merupakan tanaman
holtikultura yang paling unggul pada sektor
pertanian. Budidaya tanaman tidak hanya
menumbuhkan nutrisi juga membutuhkan bahan
pendukung yang dapat meningkatkan resistensi
tanaman terhadap cekaman baik biotik maupun
abiotik. Silika berfungsi meningkatkan laju
fotosintesis dan meningkatkan ketahanan pada
tanaman terhadap tekanan abiotik seperti
sanilitas, kekeringan, keracunan logam serta
tekanan biotik berupa penyakit dan hama
(Paramita & Yuliani, 2022).
Arang sekam padi berasal dari sekam padi
yang kemudian dibakar namun tidak terlalu
sempurna dalam pembakarannya. Dalam
membuatnya bisa melalui sangrai atau dibakar.
Adapun manfaat arang sekam padi adalah bisa
menjadikan lebih baik baik sifat fisik maupun
kimia dari tanah, kemudian dapat membantu
dalam melindungi tumbuhan dari hama dan
penyakit. Arang sekam yang digunakan adalah
hasil dari sekam padi yang dibakar namun tidak
sempurna, sehingga dihasilkan sekam yang
berwarna hitam bukan yang berwarna abu-abu.
Arang sekam ini mempunyai aerasi serta drainasi
yang tinggi, walaupun masih memiliki organisme
patogen yang bisa saja membuat pertumbuhan
tanaman menjadi lambat. Dengan demikian,
penggunaan sekat menjadi media tanam harus
dihancurkan dulu patogen yang ada pada sekam
dengan cara dibakar (Sejarah, 2019). Menurut
Nurhadiah & Sarigar (2021) penggunaan arang
sekam padi berpengaruh pada tingkat
pertumbuhan akar tanaman, namun pengaruh ini
merupakan pengaruh yang positif pada tumbuh
kembangnya suatu tanaman. Dengan
digunakannya arang sekam ini kepada metia
tanam bisa membuat tingginya tanaman menjadi
maksimal, kemudian jumlah, panjang, lebar dari
daun meningkat, serta berat basah dan banyak
konsumsi menjadi meningkat pula.
Penelitian dari Erlangga (2021) membahas
tentang bagaimana silika alami (Si) dan stres air
mempengaruhi karakter fisiologi dan tingkat
produksi padi yang ditanam pada tanah dengan
kandungan Inceptisol. Penelitian tersebut
menemukan bahwa silika alami dapat
meningkatkan kerapatan stomata dan warna hijau
pada daun. Di kesempatan lain, Rinawati dkk.
(2019) meneliti bagaimana karbon aktif pada
sekam padi sebagai adsorben Phenantrena
dimanfaatkan dalam Solid Phase Extraction.
Sementara itu, sejauh ini, belum ada yang
membahas tentang bagaimana silika (Si) pada
arang sekam padi sebagai adsorben berpengaruh
terhadap tanaman holtikultura.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan
adalah untuk mengetahui pengaruh silika dari
arang sekam padi terhadap tanaman holtikultura.
Sehingga dengan latar belakang seperti itu
peneliti mencoba menulis jurnal yang berjudul
“Pengaruh Silika (Si) Pada Arang Sekam Padi
Sebagai Adsorben Terhadap Tanaman
Holtikultura”.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan dokumentasi, yang merupakan
salah satu bagian penting dan tak bisa terpisahkan
dari pendekatan kualitatif. Sementara teknik
pengambilan data dilakukan dengan analisis
berbagai jenis dokumen, baik itu buku, laporan,
maupun jurnal melalui penelusuran menggunakan
Google Scholar. Penelurusan sumber informasi
ini menggunakan beberapa format penulisan,
yakni pemerintah daerah, sumber daya manusia,
transparasi dan akuntabilitas, serta strategi
pengembangan sumber daya manusia.
