ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN
TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2020 � 2023
1Jesslyn Chiutami, 2Lutfi Alhazami
Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas
Dian Nusantara
Korespondensi : [email protected], [email protected]
Kata kunci: Profitabilitas ,
likuiditas, leverage, aktivitas dan kesulitan keuangan. Keywords: Profitability Ratio, Liquidity Ratio, Leverage
Ratio, Activity Ratio dan Financial Distress |
|
ABSTRAK |
|
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel profitabilitas rasio, likuiditas
rasio, leverage rasio dan rasio aktifitas terhadap� kesulitan keuangan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data tahun 2020 � 2023. Teknik pemilihan sampel
adalah purposive sampling total�
perusahaan yang akan diteliti 27 perusahaan dengan data sebanyak 108
sampel.� Pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan data yang bersumber dari laporan keuangan
perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI. Analisis data menunjukkan
secara bersama-sama (simultan) variabel profitabilitas, likuiditas, leverage,
aktivitas� berpengaruh terhadap
kesulitan keuangan. Dan secara parsial profitabilitas dan likuiditas
berpengaruh terhadap kesulitan keuangan. Leverage dan aktivitas tidak
berpengaruh terhadap kesulitan keuangan. This research aims to
determine the influence of the variables profitability ratio, liquidity
ratio, leverage ratio and activity ratio on financial difficulties. The data
used in this research is data from 2020 - 2023. The sample selection
technique is purposive sampling. A total of 27 companies will be studied with
data from 108 samples.� The data
collection carried out in this research was secondary data collection. In
this study, researchers used data sourced from financial reports of
transportation companies listed on the IDX. Data analysis shows that together
(simultaneously) the variables profitability, liquidity, leverage, activity
have an influence on financial difficulties. And partially profitability and
liquidity influence financial difficulties. Leverage and activity have no
effect on financial difficulties. |
|
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA . This is an open access article under the CC BY-SA license. |
PENDAHULUAN
Salah satu industri yang secara
signifikan memengaruhi aktivitas ekonomi negara adalah transportasi (Noviyana et al., 2024). Transportasi
merupakan sarana penting untuk mempermudah perpindahan barang atau manusia (Paminto, 2020). Bisnis
yang menawarkan fasilitas yang terkait dengan aktivitas transportasi dianggap
sebagai industri transportasi. Sektor transportasi mengalami kemajuan yang luar
biasa, terlihat dari perpindahan pada era sekarang yang sudah tidak
mengandalkan jalan kaki, menggunakan hewan dan angkutan sederhana yang bergerak
perlahan untuk mencapai tujuan. Hal ini tidak
terlepas dari aktivitas manusia karena kendaraan menunjang kehidupan
perekonomian.
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa
semua sektor bisnis berkontribusi pada kenaikan tahunan, dengan transportasi
dan pergudangan memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yaitu 16,99%.
Databoks mencatat sektor yang memiliki
kontribusi terbesar di tahun 2023 adalah industri pengolahan dan transportasi
berada di urutan ke 6 dengan nilai 5,89% . Nilai sektor transportasi pada tahun
2023 lebih rendah dari tahun 2022.
Menurut (Sundari & Widyastuti, 2023) salah
satu upaya untuk bersaing dalam bisnis adalah dengan melakukan penerapan
strategi untuk jangka panjang dan jangka pendek. Penerapan strategi diperlukan
untuk menjaga kinerja perusahaan baik. Laporan keuangan merupakan alat yang
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam waktu tertentu.� Perusahaan dapat memeriksa laporan keuangan
dengan menggunakan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio Leverage, dan
rasio aktivitas untuk mengurangi kemungkinan terjadinya krisis keuangan (Iswari & Nurcahyo, 2020).
�(Ariyanti & Sopian, 2024) Mendefinisikan
kesulitan keuangan sebagai mekanisme yang memperingatkan perusahaan akan
kebangkrutan yang akan terjadi, agar mereka dapat mengatasi situasi mereka
dengan lebih baik. Sebuah perusahaan dikatakan menghadapi kesulitan keuangan
jika keuntungannya turun sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek
dan jangka panjangnya.
