Ismandra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Aprin
* Email untuk
Korespondensi: [email protected]
Kata kunci: Strategi, Motivasi Kerja, Pegawai Keywords: Strategy, Work Motivation, Employees |
|
ABSTRAK
|
|
Sumber daya manusia milik organisasi mempunyai beragam karakteristik,
mencakup kesanggupan kerja, motivasi serta kinerja yang dipunyainya. Teknik
yang digunakan pada studi berikut ialah teknik studi Nasution dalam Ardian et
al., (2021:15) ialah studi yang sebenarnya menganalisa individu dalam
lingkungan tersebut, melakukan interaksi bersama mereka, berupaya mengerti
bahasa serta penafsiran mereka terkait sekelilingnya. Kota Palembang ialah
satu diantara kota paling tua di Indonesia yang memiliki historis panjang
sebagai kota yang maju serta mempunyai peradaban tinggi. Apabila eksistensi
kota berikut dihubungkan terhadap kegemilangan Sriwijaya, sehingga secara
tidaklah langsung kota palembang sudah banyak memberi memo historis dalam pertumbuhan
serta peradaban di Indonesia. Kebijakan yang dipakai guna meningkatkan
motivasi Kelurahan Lorokpakjo Kota Palembang memakai strategi SO ialah
Memakai kekuatan guna mengambil kesempatan melalui metode menggunakan sumber
daya manusia yang terdapat melalui peningkatan kecakapan serta kemampuan. Individual resources of a
group has various criteria, including work strength,
drive and quality of work. The technique using at the following study is the
Nasution study technique at Ardian et al., (2021:15) which is a study thats actually analyzes
individuals in scope, communication with him, trying to bring his language to
life as well interpretations related to the surrounding area. Palembang Urban
is one of the urban areas that has long been in our country that has a long
story as a developing urban area and there is progress in civilization. If
the existence of the urban area is associated with the power of Sriwijaya, so
that indirectly the past writing on the growth and civilization in Indonesia.
The policy implemented to foster the motivation of the residents of Lorokpakjo Village, Palembang City is to implement the SO
policy, namely Applying advantages to take advantage of through the method of
using existing human resources through increasing skills and abilities. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka
di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article
under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia
milik organisasi mempunyai beragam karakteristik, diantaranya meliputi kesanggupan kerja, dorongan serta performa kerja yang dipunyainya (Idris, 2024). Tiga unsur tersebut amat berhubungan
serta berada pada diri karyawan yang menjalankan kewajiban setiap harinya. Kinerja karyawan pada sebuah organisasi tidaklah terlepas daripada terdapatnya motivasi ialah kondisi pada personalitas individu yang memberikan dorongan kehendak guna melaksanakan
kegiatan terkhusus untuk meraih sebuah� tujuan (Susilo
et al., 2023). Dorongan� itu memiliki yang kuat untuk menentukan sikap
karyawan saat bekerja. Apabila pengaruh yang disebabkannya signifikan, sehingga
dorongan kerja akan signifikan juga ataupun dalam segmen motivasi berdasarkan
pendapat Victor Vroom dalam Irawan (SUPRIYADI, 2020) ialah bahwasanya
sosok karyawan akan mendapatkan motivasi apabila karyawan itu merasa kehendak
atas apa yang dilaksanakannya selaras terhadap upah yang didapatkan.
Tetapi terdapatnya
jenjang pendidikan� yang� dipunyai karyawan Kelurahan Lorokpakjo Kelurahan Ilir Barat
Satu Kota Palembang itu belumlah diiringi
dengan kesanggupan yang terdapat.
Di mana kesanggupan tersebut
menampilkan potensi karyawan guna menjalankan
kewajibannya
Gibson dalam jurnal Irawan
et al., (2019:36). kemampuan berkaitan
terhadap kompetensi individu serta satu diantara segmentai
dari kemampuan tersebut ialah kecakapan ialah ketrampilan serta wawasan yang memampukan individu untuk menuntaskan pekerjaannya.
Sejalan terhadap tingginya
tuntutan terhadap pengimplementasian good governance, tuntutan terhadap layanan publik yang bermutu pun menjadi makin besar (Ardian et al., 2021). Pemerintahan pun sudah menerbitkan beragam kebijaksanaan
untuk meningkatkan layanan, semisal layanan prima serta standar layanan
minimum. Namun perbaikan mutu masihlah belum terlaksana seperti yang
dikehendaki. Penyelenggaraan layanan publik yang dilaksanakan petugas
pemerintahan daerah dalam beragam sektor layanan terlebih yang berkaitan
terhadap pemenuhan wewenang sipil serta keperluan dasar khalayak masihlah belum
sebagaimana yang dikehendaki.