Pengaruh Silika (Si) pada Arang Sekam Padi sebagai Adsorben terhadap Tanaman
Holtikultura
3 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
Hasil dan Pembahasan
Sektor pertanian adalah sektor yang
memiliki peran penting pada sektor ekonomi di
Indonesia. Dalam mendapatkan pendapatannya
petani melakukan beragam aktivitas dengan
berusaha dalam mengembangkan kemungkinan-
kemungkinan dalam pertanian secara ekonomis
dan mendapatkan untung jika lokasi pertanianya
sesuai. Pada pendapatan dalam usaha tani ini juga
membantu para pelaku tani dalam
mengembangkan usahataninya, sehingga
diharapkan dengan pertanian diharapkan
membantu angka kemiskinan yang ada di
Indonesia (Sofhia et al., 2020).
Aktivitas para petani dalam bercocok
tanam adalah suatu budaya yang sudah ada sejak
zaman dahulu. Beriringan dengan perkembangan
manusia, teknik budaya pada tanaman pun ikut
berkembang menjadi sistem yang beragam mulai
yang biasa saja hingga kepada yang leuar biasa.
Dalam bertani diperlukannya bibit yang memiliki
kualitas dalam mendapatkan hasil produk yang
tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang memiliki
kualitas perlu media tanam yang sesuai, dan
tanaman dapat tumbuh dengan baik (Irawan &
Kafiar, 2015). Berbagai usaha tetap dilakukan
dalam mendukung peningkatan produktivitas
terutama pada tanaman holtikultura. Tanaman
holtikultura hampir ada di seluruh wilayah di
Indonesia. Usaha dalam memperbaiki produksi
tanaman holtikultura masih berpegang pada
suburnya suatu tanah serta media tanam yang
digunakan dalam membuat pertumbuhan tanaman
meningkat. Media tanam dapat diartikan sebagai
rumah untuk tumbuh dan berkembang bagi
tanamaan, tempat tumbuh dan berkembang ini
juga harus sesuai dengan sifat tananh. Media
tanam tidah hanya menggunakan tanah namun
banyak juga yang menggunakan media tanam
lainnya, salah satunya adalah arang sekam padi
(Hartati et al., 2021).
Pada media tanam tanah yang biasa
dipakai, sekarang di beberapa daerah menjadi
kurang subur bahkan hingga suatu daerah
didislokasi tidak lagi menjadi tempat untuk
bertani karena adanya air asam tambang yang
berlebih pada tanah tempat bertani. Hal inilah
yang menyebabkan tanaman sulit tumbuh. Air
asam tambang adalah suatu limbah pencemar
lingkungan yang disebabkan oleh adanya aktivitas
pertambangan. Limbah ini hadir akibat proses
oksidasi bahan mineral pirit (FeS
2
) dan bahan
mineral sulfida lainnya yang tersingkap ke
permukaan tanah dalam proses pengambilan
bahan mineral tambang. Proses kimia dan biologi
dari bahan-bahan mineral tersebut menghasilkan
sulfat dengan tingkat keasaman yang tinggi yang
secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kualitas lingkungan dan
kehidupan organisme. Beberapa mineral sulfida
yang ditemukan pada proses Air Asam Tambang
(AAT) FeS
2
, CuS
2
, CuS, CuFeS
2
, MoS
2
, NiS,
PbS, dan ZnS. Pirit merupakan mineral sulfidan
yang umum ditemukan pada kegiatan
penambangan terutama batubara. Terbentuknya
AAT ditandai oleh pH yang rendah (1,5-4)
konsentrasi logam terlarut yang tinggi, nilai
acidity yang tinggi, nilai sulfat yang tinggi, dan
konsentrasi O
2
yang rendah (Wahyudin et al.,
2018).
Timbulnya air asam tambang tidak hanya
berasal dari hasil pencucuian batubara, tetapi juga
dari dibukanya suatu potensi keasaman batuan
sehingga memunculkan permasalahan pada
kualitas air dan juga tanah. Potensi air asam
tambang perlu diketahui serta dihitung agar dapat
dilakukan langkah preventif dan pengendaliannya
dapat dilakukan. pengendalian terhadap air asam
tambang merupakan hal yang perlu dilakukan
selama kegiatan pertambangan masih
berlangsung serta setelah kegiatan pertambangan
berakhir (Hidayat, 2017). Salah satu cara dalam
mengatasi hal ini dalam pertanian digunakannya
media tanam atau pupuk dari arang sekam padi
karena asam padi sebagai adsorben mengandung
silika dan dapat mengenyap berbagai logam yang
ada pada tanah ataupun air.