Mengacu pada (Sopian et al., 2019)
Financial Distress perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan. Altman
Z-Score adalah sebuah model untuk memprediksi kebangkrutan dimana merupakan
salah satu pendekatan untuk mengukur kesulitan keuangan sebuah perusahaan.
Tingkat akurasi yang sangat tinggi dipertimbangkan ketika memilih model ini
untuk memprediksi kebangkrutan (Azizah & Arisyahidin, 2021).
Dari data laporan keuangan mengenai
hutang dan laba perusahaan sektor transportasi , masih terdapat perusahaan yang
setiap tahun jumlah hutangnya� bertambah.
Contohnya : AirAsia Indonesia Tbk. yang dimana jumlah hutang mereka konsiten
bertambah besar dari tahun 2020 � 2023 dan laba yang tercatat minus. Bukan hanya di AirAsia, perusahaan Indomobil Multi Jasa Tbk. juga
mengalami peningkatan hutang dari tahun 2020 � 2023. Kemudian perusahaan Mitra
International Resources Tbk. juga mengalami penurunan laba dari tahun 2020 �
2023.
Berdasarkan penelitian (Sudaryo et al., 2021) menemukan bahwa kesulitan keuangan dipengaruhi oleh profitabilitas dan
rasio Leverage. Sedangkan menurut (Dahruji, 2022) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kesulitan keuangan. Ukuran
keuangan seperti likuiditas Leverage dan profitabilitas dapat berdampak pada
kesulitan keuangan (Ersyafdi et al., 2022). Sedangkan Leverage dan likuiditas tidak dipengaruhi oleh kesulitan
keuangan (Hanny & Marlinah, 2023).
(Swara, 2021) menemukan bahwa rasio aktivitas memiliki pengaruh terhadap Financial
Distress, bertolak belakang dengan temuan (Kusmawati et al., 2022) yang menyatakan bahwa rasio aktivitas tidak berpengaruh terhadap
Financial Distress. Situasi Financial Distress secara signifikan dipengaruhi
oleh rasio likuiditas, rasio Leverage, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas, seperti yang diungkapkan oleh (Putri & Nirawati, 2024). Dalam riset yang dilakukan oleh (Sopian et al., 2019). memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara
statistik antara kesulitan keuangan dengan likuiditas maupun profitabilitas .
Terdapat perbedaan
perspektif diantara para peneliti (research gap) dalam literatur mengenai studi
ini, berdasarkan beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari Profitability Ratio , Liquidity
Ratio , Leverage Ratio , Activity Ratio terhadap Financial Distress.
METODE
Sumber data
yang digunakan pada penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahun
2020-2023 perusahaan transportasi yang tercatat di BEI. Alat pengukuran
statistik hasil penelitian ini adalah software SPSS 26.� Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah Purposive
Sampling dengan
kriteria :
Tabel 1. Metode pemilihan sampel
Keterangan |
Jumlah |
Populasi
:
Perusahaan Transportasi yang terdaftar
di BEI |
37 |
Kriteria
Sampel: Perusahaan transportasi yang tidak melaporkan laporan keuangan di BEI
secara berturut- turut periode 2020 � 2023 Perusahaan
dengan data outlier |
�7 3 |
Sampel
penelitian |
28 |
Total
sampel ( n x periode penelitian ) |
108 |
Sumber: peneliti 2024
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian yang telah dilakukan akan ditunjukkan pada tabel di bawah ini
Uji Deskriptif
Tabel 2. Uji deskriptif
Sumber;
Olah Data SPSS 26 (2024)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan variabel Profitabilitas
nilai minimum -0,58, nilai maksimum 0,60. Standar deviasi 0,14 dan mean 0,00.
variabel Likuiditas dengan nilai minimum 0,03,�
maksimum 8,30 , standar deviasi 1,48 dan 1,53 merupakan nilai mean.
variabel Leverage dengan nilai minimum -7,21. Nilai maksimum 5,56.� Dengan standar deviasi sebesar 2,25 dan nilai
mean 0,60. variabel Aktivitas yang memiliki nilai minimum 0,03 nilai maksimum
yaitu 1,75. Nilai standar deviasi 0,36 dan nilai mean 0,49. Variabel Financial
Distress dengan nilai minimum -11,66, nilai maksimum 18,41, nilai
rata-rata� 2,66 4,87 merupakan standar
deviasi.