1. Bagaimanakah strategi peningkatan motivasi kerja pegawai dalam
penyelenggaraan pengelolaan
administrasi publik?
2.
Faktor-faktor apakah
yang mendukung dan menghambat
peningkatan motivasi kerja pegawai di kelurahan lorokpakjo kecamatan ilir barat satu kota Palembang?
Teknik yang digunakan
pada studi berikut ialah teknik studi
kualitatif. Definisi studi kualitatif berdasarkan pendapat Nasution dalam Ardian et al., (2021:15) ialah
studi yang melakukan analisa kepada individu lingkungan tersebut, melakukan interaksi bersama mereka, berupaya memahami bahasa serta penafsiran mereka terkait sekelilingnya.
Sumber data yang dipakai pada studi berikut ialah
data primer. Pendapat (Auliya et al., 2020) Data primer merujuk
kepada data sudah dihimpun dengan langsung. Penghimpunan data
primer pada studi berikut dengan metode melaksanakan
wawancara langsung kepada pihak yang berkaitan terhadap studi yang dilaksanakan.
Metode penghimpunan data yang dipakai peneliti ialah:�
1. Wawancara, yaitu tahapan
interaksi yang memiliki bentuk bertanya jawab secara bertatap
muka, sebuah tahapan penghimpunan data untuk sebuah studi
(Sugiyono, 2015). Penghimpunan data
melalui alat pedoman wawancara dilaksanakan melalui melakukan wawancara kepada subjek studi
atau narasumber. Dalam hal berikut penulis
bertemu langsung bersama narasumber guna memperoleh data yang diperlukan selaras terhadap kaidah wawancara yang dipakai.
2. Observasi. Diantara manfaat
observasi berdasarkan pendapat Ustiawaty et al.,
(2020:123)� ialah supaya penulis bisa memahami
konteks data pada seluruh keadaan sosial, penulis bisa mendapatkan
pengalaman langsung, mendapati perihal yang berada di luar asumsi narasumber, mendapatkan kesankesan personal serta merasakan keadaan sosial yang dikaji.�
Dokumentasi. Ustiawaty & Juliana
Sukmana (2020:149) Dokumentasi berasalkan melalui perkataan dokumen, yang
memiliki makna barang tertulis. Teknik dokumentasi artinya metode menghimpun
data melalui pencatatan data yang telah terdapat.
Adapun subjek studi atau narasumber
kunci pada studi berikut ialah Lurah, Sekretaris Lurah serta staf karyawan dengan
jumlah 13 individu Kelurahan Lorokpakjo Kecamatan Ilir Barat Satu Kota
Palembang. Narasumber pendukung ialah khalayak setempat dengan jumlah 3 individu yang sudah memperoleh layanan.
Metode analisa data
yang dipakai pada studi berikut ialah selaras
terhadap teknik yang digunakan ialah deskriptif kualitatif memakai Analisa SWOT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kota Palembang ialah
sentral dari sejumlah wilayah perkotaan yang terdapat di Sumatera Selatan hingga
area tersebut mempunyai daya tarik yang begitu besar untuk
wilayah kabupaten/kota yang
terdapat pada sekelilingnya.
Kota Palembang ialah
satu diantara kota paling tua di Indonesia yang memiliki historis panjang
sebagai perkotaan maju serta mempunyai peradaban yang modern. Apabila
eksistensi kota berikut dihubungkan terhadap kegemilangan Sriwijaya, sehingga
secara tidaklah langsung kota Palembang sudah banyak memberi memo histori dalam
pertumbuhan serta budaya di Indonesia.