Sekam padi adalah suatu limbah yang dapat
dimanfaatkan oleh sektor pertanian. Pada sekam
padi dapat digunakan untuk media tanam atau
dijadikan sebagai bahan pembenah tanah dengan
dijadikan arang terlebih dahulu (Firdaus et al.,
72
Herlan Register Situmorang, Edy Nursanto, Nurkhamim
4 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
73
75
2021). Sekam padi adalah lapisan keras bagian
luar padi yang termasuk kariopsis yang ada dua
bentuk daun yakni sekam mahkota atau kelopak.
Penggilingan pada padi dilakukan untuk
memisahkan butir berada dengan limbahnya.
Dengan dilakukan penggilingan dihasilkan sekam
sebanyak 25%, bekatul sebanyak 2%, dan beras
sebanyak 65%. Sekam padi terdiri dari serat
selulosa yang didalamnya terdapat silika dalam
bentuk serabut yang keras. Secara normal, sekam
berfungsi dalam melindungi beras agar terhindar
dari kerusakan yang diakibatkan oleh jamur,
kemudian melindungi juga biji beras serta
berperan dalam menghalangi masuknya jamur.
Disamping itu, sekam berperan juga sebagai
pencegah dari proses reaksi yang membuat tengik
karena terdapat lapisan yang tipis dan
mengandung minyak jika tidak dilindungi akan
mudah rusak.
Jika sekam padi dibakar akan
menghasilkan arang, dari pembakaran yang
dilakukan hasilnya bisa digunakan sebagai
pemenuhan keperluan dalam bahan baku industri
kimia, hingga sebagai adsorben logam yang
terdapat dalam air. Hasil pembakaran sekam padi
dapat digunakan untuk pembenah tanah yang
dapat meningkatkan kualitas tanah sebagai usaha
rehabilitasi lahan serta meningkatkan
pertumbuhan tanaman (Onggo et al., 2017).
Penggunaan arang sekam padi ini sebagai media
taman pada tanah Inceptisol namun mempunyai
drainase yang buruk bisa membuat drainase air
tanah lebih cepat.
Arang sekam padi adalah suatu bahan
penting digunakan dalam pertanian, yang
biasanya dimanfaatkan untuk menggemburkan
tanah, membuat kompos, hingga menjadi media
tanam, dan media untuk penyemaia (Surdianto et
al., 2015). Arang sekam memiliki kadar karbon
yang cukup tinggi dan gampang untuk
didekomposisi. Kemudian arang sekam padi
memiliki pori yang cukup besar hingga
memudahkan air untuk menyerap lebih cepat,
yang membuat juga unsur hara disekitarnya ikut
terserap (Zahanis & Herman, 2019).
Pada arang sekam padi terdapat unsur silika
sebesar 87-97% yang berfungsi dalam
menguatkan batang tanaman, serta mengurangi
cekaman abiotik dan membuat jaringan tanaman
menjadi lebih kuat. Unsur siliki terkumpul pada
daun yang berperan dalam kesegaran dan
membantu proses fotosintesis serta translokasi
karbondioksida (CO
2
) dan fosfor (P) ke malai.
Dengan diberikannya arang sekam padi pada
tanah akan membantu dalam mempengaruhi sifat
kimia tanah, sehingga pertumbuhan dan produksi
tanaman meningkat (Dharmasika et al., 2019).
Produksi, fisiologis, dan proses
berkembangnya tumbuhan dapat dipengaruhi oleh
salinitas tanah. Salinitas ini menyebabkan
pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi
menurun. Usaha yang dilakukan dalam mengatasi
hal ini adalah dengan penggunaan silika, karena
silika memiliki peran pada ketahanan tumbuhan.