Uji Normalitas
Tabel 3. Uji normalitas
|
Unstandardized
Residual |
N |
108 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.071c |
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,071
lebih besar dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 4. Uji Heterokedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.247 |
.608 |
|
3.692 |
.000 |
Profitabilitas ( ROA ) |
-.901 |
.901 |
-.464 |
-1.000 |
.319 |
|
Likuiditas ( CR ) |
.256 |
.195 |
.183 |
1.311 |
.193 |
|
Leverage ( DER ) |
-.114 |
.126 |
-.104 |
-.902 |
.369 |
|
Aktivitas ( TATO ) |
.219 |
.815 |
.115 |
.268 |
.789 |
|
a. Dependent Variable: ABS_RES |
Sumber:
Olah Data SPSS 26 (2024)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan variabel
profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas�
dengan nilai sig lebih besar dari 0,05 mengindikasikan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Tabel 5. Uji multikolinearitas
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
Profitabilitas ( ROA ) |
.811 |
1.234 |
Likuiditas ( CR ) |
.907 |
1.103 |
|
Leverage ( DER ) |
.975 |
1.026 |
|
Aktivitas ( TATO ) |
.865 |
1.156 |
|
a. Dependent
Variable: Financial Distress |
Sumber;
Olah Data SPSS 26 (2024)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan tidak adanya
multikolinearitas diindikasikan dengan Variabel profitabilitas, likuiditas,
leverage dan aktivitas memiliki nilai tolerance yang melebihi 0,1 dan nilai VIF
di bawah 10.
Uji Autokorelasi
Tabel 6. Uji autokorelasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error of
the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.717a |
.514 |
.495 |
2.89636 |
1.810 |
A. Predictors:
(Constant), Aktivitas, Likuiditas,
Leverage, Profitabilitas |
|||||
B. Dependent
Variable: Financial Distress |
Sumber:
Olah Data SPSS 26 (2024)
Diketahui
Nilai dU= 1,7637, Nilai DW= 1,810, Nilai 4-dU= 2,2363
Berdasarkan
tabel 4.5 diatas� maka dapat disimpulkan
:
1,7637<
1,810 < 2,2363 artinya tidak terdapat gejala autokorelasi.
Uji linearitas
Tabel 7. Uji Linearitas X1
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Financial Distress * Profitabilitas
( ROA ) |
Between Groups |
(Combined) |
2536.516 |
105 |
24.157 |
15.348 |
.063 |
Linearity |
820.770 |
1 |
820.770 |
521.479 |
.002 |
||
Deviation from Linearity |
1715.746 |
104 |
16.498 |
10.482 |
.091 |
||
Within Groups |
3.148 |
2 |
1.574 |
|
|
||
Total |
2539.664 |
107 |
|
|
|
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Hasil yang diperlihatkan pada tabel 4.6
mengindikasikan bahwa: nilai signifikansi variabel profitabilitas 0,091, lebih
dari 0,05 dan berarti uji linearitas terpenuhi.
Tabel 8. Uji Linearitas X2
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Financial Distress * Likuiditas
( CR ) |
Between Groups |
(Combined) |
2526.378 |
105 |
24.061 |
3.622 |
.241 |
Linearity |
.023 |
1 |
.023 |
.004 |
.958 |
||
Deviation from Linearity |
2526.355 |
104 |
24.292 |
3.657 |
.239 |
||
Within Groups |
13.285 |
2 |
6.643 |
|
|
||
Total |
2539.664 |
107 |
|
|
|
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Mengacu pada tabel 4.7, variabel likuiditas memiliki
nilai signifikansi 0,239 yang lebih tinggi dari ambang batas 0,05. Ini berarti
uji linearitas telah terpenuhi.