1) Sejarah Singkat Kelurahan Lorokpakjo
Kelurahan Lorokpakjo Palembang bertempat di Jalan Bakti
Puncak Sekuning Palembang serta adalah satu diantara kelurahan di area Kota
Palembang. Kelurahan tersebut mencakup 62 RT serta 15 RW,
dengan lebar area ialah
19,77 km�, serta pertama kali dibuka
pada zaman pemerintahan Jepang saat periode 1964 di kediaman Kepala Desa yang pertama ialah
Bapak H. Bekeh. Setelah itu
saat periode 1973 didirikan Balai Desa. Kelurahan Lorokpakjo sebelumnya memiliki
status desa yang dipimpin kepala desa, tetapi
sesudah otonomi daerah periode 1999 serta terdapatnya peluasan kelurahan serta kelurahan mengalami perubahan status menjadi kelurahan serta dipimpin sosok lurah.
Strategi bisa dimaknai dengan sederhana sebagai apakah
yang hendak dilaksanakan suatu organisasi. Diantara karakteristik strategi
ialah memiliki:
1.
Cakrawala waktu, mencakup wawasan waktu kepada periode
mendatang, ialah waktu yang dibutuhkan guna menjalankan aktivitas tersebut
serta juga waktu yang dibutuhkan guna melakukan pengamatan kepada dampaknya.
2.
Dampak. Meskipun perolehan akhir dengan menjalankan
sebuah strategi terkhusus tidaklah langsung nampak untuk tenggat waktu yang
panjang namun hal tersebut akan sangatlah berarti.
3.
Sentralisasi upaya. Suatu strategi yang efisien umumnya
mewajibkan sentralisasi aktivitas, usaha ataupun atensi pada rentang tujuan
yang sempit.
4.
Pola ketetapan. Mayoritas strategi mensyaratkan
bahwasanya sederetan ketetapan terkhusus mesti ditempung sepanjang waktu.
Ketetapan itu wajib sama-sama menunjang maksudnya mereka melaksanakan sebuah
pola yang berkesinambungan.
5.
Peresapan. Suatu strategi meliputi sebuah spektrum
aktivitas yang lebar diawali dari tahapan pengalokasian sumber daya hingga
aktivitas operasional harian. Kemudian mesti terdapatnya kesinambungan.
6.
Sepanjang waktu pada aktivitas berikut mewajibkan seluruh
tingkat organisasi berbuat, berdasarkan naluri melalui metode yang dapat
menguatkan strategi.
Menurut definisi tersebut, strategi yang sudah dijabarkan
Lurah Kelurahan Lorokpakjo sudah menunjukkan lima tolak ukur tersebut. Memang
mesti diakui bahwasanya untuk mencetuskan suatu strategi tidaklah mudah, namun
mesti mengikutkan seluruh bawahan. Strategi tersebut dibentuk untuk meraih
visi, misi serta sasaran organisasi pemerintahan daerah Kelurahan Loropakjo menjadi
ujung tombak layanan pada khalayak.
Menurut perolehan wawancara bersama Lurah Kelurahan
Lorokpakjo didapati untuk mencetuskan sebuah strategi melalui mengajak para PKK serta Staf guna membentuk sebuah aktivitas yang
bisa memberikan peningkatan gairah bekerja bawahan. Contohnya pendirian tim
yang diikuti insentif guna menuntaskan aktivitas pada Kelurahan Lorokpakjo.
Sebagai sosok pemimpin suatu organisasi publik, paling
tidak terdapat 3 tanggung jawab sosok pemimpin untuk memberikan motivasi kepada
bawahannya. Tiga tanggung jawab tersebut ialah :
a. Merumuskan batasan pelaksanaan
pekerjaan bawahannya.
Tiap pemimpin unit kerjawajib
sanggung mencetuskan batasan ataupun menjabarkan terkait apakah yang ia
kehendaki melalui tenaga kerja dalam menjalankan tiap-tiap kewajibannya.
Deskripsi tersebut wajib berorientasikan kepada penyelenggaraan pekerjaan yang
efisien dengan berkesinambungan kepada seluruh tenaga kerja. Deskripsi volume
serta beban pekerjaan berdasarkan individual sumbernya bisa didapatkan melalui
perolehan analisa �pekerjaan.
b. Menyediakan dan melengkapi
fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya.
Sarana tidaklah hanya alat kerja yang menjadi tanggung
jawab pemimpin terkait pengadaannya. Sarana yang menjadi tanggung jawab
pemimpin yang paling penting yaitu ialah upaya untuk mengurangi hambatan yang
menghambat keberlangsungan pekerjaan. Kemudian, tersedianya tenaga kerja yang
bermutu bergantung kepada kesanggupan melaksanakan seleksi saat waktu
penerimaan pekerja.
c. Memilih
dan melaksanakan cara
terbaik dalam mendorong atau memotvasi.