Silika yang membantu dalam menyerap unsur
hara membentuk silikat (Si(OH)
4
) oleh tanamam,
sehingga meningkatkan aktivitas enzim
antioksidan selama salinitas. Silika yang terdapat
pada arang sekam padi membantu dalam
menghambat senyawa oksidatif yang
menyebabkan salinitas serta dapat meningkatkan
enzim antioksidan yang membantu pertumbuhan
tanaman secara maksimal (Taufiq et al., 2020).
Menurut Puteri et al. (2014) pengaruh silika
pada tanaman berkaitan dengan unsur fosfor yang
ada dalam tanah dan tanaman. Beberapa ahli
mengatakan, bahwa: “silika mampu
menggantikan fosfor dari kompleks pertukaran
sehingga ketersediaan fosfor meningkat.
Ketersediaan fosfor dalam tanah akan berkurang
apabila senyawa beracun seperti Al dan Fe
meningkat. Pemberian silika yang cukup dalam
tanah dapat menekan senyawa Al dan Fe pada
tanah sehingga fosfor tersedia bagi tanaman,
karena siliki berperan sebagai adsorben”.
Pada Puteri et al. (2014) juga menyebutkan
bahwa: “adsorbsi merupakan suatu proses dari
pengumpulan substansi terlarut terdapat pada
suatu zat cair oleh sesuatu yang dapat
menyerapnya sehingga terjadi suatu ikatan kimia
fisika antara substansi dan penyerapnya. Proses
73
72
Pengaruh Silika (Si) pada Arang Sekam Padi sebagai Adsorben terhadap Tanaman
Holtikultura
5 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
adsorbsi diilustrasikan menjadi sebuah rangkaian
terpisahnya dari larutan yang kemudian
menempel pada permukaan zat penyerap.
Permukaan padatan yang memiliki kontak dengan
suatu larutan cenderung menghimpun lapisan dari
molekul-molekul zat terlarut pada permukaannya
akibat kesetimbangan gaya pada permukaan.
Adsorbsi dapat terjadi pada antarfasa padat-cair,
padat-gas atau gas-cair. Molekul yang terikat pada
bagian antar muka disebut adsorbat, sedangkan
permukaan yang menyerap molekul-molekul
adsorbat disebut adsorben. Pada adsorbsi,
interaksi antara adsorben dengan adsorbat hanya
terjadi pada permukaan adsorben”.
Menurut Kataren (1986), kekuatan adsorbsi
karbon yang aktif diakibatkan oleh karbon berasal
dari arang sekam padi yang mempunyai pori besar
serta adsorbsi terjadi diakibatkan oleh energi
potenssial antara permukaan karbon dan zat yang
diserapnya. (Fasya & Fadila, 2017)
mendefinisikan bahwa “karbon merupakan bahan
padat berpori dan umumnya diperoleh dari hasil
pembakaran kayu atau bahan yang mengandung
unsur karbon. Umumnya karbon memiliki daya
adsorbsi tersebut dapat diperbesar dengan cara
mengaktifkan karbon menggunakan uap atau
bahan kimia. Salah satu yang memiliki daya
adsorben besar ialah arang sekam padi”. Menurut
(Wardalia, 2017) pada adsorben arang memiliki
manfaat yang jaug lebih baik dalam
meminimalisir kadar zat pencemar dari limbah
cair. Zat pencemar ini bisa berbentuk logam-
logam berat yang dapat menjadi racun bagi
tumbuhan.
Holtikultura merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-
buahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias.
Holtikultura adalah satu dari sekian sektor
pertanian yang memiliki potensi untuk
dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi (Lubis et al., 2021). Tanaman
holtikultura dibutuhkan setiap saat dengan jumlah
banyak dan kualitas yang baik, harga terjangkau
dan aman dikonsumsi. Masyarakat sekarang ini
sudah mulai cenderung mengkonsumsi sayur dan
buah serta mengurangi makanan yang
berkolestrol. Komoditas holtikultura meliputi
sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan jamur
(Ervayenri & Siswati, 2016).