Tabel 9. Uji Linearitas X3
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
||
Financial Distress * Leverage (
DER ) |
Between Groups |
(Combined) |
2515.067 |
104 |
24.183 |
2.950 |
.203 |
|
Linearity |
133.954 |
1 |
133.954 |
16.338 |
.027 |
|||
Deviation from Linearity |
2381.113 |
103 |
23.118 |
2.820 |
.214 |
|||
Within Groups |
24.597 |
3 |
8.199 |
|
|
|||
Total |
2539.664 |
107 |
|
|
|
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Uji linearitas terpenuhi karena, seperti yang terlihat
pada tabel 4.8 di atas, nilai sig Deviation dari variabel Leverage adalah
0,214, yang mana lebih dari 0,05.
Tabel 10. Uji Linearitas X4
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Dapat disimpulkan bahwa uji linearitas terpenuhi
karena nilai sig dari variabel aktivitas Deviation 0.234 lebih dari 0.05,
seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.9.
Uji Regresi Berganda
Tabel 11. Uji Regresi Berganda
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.111 |
.653 |
|
-.170 |
.866 |
Profitabilitas ( ROA) |
15.033 |
2.315 |
.446 |
6.494 |
.000 |
|
Likuiditas ( CR ) |
1.676 |
.213 |
.511 |
7.867 |
.000 |
|
Leverage ( DER) |
.186 |
.136 |
.086 |
1.369 |
.174 |
|
Aktivitas ( TATO) |
.176 |
.878 |
.013 |
.200 |
.842 |
|
a. Dependent
Variable: Financial Distress |
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Y
= a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4
Y=
-0,111+15,033 X1+1,676 X2+0,186 X3+0,176 X4
Persamaan
regresi yang diberikan dapat dipahami dengan cara berikut:
Jika
nilai profitabilitas, likuiditas, Leverage, aktivitas nol ( 0 ), maka nilai
constanta Financial Distress adalah -0,111.
Uji determinasi
Tabel 12. Uji Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.779a |
.607 |
.591 |
3.11435 |
a. Predictors:
(Constant), Aktivitas, Likuiditas,
Leverage, Profitabilitas |
Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024)
Hasil pengujian tabel 4.11 di atas adalah angka
R-squared adalah 0,607, atau 60%,. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain
menyumbang 40% dari varians dalam variabel Financial Distress, sedangkan
variabel-variabel yang berhubungan dengan aktivitas, profitabilitas,
likuiditas, dan Leverage menyumbang 60%.
Uji F
Tabel
13.
Uji F
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
1 |
Regression |
1540.648 |
4 |
385.162 |
39.711 |
.000b |
Residual |
999.015 |
103 |
9.699 |
|
|
|
Total |
2539.664 |
107 |
|
|
|
|
a. Dependent
Variable: Financial Distress |
||||||
b. Predictors:
(Constant), Aktivitas, Likuiditas,
Leverage, Profitabilitas Sumber: Olah Data SPSS 26 (2024) Melalui hasil yang disajikan pada Tabel 4.12, hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan ini didukung oleh nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari ambang
batas yang telah ditentukan
yaitu 0,05 dan nilai F hitung 39,711 yang lebih besar dari nilai
kritis 2,46. Temuan ini mengindikasikan bahwa tingkat Y ditentukan
oleh interaksi antara X1 hingga X4. Hasil uji F terhadap
Financial Distress ini konsisten
dengan temuan Fia & Nurhayati (2023) bahwa
variabel profitabilitas , likuiditas, Leverage, aktivitas� secara simultan berpengaruh terhadap Financial
Distress. |
Uji T
Tabel 14. Uji T
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.111 |
.653 |
|
-.170 |
.866 |
Profitabilitas ( ROA ) |
15.033 |
2.315 |
.446 |
6.494 |
.000 |
|
Likuiditas ( CR ) |
1.676 |
.213 |
.511 |
7.867 |
.000 |
|
Leverage ( DER ) |
.186 |
.136 |
.086 |
1.369 |
.174 |
|
Aktivitas ( TATO ) |
.176 |
.878 |
.013 |
.200 |
.842 |
|
a. Dependent Variable: Financial Distress |
Sumber:
Olah Data SPSS 26 (2024)
Berdasarkan
tabel 4.13 di atas� maka:
H1:Terdapat
pengaruh profitabilitas terhadap Financial Distress secara signifikan
H2:
Terdapat pengaruh likuiditas terhadap Financial Distress secara signifikan.