Menurut perolehan observasi ditemukan bahwasanya motivasi
kerja para pekerja pada lingkungan unit kerja memberi ganjaran. Realitasnya
para kasi pada umumnya mendapati bahwasanya pemberian imbalan dengan wujud
insentif tidak begitu berfungsi menjadi motivasi untuk berjangka lama. Ganjaran
yang efisien sebagai motivasi bekerja wajib mencukupi persyaratan, ialah
bernilai untuk bawahan, kuantitas yang mencukupi, waktu yang tepat, beragam
variasi yang digemari serta diberi dengan adil serta wajar.
Pendapat Armstrong terdapat
beberapa strategi guna memberikan
peningkatan motivasi karyawan. Kebijakan yang diimplementasikan diantaranya ialah:
a) Kebijakan pemakaian pendekatan yang dimudahkan.
b) Kebijakan pemakaian teknik
motivasi.
c) Kebijakan mempersatukan seluruh
metode guna memberikan motivasi.
d)
Menurut perolehan wawancara bersama Sekretaris lurah
Kelurahan Lorokpakjo terdapat beberapa kebijakan yang dilaksanakan Ibu lurah
Kelurahan Lorokpakjo guna memberikan peningkatan motivasi kerja karyawan pada
Kelurahan Lorokpakjo ialah:
1. Partisipasi
Maksudnya meminta
bawahan agar turut serta serta memberi kesempatan pada mereka menyampaikan
gagasan, masukan pada tahapan penentuan keputusan. Melalui metode berikut,
bawahan merasa turut memiliki tanggung jawab terhadap ketercapaian target
organisasi hingga moral serta gaiarah bekerjanya dapat mengalami peningkatabn.
Menurut perolehan analisa ditemukan bahwasanya lurah Kelurahan Lorokpakjo kerap
menjalankan rapat meliputi antar kasi serta sekcam ataupun bersama staf.
Komunikasi.
Maksudnya ialah menyampaikan dengan gamblang
terkait target yang hendak diraih, metode melaksanakannya serta permasalahan
yang ditemui. Melalui metode berikut sehingga motivasi bekerja bawahan dapat
mengalami peningkatan. Makin banyak individu mendapati sebuah masalah sehingga
makin besar juga minat serta atensinya pada permasalahan tersebut. Menurut
perolehan wawancara ditemukan bahwasanya Lurah Keluarahan Lorokpakjo kerap
berusaha untuk menyampaikan informasi pada bawahannya serta bawahan kemudian
merasa dihargai serta akan lebih semangat bekerja. Perolehan observasi di
lapangan menampilkan kerap kali lurah kelurahan Lorokpakjo mengamati langsung
pekerjaan staf saat menjalankan tugas
pelayanan pada masyarakat. Jika ditemukan kekeliruan tidaklah segan beliau
memperingati stat tersebut serta memberikan solusi terhadap kesalahan tersebut.
Pengakuan.
Maksudnya memberi penghargaan serta pengakuan
yang benar dan wajar pada bawahan terhadap prestasi bekerja yang diraihnya. Bawahan akan giat bekerja, apabila
mereka konsisten memperoleh pangakuan serta kepuasaan melalui upayanya. Usaha
memberikan pengakuan pada bawahan dengan penjabaran bahwasanya dia pantas
mendapatkan penghargaan, dikarenakan prestasinya serta jasa yang diberikannya.
Pengakuan serta pujian tersebut mesti diberikan secara ikhlas di hadapan yang
lain agar nilai pengakuan tersebut makin besar.
Pendelegasian
Wewenang.
Maksudnya ialah menugaskan beberapa wewenang
serta kebebasan untuk menentukan keputusan serta kreativitas pada bawahan guna
menjalankan kewajiban atasan. Sehingga atasan mesti meyakinkan bawahan
bahwasanya dia dapat serta dipercayai bisa menuntaskan kewajiban secara benar.
Menajemen sumber daya manusia pada lingkungan sebuah organisasi amat
mendahulukan pedoman pembagian pekerjaan, melalui mekanis desentralisasi. Kemudian
pihak lainnya individu yang menjadi pimpinan biasanya menggemari mekanis
sentralisasi melalui kekuasaan terdapat dalam satu individu.