Tanaman holtikultura yang memiliki
potensi untuk dikembangkan, tentu harus
ditunjang dengan lahan, media tanam, dan pupuk
yang baik agar mendapatkan hasil produksi yang
baik pula. Pada daerah dekat dengan
pertambangan akan terjadinya air asam tambang
yang menyebabkan tanah dan air di sekitar
pertambangan tercemar. Salah satu solusi yang
dapat mendukung hasil produksi tanaman
holtikultura pada daerah tercemar ATT adalah
penggunaan arang sekam padi, karena arang
sekam padi cocok dalam usaha pertanian
holtikultura. Menyebabkan tanaman tumbuh
subur dengan menyerap berbagai logam yang
terdapat dalam tanah ataupun air sehingga dapat
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.
Kesimpulan
Holtikultura adalah satu dari sekian sektor
pertanian yang memiliki potensi untuk
dikembangkan karena nilai ekonomisnya yang
cukup tinggi, karena tanaman holtikultura
menjadi kebutuhan masyarakat dalam jumlah dan
kualitas yang lebih serta harga murah, namun
tetap aman untuk dikonsumsi. Upaya dalam
membuat produksi tanaman holtikultura
meningkat ditunjang oleh tanah yang subur serta
media tanam yang efektif dalam membuat tumbuh
suatu tanaman. Pada daerah yang dekat
pertambangan mudah tercemarnya air dan tanah
dengan air asam tambang. Sehingga perlu solusi
dalam penangan hal tersebut. Salah satunya
dengan penggunaan media tanam atau
penggunaan pupuk tertentu, yang bisa digunakan
sebagai media tanam atau pupuk atau campuran
media tanam adalah arang sekam padi. Arang
sekam padi ini merupakan hal yang tidak asing
bagi para petani dalam usaha bertaninya. Banyak
petani yang menggunakan arang untuk
penggembur tanah, pembuatan kompos, media
tanam, media persemaian, serta sebagai adsorben
penyerap logam-logam pada tanah atau air yang
tercemar air asam tambang.
74
72
Herlan Register Situmorang, Edy Nursanto, Nurkhamim
6 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
73
75
BIBLIOGRAFI
Dharmasika, I., Budiyanto, S., & Kusmiyati, F.
(2019). Pengaruh Dosis Arang Sekam Padi
dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung
Hibrida (Zea myas L.) Pada Salinitas Tanah.
Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah,
17(2), 195205.
Erlangga, T. (2021). Pengaruh Pupuk Silika
Alami (Si) dan Stress Air Terhadap Karakter
Fisiologi dan Produksi Tanaman Padi
(Oryza sativa L.) pada Tanah Inceptisol
[Skripsi]. Universitas Jenderal Soedirman.
Ervayenri, & Siswati, L. (2016). Model Tanaman
Holtikulturan Organik Pada Unit Pelaksana
Teknis Pertanian Terpadu Universitas
Lancang Kuning. Jurnal Ilmiah Pertanian,
12(2).
Fasya, A. Z., & Fadila, N. (2017). Pemanfaatan
Arang Sekam Padi Sebagai Adsorben Guna
Mengurangi Limbah Cr.
Firdaus, M., Sofyan, A., & Jumar. (2021).
Pemanfaatan Arang Sekam Padi dan Pupuk
Organik Cair (POC) Bonggol Pisang
Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tomat
(Lycopersicum esculantum Miil.). Jurnal
Tugas Akhir Mahasiswa, 4(2), 7981.
Hartati, Azmin, N., Emi, C., Nasir, Muh.,
Fahruddin, & Andang. (2021). Pengaruh
Penambahan Arang Sekam Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat
(Ipomoea reptans). Oryza Jurnal
Pendidikan Biologi, 10(1), 17.
Hidayat, L. (2017). Pengelolaan Lingkungan
Areal Tambang Batubara (Kasus
Pengelolaan Air Asam Tambang (Acid
Mining Drainage) di PT. Bhumi Rantau
Energi Kabupaten Tapin Kalimantan
Selatan). Jurnal ADHUM, 7(1), 4452.