H3:
Tidak terdapat pengaruh Leverage terhadap Financial Distres.
H4:
Tidak terdapat pengaruh aktivitas terhadap Financial Distres.
KESIMPULAN
Profitabilitas dan likuiditas memiliki
pengaruh terhadap Financial
Distress, sementara leverage dan aktivitas tidak berpengaruh terhadap Financial
Distress. Untuk dapat beroperasi, perusahaan
memerlukan sejumlah besar dana yang sering kali membutuhkan pinjaman dari sumber lain.
Jika penjualan perusahaan bernilai tinggi, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dan menghasilkan pendapatan besar, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola utang secara efektif. Dengan menempatkan perolehan pendapatan sebagai prioritas utama,
organisasi dapat menghindari kesulitan keuangan. Sebaliknya, meskipun semakin
banyak aset yang digunakan dapat meningkatkan penjualan, apabila aset-aset
tersebut tidak dikelola dengan baik untuk menghasilkan pendapatan, hal itu tidak
akan membantu mengatasi masalah keuangan. Secara simultan, profitabilitas, likuiditas,
leverage, dan aktivitas berpengaruh
terhadap Financial Distress.
REFERENSI
Ariyanti, V., & Sopian, D. (2024). Pengaruh Sales Growth,
Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress. Journal of
Trends Economics and Accounting Research, 4(4), 785�793.
Azizah, L. N., & Arisyahidin, A. (2021). Analisis Rasio
Keuangan Pada Financial Distress Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di Bei
(2016�2019). Otonomi, 21(2), 362�371.
Dahruji, D. (2022). Pengaruh profitabilitas terhadap
financial distress pada bank umum syariah periode 2018�2020. Jurnal Ekonomi
Syariah Teori Dan Terapan, 9(3), 388�400.
Ersyafdi, I. R., Wani, D. N., & Aryani, H. F. (2022).
Pengaruh Rasio Keuangan, Karakteristik Perusahaan dan Intellectual Capital
terhadap Financial Distress pada Perusahaan Lembaga Keuangan. Inovasi: Jurnal
Ekonomi, Keuangan, Dan Manajemen, 18(3), 581�590.
Hanny, H., & Marlinah, A. (2023). Pengaruh Rasio
Keuangan, Komite Audit, dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Financial Distress.
Media Bisnis, 15(1), 103�120.
Iswari, A., & Nurcahyo, B. (2020). Analisis rasio
keuangan untuk memprediksi financial distress pada perusahaan pertambangan di
Indonesia. Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis, 5(1), 13�20.
Kusmawati, K. E., Sukadana, I. W., & Suarjana, I. W.
(2022). Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas Rasio
Aktivitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018�2020. EMAS, 3(4),
98�112.
Noviyana, S., Koranti, K., Sriyanto, S., & Wijaya, A. N.
(2024). PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TRANSPORTASI. Jesya (Jurnal
Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 7(1), 853�862.
Paminto, A. K. (2020). Analisis dan Proyeksi Kebutuhan Energi
Sektor Transportasi di Indonesia. Jurnal Energi Dan Lingkungan (Enerlink),
16(2), 51�54.
Putri, Y. A. S., & Nirawati, L. (2024). Pengaruh Rasio
Keuangan terhadap Financial Distress Perusahaan Pariwisata yang Terdaftar di
BEI. Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 6(3), 3162�3175.