Berdasarkan data serta informasi di lapangan ditemukan bahwasanya lurah kelurahan
Lorokpakjo sudah melakukan delegasi beberapa wewenangnya diantaranya pada para asisten penandatangan beberapa surat
pengantar serta lainnya. Perihal
tersebut dilaksanakan supaya layanan pada khalayak bisa lebih cepat dan
kondusif. Kemudian menurut narasumber ditemukan melalui didelgasikannya
penandatangan legalisir itu khalayak merasa layanan pada� kelurahan Lorokpakjo relatif
lancar serta memuaskan hingga tiap hari meskipun lurah kelurahan Lorokpakjo tidaklah
bertugas di tempat khalayak bisa menyelesaikan keperluannya.
Perhatian
Timbal Balik.
Maksudnya memberikan motivasi pada
bawahan melalui menyampaikan kehendak pemimpin pada bawahan serta memahami dan
berupaya mencukupi keperluan yang dikehendaki bawahan melalui organisasi. Menurut perolehan analisa ditemukan
bahwasanya pada tiap kesempatan meliputi pertemuan staf, pertemuan mingguan,
ataupun bulanan terlebih dalam tiap kesempatan �Lurah Kelurahan Lorokpakjo kerap
menyampaikan target daripada organisasi Kelurahan Lorokpakjo ialah
memberi layanan pada khalayak serta setelahnya Lurah Kelurahan LorokPakjo
selalu berupaya mengerti keperluan yang dikehendaki bawahan. Maksudnya bawahan
mesti bekerja guna majunya organisasi
Diantara tujuan yang akan diraih melalui pemberian motivasi pada
karyawan menurutlurah
kelurahan Lorokpakjo adalah untuk:
a) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.
Kepuasan kerja ialah tindakan emosional yang menggembirakan
serta menggemari pekerjaannya. Sikap tersebut ditunjukkan melalui moral kerja,
tingkat disiplin, serta prestasi bekerja. Kepuasan tersebut dirasakan pada
pekerjaan, luar pekerjaan, serta gabungan dalam serta luar pekerjaan.
Berdasarkan analisa serta wawancara bersama beberapa narasumber didapatkan data
bahwasanya beberapa karyawan yang sudah termotivasi saat bekerja, bersemangat
bekerja, serta prestasi bekerjanya mengalami peningkatan. Perihal tersebut bisa
ditinjau melalui laporan bulanan, laporan kinerja yang tertuntaskan dengan
waktu singkat makin tinggi.
b) Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Menurut data narasumber
ditemukan beberapa karyawan yang memiliki motivasi bekerja yang tinggi daya
produktifnya mengalami peningkatan. Perihal tersebut bisa ditinjau melalui
perolehan kerjanya yang makin optimal dan kuantitas pekerjaannya yang makin mengalami
pertambahan.
c)
Mempertahankan kestabilan pegawai.
Menurut perolehan analisa ditemukan bahwasanya beberapa karyawan yang
memiliki motivasi bekerja yang tinggi memberi pengaruh pada stabilitas
emosinya. Perihal tersebut bisa
ditinjau melalui kesanggupan mereka memberikan pelayanan berkaitan keluhan
khalayak sehubungan
pelaksanaan jalan nasional serta lainnya. Mereka tetaplah bertindak ramah
untuk memberikan pelayanan
pada khalayak meskipun terkedang beberapa tindakan khalayak kerap tidak baik.
Menurut data studi sehingga bisa
direpresentasikan aspek lingkungan eksternal yang bisa memberi kesempatan serta
yang memberi ancaman untuk peningkatan motivasi Kelurahan Lorokpakjo Kota
Palembang pada periode mendatang. Demikian juga terhadap segi lingkup internal merupakan
kekuatan ataupun serta kekurangan-kekurangan.
Sehingga perlu dilaksanakan analisa
SWOT guna mempertegas aspek manakah yang menjadi kesempatan serta ancaman
eksternal dan kekuatan serta kekurangan internal untuk peningkatan motivasi
kerja pegawai.