Irawan, A., & Kafiar, Y. (2015). Pemanfaatan
cocopeat dan Arang Sekam Padi Sebagai
Media Tanam Bibit Cempaka Wasian
(Elmerrilia Ovalis). PROS SEM NAS MASY
BIODIV INDON, 1(4), 805808.
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010423
Lubis, N., Yunidawati, W., Mazlina, & Purba, E.
(2021). Budidaya Tanaman Hortikultura
dengan Menggunakan Pupuk Vermikompos
Skala Rumah Tangga di Kelompok Tani
Sejati, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan
Stabat. Jurnal Pengabdian Kontribusi
(Japsi), 1(1), 3540.
https://doi.org/https://doi.org/10.47709/dst.
v1i1.xxx
Nurhadiah, & Sarigar, A. (2021). Aplikasi Sekam
Bakar Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Gambas (Luffa acutangula) Pada Tanah
PMK. PIPER, 17(1), 2935.
Onggo, Kusmiyati, T. M., & Nurfitriana, A.
(2017). Pengaruh Penambahan Arang
Sekam dan Ukuran Polybag Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat
Kultivar ‘Valouro’ Hasil Sambung Batang.
Jurnal Kultivasi, 16(1), 298304.
Paramita, W. N., & Yuliani. (2022). Efektivitas
Pupuk Organik Cair dengan Penambahan
Silika sebagai Media Tanam Hidroponik
Pakcoy. LenteraBio, 11(1), 3643.
Puteri, E. A., Nurmiaty, Y., & Agustiansyah.
(2014). Pengaruh Aplikasi Fosfor dan Silika
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kedelan (Glycine max [L.] Merrill.). Jurnal
Agrotek Tropika, 2(2), 241245.
Rinawati, R., Kiswandono, A. A., Juliasih, N. L.
G. R., & Permana, F. D. (2019).
Pemanfaatan Karbon Aktif Sekam Padi
sebagai Adsorben Phenantrena dalam Solid
Phase Extraction.
Sejarah, N. S. (2019). Pengaruh Penggunaan
Arang Sekam Padi Sebagai Media
Pertumbuhan Sistem Hidroponik Tanaman
Kailan (Brassica oleraceae ver.
alboglabra). UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN.
Sofhia, D. E. G., Nurhasanah, W., & Munandar,
J. M. (2020). Pemanfaatan Limbah Sekam
Menjadi Produk Arang Sekam untuk
Meningkatkan Nilai Jual di Desa
Gunturmekar, Kabupaten Sumedang. Jurnal
Pusat Inovasi Masyarakat, 2(4), 679684.
Surdianto, Y., Sutrisna, N., Baruno, & Solihin.
(2015). Panduan Teknis Cara Membuat
Arang Sekam Padi.
Taufiq, F., Kristanto, B. A., & Kusmiyati, F.
(2020). Pengaruh Pupuk Silika Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kedelai pada
Tanah Salin. Agronomi, Agrosains: Jurnal
Penelitian, 22(2), 8893.
Wahyudin, I., Widodo, S., & Nurwaskito, A.
(2018). Analisis Penanganan Air Asam
Tambang Batubara. Jurnal Geomine, 6(2),
8589.
Wardalia. (2017). Pengaruh Massa Adsorben
Limbah Sekam Padi Terhadap Penyerapan
Pengaruh Silika (Si) pada Arang Sekam Padi sebagai Adsorben terhadap Tanaman
Holtikultura
7 Action Research Literate, Vol. 6 No. 2, Juli 2022
Konsentrasi Timbal. Jurnal TEKNIKA,
13(1), 7180.
Zahanis, & Herman, W. (2019). Pengaruh Dosis
Arang Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Varietas Cabai Rawit (Capsicum
frurescens L.) Pada Ultisol. Jurnal Embrio,
11(1), 1123.
Copyright holder :
Herlan Register Situmorang, Edy Nursanto, Nurkhamim (2022).
First publication right :
Action Research Literate
This article is licensed under:
76
72