Sopian, M. I., Sunarya, E., & Komariah, K. (2019).
Analisis Kemampuan Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dalam Mengukur Financial
Distress. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 3(1),
145�152.
Sudaryo, Y., Sofiati, N. A., Kumaratih, I., Kusumawardani,
A., Hadiana, A., & Devi, W. S. G. R. (2021). DAMPAK PROFITABILITAS, RASIO
LIKUIDITAS DAN RASIO LEVERAGE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA
PERUSAHAAN JASA SUB SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA. Ekonam:
Jurnal Ekonomi, Akuntansi & Manajemen, 3(2), 94�103.
Sundari, R., & Widyastuti, W. (2023). PENGARUH PERPUTARAN
KAS DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN
LOGISTIK DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2019-2021. LAND JOURNAL, 4(2), 124�133.
Swara, R. A. D. (2021). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Financial Distress pada Perusahaan Sub Sektor Bangunan Konstruksi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017�2019. Jurnal Syntax Admiration,
2(10), 1068�1960.
Arief, H., Fauzi, F., & Tama Putra Saratian Nurdin
Ashshidiqy dan David Nabhan Kolis, E. (2021). Pengaruh Kinerja Keuangan
Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Financial Distress. In Jurnal
JDM (Vol. 4, Issue 1).
Binangkal, N., Mintarsih, R. A.,
Tinggi, S., Ekonomi, I., Ykp, ", & Yogyakarta, ". (2024).
Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas sebagai
prediksi financial distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2018 - 2021. 15(1).
Gusti, I., Prayuningsih, A., Dewa,
I., Ayu, G., Pramesti, A., Putu, N., & Mariati, A. M. (2021). Pengaruh
profitabilitas, likuiditas, leverage, rasio aktivitas dan pertumbuhan penjualan
untuk memprediksi kondisi financial distress.
Hadi, A. (2022). PENGARUH
RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL DISTRES PADA PERUSAHAAN SEKTOR
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI. In Jurnal Ilmu Manajemen (Vol. 10).
Hariansyah, M. S., & Soekotjo,
H. (2020). Pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas terhadap
prediksi financial distress perusahaan tekstil dan garmen. www.kemenprin.go.id
Mahaningrum, A. A. I. A., &
Merkusiwati, N. K. L. A. (2020). Pengaruh Rasio Keuangan pada Financial
Distress. E-Jurnal Akuntansi, 30(8), 1969.
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i08.p06
Ningsih, S. W. (2023). Analisis
rasio keuangan terhadap financial distress dengan nilai perusahaan sebagai
variabel intervening pada perusahaan property dan real estate Tbk. Jurnal
Manajerial Bisnis, 6(2), 136�146. https://doi.org/10.37504/jmb.v6i2.510
Prasetya, A., & Hindasah, L.
(2024). Pengaruh Rasio Keuangan Dan Mekanisme Good Corporate Governance
Terhadap Financial Distress. In Journal of Business Economics and Agribusiness
(Issue 1). https://economics.pubmedia.id/index.php/jbea
Rahma, A. (2020). Analisis pengaruh
profitabilitas , leverage dan likuiditas terhadap financial distress. 3(3).
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Salsabila, S., & Hermain, H.
(2022). Analisis Rasio Keuangan� PT.
Telkom Persero, Tbk. Sebelum dan Setelah Memasuki Masa Pandemi Covid-19.
Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 5(3), 1093�1106.
https://doi.org/10.47467/alkharaj.v5i3.1502
Stepani, P. N., & Nugroho, L.
(2023). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Consumer Non-Cyclicals yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021. Journal of Trends Economics
and Accounting Research, 3(3), 194�205. https://doi.org/10.47065/jtear.v3i3.551
Yokeu, & Bernardin, D. E. I. G.
(2020). Financial Distress: Leverage, Likuiditas, Aktivitas Dan Ukuran
Perusahan Dimoderasi Profitabilitas. In Jurnal Financia (Vol. 1, Issue 1).
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/financia38