Analisis Internal
Faktor Analysis Summary (IFAS)
a. Kekuatan (Strength)
1)
Pemimpin yang memahami keadaan serta situasi
2)
Terdapatnya mobilisasi elemen pemimpin serta bawahan
3)
Terdapatnya penyuluhan pada administrasi
4)
Terdapatnya jumlah SDM/karyawan
5)
Terdapatnya penyampaian motivasi serta kinerja
6)
Terdapatnya kerja sama antar karyawan
b. Kelemahan (Weaknesses)
1)
Belumlah maksimal kinerja karyawan
2)
Tidaklah tepat pada waktunya untuk penyelesaian pekerjaan
3)
Terbatasanya fasilitas
4)
Keadaan kerja yang tidak begitu baik
5)
Tahapan pengerjaan tugas yang belumlah optimal
2).� Analisis Eksternal Faktor Analisis Summary
(EFAS)
a. Peluang-peluang (Oportunities)
Terdapat beberapa aspek eksternal yang bisa dijadikan kesempatan untuk peningkatan motivasi kerja pegawai.
1)
Pencapaian prestasi yang lebih maksimal
2)
Memberikan peningkatan ketrampilan amat terbuka
3)
Terdapatnya evaluasi tiap aktivitas
4)
Pemberian kewajiban melalui atasan
5)
Bisa melaksanakan penyuluhan serta monitoring tiap
aktivitas
6)
Mengumpulkan serta menyusun rancangan program serta
aktivitas
b. Ancaman (Treaths)
Yang Dihadapi:
1)
Tidak begitu disiplin saat mengerjakan tugas
2)
Tidak mengerjakan tugas dengan segera
3)
Persyaratan tidak begitu lengkap pada layanan administrasi
4)
Terdapatnya kompetitif pada organisasi
5)
Terbatasnya SDM yang cakap
Hasil Analisis SWOT
Pembahasan perolehan studi serta
selaras terhadap tujuan studi berikut, memakai pendekatan konsep SWOT Analisa,
ialah Kekuatan, Kekurangan, Kesempatan serta Ancaman.
Analisa SWOT berikut guna melakukan
identifikasi serta analisa aspek-aspek strategis internal pada kerangkan
kekuatan serta kekurangan dan aspek-aspek strategi eksternal untuk kesempatan
serta ancaman dan guna menetapkan alternatif strategi serta penentuan strategi
peningkatan motivasi Kelurahan Lorokpakjo pada Kota Palembang. Kemudian
pembahasan analisa data perolehan studi SWOT analisa di bawah ini:
1. Matrik IFAS dan EFAS
a.
Menetapkan aspek strategis
yang menjadi keunggulan serta kekurangan serta ancaman eksternal.
b.
Skor bobot dalam tiap-tiap
aspek melalui rentang dari 1,0 hngga 0,0, menurut pengaruh aspek terhadap usaha peningkatan motivasi.
c.
Penetapan bobot rating untuk tiap-tiap aspek melalui skala 1 hingga 4 menurut pengaruh aspek-aspek terhadap usaha peningkatan motivasi bekerja karyawan.
KESIMPULAN
Strategi yang dipakai
guna peningkatan motivasi Kelurahan Lorokpakjo Kota Palembang memakai
strategi SO ialah memakai kekuatan guna menggunakan
kesempatan melalui metode pemanfaatan sumber daya manusia
yang terdapat melalui peningkatan ketrampilan serta kecakapan. Aspek internal pada peningkatan motivasi kinerja karyawan ialah (1) kelebihan yang mencakup (a). Pemimpin yang memahami keadaan serta situasi,
(b). Terdapatnya mobilisasi
elemen pemimpin serta bawahan, (c). Terdapatnya penyulihan pada administrasi,
(d). Terdapatnya Jumlah SDM/karyawan; (e) Terdapatnya penyampaian motivasi
serta prestasi bekerja, (f). Terdapatnya kerja sama antar karyawan. (2).
Kekurangan yang mencakup: (a). Belumlah maksimal kinerja karyawan, (b).
Tidaklah tepat pada waktunya saat menuntaskan pekerjaan, (c). Terbatasnya
fasilitas, (d). Keadaan kerja yang tidak begitu kondusif, (e). SDM yang
terbatas mutunya, (f), Tahapan pengerjaan pekerjaan yang belumlah optimal.
Serta aspek eksternal ialah (1) kesempatan yang mencakup (a) Pencapaian
prestasi yang lebih maksimal, (b) Memberikan peningkatan ketrampilan begitu
terbukan, (c) Terdapatnya evaluasi tiap aktivitas, (d). Pemberian kewajiban melalui
atasan, (e) Bisa melaksanakan penyuluhan serta monitoring tiap aktivitas, (f)
Mengumpulkan serta menyusun rancangan program serta aktivitas., (2) Ancaman
yang mencakup (a) Tidak berdisiplin saat menjalankan kewajiban, (b) Tidak
segera menyelesaikan kewajiban, (c) Persyaratan tidak begitu lengkap pada
layanan administrasi, (d). Tidak begitu efisien saat mengerjakan kewajiban, (e)
Terdapatnya kompetitif pada organisasi, (f) Terbatasnya SDM yang mumpuni.
Ardian, J., Risqo, H., Nurbaiti, N.,
Afrina, Y., & Nurindani, N. (2021). Strategi Peningkatan Motivasi Kerja
Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. Jurnal Ilmu
Administrasi Dan Studi Kebijakan (JIASK), 4(1), 11�20.
Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R.
A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020).
Metode penelitian kualitatif & kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu.
Idris, M. (2024). PENGARUH MOTIVASI
KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN LUWU. Jurnal
Magister Manajemen Nobel Indonesia, 5(2), 199�213.
Sugiyono, P. D. (2015). METODE
PENELITIAN PENDIDIKAN PENDEKATAN (KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN R&D). In alfabeta
(21st ed., Vol. 47, Issue 6). https://doi.org/10.1103/PhysRev.47.506
SUPRIYADI, E. I. (2020). Pengaruh
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Subang. Neo Politea, 1(1), 1�12.
Susilo, M. A., Jufrizen, J., &
Khair, H. (2023). Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai melalui Organizational Citizenship Behavior. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan
Ekonomi Syariah), 6(1), 587�605.
Almaududi, S., Syukri,
M., & Astuti,
C. P. (2021). Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Hotel Mexsicana Kota Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen
Dan Sains), 6(1), 96. https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.233
Hadi, J., Meyliani, V., Rovyanty, R., Franz
Ferrary, D., pada Program Magister Admistrasi Publik Pascasarjana
Universitas Sjakhyakirti Palembang, M., ini berjudul
Strategi Peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan, P., & Perolehan Hak Atas Bumi dan Bangunan
pada Badan Pendapatan Daerah, B. (2022). Volume 4 Nomor 2 Edisi Maret 2022.
Hakimi, S. S. M. Si. (2020).
Strategi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja: Teori dan Aplikasi. guepedia.
Isvandiana Purnamasari, M., Erviana,
L., Guru Sekolah Dasar, P., & PGRI Pacitan, S. (2023). Motivasi
Kerja Guru Tidak Tetap
Di Sekolah Dasar Negeri 2
Widoro. http://repository.stkippacitan.ac.id
Kepemimpinan, P., Terhadap, D. P., Mutu,
P., Karyawan, K., & Rofiq,
M. (2021). The Renewal of Islamic Economic Law PT Bank Muamalat
Indonesia (Persero) Tbk. Jakarta Pusat. 2(1),
70�94.
Mastanora, R., & Deswita, M. (2021). Strategi Komunikasi dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
di Masa Pandemi Covid-19. Juli-Desember) Istinarah, 3(2), 2021. http://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/istinarah/index
Melati, S. R. C. (2022). Pengaruh
Budaya Organisasi dan Motivasi dengan Kedisiplinan sebagai Variabel Intervening terhadap. In Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM
e (Vol. 3, Issue 1).
Naya, A., Abdullah, S., Vestikowati,
E., & Nursetiawan, I. (n.d.). Strategi Pemerintah Desa
Dalam Pengelolaan Potensi Wisata Puncak Darkon Di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.
Niko Silitonga. (2019). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Manajemen
Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Manajerial Bank. Jurnal Analisa Akuntansi Dan Perpajakan, 2, 15� 29.
Olivia Wun dan Ronnie Resdianto
Masman, M., Lingkungan Kerja, P., Kinerja, P.,
& Kepemimpinan, G. (2020). Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan FEB Universitas Tarumanagara Di Jakarta.
Pauline Ulviana Siwi, T. (2022). Manajemen Strategi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Puskesmas Tulung Selapan
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ilmiah Manajemen , 11, 102�112.
Website Badan Pusat Statistik.
Palembangkota.bps.go.id.�
https://palembangkota.bps.go.id/statictable/2015/09/28/23/luas-daerah-dan-pembagian-wilayah-administrasi-menurut-kecamatan-di-kota-palembang-tahun-2013.html